Pagi menjelang Kayna sudah siap dengan seragam barunya. Minggu lalu ia memang sudah mendaftar di salah satu sekolah ternama di kota yang ia tempati sekarang ini. Dan kini gadis itu tersenyum tipis menatap pantulan dirinya. Meski ia harus mulai bekerja untuk membantu mama Mita membiayai kehidupan mereka atau membayar sewa rumah yang mereka tempati sekarang. Namun semangat Kayna tetap menggebu. Ada banyak keinginan dari gadis itu.
"Kay, makan nak!" teriak mama Mita dari arah dapur.
"Iya!" balas Kayna mengambil tas yang akan dia bawa.
"Ih anak mama udah cantik aja." Mama Mita memuji penampilan Kayna yang tampak lebih cantik dari biasanya.
"Anak mama kan emang cantik," balasnya tersenyum manis.
Keduanya sarapan bersama dengan waktu yang cukup singkat. Setelahnya Kayna bersiap untuk berangkat sekolah. Dengan harapan kehidupan barunya ini bisa lebih baik dan jauh dari gangguan paman atau pun keluarga lainnya.
"Kay, nanti mama rencananya mau cari kerja, doain mama ya?" ujar mama Mita membuat kepala Kayna menoleh.
Gadis itu mengangguk dengan senyum. "Pasti ma, Kay berangkat ya?" pamitnya.
Hari dimana Kay akan menempuh pendidikan di sekolah baru membuat gadis itu menjadi pusat perhtian beberapa murid lainnya. Wajah yang masih asing juga menarik membuat Kayna menjadi daya tarik sendiri.
Dengan langkah sedang. Gadis itu terus menyusuri setiap lorong untuk menuju ke tempat tujuan sekarang. Ruangan guru ialah tempat tujuannya sebelum tahu dimana letak kelasnya.
Dan di sinilah Kayna sekarang. Di depan kelas bersama dengan seorang guru yang sedang memberitahu adanya dirinya sekarang.
"Silahkan perkenalkan diri," titah guru tersebut diangguki oleh Kayna.
Beberapa langkah maju ke depan. Kayna mulai memperkenalkan dirinya. Ia juga kini duduk di bangku paling ujung bersama seorang gadis dengan badan agak berisi.
"Kayna, aku Olin," sapanya ramah.
Membalas dengan senyum manisnya, Kayna mengangguk sembari mengulurkan tangannya. "Semoga kita bisa berteman ya?" balasnya diangguki oleh Olin.
Selama pelajaran tidak ada kendala sama sekali. Hari ini Kayna juga bisa mengikuti pelajaran dengan baik. Duduk di halte. Kayna sedang menunggu bis untuk sampai ke tempat tujuan bersama dengan Olin.
Rupanya gadis itu juga bekerja di salah satu kafe tidak begitu jauh dari sekolah. Setelah tahu jika Kayna juga membutuhkan pekerjaan. Olin langsung mengajaknya untuk ikut ke kafe dimana tempatnya bekerja.
"Kay, beneran mau kerja?" tanya Olin memastikan.
"Kenapa memangnya? muka aku kurang meyakinkan?" tanya Kayna mendapat kekehan dari Olin.
"Kayna cantik, tapi sama-sama nelangsa kayak aku," balas Olin membuat Kayna ikut tertawa.
Sampai di kafe. Kini giliran mereka yang jaga kafe. Beberapa pegawai yang sudah berjaga sejak pagi sudah mulai bersiap untuk pulang.
"Siapa Lin?" tanya salah satu pegawai kafe melihat kedatangan Olin bersama dengan Kayna.
"Temen aku kak, dia juga mau ngelamar kerja di sini," beritahu Olin yang hanya mendapat lirikan dari pegawai tersebut.
"Kay, kamu tunggu di sini ya? tunggu bos datang," ujar Olin menyuruh Kayna duduk di pojokan kafe.
"Oh iya Lin," balas Kayna patuh.
Sembari menunggu bos yang dimaksud Olin datang. Kayna melihat-lihat sekeliling kafe. Ternyata cukup ramai juga meski kafe itu tidak terlalu besar. Namun setiap meja di kafe tersebut hampir sepenuhnya di isi oleh pengunjung.
Sampai dimana ia melihat dua pemuda datang yang Kayna yakini salah satu dari mereka pasti bos atau pemilik dari kafe tersebut. Terbukti dari Olin yang tiba-tiba menghampiri Kayna untuk segera berdiri dan mengikutinya.
"Kay, ayo sini!" titah Olin dituruti oleh Kayna.
"Kak Dio!" panggil Olin menarik tangan Kayna.
Benar saja. Salah satu dari mereka langsung menoleh.
"Iya, ada apa?" tanya pemuda yang masih mengenakan seragam SMA, namun sudah menjadi bos di tempat usahanya.
"Ini Kayna kak, teman sekolah saya. Dia juga butuh pekerjaan," ujar Olin yang langsung membuat Dio melirik ke arah Kayna. Beberapa detik ia terdiam sampai akhirnya ia maksud apa yang dikatakan oleh pegawainya tersebut.
"Oh, langsung ke ruangan saya aja ya?" ujar Dio diangguki oleh keduanya.
Selang beberapa lama. Kayna mengetuk pintu ruangan Dio. Ia sudah diberitahu oleh Olin tadi. Namun beberapa ketukan pintu tidak mendapat jawaban dari dalam sana. Tidak sabar menunggu Kayna memutuskan untuk langsung membukanya saja. Dan...
Ceklek
Betapa terkejutnya Kayna melihat salah satu pemuda yang tadi datang bersama dengan Dio sedang bertelanjang dada di ruangan Dio.
Keduanya sama-sama saling menatap dengan rasa terkejut. Baru setelah sadar Kayna langsung berbalik badan dan memejamkan matanya. Namun jantungnya masih berdetak tidak normal, ini untuk yang pertama kalinya dalam hidup Kayna melihat tubuh seorang laki-laki tanpa penutup secara langsung. Yang sialnya, tubuh yang baru saja dilihat olehnya juga sangat sayang dilewatkan, terlalu indah untuk ukuran tubuhnya yang tinggi dan putih bersih.
"Kalau mau masuk ketuk pintu dulu," ujar laki-laki tersebut membuat Kayna menghela napas dalam-dalam.
"Kamu yang ****t," lirihnya.
"Sudah," ujar laki-laki tersebut selesai mengenakan pakaiannya.
"Ada apa?" suara Dio datang menghampiri laki-laki tersebut.
"Kamu yang tadi bukan? masuk saja," perintah Dio melihat adanya Kayna berada di ambang pintu ruangannya.
Dengan sedikit ragu Kayna kembali membalikkan tubuhnya. Tanpa diminta matanya melihat ke arah laki-laki yang tanpa sengaja tadi tubuhnya sudah dilihat olehnya.
Oh.. pegawai juga? Batinnya melihat laki-laki tersebut yang sudah menggunakan seragam kafe.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
Pecinta Halu
Kta samaan Kay deg degan jga deh hahaha
2023-01-23
0
acih aja
oh natta
2022-09-25
0
Ririe Handay
natta
2022-09-22
1