Mobil itu terus melaju menuju sebuah masjid dimana Rubi tengah mengajar TPA disana.Jordan turun dari mobilnya sambil membawa dua buah kresek berisi beberapa kue dan snack.
Ya...Jordan selalu datang ke masjid itu tiap kali Rubi mengajar TPA disana.Dan selalu,laki laki itu selalu membawakan hadiah hadiah kecil untuk anak anak TPA,entah itu makanan,atau pun mainan.Membuat para anak anak disana pun selalu menantikan kehadiran pria yang kedatangannya hanya untuk numpang duduk sambil mengamati wajah manis Rubi.
Sebenarnya Rubi berkali kali meminta Jordan untuk menghentikan aksinya itu.Wanita itu sebenarnya merasa tidak nyaman.Namun bukan Jordan namanya jika mundur sebelum mendapatkan apa yang di inginkan.Ia tak pernah menggubris omongan Rubi.Ia terus menguntiti kemanapun wanita itu melangkah.
"assalamu'alaikum...." ucap Jordan dibarengi sebuah senyuman merekah.
"wa alaikum salam" sahut anak anak TPA beserta para pengajarnya.
"kak Jordaaaaannn.....!!!!" ucap para anak anak TPA itu dan dengan cepat berlari menuju laki laki yang sudah siap dengan beberapa makanan yang ia bawa di dalam dua kantong kresek disana.
Jordan berjongkok.Ia pun membagikan makanan di kantong kresek itu kepada para anak anak yang nampak begitu bahagia.Ucapan terima kasih terus Jordan dapatkan dari para anak TPA itu.Setelah semua anak kebagian makanan,Jordan mendekati tiga orang dewasa yang nampak berdiri menatap Jordan di teras masjid.
"assalamu'alaikum" ucap Jordan.
"wa alaikum salam..." jawab tiga orang disana.Rubi,Riana dan Iwan.Riana dan Iwan juga pengajar di TPA itu.Iwan adalah sepupu Rubi,sedangkan Rianti adalah tetangga yang rumahnya tak jauh dari rumah Rubi.
"buat kalian..." ucap Jordan sambil menyerahkan kresek yang masih berisi beberapa snack itu kepada Rubi.Wanita itupun menerima nya.
"makasih mas..." ucap Rubi menunduk.Jordan hanya tersenyum.
"nggak usah sering sering ngasih hadiah ke anak anak mas...nanti takutnya malah jadi kebiasaan...niat mereka yang awalnya datang ke masjid buat ngaji malah berubah jadi niat minta hadiah..." ucap Rubi.
"nggak apa apa...biar mereka tambah semangat..." ucap Jordan santai lalu melepas alas kakinya dan duduk di pojokan ruangan masjid sambil menyaksikan kegiatan TPA di masjid yang tak terlalu besar tersebut.
Tanpa ia sadari,diam diam Iwan mengambil foto Jordan lalu mengirimkan nya pada Bryan.
"assalamu'alaikum mas....." tulis Iwan.
"*wa alaikum salam Wan....ada apa?" jawab Bryan tanpa berlama lama.
"maaf mas....Iwan mau tanya...apa mas mengenal orang ini?dia beberapa hari ini selalu datang ke masjid..kadang juga ke rumah kak Rubi.Kayaknya dia selalu ngikutin kak Rubi deh mas" tulis Iwan.
"maaf...bukan maksud Iwan ikut campur...cuma takutnya,dia bukan orang baik...soalnya kalau dilihat dari penampilan nya,seperti berandalan mas....Iwan takut kalau dia punya niat buruk sama kak Rubi" tulis Iwan lagi*.
Cukup lama pemuda dua puluh tahun itu menunggu.Namun tak ada balasan dari Bryan.
Iwan menghela nafas panjang.Mungkin Bryan sibuk sehingga tak sempat membalas pesan Iwan,pikirnya.Pemuda itupun segera memasukkan ponselnya ke dalam saku celana.Ia kemudian kembali fokus pada anak TPA dan mulai mengajari mereka.
...****************...
Dua jam berlalu....
Kegiatan belajar mengajar ilmu agama itu pun selesai.Gadis manis berhijab baby pink itu segera menuju motor matic merahnya.
Seperti biasa....
Jordan pun mengikutinya
"abis ini mau kemana lagi Bi?" tanya Jordan.
Rubi menghela nafas panjang...
"saya mau pulang...saya capek.." ucap Rubi.
"ya udah yuk...gue ikutin dari belakang...." ucap Jordan sambil bergegas menuju mobilnya..
"mas....cukup!" ucap Rubi yang sukses membuat Jordan menoleh ke arahnya.
"tolong mas...jangan ikutin saya terus..." ucapnya.
"kenapa?"tanya Jordan.
"ada hati yang harus saya jaga mas..." ucap Rubi dalam yang sukses membuat Jordan terdiam.
"tolong....saya nggak mau kalau sampai ada salah paham..." ucap Rubi lagi.
"maksud lo Bryan?" tanya Jordan pelan.Ada rasa sesak disana mana kala Rubi mengatakan 'ada hati yang harus ia jaga'
"dia calon suami saya mas" ucap Rubi.
"belum tentu..!selama belum ada akad nikah itu artinya segala kemungkinan bisa terjadi...termasuk gagal nya proses ta'aruf kalian..!" ucap Jordan yakin.
"mas....!"
"Bi...!gue akan buktiin...gue bisa jadi orang yang lebih dari Bryan..!sekarang lo bilang ama gue...apa yang lo suka dari dia...gue akan kasih ke lo yang lebih dari dia...!" ucap Jordan berhasil membuat Rubi tak habis pikir.
Entah kenapa...ia tak nyaman dengan sikap Jordan.
Jordan mendekatkan tubuhnya pada Rubi.Wanita itupun sontak mundur sambil terus menunduk.
"gue tau...lo pasti ragu ama gue...!gue cuma laki laki ahli neraka...nggak seperti Bryan..cowok alim dengan segudang ilmu agama yang pasti akan bisa membimbing lo ke jalan yang diridhoi Tuhan.."
"tapi asal lo tau Bi...!jodoh ditangan Tuhan....manusia bisa berencana tapi Tuhan yang menentukan..!lo bisa berancana memilih Bryan sebagai calon suami lo sekarang..!tapi belum tentu Tuhan mengijinkan kan?"
"gue yakin...lo tercipta buat gue...dan gue akan buktiin itu....!" ucap Jordan yakin.
Rubi menghela nafas panjang...
"jangan takabur mas....kepercayaan diri kamu yang terlalu tinggi..tanpa kamu sadari sudah berhasil mengganggu privasi seseorang" ucap Rubi.
"saya ini perempuan...kamu laki laki...!kita tidak ada hubungan apapun...kita bukan muhrim...tapi kamu selalu mengikuti saya kemanapun saya pergi..!"
"kalau memang kamu ingin menunjukkan keseriusan kamu....mungkin langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah...menghargai privasi dan perasaan orang lain..." ucapnya.
Jordan terdiam...
"tidak semua yang kamu anggap benar itu juga terlihat benar di mata orang lain..."
"terima kasih atas perhatian kamu...tapi tolong...jangan berlebihan..." ucap Rubi tegas.
Jordan tak bergeming.
"saya permisi...saya mau pulang...saya harap kamu tidak mengikuti saya lagi..." ucap Rubi lalu bergegas pergi meninggalkan tempat itu.
Jordan terdiam sesaat.Salahkah langkahnya mengikuti Rubi dan memberikan perhatian lebih pada wanita itu?Bukankah semua wanita akan senang jika di perhatikan?.
Ia mengikuti kemanapun Rubi pergi,ia fikir dengan begitu hubungannya dan si solehah itu akan makin dekat dan akrab seiring dengan intensnya waktu berdua mereka.Tapi kenapa sepertinya Rubi merasa tak nyaman?ia bahkan masih memikirkan hati dan perasaan Bryan di saat laki laki itu tidak berada di sampingnya.
Apakah itu artinya ia sudah tak memiliki kesempatan untuk mendapatkan hati Rubi?
Apakah itu artinya Rubi bukanlah jodohnya?
Apakah itu artinya jalan cerita hidupnya akan berbeda dengan dua mantan penjahat panutannya?
Jordan menghela naafas panjang.Ia pusing sendiri.Kepercayaan dirinya yang tinggi kini seolah runtuh seketika oleh ucapan Rubi barusan.
Jordan bergegas kembali ke dalam mobilnya.Ia pun mulai melajukan kendaraan roda empat nya itu meninggalkan tempat tersebut.Namun saat sampai di ujung gang pemukiman padat penduduk itu.Tiba tiba......
.
.
.
.
"Bryan....?"
...----------------...
***SELAMAT MALAM....
YUUK KASIH DUKUNGAN YANG BANYAK...KOK MASIH SEPI AJA NIH....🥺🥺🥺🥺***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 124 Episodes
Comments
Desyi Alawiyah
kejarlah Rubi sebelum janur kuning melengkung,,,itulah prinsip Jordan 🤭🤭🤭
2022-08-08
2
Mr.VANO
aku stuju jordan dg rubi,ke romantisan jordan melebi hi,suhu zev dan suhu adrian tama
2022-06-09
1
Ardha Navara
next thor
2022-05-25
1