Di depan pintu ruang operasi salah satu rumah sakit terbesar di kota itu.
Gadis manis yang biasanya selalu tampil ceria itu kini nampak terduduk di lantai,memeluk dua kakinya yang tertekuk sambil menangis tersedu sedu.Sudah satu jam lebih ia berada di posisi seperti itu.Air matanya seolah tak henti mengalir membasahi pipi jatuh ke jilbab dan rok panjangnya.
Hanum benar benar terpuruk..!
Kakaknya masuk meja operasi...!
Ibunya juga masuk rumah sakit yang sama akibat syok berat yang di alami wanita paruh baya itu...!
Kini ia dan ayahnya harus berbagi tugas,ia menunggui sang kakak sedang kan abi nya menunggui umi Atikah di ruang rawat.
Pundak itu masih bergerak naik turun.Tangisan itu belum berhenti,suaranya sudah mulai serak saking lamanya ia menangis.
Sepasang mata hijau pupus menatap iba ke arah sang gadis yang biasanya cerewet.Jordan yang baru saja kembali dari mengganti pakaian nya merasa ikut pilu melihat kondisi Hanum saat ini.
Ya...sejak membawa Bryan ke rumah sakit hingga kini pria itu belum beranjak dari tempat rivalnya itu dirawat.Ia lebih memilih membeli pakaian di toko pakaian dekat rumah sakit dan mengganti bajunya yang berlumuran darah Bryan.
Jordan mendekati Hanum.Ia duduk berjongkok di sisi gadis yang terus menyembunyikan wajahnya di antara dada dan kedua pahanya itu.
"dia akan baik baik aja..." ucap Jordan lembut.
Hanum masih terisak.Ia belum mau mengangkat wajahnya.
"lo doain aja...semoga oprasinya berjalan lancar dan kakak lo bisa secepatnya sadar..." ucap Jordan.
Bukannya berhenti menangis,wanita itu justru makin sesenggukan sambil meraung raung.
Jordan sedikit kaget.Dengan gerakan reflek ia mendekatkan tubuhnya pada Hanum,membimbing gadis itu untuk masuk dalam dekapan nya sambil terus mencoba menenangkan gadis itu.
Hanum kembali sesenggukan.Sesekali ia menggunakan kaos baru Jordan untuk mengusap cairan yang menetes dari hidungnya.Jordan hanya bisa pasrah...ya sudahlah biarkan saja...lagi sedih....kasian...pikirnya.
Jordan mencari posisi ternyamannya.Ia yang semula berjongkok kini mendudukkan b*kongnya di lantai keramik rumah sakit tersebut,membuka kedua belah pahanya agar Hanum bisa lebih nyaman bersandar di dada bidangnya.Tangan kanan bertatonya tergerak membelai kepala berbalut hijab itu,sedangkan tangan kirinya sesekali mengusap lelehan air mata yang nampak banjir membasahi pipi Hanum.
Gadis manis itu seolah lupa,dengan siapa ia sekarang.Dimana ia menangis sesenggukan menumpahkan segala kesedihannya saat ini.
Jordan mendekap erat tubuh gadis itu.Jordan tersenyum saat merasakan perlahan Hanum mulai mereda tangisan nya.
"lo makan dulu ya...gue beliin makan...dari tadi gue lihat lo belum makan" ucap Jordan masih dalam posisi memeluk Hanum.
Gadis itu menggelengkan kepalanya cepat.
"mas Bryan gimana?kalau terjadi apa apa gimana?kalau operasi nya gagal gimana?hikksss....." ucapnya menangis lagi.
"ssssttt.....lo nggak boleh ngomong kayak gitu...Bryan pasti selamat...lo hanya perlu doain dia sekarang...biar dokter bisa nyelametin kakak lo..lo nggak boleh berfikir yang enggak enggak..." ucap Jordan.
"aku takuuttt....hikkss.." cicit Hanum sambil kembali sesenggukan.
Jordan mengeratkan pelukannya,kembali mencoba menenangkan sang gadis yang kembali menangis dalam dekapan nya.
"lo tenang...ada gue disini" ucapnya.
Cukup lama keduanya berada dalam posisi yang begitu dekat tersebut.Tiba tiba....
seettt......
Hanum menegakkan posisi tubuhnya,menjauh dari dekapan laki laki tersebut.
"ada apa?" tanya Jordan.
"kak Rubi...!kak Rubi belum tau kalau mas Bryan kecelakaan..!aku harus kasih tau kak Rubi...siapa tau dengan kak Rubi ada di sini mas Bryan bisa cepet sembuh dan sadar...iya kan??" ucap Hanum meminta pendapat Jordan.
Laki laki itu hanya diam.
"kak Rubi sama mas Bryan saling mencintai...kak Rubi harus tau kalau mas Bryan lagi dirumah sakit sekarang...!"
"bukannya tadi di telfon lo bilang kalau Rubi membatalkan pernikahan mereka...kalau emang saling cinta kenapa dibatalin?" tanya Jordan pura pura tak tau
"mungkin mereka ada salah paham..." ucap Hanum.
wanita itu mengusap lelehan air mata di pipinya dengan cepat.Jordan tersenyum menyaksikan pemandangan itu.
Tanpa berucap wanita itu kemudian bangkit dan berjalan meninggalkan Jordan.Namun baru selangkah,tiba tiba...
"tunggu...!" ucap Jordan.
Hanum berbalik badan.Jordan bangkit dan mendekati gadis itu.
"gue anterin lo" ucapnya.....
...----------------...
***Selamat siaaanggg.....
up 13:05
yukk...banyakin like komen vote dan hadiahnya.....🥰🥰🥰***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 124 Episodes
Comments
Desyi Alawiyah
dasar bocah 🤭
2022-08-08
2
Mr.VANO
smg brian lekas sembuh......thor rmh sakit mn brian masuk
2022-06-10
1
Nurmala
salut aku sama karakter jordan dia banyak mengalah dan membantu🥺🥺🥺🥺
2022-05-16
1