Part 7 Rasa kagum

Waktu itu, saat Nayla selesai mandi, seperti biasa Yoga langsung mengantarnya kekamar dan kembali keluar dengan menutup kain gorden.

Akan tetapi, entah mengapa saat Nayla berpakaian Yoga malah memandangi tubuh Nayla. Mata Yoga seperti sedang terpana melihat tubuh putih dan indah itu. Perempuan cantik yang tak lain adalah istri saudara kembarnya sendiri.

Jelas sekali tampak oleh Yoga, apa yang semestinya tidak dilihatnya. Dan disaat Nayla kesulitan memasang bajunya, secara tak sadar Yoga langsung datang masuk dan membetulkan pakaian yang akan dikenakan Nayla.

“Maaf, sini Abang bantuin,” kata Yoga seraya membetulkan pakaian Nayla.

“Bang Yoga, Kau? kenapa berada disini?”

“Udahlah, benarkan aja pakaianmu itu!” kata Yoga saat ditanya Nayla.

“Ya, ya!” jawab Nayla gugup.”

“Nay, nggak usah takut ama Abang!” kata Yoga sembari terus memasang kancing baju Nayla satu persatu.

Setelah selesai, Yoga langsung memeluk tubuh Nayla dengan penuh perasaan, Nayla terdiam didalam pelukan itu dan bahkan dia juga membalasnya.

Jantungnya terasa bergetar terlalu kencang sekali, entah apa yang harus diucapkannya, sungguh hal itu membuat konsentrasi hilang .

Kemudian Yoga pun duduk di ranjang Nayla seraya memandangi si kecil yang sedang tertidur pulas.

“Kalau Nay udah siap, langsung aja kemeja makan, sarapan udah Abang siapkan.”

“Baik Bang,” jawab Nayla tertunduk malu.

Secara diam-diam, Yoga memandangi wajah Nayla yang tampak memerah. Dalam hati kecilnya Yoga benar-benar memuji kecantikan istri saudara kembarnya itu.

Dan tak ingin berlama-lama, Yoga pun berlalu meninggalkan ruang kamar Nayla. Diluar Yoga tampak seperti biasa saja, dia duduk menunggu Nayla dimeja makan.

lama Yoga menunggu namun Nayla tak muncul-muncul juga, Yoga jadi penasaran dia pun menyusul Nayla ke kamarnya. Dipandanginya Nayla dari balik gorden pintu, tampak Nayla sedang memberikan asi pada bayinya, Yoga pun langsung masuk.

“Kau nggak lapar Nay?” tanya Yoga dengan suara lembut.

“Lapar Bang, tapi sekecil udah bangun, Nay harus memberinya asi dulu, baru bisa makan,”

jawab Nayla dengan seulas senyum.

“Ooo, begitu,” kata Yoga sambil terus menerus memandangi wajah Nayla.

Sesekali pandangan merekapun beradu, tapi tak sepatah katapun yang dapat terucap dari kedua belah pihak. Tak lama kemudian Yoga langsung saja mengambil sikecil dari pangkuan Nayla dan menggendongnya.

“Sekarang kau bisa makan Nay, kalau perutmu lapar ntar bayimu masuk angin nanti. Biar bayimu Abang yang pegang.”

“Baik Bang,” jawab Nayla seraya berlalu meninggalkan Yoga dan bayinya.

Dalam gendongan Yoga bayi mungil itupun tertidur pulas, lalu Yoga menaruhnya didalam Box bayi, dan dia pun langsung menuju ruang makan. Diruang makan tampak Nayla sarapan terburu-buru sekali.

“Makan yang tenang Nay, bayimu udah tidur kok!”

“Benarkah itu Bang?”

“Iya,” jawab Yoga seraya menyendok nasi ke piringnya.

Saat itu Nayla menggunakan kesempatan yang ada untuk bertanya pada Yoga, perihal kejadian yang baru saja terjadi diantara mereka berdua.

“Bang, boleh Nay tanya sesuatu?”

“Mau nanya apa, Nay?”

“Kenapa Abang melakukan semua itu pada Nay tadi?”

“Kenapa, apa ada yang salah?” jawab Yoga polos.

Nayla diam saja, karena dia tak punya jawaban dari pertanyaan yang dikembalikan Yoga padanya.

Melihat Nayla diam, Yoga pun berdiri dan berlalu meninggalkannya, nasi yang berada di piringnya tak disentuh sama sekali.

Hal itu membuat Nayla ketakutan dan berlari menuju kamarnya. Didalam ruangan yang sunyi itu, Nayla pun menangis tersedu-sedu.

Sementara Yoga tampak begitu tenang, seraya menghidupkan televisi.

Waktu memang cepat berlalu, tak terasa sudah hampir satu bulan, Yoga hidup serumah dengan Nayla. Banyak gossip berkeliaran diluar sana tentang keberadaan Yoga dirumah Nayla.

Walau wajah Yoga mirip sekali dengan Yuda, namun mereka semua tau, kalau yang dirumah itu bukan Yuda.

“Eh, Mid. Bukankah yang dirumah Nayla itu kembaran si Yuda?” taya Yuli pada Hamidah.

“Sepertinya begitu?”

“Emangnya dr. Yuda pergi kemana sih, udah hampir satu bulan ini kembarannya berada di rumah itu.”

“Entahlah Bu, Aku juga nggak tau,” jawab Hamidah.

“Kalau semua warga tau, pasti menjadi berita heboh nih!”

“Tapi sebaiknya Ibu jangan sebarkan gossip dulu, siapa tau tujuannya datang kesini ada keperluan penting.”

“Kenapa emangnya, itu kan bukan urusan kita!”

“nggak bisa gitu lah Bu, Nayla itu kan sedang hamil tua, siapa tau dr. Yuda menyuruh kembarannya menjaga Nayla!”

“Itukan pendapatmu, kalau seandainya mereka berdua melakukan hal-hal yang nggak baik, apa kamu mau menanggung dosanya?”

“Nggak juga sih, tapi! ah biarlah, itu bukan urusan kita!” jawab Hamidah. Mengakhiri pembicaraan mereka berdua.

Disaat bersamaan, di kediaman rumah Bu Kartini, suasana tampak sepi, hanya Mama Yoga yang sering terlihat keluar masuk rumah dengan menggunakan tongkat besi sebagai penyanggah tubuhnya, yang sudah rapuh.

Dan ada Dinda yang selalu setia menemani perempuan tua itu.

“Kenapa ya Ma, Bang Yoga lama sekali kembalinya?” tanya Dinda memecah kebuntuan suasana.

“Kenapa Din, kau udah rindu ya?”

“Ah, Mama! Dinda kan jadi nggak enak.”

“Nggak apa-apa kok Din, Mama mengerti sekali dengan apa yang kau rasakan saat ini. Mungkin aja Yuda belum kembali dari tugasnya, makanya Yoga nggak bisa meninggalkan Nayla sendirian dirumahnya.

“Tapi udah satu bulan lho, Ma?”

“Mama tau Din, yang terpenting kita harus bersabar, apa kamu bisa seperti itu?”

“Tapi sampai kapan Ma?”

“Sampai Yoga kembali kerumah ini,” jawab Bu Kartini dengan suara datar.

Dinda yang mendengarkan penjelasan dari Mama Yoga tak bisa berbuat apa-apa, kesabaran yang dibutuhkan untuk menanti kepulangan Yoga, itu bisa saja dilakukan oleh Dinda, tapi apakah hatinya ada untuk Dinda itu yang belum bisa terjawab.

“Tapi kenapa aku selalu berharap sekali pada Yoga, bukankah selama ini dia hanya menganggap diriku hanya sebatas teman, oh malangnya nasibku,” kata Dinda membatin.

Kenapa Din, kau sedang mengkhayalkan sesuatu?” tanya Bu Kartini memecahkan lamunan Dinda.

“Ah Mama,” jawab Dinda dengan pipi memerah.

Saat itu suasana hati Dinda memang sedang diselimuti oleh keragu-raguan, pasalnya pria yang selama ini dicintainya, hanya menganggapnya sebatas teman biasa.

Setiap hari Dinda hanya bisa berharap, Allah akan memudahkan urusannya untuk mendapatkan orang yang dicintainya.

Sementara itu, di daerah lain. Ditempat Yuda bertugas, saat melaksanakan sholat Zuhur, dia teringat pada Mamanya yang sudah tua dikampung, air matanya pun mengalir tak terasa.

Perasaan rindu ingin memeluk tubuh renta nya, bergejolak dalam diri dr. Yuda. Ingin sekali rasanya dia pulang, tapi apa daya, tugas tak pernah ada habis-habisnya.

Kesibukannya di area bencana, memang tak dapat dianggap remeh, jangankan untuk bersenang-senang, untuk makan saja, kadang dr. Yuda tak punya kesempatan itu, begitu juga dengan para relawan yang lainnya.

Bersambung...

*Selamat membaca*

Terpopuler

Comments

nacl

nacl

duh jangan sampe meninggoy yud. anak istri woy diambil kembaran

2023-03-04

0

lencan

lencan

aku mampir lagi Thor🤗

2022-11-22

0

Boba🧊

Boba🧊

yoga cari istri sana. masa istri kembaran juga mau diembat🙂

2022-10-24

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1 Awal Pertemuan
2 Part 2 Kemuliaan hati Nayla
3 Part 3 Bantuan Yoga untuk Nayla
4 Part 4 Perjuangan demi sibuah hati.
5 Part 5 Perjuangan yang maksimal
6 Part 6 Perasaan tak menentu
7 Part 7 Rasa kagum
8 Part 8 Hasrat yang menggila
9 Part 9 kehadiran Yuda
10 Part 10 kegalauan hati yoga
11 Part 11 Kepolosan hati Yuda
12 Part 12 ketulusan
13 Part 13 Hasrat yang terkendali
14 Part 14 Pengabdian
15 Part 15 Mendapat pekerjaan baru
16 Part 16 Kembali ketengah keluarga
17 Part 17 Dapat kekasih baru
18 Part 18 Dinner
19 Part 19 Rahasia Nayla
20 Part 20 kebohongan Nayla
21 Part 21 Berkunjung
22 Part 22 bertemu teman semasa kecil
23 Part 23 Kecemburuan Nayla
24 Part 24 Bingung
25 Part 25 Kembali pulang
26 Part 26 Mengidap penyakit kanker rahim
27 Part 27 Kenangan masa lalu
28 Part 28 Mencari Ahli bedah profesional
29 Part 29 jadi relawan di daerah konflik
30 Part 30 Kecemasan hati Siska
31 Part 31 Perubahan sikap Nayla
32 Part 32 Bertamasya
33 Part 33 Tamasya Yang gagal
34 Part 34 Di tinggal pergi
35 Part 35 kembali pulang ke rumah
36 Part 36 Kembali pulang
37 Part 37 Gagal melakukan operasi
38 Part 38 Mutia mengalami kecelakaan
39 Part 39 Perawatan untuk Mutia
40 Part 40 Terlepas dari jebakan
41 Part 41 dr.rangga tiba di Indonesia
42 Part 42 Perhatian khusus Yoga pada Mutia
43 Part 43 Di kira maling
44 Part 44 Dapat kabar buruk
45 Part 45 Membesuk Nayla
46 Part 46 Nayla butuh kepastian
47 Part 47 Kehilangan Nayla
48 Part 48 Panik saat kehilangan Nayla
49 Part 49 Mutia kembali kerumah
50 Part 50 penyesalan tak berujung
51 Part 51 Dinner yang gagal
52 Part 52 Berkenalan dengan Asih
53 Part 53 Ketakutan
54 Part 54 Perhatian Kepsek
55 Part 55 Perawatan setelah operasi
56 Part 56 Kecemburuan Nayla
57 Part 57 Kesal
58 Part 58 Keputusan Mutia
59 Part 59 Bertemu hantu Asih
60 Part 60 Ketakutan
61 Part 61 Kecewa
62 Part 62 Resah
63 Part 63 Bermalam di rumah sakit
64 Part 64 Perasaan Rehan
65 Part 65 Kebimbangan
66 Part 66 Kacau
67 Part 67 Mencari masalah
68 Part 68 Ketakutan
69 Part 69 Kehilangan Nayla
70 Part 70 Efek dari penyakit kanker
71 Part 71 Rahasia yang terbongkar
72 Part 72 Disekap
73 Part 73 Salah culik
74 Part 74 Curhat
75 Part 75 Perasaan Dinda
76 Part 76 Kecewa Karena di tolak Yoga
77 Part 77 Merasa tersakiti
78 Part 78 Tersakiti
79 Part 79 Nasib sial
80 Part 80 Menerima adik angkat
81 Part 81 Tanggung jawab Yoga
82 Part 82 Dilema
83 Part 83 Terbalut masalah rumit
84 Part 84 Kehamilan yang berbahaya
85 Part 85 Di ikuti seseorang
86 Part 86 Berada dalam bahaya
87 Part 87Mencari keberadaan Nayla
88 Part 88 terjatuh ke dalam jurang
89 Part 89 Terbaring kritis
90 Part 90 Keanehan yang terjadi
91 Part 91 Putri angkat yang baik
92 Part 92 Menagih janji
93 Part 93 Kelembutan Yoga
94 Part 94 Malam yang romantis
95 Part 95 Sadar dari kritis.
96 Part 96 Galau
97 Part 97 Rekreasi di pantai
98 Part 98 Pertemuan yang tak di rencanakan
99 Part 99 Kabar yang menyakitkan
100 Part 100 Kabar gembira
101 Part 101 Hati yang resah
102 Part 102 Acara syukuran
103 Part 103 Kemesraan terlarang
104 Part 104 Kehamilan yang berbahaya
105 Part 105 Menuju Desa Ciledug
106 Part 106 Akhir yang mengharukan
107 Part 107 Tamu yang nekad
108 Part 108 Kesal
109 Part 109 Masalah baru
110 Part 110 Ungkapan perasaan
111 Part 111 Jatuh cinta
112 Part 112 Kejadian tak terduga
113 Part 113 Kekecewaan Lesti
114 Part 114 Jawaban Ramon
115 Part 115 Perintah kuliah di Jerman
116 Part 116 Membahas pernikahan Yoga
117 Part 117 Hari pernikahan Yoga
118 Part 118 Hancurnya perasaan Nayla
119 Part 119 Duka dalam pernikahan
120 Part 120 Rahasia Nayla
121 Part 121 keajaiban
122 Part 122 Kejadian aneh
123 Part 123 Kekecewaan Mutia
124 Part 124 Rencana Kartini
125 Part 125 Jodoh yang baik untuk Yuda
Episodes

Updated 125 Episodes

1
Part 1 Awal Pertemuan
2
Part 2 Kemuliaan hati Nayla
3
Part 3 Bantuan Yoga untuk Nayla
4
Part 4 Perjuangan demi sibuah hati.
5
Part 5 Perjuangan yang maksimal
6
Part 6 Perasaan tak menentu
7
Part 7 Rasa kagum
8
Part 8 Hasrat yang menggila
9
Part 9 kehadiran Yuda
10
Part 10 kegalauan hati yoga
11
Part 11 Kepolosan hati Yuda
12
Part 12 ketulusan
13
Part 13 Hasrat yang terkendali
14
Part 14 Pengabdian
15
Part 15 Mendapat pekerjaan baru
16
Part 16 Kembali ketengah keluarga
17
Part 17 Dapat kekasih baru
18
Part 18 Dinner
19
Part 19 Rahasia Nayla
20
Part 20 kebohongan Nayla
21
Part 21 Berkunjung
22
Part 22 bertemu teman semasa kecil
23
Part 23 Kecemburuan Nayla
24
Part 24 Bingung
25
Part 25 Kembali pulang
26
Part 26 Mengidap penyakit kanker rahim
27
Part 27 Kenangan masa lalu
28
Part 28 Mencari Ahli bedah profesional
29
Part 29 jadi relawan di daerah konflik
30
Part 30 Kecemasan hati Siska
31
Part 31 Perubahan sikap Nayla
32
Part 32 Bertamasya
33
Part 33 Tamasya Yang gagal
34
Part 34 Di tinggal pergi
35
Part 35 kembali pulang ke rumah
36
Part 36 Kembali pulang
37
Part 37 Gagal melakukan operasi
38
Part 38 Mutia mengalami kecelakaan
39
Part 39 Perawatan untuk Mutia
40
Part 40 Terlepas dari jebakan
41
Part 41 dr.rangga tiba di Indonesia
42
Part 42 Perhatian khusus Yoga pada Mutia
43
Part 43 Di kira maling
44
Part 44 Dapat kabar buruk
45
Part 45 Membesuk Nayla
46
Part 46 Nayla butuh kepastian
47
Part 47 Kehilangan Nayla
48
Part 48 Panik saat kehilangan Nayla
49
Part 49 Mutia kembali kerumah
50
Part 50 penyesalan tak berujung
51
Part 51 Dinner yang gagal
52
Part 52 Berkenalan dengan Asih
53
Part 53 Ketakutan
54
Part 54 Perhatian Kepsek
55
Part 55 Perawatan setelah operasi
56
Part 56 Kecemburuan Nayla
57
Part 57 Kesal
58
Part 58 Keputusan Mutia
59
Part 59 Bertemu hantu Asih
60
Part 60 Ketakutan
61
Part 61 Kecewa
62
Part 62 Resah
63
Part 63 Bermalam di rumah sakit
64
Part 64 Perasaan Rehan
65
Part 65 Kebimbangan
66
Part 66 Kacau
67
Part 67 Mencari masalah
68
Part 68 Ketakutan
69
Part 69 Kehilangan Nayla
70
Part 70 Efek dari penyakit kanker
71
Part 71 Rahasia yang terbongkar
72
Part 72 Disekap
73
Part 73 Salah culik
74
Part 74 Curhat
75
Part 75 Perasaan Dinda
76
Part 76 Kecewa Karena di tolak Yoga
77
Part 77 Merasa tersakiti
78
Part 78 Tersakiti
79
Part 79 Nasib sial
80
Part 80 Menerima adik angkat
81
Part 81 Tanggung jawab Yoga
82
Part 82 Dilema
83
Part 83 Terbalut masalah rumit
84
Part 84 Kehamilan yang berbahaya
85
Part 85 Di ikuti seseorang
86
Part 86 Berada dalam bahaya
87
Part 87Mencari keberadaan Nayla
88
Part 88 terjatuh ke dalam jurang
89
Part 89 Terbaring kritis
90
Part 90 Keanehan yang terjadi
91
Part 91 Putri angkat yang baik
92
Part 92 Menagih janji
93
Part 93 Kelembutan Yoga
94
Part 94 Malam yang romantis
95
Part 95 Sadar dari kritis.
96
Part 96 Galau
97
Part 97 Rekreasi di pantai
98
Part 98 Pertemuan yang tak di rencanakan
99
Part 99 Kabar yang menyakitkan
100
Part 100 Kabar gembira
101
Part 101 Hati yang resah
102
Part 102 Acara syukuran
103
Part 103 Kemesraan terlarang
104
Part 104 Kehamilan yang berbahaya
105
Part 105 Menuju Desa Ciledug
106
Part 106 Akhir yang mengharukan
107
Part 107 Tamu yang nekad
108
Part 108 Kesal
109
Part 109 Masalah baru
110
Part 110 Ungkapan perasaan
111
Part 111 Jatuh cinta
112
Part 112 Kejadian tak terduga
113
Part 113 Kekecewaan Lesti
114
Part 114 Jawaban Ramon
115
Part 115 Perintah kuliah di Jerman
116
Part 116 Membahas pernikahan Yoga
117
Part 117 Hari pernikahan Yoga
118
Part 118 Hancurnya perasaan Nayla
119
Part 119 Duka dalam pernikahan
120
Part 120 Rahasia Nayla
121
Part 121 keajaiban
122
Part 122 Kejadian aneh
123
Part 123 Kekecewaan Mutia
124
Part 124 Rencana Kartini
125
Part 125 Jodoh yang baik untuk Yuda

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!