Hari pertama bekerja harus dialami Kayna dengan hujan deras di malam harinya. Terpaksa ia menunggu sampai reda untuk bisa segera pulang. Setelah kejadian yang terjadi tadi di ruangan Dio. Kayna tidak berani lagi untuk bertemu dengan pegawai yang menurut Kayna pembawa sial untuknya.
Bertemu kedua kalinya dengan laki-laki yang tadi dipanggil Natta itu membuat Kayna terus mengalami kejadian di luar nalarnya. Tidak hanya melihat tubuh polos dari laki-laki itu saja. Tetapi Kayna juga sempat dipeluk dan bahkan bisa merasakan kekarnya tubuh laki-laki seusianya.
"Kay, aku udah dijemput mbak Oliv. Ojolnya masih lama nggak?" Olin menatap kasihan dengan Kayna.
Ia memang sudah dijemput oleh kakak kandungnya yang bernama Oliv. Kehidupan Olin tidak jauh berbeda dengan Kayna yang serba sederhana dan harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Kamu duluan aja Lin, bentar lagi ojolnya juga dateng kok," beritahu Kayna dengan senyum.
"Yakin? nggak ah... aku nggak bisa tinggalin kamu sendiri. Mana hujan lagi," balas Olin tidak tega jika harus meninggalkan Kayna menunggu ojek pesanannya.
"Teman kamu biar bareng aku Lin," suara seseorang yang tiba-tiba datang mengejutkan keduanya.
Baik Kayna atau pun Olin menoleh ke asal suara. Dimana Dio sedang berdiri dengan payung digenggamannya.
"Kak Dio," heran Olin melihat kedatangan Dio.
Lebih tepatnya Olin heran saja mendengar ucapan Dio yang berniat mengantar temannya. Kayna pegawai baru di tempatnya bekerja, dan selama Olin bekerja di kafe Dio, ia belum pernah melihat adanya seorang gadis yang dekat dengan Dio.
"Eh...nggak usah, itu ojol nya juga udah dateng," beritahu Kayna cepat.
Ojek pesanannya memang baru saja datang. Ia tidak mau merepotkan bosnya. Kayna terlalu segan untuk direpotkan terlebih memang baru hitungan jam dia bekerja.
"Makasih kak Dio, tapi aku tadi udah pesen ojek online. Olin aku pulang dulu ya? Kamu hati-hati," buru-buru Kayna menghampiri ojek yang sudah dipesannya tadi.
Tidak mengambil hati dengan penolakan halus dari Kayna. Dio tersenyum tipis, ia juga paham tidak mungkin seorang pegawai yang baru saja bekerja mau saja diajak bosnya untuk di antar ke rumahnya. Dio cukup memahami hal itu.
"Kak Dio, aku duluan," pamit Olin mengangguk sopan.
Setelah kepergian Kayna dan Olin dari tempat itu. Mobil sport berwarna hitam datang menghampiri Dio yang masih berdiri di tempatnya tadi. Bunyi klakson menyadarkan Dio dengan gelengan di kepalanya.
"Buruan!" teriak Natta dari dalam mobil.
"Kamu kenapa Di?" ekor mata Natta melirik ke arah Dio yang sedang tersenyum kecil.
Tidak biasanya memang sahabatnya itu mengukir senyum sejak kepergian kekasihnya. Dan ini untuk yang pertama kalinya Natta melihat senyum Dio yang dulu pernah hilang.
"Nggak papa, Nat. Kamu serius mau jadi gembel seperti ini?" tanya Dio mengalihkan topik biacaranya.
"Selama ayah nggak nyuruh aku buat gantiin dia lagi. Okelah jadi gembel dengan kartu kredit hitam," balas Natta angkuh.
"Ck, yakin sih. Kamu nggak akan bertahan lama terus-terusan bekerja di kafe itu," ujar Dio tidak yakin.
Memang sesuatu hal yang mustahil jika seorang Natta sampai bekerja di sebuah kafe kecil miliknya. Natta yang dulu mana sudi berkunjung di kafe kecil miliknya. Biasanya anak itu hanya ngalur-ngidul menghamburkan uang pemberian dari kedua orang tuanya.
"Kalau aku bosan, nanti aku mengundurkan diri Di," balas Natta seketika membuat Dio tertawa.
"Ck, s*a*an kamu," decak Dio dengan keangkuhan Natta.
"Wait..cewek yang tadi, mending kamu pecat aja Di," ujar Natta tiba-tiba.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
Pecinta Halu
Natta jahad deh mau pecat calon bucinnya hehehe
2023-01-23
0
Kᵝ⃟ᴸ♤⋆ 𝕯𝖜𝖎⏤͟͟͞R𝐙⃝🦜
gak mgkin dipecatlah,wong ceweknya menarik perhatianq
2023-01-22
0
acih aja
waduh... enteng amat tuch mulut nyuruh main pecat,,,
2022-09-25
0