Part 6 Perasaan tak menentu

“Ada apa Nay, kau sudah sadar?”

“Iya Bang, siapa yang memasang infus Nay tadi?” tanya Nayla heran.

“Abang Nay, apa ada yang salah?”

“Nggak Bang, lalu siapa yang mengganti seluruh pakaian Nay?”

“Maafkan Abang Nay! Abang terpaksa melakukannya.”

“Nay nggak marah kok Bang, Nay berterima kasih sekali pada Bang Yoga, kalau bukan karena pertolongan Abang tadi, entah apa yang bakal menimpa kami berdua.”

“Bayimu udah lahir dengan selamat Nay! dia laki-laki, Yuda pasti sangat senang sekali.

Selamat ya Nay!” kata Yoga mengucapkan selamat pada Nayla.

“Terimakasih Bang,” jawab Nayla dengan tatapan mata yang redup.

Yoga pun membalasnya dengan senyuman. Tapi bukan hanya sampai disitu saja tugas Yoga. Bagai seorang suami, Yoga mengambil alih semua tugas Yuda dirumah itu.

Mulai dari memasak, mencuci serta membersihkan rumah dan bahkan menyediakan air mandi untuk Nayla. Memapahnya turun naik ranjang dan juga memandikan si kecil, juga dilakukan Yoga sendiri.

Sebenarnya Nayla sudah melarang Yoga membantunya terus menerus, takut kebiasaan, dan menyarankan Yoga untuk mencarikan pembantu .

Tapi Yoga diam saja tak menanggapinya sama sekali. Sebenarnya Nayla merasa segan, tapi apa daya dia sendiri belum bisa bergerak terlalu banyak.

Pernah waktu itu Yoga sedang tertidur, sementara Nayla hendak mandi, lalu dia sendiri yang berjalan kekamar mandi dan menimba air, tapi malang diapun tergelincir hingga terjadi pendarahan.

Sejak saat itu Yoga merasa bersalah sekali pada dirinya, dan melarang Nayla berbuat sesukanya.

Sementara itu ditempat lain, di daerah bencana yang sedang menimpa, terlihat Yuda begitu sibuk sekali mengurus dan merawat para pasien yang sangat membutuhkan bantuan medis.

Tak sedikitpun dia bisa memikirkan Nayla dan anaknya yang baru lahir. Sepertinya rasa sedih dan rintihan para korban membuat air mata Yuda tak hentinya mengalir.

Segala macam daya dan upaya terus dilakukannya, untuk menolong para korban. Apalagi di daerah tempat Yuda bertugas jauh terisolir, tak ada listrik untuk penerangan di sana.

sehingga pengiriman bantuan pun sangat sulit sekali dan bahkan alat elektronik di tempat dia bertugas tak ada yang bisa difungsikan. Tapi dengan segala macam pengalaman dan kesabaran, dr.Yuda dan beberapa orang temannya yang lain bisa mengatasi kesulitan itu.

Hanya saja mereka harus bekerja sekuat tenaga untuk terus menolong para korban yang masih hidup.

“Yud, aku dengar waktu itu, istrimu hendak melahirkan, apakah kau udah dapat informasinya?” tanya dr. Agung.

“Belum sama sekali Gung, entah apa yang terjadi disana aku juga nggak tau, tapi saudara kembar ku sudah ku beri tau tentang hal itu.”

“Kenapa nggak Mamamu aja yang kau suruh menemani istrimu di sana?”

“Mamaku udah tua, Gung! jangankan untuk bekerja, berjalan pun dia udah kesulitan.”

“Maaf Yud! tapi bukankah saudara kembar mu itu seorang laki-laki?”

“Iya benar.”

“Apa kau mempercayainya?”

“Semuanya kuserahkan pada Allah, karena Allah lah yang menghendaki kami seperti ini, dan apapun yang terjadi disana, itulah yang dikehendaki. Lagipula aku nggak pernah mempermasalahkan ini semua.”

“Sungguh kau berjiwa besar Yud, semoga istri dan anakmu baik-baik saja disana.”

“Terimakasih Gung. Ya sudah aku mau lihat pasien yang lain dulu.”

“Ya silahkan,” jawab dr. Agung sembari tersenyum ramah.

Setelah percakapan itu selesai, Yuda pun berlalu meninggalkan dr. Agung, dalam hati Yuda, tak sedikitpun terbersit perasaan curiga pada saudara kembarnya itu.

Dan apapun yang bakal terjadi disana semuanya telah Ia pasrahkan kepada Allah Swt. Apalagi pertolongan Yoga sangat dibutuhkan sekali untuk melindungi anak dan istrinya , selama dia sedang bertugas.

Tampa terasa seminggu telah berlalu, sedangkan Yuda belum juga kembali. Berkali-kali Yoga mencoba menghubungi saudara kembarnya itu, lewat telfon genggam, namun selalu saja tak aktif.

Dalam kesendiriannya Yoga pun menarik nafas Panjang, dia bingung harus mengurus yang mana, sementara dirumah Mamanya yang sudah tua sangat membutuhkan pertolongan darinya.

Tapi tak mungkin baginya meninggalkan Nayla sendirian dalam kondisi seperti itu. Sesaat kemudian terbersit dihatinya untuk menghubungi sahabatnya yang bernama Dinda.

" Kring, kring, kring!"

Mendengar ponselnya berdering, Dinda langsung mengangkatnya.

" Hallo, ada apa Yog? Kenapa malam-malam begini kau meneleponku?” tanya Dinda heran.

“Din, boleh aku minta tolong.”

“Minta tolong apa Yog?”

“Begini Din, saat ini aku sedang berada dirumah Yuda, jadi aku minta tolong padamu, mau kan?”

“Katakan, kau butuh apa?”

“Besok tolong kau carikan seorang pembantu untuk Mamaku, kau bisakan?"

“Kenapa bukan kau saja yang pulang Yog?”

“Nggak bisa Din, soalnya Yuda belum pulang dari luar kota, jadi aku nggak bisa meninggalkan Nayla dan anaknya dirumah.”

“Nayla istri Yuda, maksudmu?”

“Benar, kenapa Din?”

“Hati-hati, jangan sampai tergoda dengan wajah cantiknya itu ya!”

“Ah kau ini Din ngawur aja.”

" Kok ngawur, bisa jadikan kalau seorang pria satu rumah dengan seorang wanita yang bukan muhrimnya, banyak syetan Yog!"

" Ah kamu itu Din, selalu berfikir buruk pada ku."

“Ya udah, besok aku akan carikan pembantu untuk merawat Mamamu, tapi ingat ya? jangan sampai tergoda dengan kecantikan Nayla, ok?”

“Ok, Din!”

Setelah menghubungi dinda, hati Yoga terasa sedikit lega, karena satu masalah telah teratasi. Dan Yoga bersedia mengurus Nayla dan bayinya sampai Yuda kembali.

Awal mulanya tak sedikitpun tersirat dihati Yoga, untuk menaruh rasa kepada Nayla, tapi karena teringat ucapan Dinda, dan terbawa oleh suasana yang selama ini tak pernah dirasakannya, perasaan itupun akhirnya muncul tiba-tiba, tampa disadari.

Pagi itu setelah air panas selesai ditaruh dikamar mandi, Yoga pun datang kekamar Nayla, seperti biasa pintu kamar itu tak pernah dikunci, hanya sekedar ditutup saja. Dan Yoga pun langsung masuk kedalam.

“Nay, bangun!” suara itu membuat jantung Nayla berhenti berdetak, karena suara Yoga sangat mirip dengan suara Yuda saat memanggil dirinya.

”Ayo mandi, air panas udah Abang sediakan!”

Kata Yoga seraya membuka selimut yang menutupi tubuh Nayla.

“Baik, Bang,” jawab Nayla sembari bangun dari tidurnya.

Dan dengan dipapah Yoga, Nayla pun berjalan pelan menuju kamar mandi. Setelah selesai mandi, Yoga kembali membawa Nayla menuju kamarnya, dan menyediakan semua keperluan Nayla.

Setelah itu barulah Yoga memandikan si kecil yang tampan. Sambil bersenandung ayat-ayat suci Al qur’an, Yoga tampak begitu menikmati sekali kebersamaannya dengan Bayi Nayla itu.

Perhatian khusus itulah yang membuat Nayla tak berdaya dibuatnya. Apalagi saat Yoga menyentuh tubuhnya, perasaan itu langsung saja muncul secara tiba-tiba.

“Ya Allah! ada apa dengan ku?” pertanyaan itu sering kali muncul dibenak Nayla, dia serasa semakin tak berdaya dibuatnya.

Berkali-kali dicobanya untuk menepis semua itu, namun secepat itu pula perasaan itu muncul kembali.

Apa lagi saat Yoga menatap mata Nayla dengan pandangan sendu, terasa tersentuh hati Nayla seketika.

Ingin rasanya Nayla menjerit sekuat-kuatnya untuk mempertanyakan tentang perasaan

itu pada Yoga, namun Nayla sungguh tak berdaya dibuatnya.

Bersambung..

*Selamat membaca*

Terpopuler

Comments

nacl

nacl

yuda kayanya masuk kresek ya? ampe segitunya

2023-03-01

0

nacl

nacl

ngilu ihhhh 🤕🤕🤕

2023-03-01

0

Iril Nasri

Iril Nasri

lanjut

2022-12-14

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1 Awal Pertemuan
2 Part 2 Kemuliaan hati Nayla
3 Part 3 Bantuan Yoga untuk Nayla
4 Part 4 Perjuangan demi sibuah hati.
5 Part 5 Perjuangan yang maksimal
6 Part 6 Perasaan tak menentu
7 Part 7 Rasa kagum
8 Part 8 Hasrat yang menggila
9 Part 9 kehadiran Yuda
10 Part 10 kegalauan hati yoga
11 Part 11 Kepolosan hati Yuda
12 Part 12 ketulusan
13 Part 13 Hasrat yang terkendali
14 Part 14 Pengabdian
15 Part 15 Mendapat pekerjaan baru
16 Part 16 Kembali ketengah keluarga
17 Part 17 Dapat kekasih baru
18 Part 18 Dinner
19 Part 19 Rahasia Nayla
20 Part 20 kebohongan Nayla
21 Part 21 Berkunjung
22 Part 22 bertemu teman semasa kecil
23 Part 23 Kecemburuan Nayla
24 Part 24 Bingung
25 Part 25 Kembali pulang
26 Part 26 Mengidap penyakit kanker rahim
27 Part 27 Kenangan masa lalu
28 Part 28 Mencari Ahli bedah profesional
29 Part 29 jadi relawan di daerah konflik
30 Part 30 Kecemasan hati Siska
31 Part 31 Perubahan sikap Nayla
32 Part 32 Bertamasya
33 Part 33 Tamasya Yang gagal
34 Part 34 Di tinggal pergi
35 Part 35 kembali pulang ke rumah
36 Part 36 Kembali pulang
37 Part 37 Gagal melakukan operasi
38 Part 38 Mutia mengalami kecelakaan
39 Part 39 Perawatan untuk Mutia
40 Part 40 Terlepas dari jebakan
41 Part 41 dr.rangga tiba di Indonesia
42 Part 42 Perhatian khusus Yoga pada Mutia
43 Part 43 Di kira maling
44 Part 44 Dapat kabar buruk
45 Part 45 Membesuk Nayla
46 Part 46 Nayla butuh kepastian
47 Part 47 Kehilangan Nayla
48 Part 48 Panik saat kehilangan Nayla
49 Part 49 Mutia kembali kerumah
50 Part 50 penyesalan tak berujung
51 Part 51 Dinner yang gagal
52 Part 52 Berkenalan dengan Asih
53 Part 53 Ketakutan
54 Part 54 Perhatian Kepsek
55 Part 55 Perawatan setelah operasi
56 Part 56 Kecemburuan Nayla
57 Part 57 Kesal
58 Part 58 Keputusan Mutia
59 Part 59 Bertemu hantu Asih
60 Part 60 Ketakutan
61 Part 61 Kecewa
62 Part 62 Resah
63 Part 63 Bermalam di rumah sakit
64 Part 64 Perasaan Rehan
65 Part 65 Kebimbangan
66 Part 66 Kacau
67 Part 67 Mencari masalah
68 Part 68 Ketakutan
69 Part 69 Kehilangan Nayla
70 Part 70 Efek dari penyakit kanker
71 Part 71 Rahasia yang terbongkar
72 Part 72 Disekap
73 Part 73 Salah culik
74 Part 74 Curhat
75 Part 75 Perasaan Dinda
76 Part 76 Kecewa Karena di tolak Yoga
77 Part 77 Merasa tersakiti
78 Part 78 Tersakiti
79 Part 79 Nasib sial
80 Part 80 Menerima adik angkat
81 Part 81 Tanggung jawab Yoga
82 Part 82 Dilema
83 Part 83 Terbalut masalah rumit
84 Part 84 Kehamilan yang berbahaya
85 Part 85 Di ikuti seseorang
86 Part 86 Berada dalam bahaya
87 Part 87Mencari keberadaan Nayla
88 Part 88 terjatuh ke dalam jurang
89 Part 89 Terbaring kritis
90 Part 90 Keanehan yang terjadi
91 Part 91 Putri angkat yang baik
92 Part 92 Menagih janji
93 Part 93 Kelembutan Yoga
94 Part 94 Malam yang romantis
95 Part 95 Sadar dari kritis.
96 Part 96 Galau
97 Part 97 Rekreasi di pantai
98 Part 98 Pertemuan yang tak di rencanakan
99 Part 99 Kabar yang menyakitkan
100 Part 100 Kabar gembira
101 Part 101 Hati yang resah
102 Part 102 Acara syukuran
103 Part 103 Kemesraan terlarang
104 Part 104 Kehamilan yang berbahaya
105 Part 105 Menuju Desa Ciledug
106 Part 106 Akhir yang mengharukan
107 Part 107 Tamu yang nekad
108 Part 108 Kesal
109 Part 109 Masalah baru
110 Part 110 Ungkapan perasaan
111 Part 111 Jatuh cinta
112 Part 112 Kejadian tak terduga
113 Part 113 Kekecewaan Lesti
114 Part 114 Jawaban Ramon
115 Part 115 Perintah kuliah di Jerman
116 Part 116 Membahas pernikahan Yoga
117 Part 117 Hari pernikahan Yoga
118 Part 118 Hancurnya perasaan Nayla
119 Part 119 Duka dalam pernikahan
120 Part 120 Rahasia Nayla
121 Part 121 keajaiban
122 Part 122 Kejadian aneh
123 Part 123 Kekecewaan Mutia
124 Part 124 Rencana Kartini
125 Part 125 Jodoh yang baik untuk Yuda
Episodes

Updated 125 Episodes

1
Part 1 Awal Pertemuan
2
Part 2 Kemuliaan hati Nayla
3
Part 3 Bantuan Yoga untuk Nayla
4
Part 4 Perjuangan demi sibuah hati.
5
Part 5 Perjuangan yang maksimal
6
Part 6 Perasaan tak menentu
7
Part 7 Rasa kagum
8
Part 8 Hasrat yang menggila
9
Part 9 kehadiran Yuda
10
Part 10 kegalauan hati yoga
11
Part 11 Kepolosan hati Yuda
12
Part 12 ketulusan
13
Part 13 Hasrat yang terkendali
14
Part 14 Pengabdian
15
Part 15 Mendapat pekerjaan baru
16
Part 16 Kembali ketengah keluarga
17
Part 17 Dapat kekasih baru
18
Part 18 Dinner
19
Part 19 Rahasia Nayla
20
Part 20 kebohongan Nayla
21
Part 21 Berkunjung
22
Part 22 bertemu teman semasa kecil
23
Part 23 Kecemburuan Nayla
24
Part 24 Bingung
25
Part 25 Kembali pulang
26
Part 26 Mengidap penyakit kanker rahim
27
Part 27 Kenangan masa lalu
28
Part 28 Mencari Ahli bedah profesional
29
Part 29 jadi relawan di daerah konflik
30
Part 30 Kecemasan hati Siska
31
Part 31 Perubahan sikap Nayla
32
Part 32 Bertamasya
33
Part 33 Tamasya Yang gagal
34
Part 34 Di tinggal pergi
35
Part 35 kembali pulang ke rumah
36
Part 36 Kembali pulang
37
Part 37 Gagal melakukan operasi
38
Part 38 Mutia mengalami kecelakaan
39
Part 39 Perawatan untuk Mutia
40
Part 40 Terlepas dari jebakan
41
Part 41 dr.rangga tiba di Indonesia
42
Part 42 Perhatian khusus Yoga pada Mutia
43
Part 43 Di kira maling
44
Part 44 Dapat kabar buruk
45
Part 45 Membesuk Nayla
46
Part 46 Nayla butuh kepastian
47
Part 47 Kehilangan Nayla
48
Part 48 Panik saat kehilangan Nayla
49
Part 49 Mutia kembali kerumah
50
Part 50 penyesalan tak berujung
51
Part 51 Dinner yang gagal
52
Part 52 Berkenalan dengan Asih
53
Part 53 Ketakutan
54
Part 54 Perhatian Kepsek
55
Part 55 Perawatan setelah operasi
56
Part 56 Kecemburuan Nayla
57
Part 57 Kesal
58
Part 58 Keputusan Mutia
59
Part 59 Bertemu hantu Asih
60
Part 60 Ketakutan
61
Part 61 Kecewa
62
Part 62 Resah
63
Part 63 Bermalam di rumah sakit
64
Part 64 Perasaan Rehan
65
Part 65 Kebimbangan
66
Part 66 Kacau
67
Part 67 Mencari masalah
68
Part 68 Ketakutan
69
Part 69 Kehilangan Nayla
70
Part 70 Efek dari penyakit kanker
71
Part 71 Rahasia yang terbongkar
72
Part 72 Disekap
73
Part 73 Salah culik
74
Part 74 Curhat
75
Part 75 Perasaan Dinda
76
Part 76 Kecewa Karena di tolak Yoga
77
Part 77 Merasa tersakiti
78
Part 78 Tersakiti
79
Part 79 Nasib sial
80
Part 80 Menerima adik angkat
81
Part 81 Tanggung jawab Yoga
82
Part 82 Dilema
83
Part 83 Terbalut masalah rumit
84
Part 84 Kehamilan yang berbahaya
85
Part 85 Di ikuti seseorang
86
Part 86 Berada dalam bahaya
87
Part 87Mencari keberadaan Nayla
88
Part 88 terjatuh ke dalam jurang
89
Part 89 Terbaring kritis
90
Part 90 Keanehan yang terjadi
91
Part 91 Putri angkat yang baik
92
Part 92 Menagih janji
93
Part 93 Kelembutan Yoga
94
Part 94 Malam yang romantis
95
Part 95 Sadar dari kritis.
96
Part 96 Galau
97
Part 97 Rekreasi di pantai
98
Part 98 Pertemuan yang tak di rencanakan
99
Part 99 Kabar yang menyakitkan
100
Part 100 Kabar gembira
101
Part 101 Hati yang resah
102
Part 102 Acara syukuran
103
Part 103 Kemesraan terlarang
104
Part 104 Kehamilan yang berbahaya
105
Part 105 Menuju Desa Ciledug
106
Part 106 Akhir yang mengharukan
107
Part 107 Tamu yang nekad
108
Part 108 Kesal
109
Part 109 Masalah baru
110
Part 110 Ungkapan perasaan
111
Part 111 Jatuh cinta
112
Part 112 Kejadian tak terduga
113
Part 113 Kekecewaan Lesti
114
Part 114 Jawaban Ramon
115
Part 115 Perintah kuliah di Jerman
116
Part 116 Membahas pernikahan Yoga
117
Part 117 Hari pernikahan Yoga
118
Part 118 Hancurnya perasaan Nayla
119
Part 119 Duka dalam pernikahan
120
Part 120 Rahasia Nayla
121
Part 121 keajaiban
122
Part 122 Kejadian aneh
123
Part 123 Kekecewaan Mutia
124
Part 124 Rencana Kartini
125
Part 125 Jodoh yang baik untuk Yuda

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!