Bocah gundul

Deri yang masih kesal pada ucapan Laila terus menggerutu meskipun Laila sudah tidak ada. Hanya Yanti dan Bu Rini yang sesekali beradu pandang dan menggelengkan kepalanya. Mereka tak habis pikir dengan sikap Deri. Padahal biasanya Laila diejek hampir setiap hari oleh Deri.

"Bikinin kopi dong. Pusing nih," ucap Deri.

Yanti melepaskan Hasna yang duduk dipangkuannya. Beranjak ke dapur dan membuatkan segelas kopi hitam kesukaan Deri. Sementara si peminta kopi hanya duduk selonjoran sambil memainkan remot tv.

"Upin-upin Pah," pinta Kayla.

"Males. Ngapain bocah gundul diliatin? Nonton tuh yang seru," ucap Deri.

"Ya ampun Bang, sama anak ngalah kenapa sih. Biarin bocah gundul juga yang penting mereka suka," ucap Yanti sambil menyimpan gelas kopi di atas meja.

"Emak sama anak sama aja," ucap Deri sambil melempar remot tv di kursi.

Deri pergi sambil membawa segelas kopi hitam yang masih berasap. Ia memilih duduk di luar. Menikmati semeliwir angin yang membuat penat di kepalanya sedikit berkurang.

"Der, Yanti ada?" tanya Bu RT.

"Ada Bu. Mau apa?" Deri balik bertanya.

"Ini ada perlu," jawab Bu RT.

"Perlu apaan sih Bu? Mau ngasih duit bukan?" tanya Deri.

Mendengar pertanyaan Deri, Bu RT yakin jika ia harus lebih berhati-hati. Uang itu tidak akan sampai ke tangan Yanti kalau sampai di titip di Deri.

"Gak, mau ada perlu aja. Boleh dipanggil sebentar?" pinta Bu RT.

"Ya elah perlu apa sih bu?" tanya Deri.

"Ini mau ada kerjaan di rumah," jawab Bu RT.

"Dapat duit dong? Sebentar ya tunggu Bu," ucap Deri.

Saat tahu jika Bu RT datang untuk membicarakan pekerjaan, seketika Deri sangat bersemangat. Ia bahkan berteriak lantang agar Yanti bisa segera keluar dan menemui Bu RT. Sayangnya Bu RT tahu trik Deri. Akhirnya Bu RT membawa Yanti untuk ke rumahnya.

"Bang, titip Hasna sama Kayla dulu." Yanti pamit pada Deri.

"Iya udah berangkat. Kerja yang bener," ucap Deri.

Yanti segera berlalu setelah mengangguk dan tersenyum. Padahal jauh di dalam hatinya, Yanti menyimpan rasa yang sangat sakit. Miris rasanya saat ia yang berstatus seorang istri dan ibu tapi harus berkewajiban untuk menjadi seorang suami dan ayah.

"Duduk dulu," ucap Bu RT.

"Ah iya. Terima kasih banyak Bu. Tapi maaf ada apa ya? Memangnya ada kerjaan apa buat saya?" tanya Yanti to the point.

Bu RT pun menjelaskan bahwa ada kerja sama yang ingin ditawarkan. Bu RT pernah membeli kue dan disuguhkan saat ada reuni bersama teman-temannya dulu. Ada seorang temannya yang mempunyai toko oleh-oleh dan sangat tertarik dengan rasa dari kue buatan Bu Rini.

"Ibu serius? Jadi pengirimannya tiap minggu? Sebanyak itu?" tanya Yanti dengan mata berkaca.

"Iya. Kamu bisa kan?" tanya Bu RT meyakinkan.

"Bisa, Bu bisa. Terima kasih ya Bu," ucap Yanti sambil mengusap sudut matanya.

"Ini DP untuk minggu ini. Dia mintanya dikirim lusa. Jangan sampai mengecewakan ya," ucap Bu RT.

Yanti mengangguk dan meyakinkan Bu RT jika semua kue pesanan itu akan selesai tepat waktu. Ini proyek besar dan jangka panjang menurut Yanti.

Uang yang diberikan Bu RT disimpan dengan baik. Mumpung masih ada waktu, Yanti segera ke pasar membeli bahan-bahan yang diperlukan. Meskipun Yanti tidak bisa membuat kue itu, namun Yanti tahu betul bahan apa saja yang diperlukan. Karena ia sering melihat barang belanjaan yang dibeli Laila.

"Dari mana kamu? Apa itu?" tanya Deri saat melihat Yanti datang dan membawa kantong kresek.

Yanti menjawab seperlunya bahkan sedikit berbohong. Ia menjelaskan bahwa belanjaan itu dari Bu RT. Karena kalau tahu ia sendiri yang belanja, suaminya pasti marah saat tidak dibelikan apapun. Deri pun terkulai lemas saat tidak ada yang bisa ia ambil dari belanjaan itu.

"Bu, ibu. Ada proyek baru," ucap Yanti semangat.

"Apa Yan?" tanya Bu Rini.

"Ini," jawab Yanti sambil menunjukkan bahan-bahan yang sudah dibelinya.

Bu Rini melihat isi belanjaan itu lalu menatap Yanti dengan tatapan bingung. Yanti segera menjelaskan proyek yang diberikan Bu RT padanya. Bu Rini pun sampai menangis karena terharu.

"Akhirnya ibu merasa berguna," ucap Bu Rini.

"Loh, kok ibu begitu sih ngomongnya. Aku gak ada maksud begitu bu," ucap Yanti.

Yanti segera memeluk Bu Rini yang masih menangis. Karena tidak ada Laila, Yanti segera membantu Bu Rini membuat kue itu. Tenaga Bu Rini yang tidak seenergic dulu membuat proses pembuatan kue lambat. Tapi menurut perhitungan Yanti, waktunya masih lama. Jadi ia tidak perlu khawatir.

Malam ini Yanti merasa tubuhnya sangat lelah. Pertama kalinya tidak ada Laila yang membantunya. Sejak pagi Yanti berusaha mengerjakan semuanya sendirian membagi waktu disela-sela mengasuh anaknya.

"Laila lagi apa ya? Kok gak ada telepon," gumam Yanti.

Ini sudah jam sepuluh malam. Yanti masih tidak bisa tidur. Ia sedang melulur kakinya yang terasa pegal. Yanti menyimpan kembali ponselnya saat nomor Laila tidak aktif.

Yanti mengambil buku yang disimpan di atas nakas. Rasa lelahnya hilang saat melihat daftar pesanan yang masuk hari ini. Yanti segera tidur karena besok harus ke pasar mengambil barang yang harus dikirim ke konsumennya.

"Bang, Bang," ucap Yanti mengguncang pelan tubuh Deri.

"Hemm," balas Deri tanpa membuka matanya.

"Aku mau ngambil barang dulu. Abang ke pangakalannya nanti ya nunggu aku pulang. Aku titip anak-anak. Soalnya ibu ada pesanan kue," bisik Yanti.

"Iya," jawab Deri dengan suara serak.

Padahal ini sudah jam delapan. Yanti bahkan sudah membantu Bu Rini yang semangat dengan proyek barunya. Tidak tega rasanya saat harus meninggalkan Bu Rini membuat kue sendirian. Namun apa boleh buat. Pesanan di toko onlinenya cukup banyak apalagi jika harus ditumpuk ke hari besok.

"Mas, mau kirim paket." Yanti mengangkat tas besar berisi beberapa paket yang sudah siap kirim.

Mendengar suara itu, Yanto merasa dadanya berdebar. Suara yang sudah tidak asing bahkan sangat dirindukannya itu tiba-tiba mengusik hatinya.

"Mba apa kabar?" tanya Yanto dengan senyum lebarnya.

"Hey. Baik Mas," jawab Yanti.

Beberapa kali Yanto mencuri pandang pada Yanti. Rasanya ketiban durian runtuh saat sedang padatnya pekerjaan namun ia didatangi wanita yang sempat membuatnya jatuh hati sekaligus patah hati.

"Dek Lailanya kemana Mba?" tanya Yanto mencoba mengajak bicara.

"Lagi studytour," jawab Yanti.

Lagi-lagi Yanto kecewa saat Yanti kurang meresponnya. Entah perasaan apa yang menyelinap ke dalam hatinya, namun kepalanya tidak lagi berpikir jika Yanti adalah wanita bersuami.

Bagi Yanto, wanita yang ada di hadapannya adalah wanita cantik dan pekerja keras. Sesuai sekali dengan tipenya. Wanita yang selama ini ia cari untuk dijadikan pendamping hidupnya.

Terpopuler

Comments

SulasSulastri

SulasSulastri

mungkinkah yanto mau merebut yanti dari deri y 🤔🤔🤔

2022-08-14

0

April

April

Duh, yanto jangan hentikan jangan jadi pebinor

2022-06-10

0

Lenkzher Thea

Lenkzher Thea

Bagaikan Yanti dan Yanto, hehe tapi kalau emang Yanto masa depannya Yanti saya setuju deh.

2022-06-03

0

lihat semua
Episodes
1 Lele Dumbo
2 Panggil yang bener
3 Takuuuut
4 Ra-ha-si-a
5 Ingin mundur
6 Ikut ke toko
7 Ini apa ya?
8 Dunia terbalik
9 Tunggakan
10 Obat Warung
11 Puskesmas-Rumah Sakit
12 Gantian
13 Berasa disindir
14 Patah Hati
15 Yanto dan Yanti
16 Pesangon
17 Naik ojek?
18 Dapur Laila
19 Bocah gundul
20 Pulsa
21 Mang Bro
22 Ari Wibowo
23 Sesuai UMR
24 Bedak Cussons
25 List tugas
26 DP umroh
27 Pesangon?
28 Bapakku, bukan bapakmu
29 Pembawa sial
30 Back to school
31 Pulang kampung
32 Takut stres
33 Menggugat cerai
34 Curhat
35 Alamat palsu
36 Balado terong
37 Pindah sekolah
38 Patah hati
39 Deal
40 OSIS dan Pramuka
41 Berubah drastis
42 Kejutan?
43 Kutukan Deri
44 Dia datang lagi
45 Toko kue
46 Diundur
47 Jangan ikut campur!
48 Cari kosan
49 Juara kelas
50 Warteg Bu Dedeh
51 Tak sepi lagi
52 Astaga
53 Zara
54 Dahlia Bakery
55 Kecelakaan
56 Aku bukan janda
57 Bu Sukma
58 Seragam baru
59 Asisten chef
60 Duda?
61 Duda lagi?
62 Salah paham
63 Piktor
64 Tukang masak
65 Hilang kendali
66 Adu harga
67 Papa?
68 Sogokan
69 Cemburu?
70 Aturan?
71 Kamu sakit?
72 Turun tangan
73 Youtube
74 Dilamar
75 Hilang kontak
76 Selfie
77 Paket
78 Pecel lele
79 SAH
80 Gatot
81 Nasi kuning
82 Nyicil
83 Masih newbie
84 Aku bukan janda
85 Krim malam
86 Minuman basi
87 Penghancur Mood
88 Gagal
89 Ancaman
90 Obat tidur
91 Video
92 Alarm
93 Beat
94 Satpam
95 Jurus
96 Bakso, batagor dan es jeruk
97 Ide Bagus
98 Acting
99 Pak kumis
100 Basuki
101 Pawang
102 Jakarta lagi
103 Dikira Janda
104 Jam sembilan
105 Mimpi
106 Empat orang
107 Martabak
108 Harus naik gaji
109 Batik Tulis
110 Dilema
111 Misterius
112 Berkah
113 Jakarta
114 Pelakor
115 Makan malam
Episodes

Updated 115 Episodes

1
Lele Dumbo
2
Panggil yang bener
3
Takuuuut
4
Ra-ha-si-a
5
Ingin mundur
6
Ikut ke toko
7
Ini apa ya?
8
Dunia terbalik
9
Tunggakan
10
Obat Warung
11
Puskesmas-Rumah Sakit
12
Gantian
13
Berasa disindir
14
Patah Hati
15
Yanto dan Yanti
16
Pesangon
17
Naik ojek?
18
Dapur Laila
19
Bocah gundul
20
Pulsa
21
Mang Bro
22
Ari Wibowo
23
Sesuai UMR
24
Bedak Cussons
25
List tugas
26
DP umroh
27
Pesangon?
28
Bapakku, bukan bapakmu
29
Pembawa sial
30
Back to school
31
Pulang kampung
32
Takut stres
33
Menggugat cerai
34
Curhat
35
Alamat palsu
36
Balado terong
37
Pindah sekolah
38
Patah hati
39
Deal
40
OSIS dan Pramuka
41
Berubah drastis
42
Kejutan?
43
Kutukan Deri
44
Dia datang lagi
45
Toko kue
46
Diundur
47
Jangan ikut campur!
48
Cari kosan
49
Juara kelas
50
Warteg Bu Dedeh
51
Tak sepi lagi
52
Astaga
53
Zara
54
Dahlia Bakery
55
Kecelakaan
56
Aku bukan janda
57
Bu Sukma
58
Seragam baru
59
Asisten chef
60
Duda?
61
Duda lagi?
62
Salah paham
63
Piktor
64
Tukang masak
65
Hilang kendali
66
Adu harga
67
Papa?
68
Sogokan
69
Cemburu?
70
Aturan?
71
Kamu sakit?
72
Turun tangan
73
Youtube
74
Dilamar
75
Hilang kontak
76
Selfie
77
Paket
78
Pecel lele
79
SAH
80
Gatot
81
Nasi kuning
82
Nyicil
83
Masih newbie
84
Aku bukan janda
85
Krim malam
86
Minuman basi
87
Penghancur Mood
88
Gagal
89
Ancaman
90
Obat tidur
91
Video
92
Alarm
93
Beat
94
Satpam
95
Jurus
96
Bakso, batagor dan es jeruk
97
Ide Bagus
98
Acting
99
Pak kumis
100
Basuki
101
Pawang
102
Jakarta lagi
103
Dikira Janda
104
Jam sembilan
105
Mimpi
106
Empat orang
107
Martabak
108
Harus naik gaji
109
Batik Tulis
110
Dilema
111
Misterius
112
Berkah
113
Jakarta
114
Pelakor
115
Makan malam

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!