Setelah mereka bicara, akhirnya mereka memutuskan untuk bergabung dengan kedua orangtua mereka diruangan itu. Setelah tiba diruangan, Indah mulai berbicara kepada mommy Dewi.
" Mommy " Kata Indah dengan gugup.
" Ada apa ndah? "Tanya Dewi dengan penasaran.
" Gini mom... aku dan bang Raihan menolak perjodohan ini... sebab kami nggak saling cinta satu sama lain... bagaimana mungkin rumah tangga bisa berdiri kokoh tanpa ada rasa cinta? " Kata Indah membuat mereka terkejut.
Setelah lama mereka terdiam seperti patung, terlintas di benak mommy Dewi menanya kepada Indah dan Raihan...
" Sekarang mommy mau nanya... apakah kamu suka sama Raihan anak mommy ini. Mustahil kamu tidak suka sama anak mommy tertampan ini! " Kata Dewi
Indah hanya terdiam dan...
" Indah... kalau kamu suka sama bang Raihan bilang aja ndah... jangan diam..." Kata Fitri
Akhirnya Indah menarik nafas panjang-panjang dan mengeluarkannya pelan-pelan...
" Iya mom aku suka sama bang Raihan " Kata Indah membuat mata Raihan terbelalak.
" Baiklah. Sekarang mommy mau nanya pada kamu Raihan. Apakah kamu suka sama gadis dihadapan kamu ini? " Tanya Dewi
Raihan terdiam...
"Ya tuhan... bantu aku untuk menghadapi perjodohan ini " Gumam Raihan di dalam hati
" Jawab Raihan! kenapa kamu diam aja? " Tanya Dewi
" Aku suka sama Indah. " Kata Raihan dengan spontan membuat Indah baper.
" Apa? aku bilang aku suka sama Indah? Apakah ini takdir? " Gumam Raihan didalam hati
" Sekarang sudah terjawab semuanya. Berarti nggak ada alasan kalian menolak perjodohan ini " Kata Dewi
Indah merasa mimpi apa yang dikatakan Raihan. Hatinya merasa berbunga-bunga karena dia wantita paling beruntung di dunia ini mendapatkan Raihan yang tampan itu. Tapi saat handphone Raihan berbunyi, raut wajah Indah langsung berubah menjadi bete dan kesal.
" Semuanya... aku izin dulu ya... ada yang nelfon " Kata Raihan langsung meninggalkan ruangan itu.
Indah yang penasaran dengan calon suaminya itu langsung mengikutinya dari belakang.
(" Ada apa? " Tanya Raihan
(" Kok nada bicara kamu kayak gitu sih? Tanya Wulan balik
(" Aku kesal sama kamu... kemarin kamu bermesraan sama laki-laki lain " Kata Raihan
(" Maksudnya? "Tanya Wulan
(" Yang kemarin itu di restoran embun pagi... " Kata Raihan
" Jangan-jangan... saat aku sama Andri kemarin? " Gumam Wulan di ujung sana.
(" Kok kamu diam sih? " Tanya Raihan dengan penasaran
Indah merasa senang karena Raihan calon suaminya itu sedang bertengkar dengan Wulan.
(" Oooooo itu dia sahabat aku dari kecil sayang.... jadi aku sama dia udah kayak kakak adek... " Kata Wulan meyakinkan Raihan
(" Serius? " Tanya Raihan dengan penasaran
(" Iya sayangku " Kata Wulan dengan manjanya
(" Yaudah aku minta maaf ya sayang " Kata Raihan membuat Indah yang mendengarnya sakit hati.
Indah langsung meninggalkan Raihan yang asyik nelfon sama Wulan dengan rasa kesal dan kecewa. Tapi langkahnya terhenti saat Raihan memanggilnya.
" Kamu kenapa kesini? " Tanya Raihan
" Nggak apa-apa kok aku bosan aja didalam " Kata Indah dengan bohong.
" Yaudah yuk kita masuk " Ajakan Raihan
" Tunggu! Aku mau bertanya sama calon suami ku ini " Kata Indah membuat Raihan penasaran
" Kita bentar lagi kan menjadi suami istri... Trus hubungan abang dengan Wulan gimana?
Aku nggak mau cinta abang dibagi-bagi sama wanita lain... " Tanya Indah
" Apa kamu bilang? Cinta? Asalkan kamu tahu... abang nikah sama kamu itu terpaksa sama mommy dan papi bukan karena cinta...Jadi kamu jangan ganggu abang sama Wulan mengerti! " Kata Raihan membuat Indah kecewa
" Trus kenapa abang bilang, abang suka sama aku? " Tanya Indah dengan penasaran.
" Abang memang suka sama kamu... tapi hanya sebatas suka. Dan abang nggak cinta sama kamu. Jadi abang harap kamu jangan ganggu hubungan abang dengan Wulan. " Kata Raihan membuat mata Indah berkaca-kaca.
" Oh ya satu lagi. Habis kita nikah, kamu harus cepat beri abang anak. Mengerti! " Kata Raihan
" Apa? Anak? Aku belum siap bang.... umur ku masih 19 tahun. Kalau aku hamil nanti nggak bisa kuliah... sedangkan aku masih kuliah.... " Kata Indah panjang lebar.
" Pokoknya kamu harus beri abang anak cepat titik! " Kata Raihan langsung meninggalkan Indah.
" Anak katanya? enak aja dia bilang aku harus cepat beri dia anak. Emangnya hamil itu enak apa? Kalau aku hamil pasti dia enak-enakan berdua sama Wulan " Gumam Indah didalam hati.
Indah yang sudah meneteskan air matanya tak kuasa menahan air matanya, dia langsung menuju ke toilet untuk membersihkan air matanya yang sudah berlinang itu. Indah menatap ke cermin yang ada di toilet itu dan berusaha menenangkan keadaannya.
" Ya tuhan... kuatkanlah hamba agar hamba bisa menjalani semua ini... " Gumam Indah didalam hatinya.
Setalah 15 menit menenangkan diri, akhirnya Indah bergabung dengan orangtuanya di ruangan itu. Indah hendak menceritakan semuanya kepada orangtuanya. Tapi, saat dia melihat orangtuanya bahagia dengan sahabatnya itu, membuat dia mengurungkan niatnya.
" Matamu kok sembab ndah... kamu habis nangis? " Tanya Fitri dengan penasaran
" Nggak bu... ini cuman kelilipan doang " Jawab indah bohong.
" Yaudah gimana sekarang kita makan? " Kata Irhas
Akhirnya mereka makan bersama. Saat makan, Indah tak selera makan karena perkataan Raihan tadi yang membuat Indah kecewa.
" Kamu kenapa Ndah.... kok makan kamu dikit kali? " Tanya Fitri.
" Aku lagi nggak selera makan aja bu... " Jawab Indah lesu.
" Apa makanannya nggak enak ya? " Tanya Afdal
" Nggak tahu juga yah... tiba-tiba selera makan aku hilang " Jawab Indah
Setelah selesai makan, kedua orangtua mereka membahas rencana pernikahan. Indah dan Raihan tak menghiraukan orangtua mereka, mereka hanya sibuk dengan handphone masing-masing.
Bibir Indah mulai manyun dan membuat Raihan sadar dan dia tidak bisa menahan hasratnya itu. Dia mencoba memberi kode kepada Indah tapi, Indah tidak menghiraukannya. Tapi saat Raihan chat ke Indah.... membuat dia...
" Dasar laki-laki mesum! " Bentak Indah membuat mereka terkejut.
" Siapa yang mesum ndah? " Tanya Fitri.
" Nggak siapa-siapa bu " Jawab Indah
Dewi langsung melirik tajam ke Indah, dan membuat dia salah tingkah. Dewi melihat Raihan seperti singa yang siap menyantap mangsanya dan nafasnya yang tak beraturan membuat dia curiga antara Raihan dan Indah.
" Indah... jangan kamu pancing abang untuk lakukan disini... " Kata Raihan yang semakin tergoda
" Coba aja kalau abang berani " Jawab Indah sambil mempamerkan bibir manyunnya di hadapan Indah.
" INDAH... " Geram Raihan.
Dewi, Irhas, Fitri dan Afdal semakin tak mengerti dengan kelakuan mereka. Raihan yang sudah nggak tahan lagsung menyerbunya. Tapi...
" Kamu kenapa Han.... " Tanya Dewi dengan cemas
" Indah tu mom... dia mencoba menggoda aku... tuh lihat bibirnya " Kata Raihan
"Enak aja aku yang menggoda abang, abang yang duluan nyium bibir aku tanpa alasan " Kata Indah
Mendengar perkataan Indah, Fitri langsung syok dan pingsan. Indah berusaha membangunkan Fitri ibunya. Tak lama kemudian Fitri pun terbangun.
" Indah anak ibu... kenapa kamu nggak bilang ke ibu? " Tanya Fitri dengan perasaan sedih.
" Aku nggak mau ibu banyak pikiran... lagian yang nyium aku cuman abang Raihan calon suami ku " Jawab Indah
" Jujur cuman bang Raihan yang nyium kamu? nggak ada laki-laki lain? " Tanya Afdal
" Iya yah cuman bang Raihan " Jawab Indah.
Dewi dan Irhas hanya terdiam malu akibat kelakuan anak semata wayangnya. Dewi meminta maaf kepada Fitri atas perbuatan anaknya. Dan...
" Kayaknya kita nggak bisa menunggu lama Has... Bagaimana kita percepat aja " Kata Afdal
" Ide bagus tu... bagaimana 3 hari lagi " Kata Irhas membuat Indah dan Raihan terkejut.
" Apa? 3 hari lagi? " Kata Raihan
" Kenapa? Kelamaan ya? Yaudah sekarang aja kalian nikahnya... biar papi yang nelfon KUA nya " Kata Irhas sambil mengambil handphonenya
" Nggak-nggak pi... yaudah 3 hari lagi " Kata Raihan dengan pasrah.
Irhas dan Afdal menyusun sususnan acara pernikahan Indah dan Raihan. Sedangkan Dewi dan Fitri asik memilih gaun pengantin.
Irhas berenacan memanggil infotaiment untuk pernikahan putranya. Tapi...
" Nggak udah deh pi... kami mau acaranya dilakukan secara privat dan kekeluargaan " Kata Raihan
" Emangnya kenapa? " Tanya Irhas langsung disambut oleh Indah
" Kami masih kuliah pi... umurku 19 tahun sedangkan bang Raihan 21 tahun. Takutnya nanti dikampus disangka Nggak-nggak lagi... papi kan tau sendiri gimana anak dikampus... " Jawab Indah panjang lebar
Akhirnya pernikahan antara Indah dan Raihan dilakukan secara privat dan kekeluargaan. Waktu menunjukkan pukul 10.00 malam membuat mata Indah dan Raihan mengantuk karena mereka nggak ada istirahat dari pagi tadi.
Dan mereka memutuskan untuk melanjutkan susunan acara pernikahannya besok dan mereka pun pulang ke rumah masing-masing.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
tetaplah tersenyum ☺️
langsung diresmikan 🤣🤣
2021-02-11
1