"Laporkan saja ke polisi, Nona!" teriak seorang pengunjung, menyemangati Nadin.
"Tunggu, tunggu, ini tidak seperti yang bapak dan ibu pikirkan. Semalam nona ini dalam keadaan mabuk, hingga beliau tidak konsen berkendara!" jawab pemuda itu mencoba membela diri.
"Mabuk lu bilang, jangan fitnah ya!" balas Nadin. Kembali emosi.
"Saya bisa buktikan kalo anda mabuk, Nona! Sebaiknya anda jangan berkilah!" pinta pemuda itu lagi.
"Kamu kurang ajar sekali ya, berani melawanku!" Nadin mengangkat tangannya hendak menampar pemuda itu. Dengan cepat menuda itu pun menangkap tangan Nadin dan menarik gadis itu keluar ruangan.
"Lepas... lepasin gue, Brengsek!" teriak Nadin lagi.
"Anda ini kenapa sih, Nona? Saya sedang bekerja. Apa anda tidak lihat? Tidak bisakah semua dibicarakan baik-baik?"
"Nggak, gue nggak mau bicara baik-baik. Gue mau elu tanggung jawab. Bayarin servis mobil gue. Kalo nggak, gue bakal seret elu ke kantor polisi!" ancam Nadin.
Sayangnya pemuda itu malah tertawa. Membuat Nadin semakin naik pitam.
"Siapa yang nyuruh elu ketawa, ha?" Nadin melotot marah.
Pemuda itu diam? Lalu ia pun menjawab, " Anda ini lucu, Nona. Saya tahu, semalam Anda pasti mabok. Dari bau mulut Anda saja, saya sudah tahu kalo Anda terpengaruh minuman beralkohol. Bagaimana kalo saya tuntun Anda balik? Berkendara dengan keadaan seperti itu. Bukankah ini akan mempersulit Anda?" balas pemuda itu.
"Eng-enggak, gue nggak mabok. Enak aja! Lagian elu nggak ada bukti soal itu?" balas Nadin mulai gemetar.
"Siapa bilang saya nggak ada bukti, Anda mau lihat?" tantang pemuda itu.
"Tentu saja!" Nadin tak mau kalah.
Pemuda itu mengeluarkan ponselnya, lalu menunjukkan pada Nadin rekaman pertengkaran mereka, yang terekam dari kamera CCTV yang terpasang di dasbor mobil pemuda itu. Di sana terlihat langkah Nadin agak gontai. Bukan hanya itu, laju mobil yang Nadin kendarai juga terlihat tidak stabil. Sehingga menambah keyakinan pemuda itu, bahwa malam itu, Nadin terpengaruh minuman keras.
"It-itu bukan gue," tolak Nadin.
Pemuda itu tersenyum meremehkan. "Lalu itu siapa, Nona? Hantu? atau kembaran anda?" ledek pemuda berpakaian satpam itu.
Merasa kalah, Nadin pun memutuskan meninggalkan pemuda itu.
"Dasar satpam gila! Awas aja kamu!" ancam Nadin seraya membuka kasar pintu mobilnya.
Sayangnya, kemarahan Nadin sama sekali tidak berpengaruh pada pemuda itu. Ia malah tersenyum senang. Karena, ia menang dan berhasil membungkam mulut gadis barbar itu.
***
Di lain pihak, Zarin sudah sampai di kediaman sahabat lamanya. Senyum mengembang di antara Zarin dan sahabat lamanya.
"Masuk... masuk... duh, ngapain lagi sakit malah ke sini. Seharusnya kamu suruh aku aja yang ke sana," ucap wanita yang biasa dipanggil Ibu Laras itu.
"Nggaklah, aku pun ingin tahu bagaimana keadaanmu sekarang. Apakah baik-baik saja? Maafkan aku. Karena kesibukanku, aku jarang menjengukmu," ucap Zarin.
"Tak apa! Aku baik. Hanya saja, anak-anakku malah sudah berpulang terlebih dahulu." wanita itu tersenyum kecut.
"Sudah, jangan sedih. Itu jalan terbaik untukmu, untuk mereka. Dibanding aku, punya putra satu-satunya malah gila perempuan. Anaknya nggak diurus. Lebih sakit mana coba?" Zarin pun ikut tersenyum kecut, sebab ia mengingat betapa kelabu nasibnya sekarang.
"Ahhh, entahlah Rin. Sepertinya kita memang senasib. Aku pun sekarang hanya hidup dengan cucuku satu-satunya. Udah gitu disuruh nikah pun nggak mau. Stres aku dibuatnya," ucap Laras, sedih.
"Loh kok sama, cucuku juga begitu. Tapi kalo masalah cucuku, kamu taulah dia kenapa. Nggak usah aku jelasin juga kan?" Zarin tersenyum sembari menatap sang sahabat. Seakan memberi signal tentang maksud kedatangannya ke sini.
Laras diam sesaat. Sepertinya ia bisa membaca maksud kedatangan sang sahabat.
Tentang janjinya. Janjinya di masa lalu. Janji perjodohan itu.
Sayangnya ketakutan itu kini terjadi. Zarin jauh-jauh datang dari Jakarta ke Bandung, memang berniat untuk menagih janji yang telah wanita itu ikrarkan 25 tahun silam. Janji untuk menjodohkan cucu mereka.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 112 Episodes
Comments
⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️
nah kaaann ....
Nadin bisa bilang apa kalo udah ada bukti spt itu ?
kena batu nya nih Nadin 🤣🤣
eeeeh 🙈.. uuppsss 🙊 Neng Gemoy gak ngetawain elo, Nadin yaaa ...
hiiii ... serem kalo gentian dilabrak .... 🤭
2023-04-01
0
Sabilnur Alif
nah kan,pasti tuh sama si satpam itu si nadin bakal di jodohin🤣🤣
2023-02-23
0
Erni Kusumawati
udh pas kalo si satpam sama Nadine di jodohkan nti pasti seperti tom and Jerry versi real nya😂😂😂😂
2022-06-15
1