Tikus Dan Kucing

Berakhir dengan ikut wanita yang menolongnya tadi. Natta kini berada di rumah sederhana yang sama sekali belum pernah ia kunjungi atau bahkan ia lihat.

"Ini teh hangatnya, diminum dulu." Mama Mita membawakan teh untuk Natta.

Beliau paham anak itu kedinginan mengingat mungkin saja semalaman tidur di depan ruko orang.

"Makasih tan," ujar Natta tanpa ragu langsung menyeruput teh yang mama Mita berikan.

"Dikasih lemon?" tanya Natta membuat langkah mama Mita yang tadinya ingin kembali ke belakang terhenti.

"Kamu tidak suka?" tanya mama Mita membuat seulusan senyum Natta terbit.

"Suka banget, bunda juga kalau bikinin pasti lemon tea, bukan teh biasa," ujar Natta tertawa canggung.

Senyum mama Mita terbit. Beliau menggeleng mendengar apa yang dikatakan oleh anak tersebut. "Syukurlah. Saya tinggal ke belakang dulu ya?" ujar mama Mita diangguki oleh Natta.

Bosan terus duduk saja. Akhirnya Natta bangkit dan mencoba untuk melihat ke sekeliling ruangan. Sederhana dan tidak berukuran besar. Mungkin ruang tamu di rumah itu hanya seukuran kamar mandi di kamarnya. Namun tetap terasa nyaman meski tidak terlalu besar. Penghuni di rumah itu pintar cara membuat rumah tetap nyaman meski sederhana.

Sudut bibirnya seketika tertarik ke atas. Ia semakin yakin tidak semua kenyamanan itu harus dengan harta yang berlebih.

Bugh

Sebuah bantal guling tepat mengenai kepalanya. Tidak sakit namun Natta sangat terkejut. Segera ia menoleh ke belakang dan membuat dirinya semakin terkejut melihat seoranf gadis dengan seragam SMA yang sedang menatapnya tajam.

Detik berikutnya Natta menggeleng tidak percaya menyadari sesuatu hal.

"Kamu!" tunjuk Kayna terlebih dahulu setelah sadar siapa laki-laki di depannya.

"Ngapain di rumah aku?" Kayna tidak memutuskan tatapan tajamnya untuk Natta. Ia bahkan semakin mengintimidasi laki-laki yang masih menampilkan wajah syoknya.

"Mana aku tahu ini rumah kamu. Aku diajak tan-"

"Ada apa ini?" Mama Mita datang mendengar suara ribut-ribut dari ruang tamu.

Keduanya menoleh secara bersamaan. Kayna langsung menghampiri mama Mita untuk segera bertanya.

"Dia kenapa bisa di sini ma?" Kayna menatap mama Mita dan Natta secara bergantian.

"Mama yang ajak sayang. Nanti mama ceritain ya? Sebaiknya kamu sarapan dan segera berangkat sekolah," beritahu mama Mita membuat Kayna mengangguk.

Sebelum kepergiannya. Kayna sempatkan untuk melirik ke arah Natta dengan sinis terlebih dahulu.

"Kamu juga ayo sarapan, siapa nama kamu?"

Mendengar wanita yang sudah menolongnya itu menanyakan membuat Natta kebingungan. Tetapi ia tidak berniat menyamarkan namanya sama sekali. Cukup menjadi laki-laki tidak punya saja sebagai penyamarannya.

"Natta tante," balasnya diangguki oleh mama Mita.

"Kita sarapan dulu Natta," ujar mama Mita diangguki oleh Natta.

Meski berada di rumah gadis yang menurutnya sudah membuatnya sial setiap kali bertemu. Namun Natta tidak berniat menolak ajakan untuk sarapan. Dia sendiri masih harus bertahan hidup tanpa uang dari kedua orang tuanya sama sekali.

Sepanjang sarapan pagi bersama. Baik mama Mita atau pun Natta saling bertanya satu sama lain. Kayna yang sedari melirik tidak suka ke arah Natta. Ia seperti sedang ditipu besar-besaran oleh laki-laki di depannya itu. Namun ditipu dalam hal apa Kayna tidaklah paham.

"Jadi kamu juga kerja di kafe tempat Kay kerja?" tanya mama Mita diangguki oleh Natta.

"Iya tante."

"Dan dia itu pegawai yang malas. Hobinya tidur di ruangan atasan," sinis Kayna membuat Natta menatapnya tidak suka.

Pada saat di kafe Natta pikir Kayna tidak seberani ini. Namun di rumahnya ia seperti tawanan yang siap diejek kapan saja oleh gadis itu.

Mendengar jawaban dari Kayna membuat mama Mita tertawa. "Benarkah? Kamu dekat dengan bos kafe itu?"

"Dia temanku tante," jelas Natta seketika membuat Kayna berdecih.

"Ck, bilang aja kamu yang pemalas," decak Kayna langsung mendapat tatapan dari mama Mita.

"Kay," kepala beliau menggeleng sebagai bentuk peringatan untuk Kayna.

"Kay berangkat," setelah berdiri Kayna langsung menyalami tangan mama Mita untuk segera berangkat sekolah.

"Bekalnya Kay, jangan lupa," ujar mama Mita.

"Udah ma," balas Kay tetap berjalan ke depan.

Menoleh dan melihat wajah Natta lagi membuatnya naik darah. Padahal seharusnya di sini Natta yang marah. Setiap kali bertemu dengan Kayna justru dialah yang seperti terkena sial.

"Kalian ini, seperti tikus dan kucing saja," kekeh mama Mita.

Terpopuler

Comments

Pecinta Halu

Pecinta Halu

Awas bucin KayNatt

2023-01-23

0

acih aja

acih aja

tom and Jerry 🤭

2022-09-25

0

Ririe Handay

Ririe Handay

biar rumah rame ma

2022-09-22

0

lihat semua
Episodes
1 Kontras Kehidupan
2 Pergi Dari Rumah
3 Pertemuan Pertama
4 Kamu Lagi
5 Pegawai Tapi Mobilnya Mewah
6 Pertikaian Yang Terjadi....
7 Ditolong Mama Mita
8 Tikus Dan Kucing
9 Pindah Sekolah
10 Satu Sekolah
11 Kayna VS Natta
12 Cicak Bikin Konyol
13 Hukuman Dari Dio
14 Selalu Ada Kejadian
15 Perdebatan Kecil
16 Tinggal Serumah?
17 Siapa Airin?
18 Salah Siku
19 Seribu Alasan
20 Salah Paham
21 Salah Paham Lagi?
22 Natta Baik Tapi Tetap Nyebelin
23 Natta Keluar-Kayna Risau
24 Antara Airin Dan Natta
25 Kantin
26 Siapa?
27 Bertemu Ayah Rian
28 Perasaan Aneh
29 Mencuri Nomor
30 Panda Cantik
31 Curhat Berujung Debat
32 Diam-diam Musuh
33 Airin Licik
34 Kadal Dikadalin
35 Diam-Diam Kagum
36 Dibalik Rahasia Mama Mita
37 Perjuangan Cinta
38 Kepergok Tidur Berdua
39 Mulai Melunak
40 Dibawa Ke Apartemen
41 Kayna Ngambek
42 Tindakan Natta Bikin?????
43 Identitas Terungkap
44 Perjalanan Penuh Cerita
45 Isyarat Dari Mama Mita
46 Semakin Dekat Tapi Jahil
47 Bau Sampah Bikin Mujur
48 Gagal Pulang Bareng
49 Cemburu Atau Menyerah?
50 Perkara Bekal
51 Memaksa Tapi Tidak Ditolak
52 Dihukum Berdua
53 Bermain Emosi Bukan Perasaan
54 Tidak Direstui?
55 Mulai Khawatir
56 Kayna Ngambek
57 Merenggang
58 Merinduuuu
59 Perhatian Kecil Dari Si Misterius
60 Terlihat Namun Tak Tersentuh
61 Selalu Peduli
62 Dekat Tapi Terasa Jauh
63 Diam-Diam Cemburu
64 Masih Cemburu
65 Usaha Olin
66 Hampir Baikan
67 Jarak Yang Mulai Menipis
68 Mendapat Dukungan
69 Ketika Pergi Baru Terasa
70 Mulai Curiga
71 Terkejut Dengan Kedatangan Natta
72 Terungkap
73 Rencana Ayah Rian
74 Rencana Natta
75 Perasaan Dio
76 Ancaman Tidak Mempan
77 Mulai Bekerja
78 Natta Konyol
79 Mengintai
80 Apa Yang Terjadi?
81 Kayna, Apa Masih Virgin?
82 Siapa Sebenarnya?
83 Kabar Bahagia
84 Tinggal Di Rumah Natta
85 Calon Martua
86 Hampir Khilaf
87 Katakan Nikah
88 Pelaku Tragedi Belakang Sekolah
89 Ada Kebohongan
90 Jadi Teman?
91 Niat Ibadah
92 Apa Maksud Natta
93 Mimpi Atau Bukan?
94 Natta VS Mama Mita
95 Tragedi Di Kelas
96 Sasa Diambang Kehancuran
97 Natta Nakal
98 Keinginan Natta Untuk Kayna
99 Menyebalkan
100 Nama Yang Sama
101 Cuma Satu Macam
102 Calon Pengantin Tapi Berantem
103 Happy Wedding Natta-Kayna
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Kontras Kehidupan
2
Pergi Dari Rumah
3
Pertemuan Pertama
4
Kamu Lagi
5
Pegawai Tapi Mobilnya Mewah
6
Pertikaian Yang Terjadi....
7
Ditolong Mama Mita
8
Tikus Dan Kucing
9
Pindah Sekolah
10
Satu Sekolah
11
Kayna VS Natta
12
Cicak Bikin Konyol
13
Hukuman Dari Dio
14
Selalu Ada Kejadian
15
Perdebatan Kecil
16
Tinggal Serumah?
17
Siapa Airin?
18
Salah Siku
19
Seribu Alasan
20
Salah Paham
21
Salah Paham Lagi?
22
Natta Baik Tapi Tetap Nyebelin
23
Natta Keluar-Kayna Risau
24
Antara Airin Dan Natta
25
Kantin
26
Siapa?
27
Bertemu Ayah Rian
28
Perasaan Aneh
29
Mencuri Nomor
30
Panda Cantik
31
Curhat Berujung Debat
32
Diam-diam Musuh
33
Airin Licik
34
Kadal Dikadalin
35
Diam-Diam Kagum
36
Dibalik Rahasia Mama Mita
37
Perjuangan Cinta
38
Kepergok Tidur Berdua
39
Mulai Melunak
40
Dibawa Ke Apartemen
41
Kayna Ngambek
42
Tindakan Natta Bikin?????
43
Identitas Terungkap
44
Perjalanan Penuh Cerita
45
Isyarat Dari Mama Mita
46
Semakin Dekat Tapi Jahil
47
Bau Sampah Bikin Mujur
48
Gagal Pulang Bareng
49
Cemburu Atau Menyerah?
50
Perkara Bekal
51
Memaksa Tapi Tidak Ditolak
52
Dihukum Berdua
53
Bermain Emosi Bukan Perasaan
54
Tidak Direstui?
55
Mulai Khawatir
56
Kayna Ngambek
57
Merenggang
58
Merinduuuu
59
Perhatian Kecil Dari Si Misterius
60
Terlihat Namun Tak Tersentuh
61
Selalu Peduli
62
Dekat Tapi Terasa Jauh
63
Diam-Diam Cemburu
64
Masih Cemburu
65
Usaha Olin
66
Hampir Baikan
67
Jarak Yang Mulai Menipis
68
Mendapat Dukungan
69
Ketika Pergi Baru Terasa
70
Mulai Curiga
71
Terkejut Dengan Kedatangan Natta
72
Terungkap
73
Rencana Ayah Rian
74
Rencana Natta
75
Perasaan Dio
76
Ancaman Tidak Mempan
77
Mulai Bekerja
78
Natta Konyol
79
Mengintai
80
Apa Yang Terjadi?
81
Kayna, Apa Masih Virgin?
82
Siapa Sebenarnya?
83
Kabar Bahagia
84
Tinggal Di Rumah Natta
85
Calon Martua
86
Hampir Khilaf
87
Katakan Nikah
88
Pelaku Tragedi Belakang Sekolah
89
Ada Kebohongan
90
Jadi Teman?
91
Niat Ibadah
92
Apa Maksud Natta
93
Mimpi Atau Bukan?
94
Natta VS Mama Mita
95
Tragedi Di Kelas
96
Sasa Diambang Kehancuran
97
Natta Nakal
98
Keinginan Natta Untuk Kayna
99
Menyebalkan
100
Nama Yang Sama
101
Cuma Satu Macam
102
Calon Pengantin Tapi Berantem
103
Happy Wedding Natta-Kayna

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!