...***...
Tepat pukul 09.00, mereka berangkat menuju tebing yang berada di dekat salah satu pantai di Bali. Karena lokasi ke pantai ini cukup jauh, maka Eza telah mempersiapkan kendaraan yang ia sewa dari pihak hotel.
Eza akan membawa Yasmin ke Pantai Balangan yang terletak di Dea Uluwatu, Jimbaran, Kuta Sel., Kab. Badung, Bali. Pantai ini sendiri menjadi salah satu destinasi wisata menarik yang instagramable di Bali. Waktu tempuh sekitar 18 menit atau berjarak sekitar 6,8 kilometer dari pusat kota Kuta Selatan.
Beberapa kilometer sebelum sebelum sampai lokasi, wisatawan akan disambut pemandangan alam sekitar khas Bali yang sungguh mendamaikan hati dan tentunya membuat perjalanan sebelum sampai lokasi terasa tidak membosankan.
Pantai Balangan salah satu pantai pasir putih yang sangat terkenal di pulau Bali. Menyediakan bentang pantai sejauh setengah kilometer, yang diapit batu karang tinggi. Pantai hanya berjarak belasan langkah dari tebing. Karena letak pantai yang menghadap ke barat laut, pada sore hari pemandangan matahari terbenam di pantai Balangan terlihat sangat indah.
Yasmin mengenakan dress berwarna putih tinggi selutut, sedikit terbuka di bagian dada dengan lengan baju yang mencapai ke siku. Tak lupa, dia memakai topi pantai yang lebar, agar terhindar dari panasnya terik matahari.
Wanita itu menghampiri Eza yang telah menunggu di depan lobby. Di dekat pria itu ada kendaraan.
"Kita berangkat pake mobil? Apa lokasinya jauh?" tanya Yasmin kemudian.
"Hanya beberapa kilometer dari sini." Dia terdiam sejenak. Tatapan mata Eza tak lepas dari wanita itu. "Kamu cantik."
“Apa?” tanya Yasmin memastikan apa yang didengarnya, Eza berkata sangat lirih.
“Ehmm? Bukan apa-apa." Eza mengalihkan pembicaraan. "Apa kamu bisa naik dengan baju seperti itu? Angin sangat kencang, dan ....”
“It’s okay. Bukan masalah besar. Bisa kita berangkat sekarang? Akan memakan waktu lama jika kita terus mengobrol.” Yasmin tersenyum mendongak ke arah Eza. Pria itu cukup tinggi.
Keduanya menaiki kendaraan, Eza yang menyetir mobil. Setelah sampai, mereka berjalan melewati tepi pantai yang begitu lembut, jejak kaki pun tertinggal di hamparan pasir yang basah. Dalam hitungan menit, mereka berada di bawah bebatuan yang menjulang tinggi membentuk anak tangga. Batu itu berwarna putih tulang. Yasmin terlihat terpukau dengan jalan yang menanjak, anak tangga itu cukup panjang. Dia lantas berpikir akan kesanggupannya untuk menaiki tebing.
“Kenapa, kamu tidak sanggup?" Eza menyadari ekspresi wajah wanita itu.
"Hahaha, jangan meremehkan kemampuanku," jawabnya sedikit sombong, dia hanya tidak ingin terlihat lemah.
Eza tersenyum, lalu menggeleng melihat tingkah wanita itu, menggemaskan. Dia mengikuti langkah Yasmin yang mendahuluinya. Sesekali dia melirik lekuk tubuh wanita itu. Baju bagian bawah Yasmin yang tersingkap membuat Eza membuang mukanya, bisa-bisa imannya akan goyah.
Setelah beberapa langkah ke atas, Yasmin sudah terlihat lelah, dia mulai tidak sanggup lagi melangkah. Sejenak diam mendudukkan dirinya di pinggir tangga itu, hingga membuat Reza tersenyum lucu.
“Capek?” tanya Eza memperhatikan wajah Yasmin yang mulai memerah, keringat bercucuran dari pori-pori wajahnya.
“Hem ...,” jawabnya singkat, deru napasnya tak beraturan. Dia melepas topi dan mengipaskan ke wajah.
Melihat itu Eza merasa kasihan. Dia melihat puncak yang sudah dekat, Eza pun berinisiatif untuk menggendong wanita itu di punggungnya. Pria itu membelakangi Yasmin dan membungkuk. “Sini, naik!” perintah Eza.
“Apa?” tanya Yasmin, dahinya berkerut tanda tak mengerti apa maksud perkataan Eza.
“Naiklah ke sini! Aku akan membawamu ke atas.” Eza menepuk pundak, meminta Yasmin naik ke punggungnya.
“Tapi, kamu bisa kecapean."
“Tenanglah! Percaya padaku, aku sudah biasa angkat berat, badanmu tak seberapa. Ayo, naik!”
“Baiklah.” Yasmin pun menurut, walau sedikit canggung, dia naik ke punggung pria itu. Mau bagaimana lagi, dia memang sudah tidak sanggup untuk mendaki.
Satu per satu, Eza melangkahkan kakinya naik. Batinnya mulai resah, ada rasa aneh saat tubuh Yasmin menempel di punggungnya. Dada wanita itu menekan bagian belakangnya. Namun, Eza menahan gejolak tersebut. Dia terus fokus melanjutkan perjalanan hingga puncak. Yasmin pun merasakan hal yang sama.
...***...
...Like dan komen karya ini jika kalian suka....
...Jangan lupa favorit dan baca bab-bab selanjutnya....
...❤️❤️❤️...
...Terima kasih ☺️...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 139 Episodes
Comments
Ai Hodijah
kalau ada gambarnya lebih menarik thor,serasa ikut liburan
2023-02-23
0
Park Kyung Na
🥰😊
2022-11-17
0
Nanda Afriany
🙃🙃🙃
2022-06-13
1