Khawatir

Tanpa ragu ia membuat nafas buatan untuk gadis yang begitu di cintainya. Namun usahanya nihil Maya masih setia terpejam.

'' Aku mohon bertahanlah sayang. Jangan tinggalkan aku.. Amy bangun. Aku juga merindukanmu sayang, Tolong bangunlah." Ucap Aaron cemas ia menggoyangkan tubuh Maya sesekali menepuk pipinya. Namun tak ada tanda- tanda Maya akan membuka matanya.

''Sialannnn tolong buka bangsat'' Umpatan keras keluar dari bibir Aaron. Emosinya meluap mendapati tubuh Maya semakin dingin, Di tiupnya tangan Maya agar bisa membuatnya sedikit hangat.

Aaron menangis, Air mata yang sedari tadi dia tahan akhirnya meluncur dengan lancarnya. Sembari memeluk wanita yang dicintainya sesekli mencium pelipis Maya.

''Sayang aku mohon buka matamu . Aku janji gak bakal ganggu kamu asal kamu bahagia, Tolong jangan bikin aku nambah terluka dengan kamu kayak gini.'' Ucap Aaron seperti berbisik dipelukan Maya.

''Aku bilang bangun buka matamu'' Kali ini suara Aaron lebih keras. Ia bingung harus melakukan apa, Satu sisi dia khawatir karna wajah Maya semakin pucat dan nafasnya semakin melemah

Satu jam terkurung di dalam lift, tubuh Maya semakin dingin dan pucat. Aaron masih setia memeluk dan menciumi gadisnya.

''Ya Tuhan tolong lindungi dia Tuhan. Selamatkan dia, Hamba tak sanggup melihatnya seperti ini, beri jalan keluarmu. Hamba sangat takut kehilangannya.'' Kepala Aaron menengadah ke atas untuk berdoa masih dengan air mata yang membanjiri pipinya.

Tak berselang lama pintu lift terbuka sempurna dan lampu lift kembali menyala, nampak para karyawan bergerombol di depan lift. Memastikan sang atasan tak apa- apa.

''Anda tidak apa- apa pak. Mari saya bantu.'' Ucap security yang ingin mengambil alih tubuh Maya tapi diurungkan ketika dapat penolakan keras dari atasannya.

''Jangan menyentuhnya brengsek.'' Ucap Aaron dengan api kemarahannya. Security tersebut memundurkan tubuhnya, takut akan dapat masalah lagi nantinya.

'' Ben antar ke rumah sakit cepatt.'' Sergah Aaron lagi kali ini ia berlari agar nyawa orang terkasihnya bisa terselamatkan. Dirinya sangat takut jika wanita yang di cintainya kenapa- kenapa apalagi wajah pucat itu sudah agak membiru karena kekurangan pasokan oksigen.

Ben dengan sigap mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi, Ia juga khawatir dengan keadaan Maya yang sangat memprihatinkan.

'' Cepat Brengsekkkk.'' Teriak Aaron ketika mobil mereka tak kunjung sampai ke rumah sakit. Membuat Aaron yang panik semakin gelisah ,dirinya tak mau terjadi hal buruk pada Maya.

Ia duduk dikursi belakang bersama Maya yang masih setia dipelukannya. Memeluk dengan erat seperti tak mau melepaskannya.

''Sayang bertahanlah , Aku sangat mencintaimu.'' Dikecupnya lagi pelipis Maya yang tak membuatnya bosan mungkin akan menjadi candunya setelah ini.

Setelah menempuh beberapa menit dengan keahlian seorang Benjimo yang mengendarai mobilnya seperti pembalap. Akhirnya mereka sampai di rumah sakit milik salah satu sahabat mereka. Revan yang kebetulan melintas, Ia melihat Aaron dan Ben sedang mendorong sebuah brankar dengan sangat tergesa- gesa hingga membuat Revan berlari menghampiri kedua sahabatnya.

''Bukankah dia Maya.''? Tanya Revan setelah brankar berhenti. Melihat wanita yang memucat itu dengan seksama.

''Tolong dia Van cepat'' Bentak Aaron cemas. Bukannya menjawab malah bentakan yang di lontarkan pada Revan.

Mereka mendorong dengan cepat brangkar milik Maya menuju ruang UGD yang jaraknya agak jauh dari pintu utama rumah sakit.

'' Tolong tunggu diluar ''Ucap Revan ketika sudah sampai di depan pintu ruangan UGD. Para perawat sudah membawa Maya ke dalam ruangan dengan memberikan pertolongan pertama.

''Gua minta tolong banget sama lu Van selametin dia gua mohon.'' Ujar Aaron memohon sembari menggenggam tangan Revan, menyalurkan betapa khawatirnya dirinya.

''Gua pastiin dia gak apa- apa Ar lu tenang aja bantu doanya.'' Ucap Revan memegang bahu Aaron semabari menenangkan, ia berlalu dari hadapan Aaron dan menutup pintunya. Sebenarnya Revan bingung dengan tingkah Aaron yang terlalu berlebihan mengkhawatirkan kekasih sahabatnya sendiri. Ingin bertanya namun nyawa Maya harus ia tolong terlebih dahulu.

Aaron terus berjalan mondar- mandir di depan pintu. Ia memikirkan gadis yang selama ini tetap bertahta dihatinya selama beberapa tahun silam.

Ben yang melihat kelakuan Aaron juga merasakan pusing, Bagaimana tidak berjalan mondar- mandir dengan umpatan yang terus menerus keluar dari mulutnya. Menyalahkan dirinya sendiri atas apa yang menimpa Maya, Ben juga sudah mengatakan jika ia tak salah namun Aaron tetep keukeh bahwa dirinya yang salah tak becus menjaga wanitanya.

"Ar tadi itu hanya kecelakaan berhenti mondar- mandir dan menyalahkan diri sendiri." Ucap Ben kesal dengan tingkah Aaron.

"Itu salah gua Ben, kalau gua gak masuk kesana Amy pasti gak bakalan kayak gini." Sahut Aaron menyandarkan tubuhnya ke tembok. Mungkin dirinya sudah lelah mondar- mandir seperti setrikaan.

"Terserah lu mau gimana Ar gua capek bilangnya." Jawab Ben pasrah karena Aaron tetap dengan pendiriannya.

Tak berselang lama pintu ruangan Maya terbuka nampak Revan keluar dari ruangan tersebut di susul para perawat lainnya yang meninggalkan ruangan Maya.

'' Gimana Van'' Cecar Aaron ketika mendapati Revan keluar.

''Kondisinya masih lemah Dan juga sesak nafasnya mulai berkurang karna bantuan oksigen . Jadi kita cuma menunggu dia siuman saja. Mmm Ar apa yang terjadi sampai Maya kayak gitu.'' Terang Revan yang membuat hati Aaron lega. Aaron segera masuk ke dalam ruangan untuk melihat kondisi gadisnya tanpa menggubris pertanyaan Revan.

"Yaahhh kabur dia, Ben.?" Revan bertanya pada Ben.

"terjebak di dalam lift terus lampunya padam gitu, Dia kan punya phobia gak bisa nafas kalau gelap." Sahut Ben langsung nyelonong masuk ke ruangan Maya, Ia juga ingin tau kondisi rekan kerjanya.

Aaron menggenggam tangan Maya sesekali ia kecup. Revan masih tak percaya apa yang dilakukan Aaron kepada kekasih sahabatnya. Ia masuk ke ruangan Maya ingin bertanya lebih detail lagi dengan hubungan Aaron dan Maya ,namun ia di suguhkan dengan pemandangan yang membuat otaknya treveling kemana- mana . Karna hanya Revan yang tak tau menau hubungan Antara Aaron, Maya dan Noah karena dirinya terlalu fokus dalam bidangnya.

''Ini gua yang salah liat atau gimana Ben'' Ucap Revan yang masih mematung .

''Bukannya Maya kekasih Noah , Kalau begini ceritanya dari tadi udah gua sosor aja tu bocah. Pasti Noah ngizinin secara kan gua sahabatnya juga.'' Lanjutnya lagi . Revan masih kurang paham dengan hubungan yang terjalin antara ke duanya.

Mendengar ocehan Revan , Ben tak segan- segan menonyor kepala revan.

'' Apasih dodol... Ini kepala masih berguna untuk nusa dan bangsa jangan main tonyor aja''. Cecar Revan kesal dengan tingkah Ben.

Ben menceritakan semuanya pada Revan agar tak terjadi salah paham nantinya. Revan hanya manggut- manggut mendengar ocehan Ben, Tapi dirinya juga kasihan dengan Aaron yang tak bisa memiliki wanita yang dicintainya.

" Terus kenapa Maya mau sama Noah Ben kalau dia masih cinta sama Aaron."? Tanya Revan penasaran.

"Itu yang belum gua tau Revan dodol anaknya mak rupiah." Seru Ben kesal.

"Pantes aja kemaren mereka adu jotos jadi masalahnya ini." Revan bermonolog di dalam hatinya. Dirinya juga penasaran dengan alasan Maya mau mempertahankan hubungannya dengan Noah hingga kini.

Terpopuler

Comments

Senajudifa

Senajudifa

cinta memang rumit

2023-01-20

1

Rini Antika

Rini Antika

mau dong dikasih nafas buatan sama Aaron..🤣🤣🤣 aku hadir kak say, semangat terus ya..💪💪

2022-08-16

1

Nenie desu

Nenie desu

jangan lupa mampir dan tinggalkan jejak dinovel aq kak 😇🙏🙏

2022-08-16

1

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan tokoh(Revisi)
2 AMY- Aaron MaYa
3 Pertemuan setelah 6 tahun berlalu
4 keterpaksaan
5 Familiar
6 AMY Kembali
7 Pertemuan 4 sekawan
8 Kejujuran
9 Cemburu
10 Berdamai dengan keadaan
11 Rindu
12 Khawatir
13 Berdamai
14 Bertengkar
15 Memantau keadaan
16 Perjodohan Aaron dan Amanda
17 Yang aku mau dia bun
18 Si canti Kayla
19 Keusilan Aaron
20 Ketakutan Tiara
21 Mulai meragukan
22 Bali I'm coming
23 Halalin
24 Noah bajingan
25 Keusilan Maya dan Ben
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48 Tiara -Noah
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 bukan Chapter 78
79 Maya bukan Mayra
80 Celline bertemu Mayra
81 Aaron Emosi
82 Aaron berulah
83 Rencana licik Aaron
84 Kembali ke Indonesia
85 Bangunnya putri tidur
86 Si jono gak tahan
87 Menuju sah
88 Sahhh
89 Gagal
90 Kamar mandi
91 Malam pertama
92 Kamu mati aku nikah lagi
93 Aryan minta cium
94 Keserakahan Amanda
95 Ketuban Tiara pecah
96 Pasca melahirkan
97 Hancur sudah harapan
98 Maya berselingkuh
99 Kekecewaan Aaron
100 Kecewa tak berujung
101 Samsak jadi pelampiasan
102 Kata- katanya mengecewakan
103 Menyangkal kekecewaan
104 Kegelisahan Aaron
105 Ingatan kembali
106 Maya terluka
107 Chapter 106
108 Susu beracun
109 Tuan Luxio vs Rangga
110 Efek
111 pingsan
112 Siposesiv Aaron
113 Ada apa sebenarnya?
114 Cek kehamilan
115 Kesel tingkat dewa
116 Vanilanya terlihat
117 Terbongkarnya Rahasia
118 Kamuuu....!!
119 Kehadiran Rangga
120 Tenangkan fikiranmu
121 Ceraikan aku!!!
122 Maafkan aku Hubby.
123 Kenangan manis
124 Aryan sipembela kebenaran
125 Kemurkaan Rangga
126 Mengantarkan keperistirahatan terakhir
127 Rangga
128 Pilihan final
129 Niat yang gagal
130 Lucunya Nina
131 Kepulangan Rangga
132 Lima bulan kemudian
133 Pria bertopeng
134 Rapuh
135 penyerangan
136 Menunjukkan jati diri
137 Terbangun
138 Akhir dari segalanya
139 Detik- detik menegangkan
140 keluarga baru
141 Arthur Putra Addison
Episodes

Updated 141 Episodes

1
Perkenalan tokoh(Revisi)
2
AMY- Aaron MaYa
3
Pertemuan setelah 6 tahun berlalu
4
keterpaksaan
5
Familiar
6
AMY Kembali
7
Pertemuan 4 sekawan
8
Kejujuran
9
Cemburu
10
Berdamai dengan keadaan
11
Rindu
12
Khawatir
13
Berdamai
14
Bertengkar
15
Memantau keadaan
16
Perjodohan Aaron dan Amanda
17
Yang aku mau dia bun
18
Si canti Kayla
19
Keusilan Aaron
20
Ketakutan Tiara
21
Mulai meragukan
22
Bali I'm coming
23
Halalin
24
Noah bajingan
25
Keusilan Maya dan Ben
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48 Tiara -Noah
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
bukan Chapter 78
79
Maya bukan Mayra
80
Celline bertemu Mayra
81
Aaron Emosi
82
Aaron berulah
83
Rencana licik Aaron
84
Kembali ke Indonesia
85
Bangunnya putri tidur
86
Si jono gak tahan
87
Menuju sah
88
Sahhh
89
Gagal
90
Kamar mandi
91
Malam pertama
92
Kamu mati aku nikah lagi
93
Aryan minta cium
94
Keserakahan Amanda
95
Ketuban Tiara pecah
96
Pasca melahirkan
97
Hancur sudah harapan
98
Maya berselingkuh
99
Kekecewaan Aaron
100
Kecewa tak berujung
101
Samsak jadi pelampiasan
102
Kata- katanya mengecewakan
103
Menyangkal kekecewaan
104
Kegelisahan Aaron
105
Ingatan kembali
106
Maya terluka
107
Chapter 106
108
Susu beracun
109
Tuan Luxio vs Rangga
110
Efek
111
pingsan
112
Siposesiv Aaron
113
Ada apa sebenarnya?
114
Cek kehamilan
115
Kesel tingkat dewa
116
Vanilanya terlihat
117
Terbongkarnya Rahasia
118
Kamuuu....!!
119
Kehadiran Rangga
120
Tenangkan fikiranmu
121
Ceraikan aku!!!
122
Maafkan aku Hubby.
123
Kenangan manis
124
Aryan sipembela kebenaran
125
Kemurkaan Rangga
126
Mengantarkan keperistirahatan terakhir
127
Rangga
128
Pilihan final
129
Niat yang gagal
130
Lucunya Nina
131
Kepulangan Rangga
132
Lima bulan kemudian
133
Pria bertopeng
134
Rapuh
135
penyerangan
136
Menunjukkan jati diri
137
Terbangun
138
Akhir dari segalanya
139
Detik- detik menegangkan
140
keluarga baru
141
Arthur Putra Addison

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!