...10...
Suasana ruang tamu yang besar dan luas, tampak hening dengan tujuh orang yang sudah bersiap duduk di posisi mereka masing - masing.
Bapak penghulu sudah siap duduk berdampingan dengan Mr. Arkelin yang memasang wajah sendu.
Sementara di hadapan mereka, yang hanya tersekat oleh meja telah duduk Davin dengan tampang nya yang begitu mempesona.
Sementara di sisi lain nya, terdapat Darren dan dua anak buah nya yang berperan sebagai saksi.
Saksi pernikahan mendadak yang tidak di harap kan oleh siapa pun, kecuali Davin yang memiliki niat di balik semua ini.
Niat yang membuat nya berada dalam rumah Dirwantar, yang notabene nya sangat jauh dari kelas seorang Davin Arselion.
Namun rencana yang sudah ia susun untuk menghancur kan kehidupan seorang gadis yang bahkan belum selesai sekolah. Membuat nya harus berada di sini.
Merenggut keperawanan nya, membuat gadis itu terlihat seperti gadis bodoh dengan kebenaran yang selalu keluar dari bibir seksi nya. Tapi lihat lah di hadapan seorang Davin Arselion kebohongan nya pun sudah seperti kebenaran yang di junjung tinggi.
Dan lihat lah sekarang, ia sudah duduk di hadapan penghulu yang siap menikah kan diri nya dan Aelin dalam sebuah pernikahan tersembunyi atau biasa di kenal dengan pernikahan siri.
Garis bawahi kata Siri.
Karna Davin tidak akan sudi untuk menjadikan gadis kecil itu sebagai istri resmi yang di akui oleh negara. Karna yang pantas menyandang tempat itu hanya wanita yang sangat di cintai nya.
Sementara Aelin hanya lah musuh yang paling ia benci di seluruh dunia. Dan akan selalu menjadi istri tersembunyi.
Davin tersenyum lebar dengan kepala menunduk. Semua nya berjalan begitu mulus dan lancar.
Hanya satu paragraf yang perlu ia katakan maka Aelin akan menjadi samsak penyiksaan nya seumur hidup.
Dari ambang pintu di mana ke dua sisi nya terdapat pot besar dengan bunga buatan yang indah. Terlihat Aelin yang berjalan di papah oleh MUA yang merias nya masuk memasuki ruangan tempat perenggutan hidup nya akan terjadi.
Aelin menatap kosong, ia sudah tidak berdaya tidak ada yang bisa ia lakukan. Bahkan tuhan belum mengambil nyawa nya hingga detik ini. Meski ia sejak tadi berdoa agar keinginan terakhir nya di kabul kan.
Di hadapan nya sudah duduk beberapa orang yang sama, yang sudah menghancur kan hidup nya.
Pria brengsek yang sudah merenggut kesucian nya, bahkan memfitnah nya dengan begitu kejam. Kini tersenyum seperti penjaga neraka.
Tapi dari semua hal itu, yang paling menyakit kan adalah saat netra indah Aelin menatap pria paruh baya yang memasang senyum lebar untuk nya.
Senyum yang di pasang Mr. Arkelin seperti kutukan untuk Aelin. Ia tidak menyangka ayah nya sendiri tidak mempercayai apa yang ia katakan, bahkan ia di berikan pada pria brengsek yang sudah menghancur kan hidup nya.
Namun semua nya percuma, meski ia meraung dengan sekuat tenaga. Tidak akan ada yang mendengar kan nya bahkan tembok pun di rumah ini seperti acuh akan derita nya.
Tanpa sadar dengan wajah datar dan kosong, tubuh Aelin di duduk kan di samping Davin.
Sejak Aelin memasuki ruangan, tatapan Davin tidak berhenti tertuju pada nya, bahkan saat calon mempelai wanita duduk di samping nya.
Jangan salah paham.
Davin menatap Aelin dengan begitu lekat tanpa berkedip, bukan karna terpesona karna kecantikan yang di tawar kan wajah Aelin.
Melain kan rasa sakit saat melihat wajah itu tidak menumpah kan air mata lagi.
Apa air mata nya sudah kering.?
Atau dia mendapat kekuatan untuk menghadapi semua ini.?
Pikir Davin dengan tangan mengepal dengan kuat di bawah meja. Hingga semua orang tidak bisa melihat hal itu.
"Beristirahat lah untuk tidak menangis bocah kecil, tapi setelah ini kamu tidak akan pernah berhenti untuk menangis... Bahkan jika pun kamu ingin berhenti. Air mata mu tidak akan pernah bisa berhenti..." Batin Davin dengan menelan saliva nya paksa.
Sementara Mr. Arkelin merasa semua rasa bercampur aduk, saat melihat putri kecil nya yang cantik kini duduk di hadapan nya untuk menikah.
Diri nya tidak pernah berpikir jika putri nya akan pergi ke rumah suami nya dengan begitu cepat.
Tapi karna insident tidak terduga, yang bahkan membuat diri nya tidak sanggup untuk menegak kan wajah nya.
Aelin bahkan tidak tersenyum atau menangis lagi. Tatapan nya terlihat begitu kosong, seperti tubuh tanpa raga.
Hal itu membuat dada Mr. Arkelin teremas dengan kuat.
Apa keputusan ini adalah hal yang baik untuk putri nya.?
Apa semua nya akan selesai dan semua nya akan berjalan seperti sedia kala?.
"Apa pun pertanyaan yang sedang memenuhi otak papy mu ini... Percayalah Aelin papy hanya ingin yang terbaik untuk mu... Apa yang sudah kamu perbuat dengan Mr. Davin harus kamu pertanggung jawab kan..." Batin Mr. Arkelin dengan setetes air mata mengalir di pipi nya yang sedikit mengeriput.
"Baik lah.. Karna pengantin perempuan nya sudah hadir mari kita mulai ijab qabul nya..." Ujar sang penghulu yang merapikan tempat duduk nya.
Suara doa di lantun kan dengan lancar. Namun Aelin masih diam membisu dengan tatapan kosong.
Telinga nya mendengar suara- suara yang ada di sekitar nya.
Namun suara- suara itu hanya seperti tiupan angin yang hanya lewat menghembus diri nya.
Pernikahan yang begitu sederhana bahkan hanya di hadiri tiga orang saksi yang notabene nya adalah anak buah Davin.
Pernikahan yang terlihat seperti pernikahan drama yang sering Aelin lakoni saat berdrama di sekolah.
Sudut bibir Aelin tersenyum kecut penuh derita, kini pernikahan nya seperti apa yang pernah ia lakoni.
Sungguh miris.
Semua wanita bermimpi menikah dengan impian mereka. Gaun indah, gedung besar seperti istana, tamu undangan yang memenuhi ruangan dan yang paling penting menikah dengan pria yang di cintai.
Namun semua nya hanya impian dan khayalan yang kini tinggal seonggok angan- angan bagi Aelin.
Tidak ada pernikahan besar, yang ada hanya pernikahan sederhana.
Tidak ada gedung mewah, yang ada hanya rumah nya sendiri.
Tidak ada tamu undangan yang memenuhi ruangan, yang ada hanya tiga orang saksi.
Dan yang paling utama tidak ada calon suami yang Aelin cintai, yang ada hanya pria brengsek yang tidak tahu malu.
Bisakah diri nya bertanya?
Kenapa kisah hidup nya di buat semenyedihkan ini oleh Author sialan 😭
"Saya terima nikah nya Aelin Dirwantar , binti Arkelin Dirwantar dengan mas kawin satu unit rumah di bayar tunai..." Ujar Davin dengan lantang hanya dalam satu kali tarikan nafas.
"Bagaimana semua?"
"Sah.....!!" Tiga saksi yang salah satu nya adalah Darren, menyuarakan suara datar nya.
...----------------...
...****************...
# Author "Heh... Aelin udah untung gw nikahin ama babang Davin yang kaya... Berani bilang gw sialan. Lihat aja gw buat kisah lu menderita kagak ada bahagia nya"😂😂😂
#Aelin "Author kampret "
...😳😳😳😳...
Hehe... Welcome back di karya yang ke tiga...
Jangan Lupa like.
Koment
Vote
Gift.
Rak Favorit
Budayakan beberapa hal yang di atas.
Supaya othor makin semangat😙
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 215 Episodes
Comments
Badriah Zen
ga boleh mengumpat author..tar d kutuk jadi udang rebon (udang kecil kecil)
2022-08-28
1