"Elu!" Nadin menatap kesal.
Rasyid dan beberapa orang yang ada di sana, menatap penuh tanya.
"Ngapain elu di mari?" tanya Nadin tanpa menyapa tamu yang lain terlebih dahulu.
"Aku di sini diundang. Lah kamu... Ngapain juga kamu di mari? Ngerusak pemandangan aja!" balas Rasyid tak mau kalah.
"Enak aja! Ini rumah gue lah! Elu yang ngapain di mari?" balas Nona barbar itu.
"Ohhhh, jadi ini rumah kamu. Kaya juga kamu ya. Pantesan barbar!" celetuk Rasyid
"Ya, aku kaya. Kenapa? Situ iri?" Nadin semakin berani.
"Iri? mana mungkin aku iri? Apa lagi dengan gadis barbar pemabuk sepertimu. Enak aja!"
"Pemabuk elu bilang, elu yang nggak bisa nyetir. Kenapa jadi gue yang salah?" Nadin enggan mengalah.
"Oh ya, jadi kamera yang ada di mobil ku itu yang salah, iya? Dasar!"
"Gue nggak mau tahu, ya. Pergi dari sini. Bikin badmood aja!"
"Maaf Nona, tanpa kamu suruh, aku pun akan dengan senang hati pergi dari sini. Permisi!" jawab Rasyid seraya melangkah meninggalkan rumah Nadin.
Namun, sebelum pria itu melangkah lebih jauh, Laras memanggilnya terlebih dahulu.
"Rasyid! Tunggu!"
"Apaan sih nek? Ogah aku nikah sama gadis barbar nggak tahu diri ini!" balas Rasyid kesal.
"Gue juga nggak mau nikah sama satpam bodoh kek elu!" serang Nadin.
"Kamu pikir aku mau, hiiii.... bisa pecah gendang telingaku tiap hari dengerin macan betina meraung!" balas Rasyid.
"Apa? Macan betina? Elu bilang gue macan betina?"..
" Iya, kamu macan betina? Meraung nggak ada aturan!"
Tak ayal, telinga Nadin pun panas, emosinya meledak sempurna, mata cantik itu menatap tajam, lalu ia pun membalas, "Dasar jerapah. Lihat kakimu panjang seperti jerapah! Jerapah menyebalkan!"
"Jerapah? Biarin aja aku jerapah. Setidaknya aku tampan. Lah kamu, pendek jelek, tukang marah nggak jelas. Apa bagusnya kamu, ha?"
"Tampan konon? Tampan dari mana? Dari Hongkong?" balas Nadin.
"Kamu.... " Rasyid masih ingin membalas, namun sang nenek memukul kesal kepalanya.
"Aduh, Nek!"
"Diam kau!" pinta wanita itu.
"Rasain, hahahhaha....!
" Kamu!" Rasyid melotot kesal.
Pusing dengan pertengkaran dua anak manusia itu, akhirnya Zarin pun berteriak marah, "Diiiaaammmmm! Duduk kalian!" perintah wanita tua itu.
Melihat kemarahan yang tersirat di mata wanita itu, seketika, Rasyid dan Nadin pun diam.
"Duduk kalian!" pinta Zarin, masih dengan tatapan ingin menghajar mereka berdua.
Pelan namun pasti, Nadin pun duduk bersebrangan dengan pria itu. Namun, kilatan genderang peran masih terlihat jelas dari tatapan mata mereka.
Zarin menghela napas dalam-dalam. Tak menyangka pertemuan pertama mereka memberikan kesan yang sangat buruk.
Tak menutup kemungkinan, pernikahan yang mereka rencanakan, pasti bakalan bubar.
"Kalian sudah saling kenal?" tanya Zarin, membuka sidang antara Nadin dn Rasyid.
"Nggak!" jawab keduanya, serempak.
"Benarkah? Kalian bisa Seheboh itu, tapi bilang tidak kenal. Bukankah ini bisa dikategorikan penipuan?" pancing Zarin.
"Dia pria bodoh itu, Oma. Pria yang nggak bisa nyetir. Orang yang bikin mobil Nadin lecet-lecet," jawab gadis itu.
"Bukan saya yang nggak bisa nyetir, Nyonya. Tapi gadis barbar ini yang nggak fokus bawa mobilnya. Dia mabok waktu itu, Nyonya," jawab Rasyid tak mau kalah.
"Aku nggak mabok, jangan fitnah ya!"
"Fitnah dari mana? Mau ku putar video yang kemarin?" tantang Rasyid.
"Kamu!" Nadin hendak melempar Rasyid dengan bantal. Namun Zarin segera melotot ke arahnya.
"Apa benar kamu sedang mabok waktu itu?" tanya Zarin, serius.
"Tidak Oma, Nadin hanya minum sedikit." Nadin melemahkan suaranya.
"Fix, di sini, berarti kamu yang salah!" putus Zarin.
Rasyid menatap dengan senyum senang.
"Nggak Oma, Nadin nggak salah," jawab Nadin, masih berusaha membela diri.
"Oke... aku nggak mau tahu dengan masalah yang terjadi antara kalian. Karena itu adalah maslah kalian. Tujuan pertemuan ini adalah membahas perihal pernikahan kalian. Bagaimana? Kalian siap?" tanya Zarin langsung pada pokok pembahasan yang seharusnya.
"Nadin ogah!" jawab gadis ayu itu.
"Oke, berarti kamu pilih konsekuensinya. Oke, nggak pa-pa!" jawab Zarin, terlihat lelah.
Rasyid diam. Sebab jiwanya dilema.
"Kamu Rasyid, bagaimana denganmu? Apakah masih mau lanjut? atau ...."
Rasyid nasih belum mengeluarkan suaranya. Hatinya sungguh bimbang. Pria tampan ini terlihat meremas jari-jarinya.
Ingatannya tentang pengalaman yang pernah ditinggalkan di pelaminan seorang diri, bergulat penuh amarah di pikirannya. Ia takut, jika menyetujui pernikahan ini, tak menutup kemungkinan bahwa Nadin pasti akan meninggalkannya seperti, dia. Dia ... wanita yang pernah ia cintai dengan sepenuh hati. Namun tega menghianati dan meninggalkannya demi seseorang yang dinilai mapan oleh keluarganya.
Bersambung...
Masih setia menunggu jawabnya mas Rasyid kan? 😍😍😍
Jangan lupa, like komen dan votenya ya😘😘😘 pleaseee, jangan silent reader Oke😘
Sambil nunggu mas Rasyid update, kalian bisa kepoin karya terbaik dari bestie tercinta🥰🥰🥰
Judul: Ayahku CEO sombong
penulis: Dini Ratna
Cuplikan bab
Cuplikan Bab
Brugh.. Brugh ..Brugh..
Seorang gadis di lempar ke luar oleh ayah ya sendiri beserta barang barang dan pakaian nya .
"Pa..papa .. dengarkan aku dulu pa " ucap gadis itu di iringi dengan tangis .
"Dasar anak tak tahu di untung, kau memalukan ku saja" bentak laki laki yang di panggil nya papa.
"Pa.. Shila mohon jangan usir Shila pa .. Shila mau tinggal dimana pa Shila gak punya siapa siapa selain papa " ujar Shila gadis yang di usir ayah ya.
"HAlah ,udah pa gak usah di kasihani anak seperti dia memalukan keluarga saja" ujar wanita yang di samping ayah Shila dia adalah ibu tiri Shila yang memang tidak suka dengan Shila .
"Ma .. Shila mohon ma .. jangan usir Shila " ujar Shila pada ibu tiri nya .
"Aku tidak peduli kau mau tinggal dimana , anak seperti mu memang pantas di usir " bentak laki laki itu. Lalu kembali masuk ke dalam rumah meninggalkan Shila yang terduduk di tanah.
"Pa..papa .. dengarkan Shila dulu pa " teriak Shila yang tak di indahkan papa nya
"Untuk apa kau berteriak .. papa mu tidak akan mendengarkan mu kamu sungguh membuat keluarga mu malu " cibir ibu tiri nya yang tersenyum sinis
"Cepat pungut baju baju mu dan pergi dari sini " pekik ibu tiri nya , seperti nya dia begitu puas dengan memarahi Shila .
Dugh..
Ibu tiri nya masuk ke dalam rumah membanting pintu keras membuat Shila terkesiap .
Shila memungut satu persatu baju nya untuk di masukan kedalam koper setelah selesai memasukan semua baju nya Shila pergi meninggalkan rumah nya .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 112 Episodes
Comments
Fitria Suhandika
kebanyakan promo novel nya..
🙉🙉🙉
2023-05-14
0
⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️
ditinggalkan di pelaminan? sakit banget itu maaah .... 😭
tapi barti Rasyid duda kembang donk ... udah nikah tapi belom nguna nginu ...
*ish ... itu ajah yg diinget 🤭
2023-04-01
0
devaloka
woi jerapah lehernya yg panjang 😭
2023-03-12
0