Tepat di depan pintu yang sangat ia yakini tempat yang ia tuju. Tanpa ragu ia memencet bel apertement tersebut dengan tidak sabaran.
Tingggg....tonggg....tinggg...tonggg.
(anggap suara bel apertement)
Pov Aaron.
Hatiku sakit ketika rivalku mengatakan telah menyetubui wanitaku meskipun berstatus kekasih apa itu pantas dilakukannya. Aku tak rela jika wanita yang aku cintai berhubungan badan dengan pria yang belum berstatus suami sahnya di mata agama dan negara.
Setelah puas menghajar Noah aku mengendarai mobilku ke alamat seseorang yang sudah ku pantau terlebih dahulu, Aku memang selalu ingin tau tentangnya. Semua yang ia suka dan tidak, hingga aku menyuruh seseorang mengikuti kemanapun dirinya pergi. Aku tak mau dia kenapa- kenapa, Karena bukan hanya aku yang ingin menyentuhnya. Siapa yang tahan ketika melihat seorang Maya, perempuan paling sempurna dimataku setelah bundaku.
Dengan penampilan acak- acakan ,aku tanpa ragu menekan bel aertemen dengan tidak sabaran.
Ceklekkkkk...
Dia terkejut melihatku yang berantakan darah mengalir dipelipisku akibat baku hantam dengan Noah. Aku sangat tau wanitaku ini masih punya perasaan denganku, Bisa ku lihat dari binar matanya jika dirinya sangat khawatir denganku.
'' A' kenapmmmpptt'' Tanpaku beri dia ruang untuk bicara kulahap habis bibir ranum yang membuatku ingin selalu menikmatinya .Kututup pintunya dengan kaki sebelahku karena tanganku sudah ada tugasnya masing- masing .Aku memeluknya dengan erat satu tanganku menekan tengkuknya agar ciumanku semakin dalam.
ku cecap dan kuhisap habis bibir yang membuat aku gila dan ini akan menjadi canduku mulai saat ini.
Aku membawanya ke sofa namun ciuman itu tak ku lepas.
Dia terus memukul- mukul dadaku, Mungkin memintaku untuk melepaskannya. Namun aku tak menghiraukannya.
Ketika kami duduk ku lepas sebentar ciuman panas kami. Kulihat nafasnya tersenggal- senggal dan nampak bibir bagian bawahnya agak sedikit bengkat tetapi itu semakin membuatnya semakin seksih.
'' Apa yang kamu lakukan A' kamu gila , kamu brengsek. Aku punya harga diri A' . kenapa kamu lakukan ini sama aku.'' Ucapnya. Air mata sudah mengenang di pelupuk matanya. Aku memang salah telah berkali- kali menciumnya tanpa minta izin hingga membuatnya sepertinya sangat membenci tingkahku.
''Cari ****** yang bisa menyalurkan semuanya A' jangan aku.'' Ucapnya lagi . Dia melampiaskan kemarahanya dengan memukul diriku. Aku hanya memandang wanita yang telah meluapkan emosinya padaku namun juga tak ku hiraukan makian dan caciannya.
'' Aku maunya kamu sayang bukan yang lain. Aku minta maaf karna udah lakuin ini sama kamu. Tapi satu yang harus kamu tau aku cinta sama kamu aku sayang sama kamu.'' Ungkapku lantang, Biar dia tau jika aku begitu mencintainya dari dulu hingga sekarang takkan berubah sekalipun.
''Aku gak cinta sama kamu Aku cintanya sama Noah. Hanya Noah pria yang aku cintai.'' Ucapnya dengan ketus kulihat mata kebohongan yang ia tunjukkan. Memang gadisku tak pandai berbohong dari dulu. Ku bisa melihatnya dengan jelas dari sorot matanya, sehingga dirinya enggan menatapku lama.
'' Jangan pernah bohongi perasaan kamu Amy .'' Ujarku meyakinkan hatinya.
'' Gak ada yang bohong A' aku gak cinta sama kamu.'' Jawabnya lagi namun dirinya melihat ke arah lain. Aku tau itu ,ketika gadisku berbohong ia enggan melihat lawan bicaranya makanya dia melihat ke arah lain.
''Tapi matamu mengatakan hal yang lain Amy. kamu gak pandai berbohong ,aku tau itu sayang.'' Ucapku ,kupegang dengan lembut bahunya agar dirinya bisa melihat ketulusan yang ku berikan.
''Kamu tau apa tentang aku A'. Pergi kamu A' aku benci sama kamu . Pergi A''' Pintanya yang membuatku tak berdaya.
Maya wanita yang aku cintai membenciku. Kenapa semua terjadi sama diriku, Aku teramat mencintainya dari dulu hingga sekarang .Namun apa yang aku dapatkan sekarang dia malah membenciku.
'' Oke aku akan pergi tapi ijinkan aku bertanya sesuatu padamu.?" Izinku mencoba memegang tangannya.
"Apa?" Tanyanya. Aku berfikir dirinya enggan aku sentuh namun kenyataannya Maya berlapang dada menerima tangannya yang ku sentuh dan genggam.
"Apa kamu pernah bersitubuh dengan Noah.?" Ucapku memang terlihat Vulgar namun itulah aku tanpa bebasa- basi langsung ke intinya.
Dia sepertinya syok dengan pertanyaanku buktinya tangannya langsung melepaskan genggamanku. Ya dia marah terlihat jelas di matanya jika dirinya tengah menahan amarah.
"Jaga ucapanmu A, Jangan kamu fikir aku dengan sukarela menjajahkan tubuhku pada pria yang bukan muhrim. Aku masih punya harga diri, Hanya kamu pria yang menginjak- injak harga diriku. Please keluar dari sini." Ucapnya dengan lantang sembari berdiri menunjuk pintu keluar. Lega sudah pasti, atas jawaban dari wanitaku namun aku juga kecewa ketika Maya mengusirnya.
"Dengarkan aku, Bukannya aku meragukan kamu. Tetapi aku dengar sendiri dari Noah kalau kalian udah..." Ucapanku terhenti ketika suara Maya menyelanya.
"Gak mungkin Noah bilang kayak gitu A sedangkan kita gak pernah melakukan hal seperti itu." Timpal Maya tak menyangkal itu semua.
"Iya aku tau kalau kamu gak mungkin ngelakuin sehina itu, Aku juga gak ngerti kenapa Noah bercerita seperti itu ke aku ,Ben dan Revan." Ungkap ku menggapai tangan Maya yang tersulut emosi.
"Sumpah aku gak pernah lakuin itu A, Kenapa Noah bercerita hal yang menjijikkan seperti itu." Sahut Maya meneteskan air mata. Antara percaya tak percaya namun ketika Aku yang berbicara entah mengapa sepertinya ia selalu mempercayainya.
Aku memeluk erat tubuh Maya nampak bergetar itu, Aku sedari awal memang tak pernah mempercayai omongan Noah yang menurutku terlalu membual. Mungkin dirinya sengaja mengatakan itu agar aku mundur sebelum melangkah jauh.
"Aku percaya kamu bukan wanita seperti itu, Aku hanya memastikan jika omongan Noah itu hanya hoax belaka. Kamu tau tadi aku sudah menghajarnya, Aku tak terima dengan omongnya di depan temen- temen kita." Ucapku menenangkan Maya sambil mengelus rambut hitam legangnya dengan penuh cinta.
"Aku pergi, Meskipun kamu berusaha menjauh dari aku tak masalah yang terpenting bagiku bisa melihatmu bahagia dengannya itu sudah cukup, jaga dirimu." Aku melepaskan pelukan itu , Sudah cukup menurutku rasa penasaran yang sedari tadi menghantui fikiranku. Aku juga akan mengabulkan permintaannya untuk menjauhinya. Biarlah waktu yang menjawab sampai kapan rasa ini akan bertahan.
Maya hanya mengangguk dengan pelan seperti ragu untuk melakukannya.
'' Anggap kita tidak saling kenal . hubungan kita hanya sebatas atasan dan bawahan.'' ucapnya lagi membuat diriku sakit hati mendengarnya.
"Mungkin ini jalan yang benar meskipun aku kecewa dengan sikap Noah tapi bagaimanapun Almarhum ayahnya memintaku untuk tetap bersamanya." Batin Maya.
''Segitunya kamu menjaga jarak denganku .''Tanyaku
''Mungkin lebih baik begitu aku gak mau Noah terluka kalau tau semuanya nanti.'' Ujarnya.
'' Segitu pentingnya Noah di hidupmu sehingga kamu takut dia terluka. Lalu aku , Kamu gak perduli sama aku, sama perasaanku'' Tanyaku.
''Karena dia orang yang aku cintai '' Ucapnya lagi dengan lantang.
''Oke baiklah setidaknya aku masih bisa melihatmu walau hanya antara bawahan dan atasan. Aku pamit dulu. Maaf mengganggu.
Assalamualaikum '' Ucapku berpamitan.
Pov end
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 141 Episodes
Comments
Isma Ismawati
Aaron, Maya kl jodoh ga kemana🥰
2022-10-06
1
Rini Antika
aku mampir kak, semangat terus Up nya..💪💪
2022-08-12
1
Rini Antika
pertahankan harga dirimu sebagai seorang perempuan..,👍👍
2022-08-12
1