Setelah pertengkaran antara Aaron dan Maya berlangsung kini di ruangan tersebut sunyi. Hanya saja terdengar suara dentingan pena yang menyatu dengan meja, Siapa lagi kalau bukan ulah Aaron. Dirinya berusaha mencari rencana agar keinginan wanitanya tak pernah sampai.
Diantara keduanya tak ada yang fokus terhadap pekerjaannya. Maya sangat terganggu dengan ucapan yang tadi terlontar dari bibir Aaron. Dimana dirinya harus memikirkan lagi rencana pernikahannya dengan Noah.
Padahal baru tadi malam Maya memantapkan hatinya untuk menerima lamaran Noah di hari ulang tahunnya. Namun seakan ucapan Aaron menjadi boomerang dalam fikirannya.
"Stoppp Maya kamu harus yakin dengan pilihan kamu sendiri, Jangan gara- gara Aa kembali kamu mengorbankan perasaan Noah yang selama ini nemenin aku. Enggak, gak boleh goyahh" Batin Maya Memantapkan hatinya.
Aaron yang bimbang menahan segala amarahnya, ia menghubungi seseorang lewat sambungan telfonnya.
**ttttuuutttt....
📞Halooo...
📞Kumpulin semuanya nanti malam. Di tempat biasa.
📞Appp.....
Tuuuuutttttt**.
Sambungan terputus dengan sepihak itulah Aaron jika suasana hatinya lagi buruk semua kena imbasnya tak terkecuali Ben yang menjadi sasaran.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Disebuah cafe Dormon sudah berkumpul 4 sahabat yang jarang bertemu dengan kesibukan masing- masing. Setelah kepergian Aaron enam tahun yang lalu membuat sahabat itu enggan untuk berkumpul. Apalagi Noah yang sangat keberatan jika harus berkumpul seperti saat ini, Apalagi jika Aaron hadir dalamnya.
''Akhirnya Aaron udah kembali jadi lengkap kita sekarang.'' Ucap Revan memulai percakapan, Ia teramat senang bisa menyempatkan waktu dengan berkumpul bersama sahabatnya. Karena jarang sekali menurut Revan waktu senggangnya hanya karna urusan rumah sakitnya. Sebagai pemilik rumah sakit itu dirinya harus memantau sendiri pekerjaan bawahannya apalagi dirinya juga ikut terjun menjadi seorang dokter spesialis, hingga waktunya tersita dengan masalah kedokteran.
''Emang kalau gak ada gua jarang ngumpul gitu?.'' Timpal Aaron bertanya.
''Udah jelas. Tuh si Noah sibuk sama ceweknya dan juga kantornya. Nah noh kalau si Benjol Sibuk jadi asisten bokap Lu, jadi gak ada waktu senggang. Apalagi gua Ar lu tau kerjaan gua bikin nih kepala hampir plontos."' Timpal Revan.
''Lu dari dulu ngatain gua benjal benjol . Nama gua Benjimo Bang Rupi'ah. Ingat Benjimo bukan benjol. You understand?.'' Jawab Ben yang kesal dengan julukan Revan kepadanya.
Memang sedari masa kuliah antara Ben dan Revan kurang akur gegara Revan yang selalu membuat Ben darah tinggi.
''Ya gak papa kali Ben, Itu Panggilan kesayangan gua buat lu. Heleh gaya lu ngomong pakek bahasa barat pada dasarnya lu itu makananya ikan teri pakek sok- sokan pakek bahasa barat lagi.'' Ujar Revan dengan cengirannya. Dirinya memang suka membuat seorang Ben kesal dengan candaannya.
'' Ihh jijik gua. Ehh lu harus tau ya ikan teri itu yang bikin otak gua gak norak kayak lu". Jawab Ben membalas candaan Revan.
''Masih langgeng aja kirain udah kandas dari dulu.'' Pertanyaan Aaron tertuju pada Noah yang sedang menikmati cemilannya, Tak lupa tatapan sinisnya. Membuat adu mulut antara Ben dan Revan terhenti, mereka menatap Noah dan Aaron secara bergantian.
'' Menurut lu?'' Jawab Noah santai membenarkan dasinya, Menururnya tenggorokkan tercekat ketika Aaron mengajaknya bicara.
''Ya secara lu kan selalu di bawah gua. Meskipun gua dulu culun tapi pesona gua gak kalah sama lu.'' Ujar Aaron dengan percaya dirinya namun di hati kecilnya dirinya ada sedikit rasa insecure tetapi dirinya berusaha menyakinkan hatinya untuk percaya diri.
''Maksut lu apa . Jangan lu fikir dulu lu deket sama cewek gua, lalu lu beranggapan lu lebih unggul dari gua. Lu salah brayy gua yang menang bisa mendapatkannya.'' Jawab Noah yang mulai tersulut emosi. Sebenarnya dihati Noah rindu dengan kebersamaannya dengan sahabatnya namun egonya mengalahkan akal sehatnya.
''Ciihhhh Ambisi lu itu terlalu tinggi. Yappp memang dia berstatus kekasih lu. Tapi entah hatinya untuk siapa. ??'' Sahut Aaron dengan entengnya . Membuat Noah meradang, Ia bangun dari duduknya dan mencengkram kerah kemeja di balik jas yang di kenakan Aaron.
'' Bangsat lu.'' Noah melayangkan tinju tepat dipelipis Aaron.
Revan dan Ben melihat itu langsung memisahkan antara Aaron dan Noah. Revan masih bingung dengan situasi yang ada , Hanya cuma Revan yang tak tau menau tentang persoalan antara Aaron dan Noah.
Sebagai seorang sahabat, Mereka tak mau kalau persahabatannya hancur hanya karna masalah sepele apa lagi menyangkut wanita.
'' Sob jangan kayak ginilah .Kita ini lama gak kumpul gini ,masak sekali kumpul main adu tonjok kan gak lucu'' Ucap Ben dengan cengirannya bermaksut menghibur dua manusia yang tengah terbakar emosi.
''Bener banget itu. Kalau ada masalah mending di omongin secara baik-baik'' Ujar Revan menyuruh mereka duduk seperti semula. Untung mereka memesan meja VIP jadi tak ada yang tau apa yang terjadi.
''Oke Gua bakal ngomong baik- baik . Dengerin Gua Aaron ,Lu gak usah ikut campur hubungan gua sama Maya. Dia itu milik gua. Oke gua tau hatinya masih belum bisa gua gapai tapi asal lu tau tubuhnya udah menyatu sama gua . Dan gua yakin gak lama lagi di bakal ha.......
Buuuuggghhhht.
Belum selesai kalimat yang diucapkan Noah . Ia sudah jatuh terpental di lantai. Ulah siapa lagi kalau bukan Aaron, Ia tak bisa menahan emosi yang semakin meluap akibat ucapan yang terlontar dari bibir Noah.
Emosinya memuncak katika mendengar Noah telah menyetubui Maya apalagi sampai hamil. Mungkin akan membuat Aaron gila jika itu terjadi, Dan itu berarti cintanya takkan bisa bersatu dengan sang wanita jika benar Maya telah hamil anak Noah.
Sungguh dunianya hancur kalau sampai itu terjadi . Membayangkan wanita yang dicintai dikukung oleh pria lain bahkan sampai hamil. Ditambah lagi keluarga Maya akan menuntut pertanggung jawaban atas diri Noah.
Aaron beranjak dari atas tubuh Noah setelah puas menghajarnya. Ia pergi mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi dan dengan pikiran entah kemana. Aaron berusah meredam emosinya agar dirinya tak meluapkan semuanya jika dirinya bertemu dengan sang wanita, Ia takut akan menyakiti wanitanya jika emosinya belum stabil. Menepikan mobilnya di jalanan sepi berusaha untuk menenangkan gejolak yang berada dalam hatinya.
" Hahhh." Hembusan kasar di lakukan Aaron berkali- kali.
" Tenang Aaron jangan kemakan omongan Noah, Maya wanita baik- baik gak mungkin dirinya mau di kukung oleh pria yang tak dicintainya. Apalagi sampai hamil, Sumpah itu mustahil." Monolog Aaron agar hatinya tenang.
"Hahh." Aaron kembali menghembuskan nafas kasar yang kesekian kalinya.
Aaron segera menjalankan mobilnya lagi ke arah apertement Rainbow, Setelah beberapa menit akhirnya dirinya sampai di basement apertement. Lalu dirinya bergegas menaiki lift mencari apertement yang sudah ia kantongi alamatnya. Karena Aaron telah menyuruh seseorang untuk menjaga Maya, Alhasil semua informsi tentangnya dia tau.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 141 Episodes
Comments
Senajudifa
cb nyimak lg
2022-12-21
1
Rini Antika
iyalah harus konsisten jd org..🤭 hai hai aku mampir kak..👋👋
2022-08-10
1
Lina Zascia Amandia
Mampir. lagi. disini....
2022-08-01
0