Pagi buta sekali mama Mita sudah berniat pergi ke pasar pagi untuk membuat sarapan. Beliau ingin membuatkan bekal untuk dirinya dan juga Kayna yang sudah bekerja setelah pulang sekolah. Mau melarang juga Kayna termasuk anak yang keras kepala. Beliau paham jika Kayna tidak mungkin dicegah karena kemauannya ini.
Terdengar helaan napas dari mama Mita setiap memikirkan sifat keras Kayna. Beliau jadi teringat dengan seseorang yang memiliki watak atau sifat sama seperti putrinya.
"Semua sudah berlalu," ujar beliau sendu.
Dikecupnya kening Kayna yang masih terlelap dari tidurnya. Lalu beliau segera keluar dari kamar anaknya dan bergegas untuk ke tempat tujuan. Ojek pesanannya pun sudah sampai di depan rumah ketika beliau ke depan.
"Terimakasih ya pak." Mama Mita memberi uang untuk abang ojek pesanannya.
Setelahnya beliau mulai masuk dan memilih apa saja yang akan beliau beli dan perlukan. Masih harus berhemat karena keadaan. Mama Mita memilih bahan-bahan makanan yang tidak terlalu mahal.
Tidak membutuhkan waktu lama. Bahan yang diperlukan oleh beliau sudah terkumpul, dengan segera beliau mencari becak sebagai kendaraan untuk pulang ke rumah. Namun alangkah terkejutnya mama Mita ketika melihat kerumunan orang-orang seperti terjadi sesuatu.
"Ada apa bu?" tanya mama Mita ikut menuju ke ruko yang masih tutup dengan banyak kerumunan orang.
"Itu, ada anak bujang pingsan sepertinya," beritahu ibu-ibu yang juga ikut menyaksikan.
Awalnya mama Mita berniat untuk pergi tanpa menghiraukan apa yang terjadi. Namun detik berikutnya mama Mita mengurungkan niatnya mengingat kejadian itu pernah terjadi dengan adik atau paman Kayna. Dimana dulu adiknya ketika masih muda sering pingsan akibat minum-minuman. Dan sering dibantu oleh warga untuk sampai ke rumahnya.
Dengan sedikit keraguan dalam hatinya. Namun tidak juga tega jika membiarkan anak tersebut terus menjadi tontonan warga. Mama Mita mencoba untuk membangunkan remaja yang mungkin saja masih seusia anaknya. Namun tidak ada bau alkohol yang dapat dicium oleh beliau. Kemungkinan besar anak itu memang pingsan karena sakit atau tertidur dengan sangat pulas. Namun tidak akan mungkin seseorang bisa tertidur dengan pulas di pinggir jalanan dan di depan ruko orang tanpa alas sebagai penghangat.
"Dek bangun dek," ujar beliau mencoba membangunkan.
Beberapa kali mama Mita juga orang yang berada di situ mencoba membangunkan tetap saja remaja itu tidak kunjung bangun. Alhasil mama Mita meminta bantuan orang untuk mengangkat ke dalam becak dan akan beliau bawa ke klinik terdekat.
"Ganteng gitu tidur di pinggir jalan. Kalau dilihat mah seperti bukan anak jalanan ya mbak? Badannya aja bersih gitu," komentar tukang becak yang sering mencuri pandang ke arah remaja tersebut.
Memang benar apa yang dikatakan oleh tukang becak tersebut. Mama Mita sendiri yakin jika remaja di sebelahnya ini bukan anak sembarangan. Dilihat dari postur tubuh juga apa yang melekat pada tubuh anak itu jelas barang mahal semua.
"Dek bangun," ujar mama Mita akhirnya membuat si empunya terbangun. Bukan karena suara mama Mita barusan. Namun karena becak yang mereka tumpangi menelindas sebuah kerikil besar yang membuat becak itu bergoyang tidak beraturan.
"Ah..." Lirihnya membuka mata.
"Eh..maaf mbak. Si adek juga jadi bangun," ujar tukang becak seketika membuat remaja itu membuka mata dengan lebar.
Terkejut mendapati jalanan yang bergerak. Ia melirik ke arah wanita muda di sebelahnya yang terlihat masih sangat cantik. Rasa sesak mulai ia rasakan saat sadar jika ia berada di sebuah kendaraan.
"Ini apa tante?" tanya remaja tersebut bingung.
Dilihatnya bagian kendaraan yang mengangkut dirinya. Bentuknya sangat aneh menurutnya.
"Becak nak, kamu sudah bangun? Tadinya saya mau bawa kamu ke klinik," ujar mama Mita tidak mendapat respon dari remaja tersebut.
Remaja itu semakin terkejut mendapat jawaban dari wanita yang berada di sebelahnya. Dia adalah Natta, remaja tampan yang kabur dari rumah tanpa uang atau barang dari rumah sedikit pun. Kecuali memang yang sudah melekat di tubuhnya.
"Becak?" tanya Natta diangguki oleh mama Mita.
"First," ujar Natta sedikit meremas rambutnya.
"Rumah kamu dimana? Biar abang becak anterin sampai rumah ya?" tawar mama Mita yang langsung mendapat gelengan dari Natta.
"Aku nggak ada rumah tante."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
fa_zhra
mgk natta dlu ga sekolah tk.ga diajarin lagu yg jdul nya becak😂😂
2023-02-25
1
acih aja
baru pertama lihat becak ya
2022-09-25
0
Ririe Handay
sombongnya....sampe ga tau becak
2022-09-22
1