Pulsa

"Sudah Mba," ucap Yanto.

"Oh ya. Terima kasih," ucap Yanti.

"Mba," panggil Yanto saat Yanti sudah berjalan semakin menjauh.

Yanto kebingungan saat melihat Yanti mendekat dan menatapnya penuh tanya. Apa yang akan ia katakan sebenarnya? Ah, Yanto dibuat panik.

"Salam buat Laila ya," ucap Yanto.

"Lailanya gak ada," jawab Yanti.

"Eh itu nanti maksudnya kalau Laila udah pulang," ucap Yanto panik.

Yanti mengangguk lalu kembali melanjutkan langkahnya untuk pulang. Saat keluar dari tempat itu, Yanti menggelengkan kepalanya saat mengingat sikap Yanto yang aneh.

"Dia naksir sama Laila deh kayaknya," ucap Yanti sambil tersenyum.

Tidak mau membuang waktu, Yanti segera kembali ke rumah. Ia ingat ibunya yang sedang membuat kue pesanan Bu RT. Tidak ada Laila yang membantunya. Ya, meskipun Yanti tidak seperti Laila, tapi paling tidak ia menemani bu Rini untuk mengobrol.

"Laila pulang jam berapa ya?" tanya Bu Rini.

"Gak tahu Bu. Nanti juga pulang," jawab Yanti.

Waktu sudah semakin gelap, bukan hanya Bu Rini sebenarnya Yanti juga khawatir saat Laila belum pulang. Hanya saja Laila tidak ingin menunjukkan kekhawatirnnya di hadapan Bu Rini. Bahkan Laila sampai pergi ke warung untuk menanyakan jam berapa anak-anak pulang.

"Dari mana?" tanya Deri saat Yanti pulang.

"Dari warung Bang. Nanyain yang studytour kapan pulang," jawab Yanti.

"Yang lagi liburan dicariin. Biarin aja dia kan lagi seneng-seneng. Gak usah pulang sekalian," ucap Deri.

"Astaga Bang. Tega bener sama adek sendiri," ucap Yanti sambil mengusap dadanya.

"Deri," ucap Bu Rini dengan nada penuh penekanan.

Yanti melihat ke arah Bu Rini saat Deri diam. Padahal sebelumnya Deri sudah membuka mulut seolah ingin mengucapkan sesuatu. Ini bukan pertama kalinya. Selalu tertahan saat Deri ingin mengatakan sesuatu. Yanti menyadari jika ada rahasia diantara Bu Rini dan Deri.

Apa mungkin Laila bukan anak kandung Bu Rini?

Pertanyaan itu tiba-tiba muncul di kepala Yanti. Namun dengan cepa Yanti menepis dugaan buruk tentang hubungan antara Laila dan Deri. Tapi bukan tanpa alasan. Yanti berpikir demikian karena ketidakakuran antara Laila dan Deri. Rasanya tidak mungkin Deri sebenci itu pada Laila jika memang tidak ada apa-apa diantara mereka berdua.

"Yan, bantuin ibu bungkus kuenya yu!" ajak Bu Rini.

Yanti tahu kalau ajakan Bu Rini adalah cara agar Deri tidak menjelaskan apapun padanya. Tapi tidak masalah. Yanti sudah menerima Laila dan keluarganya dengan setulus hati. Apapun yang terjadi dengan keluarga itu, Yanti selalu menyayangi mereka.

Malam ini Yanti mendapat pesan kalau Laila akan sampai di rumah larut malam. Hal itu tentu segera disampaikan pada Bu Rini, berharap Bu Rini bisa tidur nyenyak malam ini. Kenyataannya, sama halnya dengan Yanti, Bu Rini juga tidak bisa tidur.

"Bu, Kak," panggil Laila.

Yanti dan Bu Rini segera keluar dari kamar untuk membuka pintu. Menyambut kedatngan Laila yang memang sudah ditunggu oleh mereka. Pelukan hangat Laila pun menjadi onat atas kerinduan untuk keduanya.

"Aku bawa oleh-oleh buat ibu sama kakak," ucap Laila penuh semangat.

"Kamu pasti cape. Istirahat dulu," ucap Yanti.

Laila mengabaikan ucapan Yanti. Ia justru segera mengeluarkan apa yang ia beli di sana. Pakaian seragam bertuliskan nama tempat Laila berwisata dijejerkan di lantai. Semua kebagian. Bahkan Deri pun dibelikan. Belum lagi makanan khas yang dibawa Laila juga cukup banyak.

"Uang dari mana ini?" tanya Bu Rini sambil mengambil pemberian Laila.

"Kakak kan kasih kamu uang buat jajan," ucap Yanti sedih.

Yanti merasa terharu saat melihat Laila yang ingat keluarganya. Uang yang tidak seberapa itu pasti tidak cukup untuk jajan. Bahkan Laila memilih untuk tidak jajan hanya karena membelikan oleh-oleh.

Tapi Yanti dibuat terkejut karena ternyata Laila mengembalikan semua uang yang diberikan padanya. Apa yang dibawa Laila saat ini adalah pemberian orang yang tidak dikenalnya sama sekali.

Saat di tempat wisata, Laila bertemu dengan dua orang yang sedang pacaran. Pacarnya marah karena kamera yang akan digunakan untuk mengabadikan kegiatan mereka di sana ternyata rusak karena jatuh. Sementara ponsel si laki-laki habis baterai dan lupa membawa charger. Ponsel si perempuan juga hilang. Sepertinya ada yang nyopet.

Momen spesial di tempat indah tentu harus diabadikan sesuai dengan rencana. Nyatanya mereka hanya bisa berdebat. Sampai akhirnya Laila yang meminjamkan ponselnya untuk mengabadikan semua momen itu.

"Pantesan kamu gak aktif. Kamu juga gak nelepon Kakak selama di sana. Terus kamu sendiri gak punya foto selama di sana dong?" tanya Yanti.

"Gak apa-apa. Kan masih ada di ponsel temen. Lagian lumayan. Aku di kasih oleh-oleh. Katanya nanti kalau mereka udah di Jakarta, mau ngasih pulsa sama aku," jawab Laila.

"Ya ampun La. Kamu percaya?" tanya Yanti sambil menahan tawanya.

"Aku sih percaya-percaya aja. Mereka orang baik kok. Buktinya mereka nepatin janji mau ngasih aku oleh-oleh," ucap Laila.

"Kalau ternyata bohong?" tanya Yanti.

"Ya berarti bukan rejeki," jawab Laila santai.

Ya begitulah Laila. Orang yang paling santai dengan segala yang dihadapinya. Masalah pulsa, itu hanya bonus. Karena memory yang diambil diponsel Laila juga sudah diganti dengan uang. Bahkan uang yang diberikan jauh lebih besar. Hanya saja, Laila tidak memberi tahu Yanti dan Bu Rini. Laila simpan untuk kebutuhan daruratnya suatu saat nanti.

Hanya tiga jam menjelang waktu subuh. Dimana Bu Rini sudah bangun untuk melanjutkan pembuatan kue yang belum tuntas. Hari ini adalah batas waktu pengirimannya. Beruntung Laila sudah pulang. Orderan kue pun selesai sebelum waktunya.

"Siap kirim," ucap Laila.

"Biar Kakak aja," ucap Yanti.

"Gak usah. Aku aja. Kakak kan udah dua hari ngurusin toko online tanpa aku. Jadi sekarang, Laila come back." Laila terlihat sangat bersemangat.

"Ya sudah. Titip ke mobil yang berangkat pagi ya. Katanya nanti di terminal ada yang nunggu," ucap Yanti.

Laila mengangguk dan segera menjalankan tugasnya. Membawa kue pesanan yang cukup banyak. Kali ini tidak menggunakan jasa ekspedisi, Yanti memilih mobil angkutan umum. Pemilik toko oleh-oleh akan mengambil paket yang dikirim Yanti di terminal.

"Yan, kok diantar Laila? Bukannya mau diambil Bu RT aja?" tanya Bu Rini.

"Tadi subuh Bu RT nelepon. Katanya suruh di titip ke mobil aja. Bu RT lagi ada urusan ke luar kota kemarin," jawab Yanti.

Bu Rini hanya duduk di teras rumah. Selain merasakan tangan dan kakinya yang pegal, ia juga menunggu kedatangan Laila. Tidak lama, yang ditunggu datang dengan senyum yang lebar.

"Bu, pulsanya masuk. Orang itu gak bohong," ucap Laila senang.

"Syukurlah. Berarti rejeki kamu," ucap Bu Rini.

Yanti juga senang saat tahu kalau Laila mendapat transfer pulsa dari orang yang sudah meminjam ponselnya. Laila memberikan pelajaran sangat berharga siang ini.

Ucapan adalah doa. Apa yang Yanti ucapkan menjadi doa tersendiri untuk dirinya. Sebelum berangkat, Yanti mengatakan jika Laila pergi studytour gratis. Kalau dihitung, ternyata uang ongkos yang diberikan Yanti terbayar dengan uang yang diterimanya dan oleh-oleh yang dibawa pulang.

Bagi Laila, manusia juga tidak boleh berprasangka buruk pada orang lain. Tugas manusia hanya tetap berbuat baik. Buktinya Laila benar-benar mendapat pulsa sesuai dengan yang dijanjikan padanya. Padahal Laila sama sekali tidak mengenal orang itu sebelumnya.

"Hidup itu baik aja dulu. Sama siapapun. Kalau kita udah baik, Tuhan juga bakal ngasih orang-orang baik buat kita. Yakin aja deh," ucap Laila.

Terpopuler

Comments

April

April

Seneng deh, klo tokohnua beruntung

2022-06-15

0

Senajudifa

Senajudifa

rejekix laila...aku mampir
..

2022-05-31

0

Yen Lamour

Yen Lamour

Pemikiran yanti sama kan sama aku, laila spertinya bkn anak kandung 😔
Semangat terus ya kak 💪🤗
Silence selalu hadir bersama cinta dan dendam 🥰

2022-05-28

0

lihat semua
Episodes
1 Lele Dumbo
2 Panggil yang bener
3 Takuuuut
4 Ra-ha-si-a
5 Ingin mundur
6 Ikut ke toko
7 Ini apa ya?
8 Dunia terbalik
9 Tunggakan
10 Obat Warung
11 Puskesmas-Rumah Sakit
12 Gantian
13 Berasa disindir
14 Patah Hati
15 Yanto dan Yanti
16 Pesangon
17 Naik ojek?
18 Dapur Laila
19 Bocah gundul
20 Pulsa
21 Mang Bro
22 Ari Wibowo
23 Sesuai UMR
24 Bedak Cussons
25 List tugas
26 DP umroh
27 Pesangon?
28 Bapakku, bukan bapakmu
29 Pembawa sial
30 Back to school
31 Pulang kampung
32 Takut stres
33 Menggugat cerai
34 Curhat
35 Alamat palsu
36 Balado terong
37 Pindah sekolah
38 Patah hati
39 Deal
40 OSIS dan Pramuka
41 Berubah drastis
42 Kejutan?
43 Kutukan Deri
44 Dia datang lagi
45 Toko kue
46 Diundur
47 Jangan ikut campur!
48 Cari kosan
49 Juara kelas
50 Warteg Bu Dedeh
51 Tak sepi lagi
52 Astaga
53 Zara
54 Dahlia Bakery
55 Kecelakaan
56 Aku bukan janda
57 Bu Sukma
58 Seragam baru
59 Asisten chef
60 Duda?
61 Duda lagi?
62 Salah paham
63 Piktor
64 Tukang masak
65 Hilang kendali
66 Adu harga
67 Papa?
68 Sogokan
69 Cemburu?
70 Aturan?
71 Kamu sakit?
72 Turun tangan
73 Youtube
74 Dilamar
75 Hilang kontak
76 Selfie
77 Paket
78 Pecel lele
79 SAH
80 Gatot
81 Nasi kuning
82 Nyicil
83 Masih newbie
84 Aku bukan janda
85 Krim malam
86 Minuman basi
87 Penghancur Mood
88 Gagal
89 Ancaman
90 Obat tidur
91 Video
92 Alarm
93 Beat
94 Satpam
95 Jurus
96 Bakso, batagor dan es jeruk
97 Ide Bagus
98 Acting
99 Pak kumis
100 Basuki
101 Pawang
102 Jakarta lagi
103 Dikira Janda
104 Jam sembilan
105 Mimpi
106 Empat orang
107 Martabak
108 Harus naik gaji
109 Batik Tulis
110 Dilema
111 Misterius
112 Berkah
113 Jakarta
114 Pelakor
115 Makan malam
Episodes

Updated 115 Episodes

1
Lele Dumbo
2
Panggil yang bener
3
Takuuuut
4
Ra-ha-si-a
5
Ingin mundur
6
Ikut ke toko
7
Ini apa ya?
8
Dunia terbalik
9
Tunggakan
10
Obat Warung
11
Puskesmas-Rumah Sakit
12
Gantian
13
Berasa disindir
14
Patah Hati
15
Yanto dan Yanti
16
Pesangon
17
Naik ojek?
18
Dapur Laila
19
Bocah gundul
20
Pulsa
21
Mang Bro
22
Ari Wibowo
23
Sesuai UMR
24
Bedak Cussons
25
List tugas
26
DP umroh
27
Pesangon?
28
Bapakku, bukan bapakmu
29
Pembawa sial
30
Back to school
31
Pulang kampung
32
Takut stres
33
Menggugat cerai
34
Curhat
35
Alamat palsu
36
Balado terong
37
Pindah sekolah
38
Patah hati
39
Deal
40
OSIS dan Pramuka
41
Berubah drastis
42
Kejutan?
43
Kutukan Deri
44
Dia datang lagi
45
Toko kue
46
Diundur
47
Jangan ikut campur!
48
Cari kosan
49
Juara kelas
50
Warteg Bu Dedeh
51
Tak sepi lagi
52
Astaga
53
Zara
54
Dahlia Bakery
55
Kecelakaan
56
Aku bukan janda
57
Bu Sukma
58
Seragam baru
59
Asisten chef
60
Duda?
61
Duda lagi?
62
Salah paham
63
Piktor
64
Tukang masak
65
Hilang kendali
66
Adu harga
67
Papa?
68
Sogokan
69
Cemburu?
70
Aturan?
71
Kamu sakit?
72
Turun tangan
73
Youtube
74
Dilamar
75
Hilang kontak
76
Selfie
77
Paket
78
Pecel lele
79
SAH
80
Gatot
81
Nasi kuning
82
Nyicil
83
Masih newbie
84
Aku bukan janda
85
Krim malam
86
Minuman basi
87
Penghancur Mood
88
Gagal
89
Ancaman
90
Obat tidur
91
Video
92
Alarm
93
Beat
94
Satpam
95
Jurus
96
Bakso, batagor dan es jeruk
97
Ide Bagus
98
Acting
99
Pak kumis
100
Basuki
101
Pawang
102
Jakarta lagi
103
Dikira Janda
104
Jam sembilan
105
Mimpi
106
Empat orang
107
Martabak
108
Harus naik gaji
109
Batik Tulis
110
Dilema
111
Misterius
112
Berkah
113
Jakarta
114
Pelakor
115
Makan malam

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!