Dia

Selesai berias, Nadin duduk diam menunggu kedatangan pria yang hendak dijodohkan dengannya. Sedangkan Violeta masih sibuk dengan berkas dan laptop yang ada di depannya.

"Kenapa kau terus bekerja nona Vio, apakah kau tidak jenuh melihat barisan angka itu?" tanya Nadin, seraya mengibaskan rambut panjangnya.

"Kalo saya jenuh, bagaimana anda bisa jajan, Nona!" balas Violeta sedikit bercanda.

"Kau dan oma sama saja. Kalian sama-sama gila kerja." Nadin mencebikkan bibirnya kesal.

"Sebagai perempuan, kita harus punya sesuatu yang membanggakan, Nona. Bisa menghasilkan uang sendiri, misalnya." Violeta tersenyum.

"Untuk apa? Bukankah kita, para perempuan tinggal minta saja sama laki-laki. Untuk apa susah-susah bekerja." Nadin menatap asisten neneknya ini dengan tatapan tidak suka.

"Konsep hidup tidak semudah itu, Nona. Bagaimana jika ternyata, suami kita berpenghasilan kecil. Bukankah kita harus bisa mencari jalan keluar sendiri untuk mencukupi kebutuhan kita. Setidaknya, cara itu bisa meredam pertengkaran, yang mungkin terjadi karena masalah ekonomi," jawab Violeta, sedikit menasehati.

"Halah, ngapain kita nikah sama orang pas-pasan. Kalo aku sih nggak mau ya nikah sama kalangan menengah ke bawah. Aku mau nikahnya sama orang yang setara. Enak aja, aku nggak mau susah dong!" jawab Nadin sombong.

Mendengar ucapan sang tuan putri, Violeta hanya tersenyum. Mengingat pria yang hendak dinikahkan denganya hanyalah seorang satpam.

Sepertinya akan mengasikkan jika nona tahu, siapa sebenarnya pria yang hendak menikahinya, gumam Violeta dalam hati.

Namun, ia sengaja tak ingin meneruskan perdebatan mereka. Violeta takut, ia akan keceplosan. Dan, tentu saja, jika sampai Nadin tahu di awal, tak menutup kemungkinan, bahwa dia pasti akan kabur dari pernikahan ini.

"Eh, nona Vio, apakah kamu tahu wajah pria yang hendak dijodohkan sama aku?" tanya Nadin, penasaran.

"Tau."

"Oh, apakah dia tampan?" Nadin makin penasaran.

"Tentu saja, dia tampan." Violeta tersenyum.

"Emmm, apa pekerjaannya? Apakah kamu tahu?" Nadin semakin bersemangat mencari tahu asal usul calon suaminya.

"Mohon maaf Nona, kalo soal itu, hanya ibu nyonya yang tau. Saya hanya mengantar depan pintu saja. Saya dilarang mendengarkan perbincangan mereka," jawab Violeta berbohong.

"Oh Oke, emmm, apa kamu tau di mana pria itu tinggal?"

"Tau, tapi saya dilarang keras membicarakannya, Nona. Jika ibu nyonya dengar, maka tamatlah riwayat ku." Violeta mulai merapikan pekerjaannya.

"Kamu tenang saja, aku pasti akan membelamu. Kenapa kami begitu takut pada nenek tua itu?" Nadin memantulkan bibirnya.

"Maafkan saya, Nona. Kesehatan dan kenyamanan ibu nyonya adalah salah satu tugas saya!" Violeta tersenyum ikhlas

"Oke, baiklah! kamu dan nenekku sama saja. Kalian selalu sukses bersekongkol."

"Tidak begitu, Nona. Saya juga Menyayangi anda."

"Sayang dari mana, kalo ke mana pun aku pergi, selalu ada mata-matamu di sana. Apa kamu pikir aku nggak tahu!" celetuk Nadin, kesal.

"Itu bentuk kasih sayang saya, Nona. Agar anda tidak gampang dikerjain sama temen-temen nakal anda itu. Anda tidak bodoh kan? Maka saya yakin anda juga tau kalo anda hanya dimanfaatkan oleh mereka," jawab Violeta.

Nadin diam, sebab ia tahu bahwa apa yang dikatakan asisten pribadi oma nya ini adalah benar. Ia pun tak melarang wanita yang sudah ia kenal sejak kecil itu, meninggalkan kamarnya.

***

Satu jam berlalu, akhirnya waktu yang dinanti pun tiba.

Terdengar suara mobil berhenti, tepat depan pintu. Dengan malas Nadia pun beranjak dari tempat duduknya.

Tentu saja, untuk menyambut kedatangan pangeran yang hendak dinikahkan dengannya.

"Nona, tamunya sudah datang, mari!" ajak Violeta, tanpa mengetuk pintu kamar gadis cantik itu.

Nadin mengangguk, sembari tersenyum malas.

Di ruang tamu, terdengar canda tawa dia orang wanita yang terlihat begitu bahagia. Namun tidak dengan seorang pria yang duduk diam, seperti seseorang yang sedang tertekan.

Sesekali, pria tersebut tersenyum. Lalu, di detik berikutnya ia kembali diam.

"Lah, itu calon pengantin kita. Mari sini!" ucap Zarin seraya beranjak dari duduknya. Dengan cepat Violeta pun menolong sang majikan, agar tidak terjatuh.

Bersamaan dengan langkah kaki Violeta, Nadin menatap sang pria yang masih menunduk tanpa mau peduli dengan kedatangannya. Namun, mata Nadin tidak bisa dibohongi. Ia sangat tahu, bahwa pria yang saat ini sedang duduk di sofa ruang tamunya adalah dia.

Pria menjengkelkan itu!

Bersambung....

Jangan lupa kepoin karya bestie aku ya gaes🥰

Judul : MAKMUM PILIHAN MICHAEL EMERSON

Penulis :SkySal

Cuplikan

"Sayang, kok kamu cantik banget sih kalau pakai daster begini?" Micheal berkata sembari bergelenyut manja di punggung Zenwa yang saat ini sedang membuat roti panggang.

Zenwa memang hanya memakai daster saat ini, rambutnya di cepol asal dan ia tidak memakai apapun di balik daster itu di karenakan tadi ia terburu-buru, perutnya sudah keroncongan dan cacingnya itu sudah demo minta makan.

"Cantiknya buat kamu," ucap Zenwa yang sedikit kesulitan bergerak karena Micheal yang terus menempel seperti anak ayam yang baru menetes. "Sayang, kamu tunggu di meja makan ya, aku mau buat susu dulu," tukas Zenwa kemudian.

"Tapi masih kangen, masih mau hirup aroma kamu," rengek Micheal manja dan ia pun mencium tengkuk Zenwa, seluruh tubuh Zenwa meremang, dan ia menggeliat geli.

"Kangen bagaimana? Kita selalu bersama," kata Zenwa dan ia mengambil dua gelas untuk membuat susu.

"Ya kangen, tadi pas aku bangun tidur, kamu tidak ada, kita sudah berpisah tadi karena kamu sibuk di dapur." Zenwa terkekeh mendengar aduan suaminya itu.

"Kamu nyenyak sekali tidurnya, aku tidak tega yang mau bangunin, Sayang."

"Tapi kan bisa pamit dulu, cium dulu gitu, sebelum pergi ke dapur."

"Sudah, tadi aku sudah cium kamu."

"Bohong! Nggak kerasa."

"Ya kan kamu tidur, gimana mau terasa?"

"Seharusnya terasa kalau kamu ciumnya di bibir, tadi kamu ciumnya dimana?"

"Di tangan."

"Yah, di tangan itu kalau aku mau berangkat kerja.

"Okey okey. Sekarang, ayo kita makan, setelah ini aku cium di bibir."

"Janji?"

"Iya."

"Mau bikin bayi lagi?"

"Pabriknya masih capek, Sayang."

Tbc....

Terpopuler

Comments

Alamsyah Ujang

Alamsyah Ujang

jodoh tak kemana

2024-08-16

0

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

mudah2an Rasyid gak auto sesak nafas begitu tau calon istrinya adalah Nadin si cewe barbar ...
🤣🤣🤣

2023-04-01

0

Sabilnur Alif

Sabilnur Alif

Nadin kagett bbeessttiiee 🤣

2023-02-23

0

lihat semua
Episodes
1 Kalah Taruhan
2 Sebuah Rahasia
3 Gara-gara Kucing
4 Permintaan Sang Nenek
5 Genderang Perang
6 Kalah Telak
7 Tak Ingin
8 Dilema Rasyid
9 Saling Menerima
10 Surat Perjanjian Gila
11 Dia
12 Nona Muda Barbar vs Satpam Dingin
13 Rencana Licik Rasyid
14 Tak Bisa Ditebak
15 Dalam Pengawasan
16 Saat Memalukan
17 Hari Tersial
18 Apes Lagi
19 Dalam Pengawasan
20 Keganasan Rasyid
21 Pelindung Rahasia
22 Mulai Perhatian
23 Ternyata
24 Rahasia Rasyid
25 Rahasia Rasyid (2)
26 Galau
27 Hampir Masuk Jebakan
28 Sikap Aneh
29 Rasa
30 Rikuh
31 Kaku
32 Harus Jujur
33 Ada Apa ini?
34 Jadi Begitu
35 Kesepakatan
36 Menikah
37 Dikejar Musuh
38 Tenang Tapi Menantang
39 Ide Gila Si Asisten
40 Ketika Hati Bicara
41 Gagal Dapat Reward
42 Ketulusan
43 Perihal Hati
44 Rindu Butuh Rayuan
45 Bukan Ancaman Biasa
46 Keras Kepala
47 Rencana Licik
48 Ingin Mami
49 Hampir Saja
50 Oh Begitu
51 Jealous
52 Kena Imbas
53 Lelah
54 Kesungguhan Rasyid
55 Kelemahan Rasyid
56 Terlambat
57 Dugaan
58 Dugaan
59 Kesabaran Rasyid
60 Kekhawatiran Sahabat
61 Bukti
62 Memberi Pelajaran
63 Perintah Gila
64 Apa ini?
65 Berasa Bodoh
66 Fantasi Nadin
67 Ciuman Pertama
68 Pembuktian Cinta
69 Masa Laluku
70 Diintai Masalah
71 Syarat Izin Bekerja
72 Akal Licik
73 Mulai Terbaca
74 Canggung
75 Tersadar
76 Curiga
77 Mengumpulkan Bukti
78 Hukuman Untuk Rasyid
79 Sebuah pilihan
80 Hancur
81 Kemarahan Rasyid
82 Keinginan
83 Surat Cerai
84 Perlawanan Nadin
85 Dibikin Pusing
86 Akal Nadin Part Two
87 Kecolongan
88 Ketegaran Nadin
89 Hampir Saja
90 Sikap Aneh Rasyid
91 Info Menarik
92 Luka Tak Berdarah
93 Cemburu
94 Maunya Apa Sih?
95 Bahaya Mengancam
96 Nadin Bukan Wanita Lemah
97 Berkat Violeta
98 Identitas Wanita Rambut Pirang
99 Tak Tau Jika Dijebak
100 Dasar!
101 Ada Apa Denganku?
102 Wanita-wanita Pelindung
103 Diam-diam Dia Baik
104 Jadi Tabrakan Rasa
105 Serangan Di tengah Kebahagiaan
106 Menyerah
107 Dalang Kasus Anisa
108 Kekuasaan Rasyid Nyata Adanya
109 Jangan Pisahkan Kami Lagi (end)
110 Karya baru
111 Karya Baru
112 Promo Karya Sahabat
Episodes

Updated 112 Episodes

1
Kalah Taruhan
2
Sebuah Rahasia
3
Gara-gara Kucing
4
Permintaan Sang Nenek
5
Genderang Perang
6
Kalah Telak
7
Tak Ingin
8
Dilema Rasyid
9
Saling Menerima
10
Surat Perjanjian Gila
11
Dia
12
Nona Muda Barbar vs Satpam Dingin
13
Rencana Licik Rasyid
14
Tak Bisa Ditebak
15
Dalam Pengawasan
16
Saat Memalukan
17
Hari Tersial
18
Apes Lagi
19
Dalam Pengawasan
20
Keganasan Rasyid
21
Pelindung Rahasia
22
Mulai Perhatian
23
Ternyata
24
Rahasia Rasyid
25
Rahasia Rasyid (2)
26
Galau
27
Hampir Masuk Jebakan
28
Sikap Aneh
29
Rasa
30
Rikuh
31
Kaku
32
Harus Jujur
33
Ada Apa ini?
34
Jadi Begitu
35
Kesepakatan
36
Menikah
37
Dikejar Musuh
38
Tenang Tapi Menantang
39
Ide Gila Si Asisten
40
Ketika Hati Bicara
41
Gagal Dapat Reward
42
Ketulusan
43
Perihal Hati
44
Rindu Butuh Rayuan
45
Bukan Ancaman Biasa
46
Keras Kepala
47
Rencana Licik
48
Ingin Mami
49
Hampir Saja
50
Oh Begitu
51
Jealous
52
Kena Imbas
53
Lelah
54
Kesungguhan Rasyid
55
Kelemahan Rasyid
56
Terlambat
57
Dugaan
58
Dugaan
59
Kesabaran Rasyid
60
Kekhawatiran Sahabat
61
Bukti
62
Memberi Pelajaran
63
Perintah Gila
64
Apa ini?
65
Berasa Bodoh
66
Fantasi Nadin
67
Ciuman Pertama
68
Pembuktian Cinta
69
Masa Laluku
70
Diintai Masalah
71
Syarat Izin Bekerja
72
Akal Licik
73
Mulai Terbaca
74
Canggung
75
Tersadar
76
Curiga
77
Mengumpulkan Bukti
78
Hukuman Untuk Rasyid
79
Sebuah pilihan
80
Hancur
81
Kemarahan Rasyid
82
Keinginan
83
Surat Cerai
84
Perlawanan Nadin
85
Dibikin Pusing
86
Akal Nadin Part Two
87
Kecolongan
88
Ketegaran Nadin
89
Hampir Saja
90
Sikap Aneh Rasyid
91
Info Menarik
92
Luka Tak Berdarah
93
Cemburu
94
Maunya Apa Sih?
95
Bahaya Mengancam
96
Nadin Bukan Wanita Lemah
97
Berkat Violeta
98
Identitas Wanita Rambut Pirang
99
Tak Tau Jika Dijebak
100
Dasar!
101
Ada Apa Denganku?
102
Wanita-wanita Pelindung
103
Diam-diam Dia Baik
104
Jadi Tabrakan Rasa
105
Serangan Di tengah Kebahagiaan
106
Menyerah
107
Dalang Kasus Anisa
108
Kekuasaan Rasyid Nyata Adanya
109
Jangan Pisahkan Kami Lagi (end)
110
Karya baru
111
Karya Baru
112
Promo Karya Sahabat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!