Kedua kaki jenjangnya berayun-ayun lembut di udara. Jemarinya sedikit meremas sedotan yang kini berada digenggamannya. Untuk yang kesekian kalinya. Kayna kembali harus memikirkan nasib dirinya dan mamanya. Tinggal di rumah itu membuatnya tidak nyaman karena perlakuan Pamannya akhir-akhir ini. Meski tidak bermain dengan kasar, namun Kayna yakin Pamannya akan terus mendesak mamanya untuk bekerja atau menjual rumah peninggalan kakek dan neneknya.
"Kay," suara itu membuat kepala Kayna menoleh.
Ia tersenyum tipis lalu kembali menunduk.
"Keputusan aku udah bulat Nes, aku nggak mungkin diem aja liat mama disakiti paman," adunya membuat kapala Nesa mengangguk ngerti.
"Janji ya? sering kasih kabar," ujar Nesa-sahabat Kayna.
Kepalanya mengangguk bersamaan dengan tangannya yang menarik Nesa untuk segera ia peluk. Kedua gadis yang sudah bersahabat sejak kecil itu saling menumpah sayang.
Rencananya. Kayna akan berpindah sekolah juga mencari kontrakan untuk dirinya dan mama Mita. Dengan surat rumah atau apa saja yang menurut mereka penting akan dibawa serta.
Kayna juga berniat untuk mencari pekerjaan sesuai dengan waktu yang ia bisa. Berhubung Kayna sendiri masih sekolah. Ia akan mencari pekerjaan untuk paruh waktu.
"Tapi Kay, kamu beneran nggak mau pamit dulu sama Altha?" tanya Nesa ragu.
Dengan sedikit helaan napas. Kayna menggeleng yakin. Ia tidak akan memberitahu siapapun termasuk Altha sahabat keduanya demi kebaikan dirinya. Karena Altha cukup dekat dengan anak Pamannya. Bisa saja hal yang tidak diinginkan terjadi jika Kayna tidak berhati-hati.
Malam harinya. Kayna juga mama Mita sudah bersiap mengemasi barang-barang yang akan mereka bawa pergi. Keputusan yang sangat berat sebenarnya harus meninggalkan rumah itu. Namun untuk saat ini hanya itu yang mereka bisa lakukan. Bertahan dengan tekanan dari pamannya akan semakin membuat mereka tidak nyaman.
"Ma, ayo!" ajak Kayna melihat mamanya yang masih berdiam diri di depan kamarnya.
"Iya sayang," jawabnya menghampiri Kayna.
Pukul 3 pagi. Kayna dan mamanya sampai di sebuah rumah kontrakan sederhana yang akan mereka tempati mulai saat ini. Rumah yang Kayna sendiri cari lewat sosial media itu ternyata letaknya tidak jauh dengan pusat kota. Keduanya memang memutuskan untuk pindah keluar kota agar tidak mudah ditemukan oleh Pamannya.
"Makasih ya pak," ujar Kayna membayar taksi tumpangan mereka.
"Ayo ma," ajaknya lagi berjalan menuju ke rumah tersebut.
"Kay, maaf ya mama selalu repotin kamu," ujar mama Mita merasa bersalah dengan anaknya.
"Enggak ma, ini emang harus kita lakuin, banyak mimpi yang ingin Kay gapai, dan Kay nggak akan mungkin dapat wujudin itu selama masih berada di sana. Ini sementara kok sampai paman nggak ganggu kita lagi," jelas Kayna mengukir senyumnya.
Sementara Natta. Pemuda tampan yang hidup dengan bergelimang harta itu kini sedang berdiri dengan ceramah dari kedua orang tuanya.
Pulang menjelang pagi selalu Natta lakukan. Semenjak ia diharuskan belajar untuk menjadi penerus Ayahnya justru semakin membuat laki-laki itu bertindak semaunya. Ia masih belum siap harus pergi ke kantor setelah pulang dari sekolah.
"Natta. Ayah akan bertindak tegas kalau kamu masih terus seperti ini!" ujar Ayahnya dengan tegas.
"Ayah juga nggak segan-segan untuk mengusir kamu dari sini!" lanjut beliau tidak membuat hati Natta bergerak sama sekali.
"Ayah cukup. Natta itu anak kita, nakalnya Natta masih wajar Yah," ujar ibunda Natta-Sofi.
"Tidak Nda. Anak ini semakin hari semakin ngelunjak. Harusnya dia tahu tanggung jawabnya sebagai pewaris FCT group!"
Tawa Natta seketika terdengar saat mendengar kalimat akhir dari Ayahnya. Ia semakin menatap Ayahnya tanpa minta sedikitpun. Muak rasanya terus dituntut untuk menjadi seorang yang Ayahnya inginkan.
Meski Natta bisa, bukan berati ia mau, setidaknya tunggu sampai Natta lulus sekolah atau selesai kuliah terlebih dahulu.
"S*ck," ujar Natta melenggang pergi.
"Natta!" teriak bundanya tidak mendapatkan jawaban dari Natta.
"Biarkan nda, anak ini memang harus dikasih pelajaran," tungkas beliau yakin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
Pecinta Halu
Mulai gregettt ma ceritanya
2023-01-23
0
acih aja
semangat 😊
2022-09-25
0
Ririe Handay
masih nyimak
2022-09-22
0