Part 20 kebohongan Nayla

Dengan pelan Nayla meneguk teh itu. Yoga hanya memperhatikannya saja.

Dengan lembut Yoga pun menyentuh tubuh Nayla, tangannya yang nakal bergerak tak terarah, Nayla diam saja, dia hanya menikmati saja apa yang bakalan dilakukan Yoga padanya.

Sudah hampir satu jam pertemuan mereka berdua, tak terasa hari sudah semakin sore, Nayla pun menyadari kalau waktu harus memisahkan mereka berdua.

“Tak adakah kata-kata yang akan kau ucapkan untuk Nay, Bang?”

“Kau sangat cantik Nay, kau wanita yang paling sempurna dimiliki Yuda. Itu sebabnya Abang nggak mau merusak kesucian pernikahan kalian, karena sejujurnya tubuh yang wangi ini bukanlah milik Abang.”

“Benarkah begitu?”

“Iya sayang.”

“Tapi kenapa Abang, suka bermain api dengan Nay?”

“Entahlah Nay, Abang nggak punya jawaban untuk itu.”

“Selalu saja begitu, Abang nggak punya pendirian sama sekali, jika saja pertemuan kita ini suatu hari nanti, diketahui Bang Yuda, apa kau punya alasan untuk itu Bang?”

“Nggak Nay, Abang nggak punya jawaban dan alasan yang akan abang kemukakan nanti pada Yuda.”

“Ya sudah, Nay udah punya jawaban sendiri untuk hal itu, sekarang Nay harus pulang, nanti pak Darman terlalu lama menunggu Nay.”

“Baiklah, hati-hati Nay.”

“Ya, Nay permisi,” kata Nayla seraya menyelinap dari kamar Yoga.

Saat Nayla diperjalanan menuju butiknya, Yuda pun mencoba menghubungi, tapi Nayla tak mengangkat telfon itu. Nayla lebih memilih diam dari pada ketahuan nantinya.

Karena tak mendapat jawaban, Yuda mencoba menghubungi Darman.

“Ya Pak !”

“Apa Ibu ada bersamamu Man?”

“Ibu lagi di butik sekarang Pak.”

“Apa, lagi di butik? lalu kenapa dia nggak mengangkat telfonnya.”

“Entahlah Pak, mungkin Ibu lagi sibuk.”

“Tapi Ibu nggak kenapa-napa kan, Man?”

“Iy, iya pak. Ibu baik-baik saja kok,” jawab Darman berbohong.

“Benar, Ibu baik-baik saja?” tanya Yuda mengulangi pertanyaan sebelumnya.

“Be..beb, benar pak.”

“Kenapa kau gugup Man, apa kau sedang menyembunyikan sesuatu?”

“Nggak pak, Ibu sekarang sedang di butik, kalau Bapak ingin bicara, biar saya antar kan telfonnya ke Ibu.”

“Baiklah, tolong kau antar kan telfon ini ke Ibu?”

Mendengar permintaan dari tuannya, Darman menjadi semakin takut, untung saja saat itu nayla datang, maka hati Darman menjadi sedikit tenang.

“Dari siapa Pak?” tanya Nayla ingin tau.

“Dari Bapak, Bu,” kata Darman seraya menyuguhkan ponsel ditangannya kepada Nayla.

“Hallo Bang, ada apa?”

“Kemana aja Nay, kenapa telfon Abang nggak diangkat?”

“Maaf ya Bang, Nay sedang mengadakan perbaikan di butik, jadi ponsel, Nay letakan diatas meja.”

“Ooo, gitu. Abang jadi cemas Nay.”

“Tapi, Nay mau pulang kok Bang."

“Ya udah, hati-hati Nay dijalan. Bilang pada Pak Darman jangan ngebut dijalan.”

“Baik bang. Assalamu’alaikum."

“Wa’alaikum salam.”

Saat ponsel itu dimatikan, Nayla dan Darman langsung berangkat. Diperjalanan mereka berdua sama-sama diam. Sebenarnya banyak hal yang ingin ditanyakan Darman pada Nayla. Tapi dia tak berani, takut kalau-kalau Nayla marah dan dia dipecat dari pekerjaannya.

“Ada apa Pak? sepertinya Bapak tampak gelisah sedari tadi?”

“O..anu..Bu, anu ! nggak apa-apa."

“Emangnya, Bapak cerita apa pada Bang Yuda, tadi?”

“Bapak nggak cerita apa-apa kok Bu.”

“Lalu kenapa gugup dan gelisah?” tanya Nayla penasaran.

“O anu Bu, anu!”

“Ada apa sih Pak? bicaralah yang jelas.”

"Kalau saya bertanya apa Ibu nggak marah?”

“Kenapa mesti marah? Bapak kan udah lama mengenal Nay.”

“Begini Bu, kemana aja sih Ibu, udah beberapa hari ini, pergi selalu diam-diam tampa harus saya sopir?”

“Nay ada urusan penting Pak, jadi Nay pergi bersama klien.”

“Tapi kan Bapak jadi takut, kalau pak Yuda nanya, Bapak harus bilang apa?”

“Bapak nggak usah kuatir, jawab aja dengan jujur kalau Nay pergi bersama klien.”

“Baiklah kalau begitu Bu,” jawab Darman pelan, karena dia merasa tak mendapat jawaban yang tepat untuk pertanyaan yang diajukannya.

Sesaat kemudian tibalah mereka berdua dihalaman rumah, didepan teras, Yuda telah menunggu kehadiran Nayla bersama putranya. Yang saat itu berusia tiga tahun.

“Kenapa begitu lama Nay?”

“Tapi Abang sendiri yang pesan sama Pak Darman agar jangan ngebut, makanya pak Darman menjalankan mobilnya kayak siput.”

“Iya sih, tapi yang Abang tanya itu, kenapa Nay perginya begitu lama, sudah hampir seharian penuh lho.”

“Gimana ya Bang? sebenarnya Nay pun nggak ingin keluar rumah selama ini, tapi gimana lagi, namanya pekerjaan.”

“Abang kan, nggak pernah melarang Nay bekerja, tapi Nay harus pikirkan juga kami, yang butuh kasih sayang dan perhatian darimu.”

“Ooo, itu masalahnya ! kalau gitu, mulai besok Nay akan pulang lebih cepat dari yang biasanya, agar kita lebih sering bertemu dan bermain bersama.”

“Nah, gitu dong! itu baru istri yang sangat pengertian,” kata Yuda seraya memeluk tubuh istrinya.

Dan sejak hari itu, Nayla benar-benar menepati janjinya, dia pulang lebih awal dari yang pernah dia lakukan sebelumnya, tapi pertemuan dengan Yoga pun semakin sering mereka lakukan tanpa sepengetahuan Yuda dan Darman.

Walau tak seorangpun yang mengetahui, namun cinta yang mereka miliki sepertinya telah terbagi dua. Baik Nayla yang saat itu berada diantara Yuda dan Yoga, namun begitu pula dengan Yoga dia berada diantara cinta Nayla dan Mutia.

Sebenarnya Yoga begitu takut sekali dalam hal ini, namun dia tak mampu melepaskan Nayla dan bicara jujur tentang hubungannya dengan Mutia.

Suatu ketika, saat Yoga, sedang asik bercumbu dengan Nayla, tiba-tiba saja Mutia datang untuk menemuinya, Yoga begitu terkejut saat itu, kalau Mutia memergoki mereka berdua bercinta.

Tapi ketika pintu hendak dibuka Nayla, Mutia sudah keburu pergi, dan Nayla pun memutuskan untuk segera pulang.

Entah mengapa saat itu Nayla keburu pergi tampa harus memberi tau Yoga terlebih dahulu.

Dalam hati Yoga, dia bertanya-tanya, apa Nayla dan Mutia sempat ketemu tampa sepengetahuan dirinya. Namun Yoga tak ingin mendalami hal itu terlalu jauh, dan hal itu ditepisnya begitu saja.

Dinginnya angin dimalam itu, menusuk jauh ke tulang sumsum, membuat jantung pun ikut merasakan getarannya.

Dalam kesendiriannya tampak Nayla sedang duduk didepan rumahnya.Tak ada yang menemaninya saat itu, tiba-tiba saja dia meneteskan air mata, sepertinya ada perasaan aneh dipikirannya.

Nayla mencoba untuk menyepelekannya, namun perasaan itu semakin menghantui dirinya.

Entah perasaan apa itu, dia sendiri juga tak tau, tapi perasaan itu selalu membawanya kerasa bersalah yang tak dapat diampuni oleh Allah Swt.

Walau Yuda tak pernah mengetahui perselingkuhan mereka berdua, tapi suatu saat nanti kebusukan itu pasti akan tercium juga.

Tapi iblis selalu mempengaruhi pikirannya, hingga birahi mereka berduapun tak sanggup lagi untuk dikendalikan. Sejak hari itu pula Nayla memutuskan untuk tak lagi menemui Yoga.

Bersambung...

\*Selamat membaca\*

Terpopuler

Comments

Putri Minwa

Putri Minwa

mantap thor

2022-10-07

0

Iril Nasri

Iril Nasri

mantap Thor selamat berkarya

2022-10-01

0

Dehan

Dehan

iya.. bener tuh..
segera deh yuda tahu

2022-08-08

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1 Awal Pertemuan
2 Part 2 Kemuliaan hati Nayla
3 Part 3 Bantuan Yoga untuk Nayla
4 Part 4 Perjuangan demi sibuah hati.
5 Part 5 Perjuangan yang maksimal
6 Part 6 Perasaan tak menentu
7 Part 7 Rasa kagum
8 Part 8 Hasrat yang menggila
9 Part 9 kehadiran Yuda
10 Part 10 kegalauan hati yoga
11 Part 11 Kepolosan hati Yuda
12 Part 12 ketulusan
13 Part 13 Hasrat yang terkendali
14 Part 14 Pengabdian
15 Part 15 Mendapat pekerjaan baru
16 Part 16 Kembali ketengah keluarga
17 Part 17 Dapat kekasih baru
18 Part 18 Dinner
19 Part 19 Rahasia Nayla
20 Part 20 kebohongan Nayla
21 Part 21 Berkunjung
22 Part 22 bertemu teman semasa kecil
23 Part 23 Kecemburuan Nayla
24 Part 24 Bingung
25 Part 25 Kembali pulang
26 Part 26 Mengidap penyakit kanker rahim
27 Part 27 Kenangan masa lalu
28 Part 28 Mencari Ahli bedah profesional
29 Part 29 jadi relawan di daerah konflik
30 Part 30 Kecemasan hati Siska
31 Part 31 Perubahan sikap Nayla
32 Part 32 Bertamasya
33 Part 33 Tamasya Yang gagal
34 Part 34 Di tinggal pergi
35 Part 35 kembali pulang ke rumah
36 Part 36 Kembali pulang
37 Part 37 Gagal melakukan operasi
38 Part 38 Mutia mengalami kecelakaan
39 Part 39 Perawatan untuk Mutia
40 Part 40 Terlepas dari jebakan
41 Part 41 dr.rangga tiba di Indonesia
42 Part 42 Perhatian khusus Yoga pada Mutia
43 Part 43 Di kira maling
44 Part 44 Dapat kabar buruk
45 Part 45 Membesuk Nayla
46 Part 46 Nayla butuh kepastian
47 Part 47 Kehilangan Nayla
48 Part 48 Panik saat kehilangan Nayla
49 Part 49 Mutia kembali kerumah
50 Part 50 penyesalan tak berujung
51 Part 51 Dinner yang gagal
52 Part 52 Berkenalan dengan Asih
53 Part 53 Ketakutan
54 Part 54 Perhatian Kepsek
55 Part 55 Perawatan setelah operasi
56 Part 56 Kecemburuan Nayla
57 Part 57 Kesal
58 Part 58 Keputusan Mutia
59 Part 59 Bertemu hantu Asih
60 Part 60 Ketakutan
61 Part 61 Kecewa
62 Part 62 Resah
63 Part 63 Bermalam di rumah sakit
64 Part 64 Perasaan Rehan
65 Part 65 Kebimbangan
66 Part 66 Kacau
67 Part 67 Mencari masalah
68 Part 68 Ketakutan
69 Part 69 Kehilangan Nayla
70 Part 70 Efek dari penyakit kanker
71 Part 71 Rahasia yang terbongkar
72 Part 72 Disekap
73 Part 73 Salah culik
74 Part 74 Curhat
75 Part 75 Perasaan Dinda
76 Part 76 Kecewa Karena di tolak Yoga
77 Part 77 Merasa tersakiti
78 Part 78 Tersakiti
79 Part 79 Nasib sial
80 Part 80 Menerima adik angkat
81 Part 81 Tanggung jawab Yoga
82 Part 82 Dilema
83 Part 83 Terbalut masalah rumit
84 Part 84 Kehamilan yang berbahaya
85 Part 85 Di ikuti seseorang
86 Part 86 Berada dalam bahaya
87 Part 87Mencari keberadaan Nayla
88 Part 88 terjatuh ke dalam jurang
89 Part 89 Terbaring kritis
90 Part 90 Keanehan yang terjadi
91 Part 91 Putri angkat yang baik
92 Part 92 Menagih janji
93 Part 93 Kelembutan Yoga
94 Part 94 Malam yang romantis
95 Part 95 Sadar dari kritis.
96 Part 96 Galau
97 Part 97 Rekreasi di pantai
98 Part 98 Pertemuan yang tak di rencanakan
99 Part 99 Kabar yang menyakitkan
100 Part 100 Kabar gembira
101 Part 101 Hati yang resah
102 Part 102 Acara syukuran
103 Part 103 Kemesraan terlarang
104 Part 104 Kehamilan yang berbahaya
105 Part 105 Menuju Desa Ciledug
106 Part 106 Akhir yang mengharukan
107 Part 107 Tamu yang nekad
108 Part 108 Kesal
109 Part 109 Masalah baru
110 Part 110 Ungkapan perasaan
111 Part 111 Jatuh cinta
112 Part 112 Kejadian tak terduga
113 Part 113 Kekecewaan Lesti
114 Part 114 Jawaban Ramon
115 Part 115 Perintah kuliah di Jerman
116 Part 116 Membahas pernikahan Yoga
117 Part 117 Hari pernikahan Yoga
118 Part 118 Hancurnya perasaan Nayla
119 Part 119 Duka dalam pernikahan
120 Part 120 Rahasia Nayla
121 Part 121 keajaiban
122 Part 122 Kejadian aneh
123 Part 123 Kekecewaan Mutia
124 Part 124 Rencana Kartini
125 Part 125 Jodoh yang baik untuk Yuda
Episodes

Updated 125 Episodes

1
Part 1 Awal Pertemuan
2
Part 2 Kemuliaan hati Nayla
3
Part 3 Bantuan Yoga untuk Nayla
4
Part 4 Perjuangan demi sibuah hati.
5
Part 5 Perjuangan yang maksimal
6
Part 6 Perasaan tak menentu
7
Part 7 Rasa kagum
8
Part 8 Hasrat yang menggila
9
Part 9 kehadiran Yuda
10
Part 10 kegalauan hati yoga
11
Part 11 Kepolosan hati Yuda
12
Part 12 ketulusan
13
Part 13 Hasrat yang terkendali
14
Part 14 Pengabdian
15
Part 15 Mendapat pekerjaan baru
16
Part 16 Kembali ketengah keluarga
17
Part 17 Dapat kekasih baru
18
Part 18 Dinner
19
Part 19 Rahasia Nayla
20
Part 20 kebohongan Nayla
21
Part 21 Berkunjung
22
Part 22 bertemu teman semasa kecil
23
Part 23 Kecemburuan Nayla
24
Part 24 Bingung
25
Part 25 Kembali pulang
26
Part 26 Mengidap penyakit kanker rahim
27
Part 27 Kenangan masa lalu
28
Part 28 Mencari Ahli bedah profesional
29
Part 29 jadi relawan di daerah konflik
30
Part 30 Kecemasan hati Siska
31
Part 31 Perubahan sikap Nayla
32
Part 32 Bertamasya
33
Part 33 Tamasya Yang gagal
34
Part 34 Di tinggal pergi
35
Part 35 kembali pulang ke rumah
36
Part 36 Kembali pulang
37
Part 37 Gagal melakukan operasi
38
Part 38 Mutia mengalami kecelakaan
39
Part 39 Perawatan untuk Mutia
40
Part 40 Terlepas dari jebakan
41
Part 41 dr.rangga tiba di Indonesia
42
Part 42 Perhatian khusus Yoga pada Mutia
43
Part 43 Di kira maling
44
Part 44 Dapat kabar buruk
45
Part 45 Membesuk Nayla
46
Part 46 Nayla butuh kepastian
47
Part 47 Kehilangan Nayla
48
Part 48 Panik saat kehilangan Nayla
49
Part 49 Mutia kembali kerumah
50
Part 50 penyesalan tak berujung
51
Part 51 Dinner yang gagal
52
Part 52 Berkenalan dengan Asih
53
Part 53 Ketakutan
54
Part 54 Perhatian Kepsek
55
Part 55 Perawatan setelah operasi
56
Part 56 Kecemburuan Nayla
57
Part 57 Kesal
58
Part 58 Keputusan Mutia
59
Part 59 Bertemu hantu Asih
60
Part 60 Ketakutan
61
Part 61 Kecewa
62
Part 62 Resah
63
Part 63 Bermalam di rumah sakit
64
Part 64 Perasaan Rehan
65
Part 65 Kebimbangan
66
Part 66 Kacau
67
Part 67 Mencari masalah
68
Part 68 Ketakutan
69
Part 69 Kehilangan Nayla
70
Part 70 Efek dari penyakit kanker
71
Part 71 Rahasia yang terbongkar
72
Part 72 Disekap
73
Part 73 Salah culik
74
Part 74 Curhat
75
Part 75 Perasaan Dinda
76
Part 76 Kecewa Karena di tolak Yoga
77
Part 77 Merasa tersakiti
78
Part 78 Tersakiti
79
Part 79 Nasib sial
80
Part 80 Menerima adik angkat
81
Part 81 Tanggung jawab Yoga
82
Part 82 Dilema
83
Part 83 Terbalut masalah rumit
84
Part 84 Kehamilan yang berbahaya
85
Part 85 Di ikuti seseorang
86
Part 86 Berada dalam bahaya
87
Part 87Mencari keberadaan Nayla
88
Part 88 terjatuh ke dalam jurang
89
Part 89 Terbaring kritis
90
Part 90 Keanehan yang terjadi
91
Part 91 Putri angkat yang baik
92
Part 92 Menagih janji
93
Part 93 Kelembutan Yoga
94
Part 94 Malam yang romantis
95
Part 95 Sadar dari kritis.
96
Part 96 Galau
97
Part 97 Rekreasi di pantai
98
Part 98 Pertemuan yang tak di rencanakan
99
Part 99 Kabar yang menyakitkan
100
Part 100 Kabar gembira
101
Part 101 Hati yang resah
102
Part 102 Acara syukuran
103
Part 103 Kemesraan terlarang
104
Part 104 Kehamilan yang berbahaya
105
Part 105 Menuju Desa Ciledug
106
Part 106 Akhir yang mengharukan
107
Part 107 Tamu yang nekad
108
Part 108 Kesal
109
Part 109 Masalah baru
110
Part 110 Ungkapan perasaan
111
Part 111 Jatuh cinta
112
Part 112 Kejadian tak terduga
113
Part 113 Kekecewaan Lesti
114
Part 114 Jawaban Ramon
115
Part 115 Perintah kuliah di Jerman
116
Part 116 Membahas pernikahan Yoga
117
Part 117 Hari pernikahan Yoga
118
Part 118 Hancurnya perasaan Nayla
119
Part 119 Duka dalam pernikahan
120
Part 120 Rahasia Nayla
121
Part 121 keajaiban
122
Part 122 Kejadian aneh
123
Part 123 Kekecewaan Mutia
124
Part 124 Rencana Kartini
125
Part 125 Jodoh yang baik untuk Yuda

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!