Familiar

Alarm saling bersautan di dalam kamar seorang gadis cantik yang masih bergelum di dalam selimutnya. Dengan mata yang terpejam namun tangannya mencari jam weker yang masih berdeering di atas nakas.

''Woaannnnmmmm....'' Maya bangun sambil mengucek matanya. Dengan setengah sadar ia berjalan ke arah kamar mandi, Melangkahkan kakinya ke arah westafel dirinya juga menatap lekat wajahnya dari pantulan cermin yang ada didepannya . Apa dirinya kurang cantik sehinnga dia pergi meninggalkannya pikir Maya. Namun secepat kilat dirinya mengetuk- ngetuk dahinya yang dengan kurang ajarnya mengingat si dia lagi.

Maya membersihkan dirinya di bawah guyuran shower, menurutnya agar otaknya tak terkontaminasi oleh bayangan Aa. Karena setiap kali beraktivitas slalu saja bayangan Aa hinggap di otaknya dan sekarang di tambah lagi bayangan pria yang lewat perkenalan sekilas dengan dirinya mampu membuat otaknya juga membayangkannya. Maya kembali menggelengkan kepala mengenyahkan bayangan pria yang sedang tersenyum itu.

" Aneh banget, Masak iya aku jatuh cinta sama kak Aaron. No Maya stop berfikiran konyol seperti itu. Ingat Noah." Batin Maya mempercepat ritual mandinya.

Setelah usai dirinya juga tak lupa menjalankan kewajibannya sebagai seorang muslim. Berdoa padaNYA meminta keridhoan yang hakiki atas keputusan yang telah ia ambil, Semoga selalu diberikan keberkahanNya.

Sehabis itu, ia memasak di dapur dengan bahan seadanya karena Maya tipe wanita yang sibuk sehingga dirinya jarang menyempatkan untuk berbelanja. Ketika sudah matang dirinya langsung menyantapnya dengan lahapnya.

Melihat jam yang bertengger cantik dipergelangan tangannya ,dirinya bersiap- siap berangkat ke kantor. Sebagai sekertaris ia harus disiplin dan datang sebelum bos menunggu kedatangannya.

''Alhamdulillah.. Tinggal berangkat ke kantor. Ohh iya kan sekarang papa Arkan mau mengumumkan kalau kak Aaron yng akan menggantikannya sebagai CEO. Ngomong -ngomong kak Aaron punya mata yang sama kayak Aa .''Oceh Maya.

''Ih enggak- enggak gak boleh mikirin Aa' lagi. Dia udah gak peduli sama aku , Udah bodo amat sama aku mungkin dia udah nikah terus udah punya anak. Ya Tuhan cepet hilangkan perasaan ini ,Udah 6 tahun juga aku masih belum bisa move on .kasian Noah , Meskipun hubungan kita awalnya hanya kesalahan tapi aku yakin kalau dia beneran tulus.'' Tambahnya lagi.

Sesampai di kantor Aa' corp, Maya berpapasan dengan Aaron dan papa Arkan.

Tak lupa ia menyalami Papa arkan dengan Senyum khasnya hingga siapa aja tak mampu mengalihkan pandangan darinya termasuk Aaron.

Ya, sedari tadi ia pandangi wanita yang teramat dicintainya itu mulai turun dari taxi pandangannya tak bisa lepas dari Maya Afriaresa hingga Ben berdehem berkali- kali namun tak mampu membuat netra bewarna hitam pekat itu mengalihkan ke arah yang lain.

Suasana Aula Aa corp nampak ramai karena dari berita yang mereka dengar bahwa Pak Arkan akan mengundurkan diri sebagai direktur utama dan akan digantikan oleh putra sulungnya.

Arkan dan Aaron berjalan ke arah podium yang telah disiapkan untuk penyambutan direktur baru. Ben dan Maya juga mengikuti langkah sang atasan sebagai sekertaris dan tangan kanan mengharuskan mereka untuk mendampingi sang direktur dan calon direktur baru.

Tak sedikit karyawan pria menyapa Maya dan ada pula yang secara terang- terangan menggoda Maya di depan semuanya, Namun hanya di balas senyuman oleh Maya. Hal itu membuat seorang yang berada di atas podium meradang menyaksikan kegenitan para karyawannya.

"Pagi semua." Sapa Arkan ketika Ben dan Maya sudah berada si atas podium mendampinginya.

"Pagi pak." Sahut mereka serempak.

"Saya mengumpulkan kalian disini hanya akan memberitahukan bahwa saya Arkan Addison akan mengundurkan diri sebagai direktur utama dan akan digantikan oleh putra sulung saya. Aaron Addison." Papar Arkan merangkul bahu Aaron.

"Ayo nak perkenalkan dirimu." Timpal Arkan menggeser microfonnya ke arah Aaron.

"Pagi semua." Sapa Aaron dengan nada tegasnya dan terkeaan berwibawa.

" Pagi pak." Sahut karyawan serempak.

"Saya Aaron Addison yang akan menggantika papa saya mengurus perusahaan Aa corp. Dan untuk itu saya menambahkan peraturan baru, Bagi siapa yang berani menggoda secara terang- terangan di wilayah kator ini saya akan memotong gaji kalian. Sekian terima kasih." Sarkas Aaron.

Membuat Maya dan Ben saling pandang, Maya terlalu bingung dengan peraturan baru itu yang menurutnya sangatlah konyol. Dan untuk Ben, ia malah cekikikan dalam hatinya. Ben sangat tau mengarah kemana peraturan tersebut dibuat.

Banyak dari karyawan yang grasak grusuk bercerita tentang Aaron yang tak seramah papanya Arkan. Mereka bisa memastikan dengan caranya berbicara tadi di atas podium, membuat siapa saja menelan ludahnya dengan kasar mendengar suara Aaron yang tegas seperti itu.

"Bagaimana ini sepertinya pak Aaron lumayan kejam lihat aja dari matanya kayak gimana gitu." Ucap karyawan A.

"Tau ahh jalani aja." Sahut karyawan B meninggalkan para teman- temannya.

Setelah acara perkenalan usai mereka berjalan beriringan hingga sampai diruangan direktur utama.

Tak lama Benjino datang menghampiri meraka yang berada di dalam ruangan CEO.

''Nak Maya Dan nak Ben, papa nitip Aaron ya kalau dia kurang faham bisa dibantuin'' Pinta papa Arkan kepada Maya. Karna selama ini yang menghandle pekerjaan kantor adalah Maya kalau papa Arkan lagi ada halangan.

''Wooohhhh pasti dibantuin kok om. Apalagi si Aaron nohh udah gak sabaran di bantuain sama... Ahh sakit dodol.'' Ucapan terhenti takkala kaki di injak oleh Aaron.

''Kamu kenapa Ben?''.Tanya Maya penasaran melihat Ben yang kesakitan.

''Mungkin dia pegel linu, iya kan Ben???. Cepatlah istirahat dulu. jangan terlalu dipaksakan biar Maya yang bantuin aku.'' Pinta Aaron sesekali mengedipkan matanya ke arah Ben.

Ben hanya bisa mendengus dan mengumpat dalam hati namun ia tetep menjalankan tugas yang diberikan bosnya itu.

''Yaudah kalau gitu papa pamit dulu ya. Aaron belajar yang bener nak Maya akan mengajarimu sampai kamu bisa.'' Ucap papa Arkan sambil berlalu dari ruangan itu.

Kini tinggal Maya dan Aaron yang berada dalam ruangan tersebut . Keduanya sama terdiam menetralkan rasa gugup yang mendera.

''Mari ajari saya''.Pinta Aaron memecah kesunyian.

''Mari kak ehhh pak.'' Ucap Maya gugup.

''Santai Aja AM... emmm maksut saya Maya kalau kita berdua panggil kakak no problem.'' Jawab Aaron hampir saja keceplosan.

''Baiklah kak.''

Aaron duduk disinggasananya sedangkan Maya berdiri tepat disamping kanan Aaron. Maya fokus menjelaskan sesuatu yang harus Aaron pelajari. Aaron asik dengan pandangan yang tak perna luput dari wajah Maya. Hingga beberapa menit kemudian pandangannya teralihkan pada kancing baju Maya yang tak sengaja terlepas.

Pemandangan indah yang ingin ia jamah, Besar ,padat dan mulus mampu membuat otaknya traveling kemana-mana.

Beberapa kali hembusan kasar ia keluarkan untuk mengurangi panasnya nafsu birahinya.

Aaron melonggarkan dasinya yang seperti mencekik lehernya.

''Ohhh god bisa gila gua kalau kayak gini terus. tuh kancing kenapa bisa copot segala sumpahhh kerjaan gua nyiksa banget.'' monolog hati Aaron.

Tanpa membuang waktu lama Aaron menarik tangan Maya hingga Maya jatuh di atas pangkuannya.

''Kakak aphhmmmttt'' Aaron dengan rakus ******* bibir ranum milik Maya. Tangan satunya menekan tengkuk dan satunya menahan pinggang Maya agar tak terjatuh disaat ia memberontak.

Tangan Maya memukul- mukul dada bidang Aaron namun nihil, semua tak ada pengaruhnya bagi Aaron.

Terpopuler

Comments

Nenieedesu

Nenieedesu

mampir nih Kak sudah aq favoritkan juga jangan lupa mampir dinovel aq kak

2023-12-14

1

Itoh Masitoh

Itoh Masitoh

wkwkwk dasar si Aaron

2022-09-05

0

Syhr Syhr

Syhr Syhr

Masih pagi Uda semangat aja Aaron...🤭🤭

2022-08-31

1

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan tokoh(Revisi)
2 AMY- Aaron MaYa
3 Pertemuan setelah 6 tahun berlalu
4 keterpaksaan
5 Familiar
6 AMY Kembali
7 Pertemuan 4 sekawan
8 Kejujuran
9 Cemburu
10 Berdamai dengan keadaan
11 Rindu
12 Khawatir
13 Berdamai
14 Bertengkar
15 Memantau keadaan
16 Perjodohan Aaron dan Amanda
17 Yang aku mau dia bun
18 Si canti Kayla
19 Keusilan Aaron
20 Ketakutan Tiara
21 Mulai meragukan
22 Bali I'm coming
23 Halalin
24 Noah bajingan
25 Keusilan Maya dan Ben
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48 Tiara -Noah
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 bukan Chapter 78
79 Maya bukan Mayra
80 Celline bertemu Mayra
81 Aaron Emosi
82 Aaron berulah
83 Rencana licik Aaron
84 Kembali ke Indonesia
85 Bangunnya putri tidur
86 Si jono gak tahan
87 Menuju sah
88 Sahhh
89 Gagal
90 Kamar mandi
91 Malam pertama
92 Kamu mati aku nikah lagi
93 Aryan minta cium
94 Keserakahan Amanda
95 Ketuban Tiara pecah
96 Pasca melahirkan
97 Hancur sudah harapan
98 Maya berselingkuh
99 Kekecewaan Aaron
100 Kecewa tak berujung
101 Samsak jadi pelampiasan
102 Kata- katanya mengecewakan
103 Menyangkal kekecewaan
104 Kegelisahan Aaron
105 Ingatan kembali
106 Maya terluka
107 Chapter 106
108 Susu beracun
109 Tuan Luxio vs Rangga
110 Efek
111 pingsan
112 Siposesiv Aaron
113 Ada apa sebenarnya?
114 Cek kehamilan
115 Kesel tingkat dewa
116 Vanilanya terlihat
117 Terbongkarnya Rahasia
118 Kamuuu....!!
119 Kehadiran Rangga
120 Tenangkan fikiranmu
121 Ceraikan aku!!!
122 Maafkan aku Hubby.
123 Kenangan manis
124 Aryan sipembela kebenaran
125 Kemurkaan Rangga
126 Mengantarkan keperistirahatan terakhir
127 Rangga
128 Pilihan final
129 Niat yang gagal
130 Lucunya Nina
131 Kepulangan Rangga
132 Lima bulan kemudian
133 Pria bertopeng
134 Rapuh
135 penyerangan
136 Menunjukkan jati diri
137 Terbangun
138 Akhir dari segalanya
139 Detik- detik menegangkan
140 keluarga baru
141 Arthur Putra Addison
Episodes

Updated 141 Episodes

1
Perkenalan tokoh(Revisi)
2
AMY- Aaron MaYa
3
Pertemuan setelah 6 tahun berlalu
4
keterpaksaan
5
Familiar
6
AMY Kembali
7
Pertemuan 4 sekawan
8
Kejujuran
9
Cemburu
10
Berdamai dengan keadaan
11
Rindu
12
Khawatir
13
Berdamai
14
Bertengkar
15
Memantau keadaan
16
Perjodohan Aaron dan Amanda
17
Yang aku mau dia bun
18
Si canti Kayla
19
Keusilan Aaron
20
Ketakutan Tiara
21
Mulai meragukan
22
Bali I'm coming
23
Halalin
24
Noah bajingan
25
Keusilan Maya dan Ben
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48 Tiara -Noah
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
bukan Chapter 78
79
Maya bukan Mayra
80
Celline bertemu Mayra
81
Aaron Emosi
82
Aaron berulah
83
Rencana licik Aaron
84
Kembali ke Indonesia
85
Bangunnya putri tidur
86
Si jono gak tahan
87
Menuju sah
88
Sahhh
89
Gagal
90
Kamar mandi
91
Malam pertama
92
Kamu mati aku nikah lagi
93
Aryan minta cium
94
Keserakahan Amanda
95
Ketuban Tiara pecah
96
Pasca melahirkan
97
Hancur sudah harapan
98
Maya berselingkuh
99
Kekecewaan Aaron
100
Kecewa tak berujung
101
Samsak jadi pelampiasan
102
Kata- katanya mengecewakan
103
Menyangkal kekecewaan
104
Kegelisahan Aaron
105
Ingatan kembali
106
Maya terluka
107
Chapter 106
108
Susu beracun
109
Tuan Luxio vs Rangga
110
Efek
111
pingsan
112
Siposesiv Aaron
113
Ada apa sebenarnya?
114
Cek kehamilan
115
Kesel tingkat dewa
116
Vanilanya terlihat
117
Terbongkarnya Rahasia
118
Kamuuu....!!
119
Kehadiran Rangga
120
Tenangkan fikiranmu
121
Ceraikan aku!!!
122
Maafkan aku Hubby.
123
Kenangan manis
124
Aryan sipembela kebenaran
125
Kemurkaan Rangga
126
Mengantarkan keperistirahatan terakhir
127
Rangga
128
Pilihan final
129
Niat yang gagal
130
Lucunya Nina
131
Kepulangan Rangga
132
Lima bulan kemudian
133
Pria bertopeng
134
Rapuh
135
penyerangan
136
Menunjukkan jati diri
137
Terbangun
138
Akhir dari segalanya
139
Detik- detik menegangkan
140
keluarga baru
141
Arthur Putra Addison

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!