Malam makin larut....
Hujan kembali turun rintik rintik membasahi bumi yang sudah terlanjur basah.
Seorang laki laki yang nampak frustasi kini kembali mencoba menghubungi satu nomor yang sedari siang terus mengabaikan panggilan dan pesan dari nya.
Bryan mulai frustasi,pikiran nya sudah mulai mengarah kemana mana.Ia takut jika Rubi pak Rustam membuka dompetnya dan mengetahui ada foto Nabila di dompet itu dan memberitahukan nya pada Rubi...!
Ia tak mau hari pernikahan yang sudah direncanakan dan makin mendekati hari H itu terkendala.karena masalah dompet ini.
Tuuutttt.....tuuuutttt..
"assalamu'alaikum...." ucap seorang wanita dari seberang sana dengan suara lembut terkesan lemah.
Bryan bernafas lega.Akhirnya ia bisa mendengar suara itu.
"wa alaikum salam...Rubi...akhirnya kamu mau ngangkat telfon aku..." ucap laki laki itu
"ada apa mas....?" tanya gadis muslimah tersebut
"Bi...kamu kenapa?dari siang mas coba terlfon kamu,chat kamu...tapi nggak merespon...kamu kemana aja?" tanya Bryan.
Rubi diam sejenak di seberang sana....
"mas....boleh Rubi tanya sesuatu?" tanya wanita itu kemudian.
"kamu mau tanya apa?" tanya Bryan lembut.
"apa mas Bryan benar benar sudah mantap untuk menjadikan saya istri mas?" tanya Rubi begitu lembut.
"kenapa kamu bicara seperti itu?" tanya Bryan.
"maaf...bukan maksud Rubi ikut campur urusan pribadi mas Bryan...Rubi sadar Rubi belum pantas untuk mencampuri urusan mas...karena kita belum terikat dalam ikatan pernikahan....tapi sebagai seorang wanita yang katanya akan mas pilih sebagai calon makmum mas...ada rasa ragu dalam hati Rubi mas...." ucap Rubi.
"maksud nya?kamu ragu sama mas?kenapa?"
"sekali lagi saya minta maaf....tadi Rubi ke pasar niatnya mau bantuin bapak jualan...tapi Rubi nggak sengaja menemukan dompet coklat yang jatuh di depan warung bapak...Rubi mengambil dompet itu,niat Rubi ingin tau...dompet siapa itu....dan akan mengembalikannya pada pemiliknya jika Rubi mengenalnya..." ucap Rubi.
Bryan mulai was was
"mas Bryan....tolong jawab Rubi....apakah mas benar benar yakin memilih Rubi sebagai calon istri mas?" tanya Rubi.
"jujur....Rubi sedih mas....jika laki laki yang katanya akan menjadi imam untuk Rubi nyatanya masih menyimpan foto wanita lain dalam dompetnya..." ucap Rubi.
.
Bryan terdiam seketika,matanya memejam.Lidahnya seolah kelu....
Ada setitik rasa bersalah dalam diri Bryan.Ia sudah melukai hati muslimah yang tak tau apa apa itu karena ke egoisannya yang masih belum bisa melupakan wanita idamannya,meskipun kini wanita itu sudah berstatus sebagai kakak iparnya.
"Bi......" ucap Bryan lirih.
"mas....Rubi minta maaf....bukan maksud Rubi meragukan niat baik mas Bryan untuk meminang Rubi...tapi maaf....beribu kali maaf....jika boleh Rubi bertanya....apa mas Bryan benar benar yakin memilih Rubi sebagai istri mas...?sedangkan mungkin saat ini..masih ada wanita lain dalam hati dan fikiran mas Bryan..."ucap Rubi.
" mas....menikah itu adalah ibadah yang panjang dalam hidup...seumur hidup Rubi...Rubi selalu berharap...Rubi ingin bisa menikah hanya sekali seumur hidup Rubi..dengan laki laki yang benar benar mencintai Rubi lahir dan batinnya...bukan karena keterpaksaan"
"Bi...kamu bicara apa...tidak ada keterpaksaan dalam hubungan kita Bi....mas tulus ingin menikahimu...mas sungguh sungguh..."
"jika memang mas sungguh sungguh...kenapa masih ada foto wanita lain yang bukan muhrim mas di dompet mas Bryan?" tanya Rubi lagi.Bahkan kini air matanya mulai mengembun.
"mas.....tolong jangan bermain main dengan pernikahan....jika memang mas Bryan belum yakin dengan niatan mas Bryan....mungkin akan lebih baik jika kita menunda rencana kita..." ucap Rubi.
"Bi...kamu bicara apa?mas yakin ingin menikahi kamu..!mas sungguh sungguh...!"
"tapi dengan adanya foto Nabila di dompet mas Bryan itu sudah berhasil mengikis rasa yakin Rubi tentang keseriusan kamu mas....jangan dipaksakan jika memang mas Bryan masih memiliki perasaan pada wanita lain...Rubi nggak mau jika mas menikahi Rubi hanya sebagai pelarian...." ucap Rubi sukses membuat Bryan bungkam dan bergetar..Sungguh....ia benar benar sakit hati.
"maaf mas..Rubi masih banyak kerjaan....Rubi tutup sambungan telefonnya....assalamu alaikum..."
"wa alaikum salam" jawab Bryan lirih.
Sambungan telefon tertutup.
Bryan melempar ponselnya ke atas ranjang.Laki laki itu menarik kasar rambutnya.Bodoh...!sangat bodoh...!!
"maafkan aku Rubi..." ucapnya.
...****************...
Hari berganti....
Hari ini hari minggu...
Jam sebelas siang....
Bryan nampak keluar dari kamarnya dengan terburu buru.Sejak berbicara melalui sambungan telfon semalam,sejak saat itu nomor ponsel Rubi tidak lagi aktif.Sepertinya wanita itu benar benar marah padanya.Ia pasti kecewa karena ulah Bryan.
Dengan jaket coklat membalut kaos putihnya,Bryan bergegas menuruni tangga dan menuju ke pintu utama.Di ruang tamu,ia berpapasan dengan Hanum.Gadis berhijab bergo dengan daster oren itu menunduk saat Bryan memelankan langkahnya menatap sendu ke arah Hanum.
Ada rasa bersalah dalam diri Bryan.Kemarin ia benar benar lepas kontrol hingga kelepasan membentak bentak sang adik yang memang cengeng.Hanum masih kesal,atau lebih tepatnya sakit hati karena bentakan bentakan Bryan kemarin,membuatnya terus menunduk tak mau menatap sang kakak.
Bryan tersenyum,ia mendekati sang adik lalu mendaratkan kecupan singkat nan lembut ke pucuk kepala Hanum yang berbalut hijab tanpa mengucap sepatah katapun.
Bryan kembali melangkahkan kakinya dengan cepat dan lebar menuju ke motor sport merahnya.Laki laki itupun melesat bak angin topan meninggalkan rumah dan Hanum yang nampak masih diam menatap kepergian sang kakak.
Kemana dia?kelihatannya buru buru sekali...
Sementara itu....
Di kediaman Rubi....
Laki laki yang belum menyerah untuk bisa mendapatkan gadis muslimah anak pak Rustam itu kini tengah duduk sambil menikmati semangkok bakso pesanannya.
Ya....hampir tiap hari ia berada di tempat itu.Ia seolah tak menggubris permintaan Rubi beberapa hari lalu yang memintanya untuk tidak mengikuti gadis itu.
Saat Jordan tengah asyik dengan bakso nya.Tiba tiba....
Sebuah motor sport merah datang membuat Jordan pun langsung mengarahkan pandangan nya ke arah pria berjaket coklat yang kini nampak turun dari motor tersebut.
Itu Bryan...!!
Kedua mata itu saling bertemu.Bryan menatap bengis ke arah Jordan yang masih duduk dengan santainya di depan sebuah meja rendah dengan semangkok bakso di atasnya.
Bryan mendekat...
"ngapain lo disini?!" tanya Bryan garang.
"lo nggak liat gue lagi makan?" tanya Jordan santai.
"alesan...!lo kesini mau deketin Rubi kan?!" tanya pria yang masih dalam kondisi kalut berbalut emosi itu.
Jordan menatap sinis ke arah Bryan.Ia bangkit mendekati Bryan dengan tatapan mata seolah menantang.
"kalau iya emang kenapa?" tanya nya.
Bryan kembali murka.Dengan satu gerakan ia meraih kerah jaket jeans Jordan dan menariknya hingga tubuh keduanya kini berada dalam posisi sangat dekat.
Sontak saja hal itupun berhasil mengundang perhatian para pengunjung di sana,termasuk Bu Yanti,ART Rubi yang tengah berada di sana melayani pembeli.
"mau lo apa hemm??nggak ada bosen bosen nya lo cari gara gara ama gue?semalem Hanum...semalam Rubi...MAU LO APA..?!!" tanya Bryan membentak di akhir kalimatnya.
Jordan menepis kasar tangan pria itu.
"napa sih lo dari kemarin marah marah mulu?!napa?gila lo?!atau lo mulai panik....karena takut kalah saing ama gue?" tanya Jordan.
Bryan tersenyum sinis.
"mimpi lo....!!mending sekarang lo pergi dari sini...!gue nggak mau liat muka lo di rumah calon istri gue..!udah cukup lo gangguin Rubi...!karena sebentar lagi...gue dan Rubi akan menikah...!tanggal pernikahan kita sudah di tentukan....dan lo....adalah orang pertama yang akan gue undang...untuk menyaksikan...kekalahan lo sendiri..." ucap Bryan angkuh.
Jordan terdiam.Ada keterkejutan disana.Apa itu artinya ta aruf mereka berhasil.Dan mereka akan segera menikah?
Jika memang benar begitu,itu artinya kesempatan Jordan untuk mendekati Rubi benar benar akan tertutup rapat.
Bryan kembali tersenyum sinis
"pergi lo...!sadar diri...!lo cuma benalu di hubungan gue sama Rubi..!sampai kapanpun..lo nggak akan pernah bisa dapetin dia..!" ucap Bryan begitu pedas.
Jordan menatap tajam ke arah Bryan.Entah mengapa ia masih yakin,bahwa ia lah orang yang tepat untuk Rubi.Bukan Bryan...!Bryan hanya menggunakan Rubi sebagai pelarian...!Rubi mungkin tidak akan bahagia jika menikah dengan Bryan karena hati Bryan masih untuk Nabila..!akan jadi seperti apa pernikahan mereka nantinya...
Terlebih lagi,Zev mengatakan bahwa sekarang Nabila sedang mengandung.Dan mungkin Zev akan memboyong Nabila dan calon anak mereka ke kota ini jika sudah lahir nantinya.
Itu artinya,mereka akan sering bertemu.Apakah Bryan bisa melupakan Nabila jika wanita itu akan sering muncul di hadapan nya kelak?Akan jadi seperti apa nasib Rubi??
Tidak...Jordan tidak mau itu terjadi...!
Jalan satu satunya...adalah dia harus minta kejelasan pada Rubi..!
Mumpung ia dan Bryan ada di rumah Rubi sekarang...mungkin akan lebih baik jika mereka bertiga bertemu dan menyelesaikan masalah ini sekarang juga....!
...----------------...
***SELAMAT PAGI....
UP 07:30
YUK....KLIK LIKE KOMEN VOTE DAN HADIAHNYA....☺☺☺***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 124 Episodes
Comments
siti yanti
persaingan asmara yang sengit nih
2023-10-26
1
Mr.VANO
hebat rubi.klo lepas dg brian ad jordan yg tak kalah cintany dg rubi
2022-06-10
1
Ismi Ismiati
mkin seru ,,, siapa yg di pilih Ruby
2022-05-14
1