Part 12 ketulusan

Setelah menempuh perjalanan yang Panjang dan melelahkan, akhirnya tibalah Yuda ditempat bencana. Dua hari tak bertugas, ternyata pasien sudah banyak yang mengantri, semua para pasien itu diserang penyakit kulit dan muntah-muntah.

Kesigapan dan ketepatan sangat dibutuhkan sekali, demi nyawa orang banyak, sudah puluhan orang yang meninggal, selama dr. Yuda pulang menemui Istrinya.

Tampa memperdulikan rasa Lelah sehabis berjalan jauh, dr.Yuda langsung terjun membantu para dokter yang lainnya.

Satu persatu para pasien itu dirawat dengan baik oleh dr. Yuda, dan banyak pula para pasien yang dirawatnya mengalami kesembuhan.

Para pasien yang telah sembuh mengacungkan jempolnya kepada dr. Yuda, karena mereka telah dirawat dengan baik.

Dr. Yuda merawat pasiennya dengan sabar dan penuh kasih sayang, hal itulah yang dibutuhkan seorang pasien dari orang yang merawatnya, Yuda juga pandai meramu obat-obatan, sehingga pasiennya tak ada yang mengeluh.

“Bagai mana kondisinya sekarang Pak?” tanya dr. Yuda pada pasien yang mendapatkan perawatan darinya.

“Sepertinya sekarang saya udah sembuh dok, udah dua hari ini saya nggak pernah muntah lagi, dan saya juga udah bisa jalan.”

“Alhamdulillah, Allah masih sayang sama Bapak.”

“Terimakasih nak dokter, telah merawat bapak dengan baik.”

“Sama-sama, sekarang Bapak harus banyak istirahat, biar kondisi fisik Bapak stabil kembali.”

“Terimakasih nak,” jawab Pria tua itu.

Begitulah dr. Yuda, dalam merawat pasiennya, setelah selesai yang satu, dia tak akan duduk menunggu pasien berikutnya, tapi justru dia berkeliling mencari pasien yang lain, yang lebih membutuhkan pertolongan darinya.

Bukan pasiennya saja, tapi dr. Yuda pun selalu menjaga kondisi tubuhnya agar tetap fit dan sehat, agar tidak terpengaruh oleh keadaan cuaca serta penyakit menular lainnya.

Jika pasien lagi sepi, kesempatan itu di pergunakan dengan sebaik-baiknya untuk beristirahat.

Diantara semua dokter yang ada, dr. Yuda adalah salah satu dokter yang pendiam dan tak banyak bicara, dia tertutup diantara rekan-rekannya.

Waktu baginya adalah uang yang sangat berharga, sekecil apapun kesempatan yang ada, pasti dia memanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Yuda juga tak suka buang-buang waktu dengan bicara hal-hal yang tak bermanfaat.

Sementara itu, dirumah dinas Yuda, hati Nayla sangat sedih sekali karena berpisah dengan suaminya, tampa dia sadari air matanya mengalir deras membasahi kedua pipinya yang tampak memerah.

Yoga yang memperhatikan dari kejauhan datang menghampiri, tangannya yang lembut menyentuh dan menghapus air mata Nayla.

Nayla pun terperanjat dibuatnya, tapi Yoga menahan pundak Nayla agar tetap berada di bangku tempat duduknya.

Perlahan Yoga juga duduk dihadapan Nayla, tak sepatah katapun yang keluar dari bibirnya. Kedua bola matanya tampak mengiba dan serasa turut bersedih, seperti yang dirasakan Nayla.

“Nay masih rindu pada Bang Yuda, tapi dia telah pergi bertugas, lalu Nay harus bagai mana?”

Yoga yang mendengarnya tak dapat berbuat apa-apa, dia hanya diam saja, sesaat kemudian dia pun pergi meninggalkan Nayla, hal itu membuat Nayla semakin sedih.

Tak begitu lama kemudian, Yoga pun datang kembali dengan membawa segelas teh hangat.

“Minumlah teh ini, semoga dapat menyegarkan pikiranmu,” kata Yoga seraya menyuguhkan air itu kehadapan Nayla

Seraya mengambil air itu dari tangan Yoga, Nayla menatap tajam kearahnya, Yoga hanya menunduk diam, tapi didalam hatinya Yoga merasa begitu kasihan melihat keadaan Nayla.

Setelah air teh itu di teguk, Nayla menaruh gelas itu diatas meja, kemudian dia pun memeluk tubuh Yoga dengan begitu kuat.

Perlahan Yoga membelai rambut Nayla dengan lembut dan mengecup keningnya. Nayla yang mendapat respon dari reaksinya, dia semakin bersemangat dan lebih merapatkan tubuhnya ke dada Yoga.

Bahkan tangannya yang nakal mulai berkeliaran ditubuh Yoga.

“Bang katakan sesuatu untuk Nay?”

“Apa yang harus Abang katakan?”

“Apa Abang punya perasaan untuk Nay?”

“Maksud mu?”

“Seperti yang selama ini Nay rasakan.”

Mendengar ungkapan dari Nayla, Yoga hanya diam saja, karena memang tak ada yang perlu dikatakannya.

“Kenapa kau diam saja Bang?” ulang Nayla sekali lagi.

Namun Yoga masih tetap diam, sentuhan jemari tangan Nayla kali ini membuatnya tak dapat berkutik.

“Hentikan Nay! Abang mohon hentikan itu.”

Mendengar permohonan dari Yoga, birahi Nayla semakin memuncak, dia semakin tak sadar dengan posisinya sebagai istri dari seorang dokter yang terhormat.

“Baru saja suamimu pergi Nay, Kau udah mulai berbuat gila. Abang mohon hentikan Nay!” kata Yoga seraya menggeser tangan Nayla dari tubuhnya.

“kenapa Bang? bukankah ini yang kita inginkan selama ini?”

“Jangan dilanjutkan Nay, sepertinya kau nggak setia pada suami mu.”

“Katakan dulu alasannya, baru Nay berhenti melakukan itu pada mu, kau begitu dingin sekali Bang!”

Sungguh begitu berat ujian yang sedang dialami Yoga saat itu, selain beban perasaan yang membara, Yoga juga harus menjaga perjanjiannya dengan Yuda.

Kehormatan rumah tangga saudaranya harus tetap utuh mesti apapun yang bakal terjadi. Sementara itu Nayla terus menerus merayunya dan membangkitkan gairahnya sebagai manusia yang normal.

Kemudian Yoga mendorong tubuh Nayla, hingga wanita itu terjatuh dan kepalanya berdarah, seperti biasa Yoga langsung berjalan menuju kamarnya dan tidur diatas ranjang.

Pikirannya melayang tak menentu, ada Nayla di antara mereka berdua yang menari . Diambilnya bantal dan ditutup wajahnya, agar Nayla tak lagi muncul dipikirannya.

Namun wajah cantik itu semakin jelas terlihat.

Disaat bersamaan, handphone Yoga pun berdering.

“Halo. Asalamu’alaikum!” sapa Yoga.

“Wa’alaikum salam, hai Yog! apa kabar mu?”

" Baik, ada apa Din, tumben nelpon?”

“Kapan sih kau pulang? kayaknya udah mulai betah ya disana?”

“Kenapa udah kangen Ya?”

“kok tau!”

“Ya tau lah! kalau orang ganteng selalu dikejar-kejar.”

“Perasaan! eh Yog, enak ya tinggal bersama Nayla, wanita yang cantik itu."

“Ah Din, kalau bercanda jangan tanggung-tanggung dong, langsung marah aja sekalian.”

“Kau ini Yog, bisa aja.”

“O iya Din, gimana kabarnya Mama? apakah dia sehat?”

“Tentu dong, kan aku yang rawat!”

“Maksudmu?”

“Mamamu aku yang rawat, jadi kau nggak perlu kuatir.”

“Waduh berarti aku merepotkan mu, Ya?”

“Nggak juga sih, kau tau nggak Yog, di zaman sekarang ini mencari pembantu itu susah, jadi biar aku aja yang merawat Mamamu, lagian dekat kok.”

“Makasih ya Din!”

“Ya sama-sama. O iya Yog, kemaren tukang pos datang, dan menitip sepucuk surat untukmu.”

“Surat dari siapa Din?”

“Kata Mama permohonan kerjamu diterima.”

“Apa! benarkah itu Din?”

“Iya, makanya cepat pulang, senang banget kayaknya tuh!”

“Ya iyalah Din, berarti aku dapat pekerjaan yang tetap.”

“Kalau gitu, aku tinggal lagi dong!”

“Hahahaha, nasibmu Din, jadi orang yang ditinggal terus!”

“Kok kamu ngomongnya gitu sih! bikin sakit hati, tau!” kata Dinda, seraya duduk terhenyak di kursi.

Mendengar gelak tawa Yoga itu, Dinda mematikan handphonenya, hatinya begitu sakit, karena Yoga tak pernah memberi sedikitpun harapan padanya.

Bersambung...

\*Selamat membaca\*

Terpopuler

Comments

nacl

nacl

etdah ini tangan minta digeprek yaaah

2023-03-06

0

nacl

nacl

aku jadi setannya aja deh ya
sikat yog mumpung yuda ga ada nyokkk jangan dianggurin sayang

2023-03-06

0

👑Meylani Putri Putti

👑Meylani Putri Putti

kurang ajar kamu Yog 🥰🥰

2023-02-04

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1 Awal Pertemuan
2 Part 2 Kemuliaan hati Nayla
3 Part 3 Bantuan Yoga untuk Nayla
4 Part 4 Perjuangan demi sibuah hati.
5 Part 5 Perjuangan yang maksimal
6 Part 6 Perasaan tak menentu
7 Part 7 Rasa kagum
8 Part 8 Hasrat yang menggila
9 Part 9 kehadiran Yuda
10 Part 10 kegalauan hati yoga
11 Part 11 Kepolosan hati Yuda
12 Part 12 ketulusan
13 Part 13 Hasrat yang terkendali
14 Part 14 Pengabdian
15 Part 15 Mendapat pekerjaan baru
16 Part 16 Kembali ketengah keluarga
17 Part 17 Dapat kekasih baru
18 Part 18 Dinner
19 Part 19 Rahasia Nayla
20 Part 20 kebohongan Nayla
21 Part 21 Berkunjung
22 Part 22 bertemu teman semasa kecil
23 Part 23 Kecemburuan Nayla
24 Part 24 Bingung
25 Part 25 Kembali pulang
26 Part 26 Mengidap penyakit kanker rahim
27 Part 27 Kenangan masa lalu
28 Part 28 Mencari Ahli bedah profesional
29 Part 29 jadi relawan di daerah konflik
30 Part 30 Kecemasan hati Siska
31 Part 31 Perubahan sikap Nayla
32 Part 32 Bertamasya
33 Part 33 Tamasya Yang gagal
34 Part 34 Di tinggal pergi
35 Part 35 kembali pulang ke rumah
36 Part 36 Kembali pulang
37 Part 37 Gagal melakukan operasi
38 Part 38 Mutia mengalami kecelakaan
39 Part 39 Perawatan untuk Mutia
40 Part 40 Terlepas dari jebakan
41 Part 41 dr.rangga tiba di Indonesia
42 Part 42 Perhatian khusus Yoga pada Mutia
43 Part 43 Di kira maling
44 Part 44 Dapat kabar buruk
45 Part 45 Membesuk Nayla
46 Part 46 Nayla butuh kepastian
47 Part 47 Kehilangan Nayla
48 Part 48 Panik saat kehilangan Nayla
49 Part 49 Mutia kembali kerumah
50 Part 50 penyesalan tak berujung
51 Part 51 Dinner yang gagal
52 Part 52 Berkenalan dengan Asih
53 Part 53 Ketakutan
54 Part 54 Perhatian Kepsek
55 Part 55 Perawatan setelah operasi
56 Part 56 Kecemburuan Nayla
57 Part 57 Kesal
58 Part 58 Keputusan Mutia
59 Part 59 Bertemu hantu Asih
60 Part 60 Ketakutan
61 Part 61 Kecewa
62 Part 62 Resah
63 Part 63 Bermalam di rumah sakit
64 Part 64 Perasaan Rehan
65 Part 65 Kebimbangan
66 Part 66 Kacau
67 Part 67 Mencari masalah
68 Part 68 Ketakutan
69 Part 69 Kehilangan Nayla
70 Part 70 Efek dari penyakit kanker
71 Part 71 Rahasia yang terbongkar
72 Part 72 Disekap
73 Part 73 Salah culik
74 Part 74 Curhat
75 Part 75 Perasaan Dinda
76 Part 76 Kecewa Karena di tolak Yoga
77 Part 77 Merasa tersakiti
78 Part 78 Tersakiti
79 Part 79 Nasib sial
80 Part 80 Menerima adik angkat
81 Part 81 Tanggung jawab Yoga
82 Part 82 Dilema
83 Part 83 Terbalut masalah rumit
84 Part 84 Kehamilan yang berbahaya
85 Part 85 Di ikuti seseorang
86 Part 86 Berada dalam bahaya
87 Part 87Mencari keberadaan Nayla
88 Part 88 terjatuh ke dalam jurang
89 Part 89 Terbaring kritis
90 Part 90 Keanehan yang terjadi
91 Part 91 Putri angkat yang baik
92 Part 92 Menagih janji
93 Part 93 Kelembutan Yoga
94 Part 94 Malam yang romantis
95 Part 95 Sadar dari kritis.
96 Part 96 Galau
97 Part 97 Rekreasi di pantai
98 Part 98 Pertemuan yang tak di rencanakan
99 Part 99 Kabar yang menyakitkan
100 Part 100 Kabar gembira
101 Part 101 Hati yang resah
102 Part 102 Acara syukuran
103 Part 103 Kemesraan terlarang
104 Part 104 Kehamilan yang berbahaya
105 Part 105 Menuju Desa Ciledug
106 Part 106 Akhir yang mengharukan
107 Part 107 Tamu yang nekad
108 Part 108 Kesal
109 Part 109 Masalah baru
110 Part 110 Ungkapan perasaan
111 Part 111 Jatuh cinta
112 Part 112 Kejadian tak terduga
113 Part 113 Kekecewaan Lesti
114 Part 114 Jawaban Ramon
115 Part 115 Perintah kuliah di Jerman
116 Part 116 Membahas pernikahan Yoga
117 Part 117 Hari pernikahan Yoga
118 Part 118 Hancurnya perasaan Nayla
119 Part 119 Duka dalam pernikahan
120 Part 120 Rahasia Nayla
121 Part 121 keajaiban
122 Part 122 Kejadian aneh
123 Part 123 Kekecewaan Mutia
124 Part 124 Rencana Kartini
125 Part 125 Jodoh yang baik untuk Yuda
Episodes

Updated 125 Episodes

1
Part 1 Awal Pertemuan
2
Part 2 Kemuliaan hati Nayla
3
Part 3 Bantuan Yoga untuk Nayla
4
Part 4 Perjuangan demi sibuah hati.
5
Part 5 Perjuangan yang maksimal
6
Part 6 Perasaan tak menentu
7
Part 7 Rasa kagum
8
Part 8 Hasrat yang menggila
9
Part 9 kehadiran Yuda
10
Part 10 kegalauan hati yoga
11
Part 11 Kepolosan hati Yuda
12
Part 12 ketulusan
13
Part 13 Hasrat yang terkendali
14
Part 14 Pengabdian
15
Part 15 Mendapat pekerjaan baru
16
Part 16 Kembali ketengah keluarga
17
Part 17 Dapat kekasih baru
18
Part 18 Dinner
19
Part 19 Rahasia Nayla
20
Part 20 kebohongan Nayla
21
Part 21 Berkunjung
22
Part 22 bertemu teman semasa kecil
23
Part 23 Kecemburuan Nayla
24
Part 24 Bingung
25
Part 25 Kembali pulang
26
Part 26 Mengidap penyakit kanker rahim
27
Part 27 Kenangan masa lalu
28
Part 28 Mencari Ahli bedah profesional
29
Part 29 jadi relawan di daerah konflik
30
Part 30 Kecemasan hati Siska
31
Part 31 Perubahan sikap Nayla
32
Part 32 Bertamasya
33
Part 33 Tamasya Yang gagal
34
Part 34 Di tinggal pergi
35
Part 35 kembali pulang ke rumah
36
Part 36 Kembali pulang
37
Part 37 Gagal melakukan operasi
38
Part 38 Mutia mengalami kecelakaan
39
Part 39 Perawatan untuk Mutia
40
Part 40 Terlepas dari jebakan
41
Part 41 dr.rangga tiba di Indonesia
42
Part 42 Perhatian khusus Yoga pada Mutia
43
Part 43 Di kira maling
44
Part 44 Dapat kabar buruk
45
Part 45 Membesuk Nayla
46
Part 46 Nayla butuh kepastian
47
Part 47 Kehilangan Nayla
48
Part 48 Panik saat kehilangan Nayla
49
Part 49 Mutia kembali kerumah
50
Part 50 penyesalan tak berujung
51
Part 51 Dinner yang gagal
52
Part 52 Berkenalan dengan Asih
53
Part 53 Ketakutan
54
Part 54 Perhatian Kepsek
55
Part 55 Perawatan setelah operasi
56
Part 56 Kecemburuan Nayla
57
Part 57 Kesal
58
Part 58 Keputusan Mutia
59
Part 59 Bertemu hantu Asih
60
Part 60 Ketakutan
61
Part 61 Kecewa
62
Part 62 Resah
63
Part 63 Bermalam di rumah sakit
64
Part 64 Perasaan Rehan
65
Part 65 Kebimbangan
66
Part 66 Kacau
67
Part 67 Mencari masalah
68
Part 68 Ketakutan
69
Part 69 Kehilangan Nayla
70
Part 70 Efek dari penyakit kanker
71
Part 71 Rahasia yang terbongkar
72
Part 72 Disekap
73
Part 73 Salah culik
74
Part 74 Curhat
75
Part 75 Perasaan Dinda
76
Part 76 Kecewa Karena di tolak Yoga
77
Part 77 Merasa tersakiti
78
Part 78 Tersakiti
79
Part 79 Nasib sial
80
Part 80 Menerima adik angkat
81
Part 81 Tanggung jawab Yoga
82
Part 82 Dilema
83
Part 83 Terbalut masalah rumit
84
Part 84 Kehamilan yang berbahaya
85
Part 85 Di ikuti seseorang
86
Part 86 Berada dalam bahaya
87
Part 87Mencari keberadaan Nayla
88
Part 88 terjatuh ke dalam jurang
89
Part 89 Terbaring kritis
90
Part 90 Keanehan yang terjadi
91
Part 91 Putri angkat yang baik
92
Part 92 Menagih janji
93
Part 93 Kelembutan Yoga
94
Part 94 Malam yang romantis
95
Part 95 Sadar dari kritis.
96
Part 96 Galau
97
Part 97 Rekreasi di pantai
98
Part 98 Pertemuan yang tak di rencanakan
99
Part 99 Kabar yang menyakitkan
100
Part 100 Kabar gembira
101
Part 101 Hati yang resah
102
Part 102 Acara syukuran
103
Part 103 Kemesraan terlarang
104
Part 104 Kehamilan yang berbahaya
105
Part 105 Menuju Desa Ciledug
106
Part 106 Akhir yang mengharukan
107
Part 107 Tamu yang nekad
108
Part 108 Kesal
109
Part 109 Masalah baru
110
Part 110 Ungkapan perasaan
111
Part 111 Jatuh cinta
112
Part 112 Kejadian tak terduga
113
Part 113 Kekecewaan Lesti
114
Part 114 Jawaban Ramon
115
Part 115 Perintah kuliah di Jerman
116
Part 116 Membahas pernikahan Yoga
117
Part 117 Hari pernikahan Yoga
118
Part 118 Hancurnya perasaan Nayla
119
Part 119 Duka dalam pernikahan
120
Part 120 Rahasia Nayla
121
Part 121 keajaiban
122
Part 122 Kejadian aneh
123
Part 123 Kekecewaan Mutia
124
Part 124 Rencana Kartini
125
Part 125 Jodoh yang baik untuk Yuda

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!