Dilema Rasyid

"Boleh kami masuk?" tanya Violeta.

"Kami? Memangnya anda datang bersama siapa?" tanya Rasyid.

"Saya datang bersama bos saya. Beliau ada di mobil." Wanita itu kembali tersenyum.

Rasyid tidak menjawab, tapi ia membuka lebar pintu rumahnya. Agar orang yang bertindak ke rumahnya bisa masuk dengan leluasa.

"Perkenalkan saya Zarin, sahabat nenekmu," ucap Zarin, menyapa Rasyid.

Rasyid kembali tak menjawab perkenalkan dari Zarin. Pemuda gagah ini hanya mengangguk sambil tersenyum sekilas.

"Silakan duduk, maaf rumah saya sempit," ucap Rasyid, ramah.

"Tidak masalah!" Zarin tersenyum. Lalu ia kembali melanjutkan ucapannya, "Aku rasa kamu sudah tahu maksud dan tujuanku datang ke sini. Aku rasa nenekmu sudah memberitahu masalah yang sedang aku bawa," ucap Zarin, pelan. Namun langsung masuk ke dalam inti tujuannya datang ke sini.

"Ya, nenek saya sudah membicarakannya permintaan itu pada saya. Tapi, saya minta maaf. Karena tak bisa memenuhi permohonan itu," jawab Rasyid tegas.

"Kenapa? Apakah cucuku tidak cukup baik untukmu?" tanya Zarin, terlihat khawatir.

"Tidak, bukan itu nyonya. Hanya saja, kami belum salin kenal. Pernikahan tanpa cinta, bukankah itu tidak baik." Rasyid masih berusaha menolak halus perjodohan itu.

"Kalian bisa belajar saling mencintai, nanti setelah kalian menikah. Pada dasarnya, cucuku sangat baik. Hanya saja ia pernah kecewa. Jadi sedikit agak liar. Aku mohon putraku, saat ini aku hanya percaya padamu dan juga nenekmu, untuk menggantikanku menjaganya. Kamu tahu kan, umurku sudah tidak lama lagi. Ditambah ibu tirinya sedang merencanakan sesuatu yang jahat," ucap Zarin menjelaskan kerisauan nya yang saat ini membelenggu pikirannya.

"Saya akan coba bantu, Nyonya. Tapi tidak untuk menikah?"

"Kenapa? Apakah kamu memiliki kekasih sekarang?"

Rasyid menggeleng. Namun ia juga tidak mengatakan apapun.

"Tolonglah aku anak muda, anggaplah ini permintaan terakhirku, sebelum nyawa ini pergi. Aku mohon!" ucap Zarin memohon.

Di detik berikutnya, mata wanita itu memerah, mengeluarkan air mata. Batuk, seperti orang tersedak. Tak disangka, mulutnya mengeluarkan darah.

Zarin tak sanggup lagi menahan apa yang ia rasakan. Wanita itu ambuk. Spontan, Rasyid dan Violeta pun terkejut

"Nyonya? Apa yang terjadi?" tanya Rasyid dan Violeta bersamaan.

"A-a-aku... " belum sempat menjawab, wanita tua itu pun pingsan.

Tanpa berpikir panjang, kedua orang tersebut pun langsung membawa wanita itu ke rumah sakit.

Sesampainya di rumah sakit, selama Zarin mendapatkan perawatan, Violeta pun mendekati Rasyid.

"Maaf jika saya ikut campur, tapi tidak kah anda kasihan dengan majikan saya?" tanya Violeta, pada pemuda tampan itu.

Rasyid masih diam. Belum memberikan keputusan sedikit pun.

"Saya tahu jika ini sangat berat bagi anda. Tapi, nona saya sangat membutuhkan seorang suami saat ini. Untuk menghindari rencana jahat ibu tirinya." Violeta menatap penuh harap pada pria yang ada di sampingnya.

"Kenapa kamu tidak menyuruh pacar nonamu untuk menikahinya? Kenapa harus aku?"

"Nonaku memiliki trauma pada pernikahan. Penghianatan yang lakukan sang ayah pada ibunya, membuat gadis itu tidak percaya pada laki-laki. Menurut anda, apakah nonaku biasanya berpacaran dengan kondisi hati seperti itu?" Violeta kembali membujuk Rasyid.

Rasyid diam sejenak. Dilema kini menyerang pikiran pemuda. Di sisi lain, ia sudah berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak memikirkan pernikahan.

Pria yang pernah mencintai, lalu disakiti ini, ingin sekali tidak peduli. Namun, melihat penderitaan orang lain, nyatanya ia pun tak tega.

"Apa nonamu tahu jika hendak dijodohkan denganku?" tanya Rasyid.

"Tau."

"Bagaimana tanggapannya?"

"Dia menolak."

"Apa dia sudah tahu masalah ini? Maksudku, perihal ibu tirinya!"

"Belum! Dia hanya tahu, umur ibu nyonya tidak lama lagi," jawab Violeta jujur.

"Apakah kalian tahu, apa pekerjaanku?" tanya Rasyid lagi.

"Tau, dan kami tidak masalah dengan itu. Lagian, jika anda bersedia menikah dengan nona kami, ibu nyonya juga sudah menyiapkan tempat tinggal sekaligus pekerjaan yang layak untuk anda. Anda tidak perlu khawatir dengan itu," jawab Violeta.

"Jadi, maksud kalian, sekarang kalian mencoba membeliku?" jebak Rasyid.

"Tidak, bukan begitu! Kami hanya ingin memberikan kehidupan yang layak untuk nona dan juga suaminya. Itu saja."

"Jadi menurutmu, pekerjaanku sebagai satpam, tidak layak untuk menghidupi nonamu?" pancing Rasyid lagi.

"Bukan begitu juga, kami hanya ingin yang terbaik untuk kalian. Ya, hanya itu." Violeta tak mau melanjutkan perbincangan mereka. Ia takut salah bicara. Ia takut ucapan-ucapannya akan menyinggung Rasyid dan menjadikan pria itu mundur dari perjodohan ini.

Namun tidak dengan Rasyid, pria ini masih tenggelam dalam dilema yang mengobrak-abrik hatinya. Meski di sisi lain ia senang. Sebab keluarga wanita yang menginginkan tidak tahu, apa sebenarnya pekerjaannya. Yang artinya, mereka tulus. Tidak hanya menginginkan hartanya. Tetapi memang membutuhkan bantuannya.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Sabilnur Alif

Sabilnur Alif

dia bukan satpam sungguhan..cuma nyamar🤣🤣

2023-02-23

0

Rosmaliza Malik

Rosmaliza Malik

mgkin rasyid trauma dgn perempuan masa lalunya, sbb tu dia nyamar jd satpam

2022-12-18

0

HARTIN MARLIN

HARTIN MARLIN

terima aja Rasyid permintaan nenek itu apa lagi keluarganya gak mempermasalahkan pekerjaanmu

2022-10-07

0

lihat semua
Episodes
1 Kalah Taruhan
2 Sebuah Rahasia
3 Gara-gara Kucing
4 Permintaan Sang Nenek
5 Genderang Perang
6 Kalah Telak
7 Tak Ingin
8 Dilema Rasyid
9 Saling Menerima
10 Surat Perjanjian Gila
11 Dia
12 Nona Muda Barbar vs Satpam Dingin
13 Rencana Licik Rasyid
14 Tak Bisa Ditebak
15 Dalam Pengawasan
16 Saat Memalukan
17 Hari Tersial
18 Apes Lagi
19 Dalam Pengawasan
20 Keganasan Rasyid
21 Pelindung Rahasia
22 Mulai Perhatian
23 Ternyata
24 Rahasia Rasyid
25 Rahasia Rasyid (2)
26 Galau
27 Hampir Masuk Jebakan
28 Sikap Aneh
29 Rasa
30 Rikuh
31 Kaku
32 Harus Jujur
33 Ada Apa ini?
34 Jadi Begitu
35 Kesepakatan
36 Menikah
37 Dikejar Musuh
38 Tenang Tapi Menantang
39 Ide Gila Si Asisten
40 Ketika Hati Bicara
41 Gagal Dapat Reward
42 Ketulusan
43 Perihal Hati
44 Rindu Butuh Rayuan
45 Bukan Ancaman Biasa
46 Keras Kepala
47 Rencana Licik
48 Ingin Mami
49 Hampir Saja
50 Oh Begitu
51 Jealous
52 Kena Imbas
53 Lelah
54 Kesungguhan Rasyid
55 Kelemahan Rasyid
56 Terlambat
57 Dugaan
58 Dugaan
59 Kesabaran Rasyid
60 Kekhawatiran Sahabat
61 Bukti
62 Memberi Pelajaran
63 Perintah Gila
64 Apa ini?
65 Berasa Bodoh
66 Fantasi Nadin
67 Ciuman Pertama
68 Pembuktian Cinta
69 Masa Laluku
70 Diintai Masalah
71 Syarat Izin Bekerja
72 Akal Licik
73 Mulai Terbaca
74 Canggung
75 Tersadar
76 Curiga
77 Mengumpulkan Bukti
78 Hukuman Untuk Rasyid
79 Sebuah pilihan
80 Hancur
81 Kemarahan Rasyid
82 Keinginan
83 Surat Cerai
84 Perlawanan Nadin
85 Dibikin Pusing
86 Akal Nadin Part Two
87 Kecolongan
88 Ketegaran Nadin
89 Hampir Saja
90 Sikap Aneh Rasyid
91 Info Menarik
92 Luka Tak Berdarah
93 Cemburu
94 Maunya Apa Sih?
95 Bahaya Mengancam
96 Nadin Bukan Wanita Lemah
97 Berkat Violeta
98 Identitas Wanita Rambut Pirang
99 Tak Tau Jika Dijebak
100 Dasar!
101 Ada Apa Denganku?
102 Wanita-wanita Pelindung
103 Diam-diam Dia Baik
104 Jadi Tabrakan Rasa
105 Serangan Di tengah Kebahagiaan
106 Menyerah
107 Dalang Kasus Anisa
108 Kekuasaan Rasyid Nyata Adanya
109 Jangan Pisahkan Kami Lagi (end)
110 Karya baru
111 Karya Baru
112 Promo Karya Sahabat
Episodes

Updated 112 Episodes

1
Kalah Taruhan
2
Sebuah Rahasia
3
Gara-gara Kucing
4
Permintaan Sang Nenek
5
Genderang Perang
6
Kalah Telak
7
Tak Ingin
8
Dilema Rasyid
9
Saling Menerima
10
Surat Perjanjian Gila
11
Dia
12
Nona Muda Barbar vs Satpam Dingin
13
Rencana Licik Rasyid
14
Tak Bisa Ditebak
15
Dalam Pengawasan
16
Saat Memalukan
17
Hari Tersial
18
Apes Lagi
19
Dalam Pengawasan
20
Keganasan Rasyid
21
Pelindung Rahasia
22
Mulai Perhatian
23
Ternyata
24
Rahasia Rasyid
25
Rahasia Rasyid (2)
26
Galau
27
Hampir Masuk Jebakan
28
Sikap Aneh
29
Rasa
30
Rikuh
31
Kaku
32
Harus Jujur
33
Ada Apa ini?
34
Jadi Begitu
35
Kesepakatan
36
Menikah
37
Dikejar Musuh
38
Tenang Tapi Menantang
39
Ide Gila Si Asisten
40
Ketika Hati Bicara
41
Gagal Dapat Reward
42
Ketulusan
43
Perihal Hati
44
Rindu Butuh Rayuan
45
Bukan Ancaman Biasa
46
Keras Kepala
47
Rencana Licik
48
Ingin Mami
49
Hampir Saja
50
Oh Begitu
51
Jealous
52
Kena Imbas
53
Lelah
54
Kesungguhan Rasyid
55
Kelemahan Rasyid
56
Terlambat
57
Dugaan
58
Dugaan
59
Kesabaran Rasyid
60
Kekhawatiran Sahabat
61
Bukti
62
Memberi Pelajaran
63
Perintah Gila
64
Apa ini?
65
Berasa Bodoh
66
Fantasi Nadin
67
Ciuman Pertama
68
Pembuktian Cinta
69
Masa Laluku
70
Diintai Masalah
71
Syarat Izin Bekerja
72
Akal Licik
73
Mulai Terbaca
74
Canggung
75
Tersadar
76
Curiga
77
Mengumpulkan Bukti
78
Hukuman Untuk Rasyid
79
Sebuah pilihan
80
Hancur
81
Kemarahan Rasyid
82
Keinginan
83
Surat Cerai
84
Perlawanan Nadin
85
Dibikin Pusing
86
Akal Nadin Part Two
87
Kecolongan
88
Ketegaran Nadin
89
Hampir Saja
90
Sikap Aneh Rasyid
91
Info Menarik
92
Luka Tak Berdarah
93
Cemburu
94
Maunya Apa Sih?
95
Bahaya Mengancam
96
Nadin Bukan Wanita Lemah
97
Berkat Violeta
98
Identitas Wanita Rambut Pirang
99
Tak Tau Jika Dijebak
100
Dasar!
101
Ada Apa Denganku?
102
Wanita-wanita Pelindung
103
Diam-diam Dia Baik
104
Jadi Tabrakan Rasa
105
Serangan Di tengah Kebahagiaan
106
Menyerah
107
Dalang Kasus Anisa
108
Kekuasaan Rasyid Nyata Adanya
109
Jangan Pisahkan Kami Lagi (end)
110
Karya baru
111
Karya Baru
112
Promo Karya Sahabat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!