Napoli Italia, Stefan Leonal Alkhairi tengah menikmati segelas wine bersama Abigel, kekasih semalam nya, yang dia bawa dari club' malam dua minggu lalu.
Mereka berdua saling memuaskan tanpa berhenti dengan cara yang aneh. Abigel membuka celana panjang berbahan jeans dari tubuh Stefan, namun dihalangi oleh pria bertubuh tegap itu.
Stefan Leonal Alkhairi, pria arogan, berusia 22 tahun, sangat angkuh dan tidak mau berteman dengan orang yang memiliki status sosial rendah. Dia putra pasangan Leonal dan Parassani, menjadi kakak terbaik Stela.
Stefan tumbuh ditangan Loide, karena pria muda itu pecinta tantangan dan lebih berani mengambil resiko apapun diluar sana.
"Sayang..."
Abigel melepaskan tangan Stefan dari bagian yang tersembunyi, membuat gadis muda itu mengeluarkan suara yang tidak biasa.
"Hmm,"
Stefan masih disibukkan dengan kegiatannya, memberi ruang yang berbeda bagi gadis berwajah blesteran itu.
Abigel mencium lembut bibir Stefan tanpa perasaan sungkan, namun pria itu sedikit menepisnya.
"Aku hanya ingin membantumu, bukan bercinta denganmu!" Stefan mengeluarkan jarinya, dari ruang yang tersembunyi dibalik celana bahan gadis itu, mencari informasi tentang William melalui orang suruhannya.
Tentu Abigel merasa kesal, karena mulai terpancing dengan permainan Stefan barusan.
"Sayang.... come on!" Abigel merengek menghampiri Stefan.
Stefan menaikkan kedua alisnya, "Are you oke honey? Bisa kita lakukan nanti, adik ku sedang dalam masalah. Are you understand!"
Abigel melepaskan tangannya dari bahu Stefan, kembali ke sofa sedikit mendengus kesal, "Kebiasaan, pasti Stela yang membuat action romans ku tidak berhasil. Padahal ini adalah kesempatan emas untuk ku, karena sudah dua minggu dia menyandra ku disini, tapi dia belum pernah bercinta dengan ku. Sangat menyedihkan."
Stefan menghubungi Stevie dan Steiner, menanyakan keberadaan William, yang sampai saat ini tidak menjalin komunikasi dengan mereka.
"Kemana dia?"
Stefan berlalu menuju ruang kerjanya, melacak keberadaan William dan barang haram mereka saat ini.
"Apakah Will menghindar dariku?" Stefan melacak keberadaan Will, menatap lekat kearah komputer melalu sistem yang dia ciptakan sendiri.
"Brengsek dia! Kenapa barang masih berada diatas kapal? Tertahan di dermaga, ada apa dengan Will? Ooogh shiiit..!"
Stefan segera mematikan semua sistem saluran telpon, agar tidak seorangpun yang tahu keberadaannya saat ini.
Seketika kepalanya terasa sedikit berat, mencari informasi, "Kenapa Stela akan berangkat ke Napoli? Bukankah dia seorang Badan informasi internasional!"
"Damn..! Stela akan menghabisi aku. Pantes dia menghubungiku, berpura-pura memberi kabar tentang keberangkatannya. Aku yakin ini akan berdampak pada keselamatan ku."
Stefan berlalu, meninggalkan ruang kerjanya, menuju kamar, mengambil travel bag, meninggalkan Napoli, secepat kilat.
Abigel yang berada di kediamannya sedikit kaget, karena Stefan sedang mempersiapkan diri untuk meninggalkan kediamannya.
"Sayang, kamu mau kemana?" Abigel memeluk tubuh Stefan sedikit mendesssah.
"Ciiih, aaaagh.... silahkan kamu tinggalkan kediamanku, minta bayaran pada Bruno. Aku hanya membutuhkan teman, bukan untuk tidur bersama. Kamu mengerti honey. Jika aku kembali ke Napoli, aku akan menghubungimu," Stefan mengecup bibir Abigel, bergegas berlalu meninggalkan kamar.
"Stef... Stefan!"
"Ck, Bruno. Kamu urus wanita itu. Jangan ada yang tahu tentang aku. Siapapun, siapapun! Kamu mengerti?" Stefan menegaskan.
Bruno orang kepercayaannya, mengangguk mengerti.
Sementara Abigel tengah meracau tidak jelas, karena ditinggal, tanpa perasaan puas selain orral.
Saat Stefan akan meninggalkan kediamannya yang tidak begitu besar, namun cukup nyaman saat berada disana, dia dikejutkan dengan kehadiran seorang wanita dihadapannya.
"Stef...!" Sapa gadis.
"Stef, aku hamil..."
Bola mata Stefan membulat seketika.
"Apa..???"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments