Part 2 Kemuliaan hati Nayla

Selain hubungan dalam rumah tangga, dengan para tetanggapun Nayla sangat pandai, begitu juga dengan ibu mertuanya dia begitu cocok sekali.

Semua terlihat rukun dan damai. Nayla sering sekali berkunjung kerumah Ibu mertuanya, maklum Ibu Yuda saat itu hidup sebagai seorang janda.

Setelah ditinggal oleh almarhum suami tercinta. Sejak saat itu, Ibunya tak ingin mencari pengganti lagi. Dia hanya ingin membesarkan kedua putranya itu sendirian.

“ Gimana keadaan Mama sekarang?” tanya Nayla, saat mengunjungi Kartini dikampung.

“Mama baik-baik saja Nak, gimana dengan kalian?” ujar Kartini balik bertanya.

“Kami juga baik-baik saja Ma, tapi?”

“Tapi apa Nay?” tanya kartini ingin tau.

“Tapi hingga saat ini kami belum juga memiliki keturunan, Nay belum hamil Ma?”

“Sabar Nay, kalian kan baru dua tahun menikah,masih banyak waktu untuk berusaha sayang, yang terpenting jangan menyerah, tetap terus berusaha dan berdo’a.”

“Iya Ma, Nay akan selalu mengingat pesan Mama.”

“Anak pintar,” kata Kartini seraya mengelus rambut Nayla.

Kasih sayang yang dicurahkan Kartini, membuat Nayla sangat menghormatinya, apa lagi Nayla sudah lama tak merasakan kasih sayang kedua orang tuanya. Yoga saudara kembar Yuda, sangat menyukai kebaikan hati Nayla dia selalu menghormatinya dan tak pernah menyakiti keduanya.

Di toko butik milik Nayla, para karyawan pun sangat menghormatinya, suatu ketika Nayla datang mengunjungi butiknya. Para karyawan kaget, karena semenjak menikah, Nayla tak pernah lagi mengunjungi mereka.

“Bagai mana keadaan kalian semua?” tanya Nayla dengan suara yang lembut.

“Baik, Bu,” jawab mereka serentak.

“Ibu ingin kalian bekerja dengan bersungguh-sungguh, karena dengan kesungguhan kalianlah toko ini bisa berjalan dengan lancar tanpa kendala. Dan jika kalian butuh bantuan, sakit atau punya keperluan penting, kalian jangan sungkan untuk melaporkanya pada Pak Darman, karena beliau itu orang yang Ibu percaya mengurus butik Ibu selama ini.”

“Baik, Bu.”

“Ya sudah, sekarang kalian boleh bekerja kembali.”

“Baik Bu, kami permisi.”

“Silahkan,” jawab Nayla singkat.

Setelah mendatangi setiap butiknya, Nayla pun kembali pulang, setiba didepan rumah, ternyata Yuda telah menanti kedatangannya.

“Gimana kabarnya dengan butik mu Nay?”

“Aman Bang, semua baik-baik saja. Begitu juga dengan karyawannya mereka nggak ada yang mengeluh.”

“Syukurlah kalau begitu, tapi kamu harus ingat Nay, keselamatan dan kesehatan karyawan itu harus diutamakan, agar mereka bisa bekerja maksimal.”

“Iya Bang, Nay akan selalu mengontrol mereka semua.”

“Bagus itu,” kata Yuda singkat.

“O iya Bang Nay mau kedalam dulu, ganti baju, gerah soalnya,” kata Nayla .

“Ya, pergilah!”

Begitulah setiap hari tak ada yang perlu mereka perselisihkan, semua berjalan dengan normal dan biasa-biasa saja. Tapi meskipun demikian, hari-hari mereka terasa begitu sunyi, karena tak ada yang berlari, tersenyum dan menangis dirumah itu.

Nayla merasa jenuh, tanpa seorang anak diantara mereka. Yuda juga pernah menyarankan pada Nayla untuk mengadopsi anak, tapi Nayla menolaknya.

“Kenapa harus mengadopsi anak sih Bang?"

“Abang kasihan padamu Nay, kau terlihat sedih sekali.”

“Nay, baik-baik saja kok Bang!”

“Benar nggak apa-apa? ingat Nay, ini kali ketiga Abang menyarankan mu untuk mengadopsi anak, jika Nay masih menolak juga, Abang janji nggak akan memberi saran itu lagi.”

“Nay akan selalu bersabar, Bang. Sampai Allah memberikan seorang anak untuk kita.”

“Baguslah kalau itu yang menjadi keputusan Nay, Abang akan menghormatinya. Karena untuk mendapatkan amanah itu, tidak semudah yang kita inginkan. Kalau Allah belum berkehendak, ya! Kita mesti sabar.”

“Iya Bang, Nay akan selalu bersabar.”

“Ya udah, mari kita tidur,” ajak Yuda pada istrinya.

Keesokan harinya Yuda sengaja, tidak kerja, karena dia ingin buat kado sepesial untuk istrinya tercinta. Pagi-pagi sekali dia bangun dan menuju ruang tamu, kado sepesial untuk sang istri tercinta, telah tersedia didalam lemari.Yuda pun mengambilnya dan langsung bergegas masuk kamar.

“Nay bangun!" bisik Yuda di telinga istrinya.

Bisikan lembut itu membuat Nayla menggeliatkan tubuhnya yang ramping dan indah.

Dan dengan perlahan dia membuka kelopak matanya. Dengan ucapan memelas.

“Ada apa sih, Bang? Nay masih ngantuk Nih?”

“Coba Nay lihat, apa yang Abang bawakan untuk istri tersayang.”

“Apa sih, coba lihat?”

“Pejam dulu matanya!”

“Apa sih, Bang? Nay jadi penasaran nih,” ucap Nayla manja.

“Nah sekarang coba buka!”

Setelah mata Nayla terbuka, ternyata ada sebuah bingkisan kecil, dihadapannya. Dia pun keburu-buru bangun, untuk segera membuka bingkisan itu.

“Untuk Nay ini, Bang?” tanya Nayla tak yakin.

“Iya untuk mu, masa untuk orang, kan Cuma kita berdua yang ada disini,” jawab Yuda seraya mencolek hidung istrinya yang mancung.

“Oh..so sweet! terimakasih sayang! Nay senang sekali,” kata Nayla seraya membuka kado pemberian suaminya itu.

“Happy anniversary, sayang! Nay telah berhasil menjadi istri yang terbaik selama ini, buat Abang.”

“Apa? Ini kado pernikahan kita? oh sayang, Nay jadi lupa kalau hari ini hari jadi kita!” kata Nayla seraya memeluk suaminya.

“Nay lupa ya?”

“Nggak, Cuma Nay nggak ingat aja!”

“Sama doang!” kata Yuda seraya mencium kening istrinya.

Dengan berhati-hati sekali Nayla membuka kado pemberian Yuda, alangkah terkejutnya Nayla saat kado itu terbuka, ternyata isinya kalung berlian yang sudah lama diinginkannya.

“Hah! Kalung?” ucap Nayla kaget.

“Nay suka?” tanya Yuda memastikan keinginan istrinya.

“Suka! suka banget,” jawab Nayla serius.

“Tapi ingat, Nay nggak boleh lagi bersedih, sebab kalau Nay bersedih terus karena belum dapat anak, maka Abang merasa berdosa sekali. Karena nggak mampu ngasih keturunan untuk istrinya.”

“Iya Bang, Nay janji nggak akan sedih lagi,”

jawab Nayla seraya memeluk suaminya.

kebahagian terpancar diwajah Nayla, Yuda merasa senang, karena baginya kebahagian

istrinya adalah faktor utama dalam rumah tangga yang sedang di bina.

Apapun yang sedang dialami istrinya, pasti menjadi beban dalam hidup Yuda, dan membuat kebahagian rumah tanggapun menjadi kurang harmonis.

Dibalik semua itu, ternyata Allah memberikan suatu keajaiban pada Nayla. Sebulan setelah itu, Nayla positif hamil. Dia mengandung anak pertama, yang selama ini dinantikan.

Mereka berdua sangat bahagia, penantiannya selama ini mendapat jawaban dari Allah Swt, atas kebahagiannya itu Yuda mengadakan sukuran dan mengundang para tetangga terdekat.

Beberapa tahun telah berlalu, rasa suka dan duka mulai menyelimuti kehamilan Nayla, saat kandungannya mulai mencapai bulan kelahiran, Nayla diuji kesabarannya oleh Allah.

Waktu itu, telah terjadi bencana alam tsunami, yang menimbulkan banyak korban berjatuhan, saat itu dr. Yuda terpanggil untuk ikut menjadi relawan di daerah bencana.

Sebenarnya berat sekali hatinya untuk meninggalkan Nayla yang sedang hamil tua dan menunggu masa kelahiran anak mereka, apalagi ini anak pertama yang ditunggu selama tujuh tahun, tapi apa daya tugas telah menanti, keselamatan orang banyak lebih diutamakan dari pada urusan pribadi.

“Bagai mana, Nay? sebenarnya Abang begitu berat sekali, meninggalkan Nayla sendiri dirumah, apa lagi ini udah bulan kelahiran bayi kita. Tapi ini tugas yang nggak bisa Abang tolak,” kata Yuda dengan suara lembut.

“Pergilah Bang, Nay ikhlas kok. Walau Abang nggak mendampingi Nay melahirkan, nanti Nay akan tetap berusaha memberi yang terbaik untuk buah hati kita ini.”

“Terimakasih sayang, kamu istri yang sangat pengertian dan berhati mulia, semoga Allah memberikan kemudahan padamu saat melahirkan nanti.”

“Amiiin! Semoga Allah mengabulkan do’a mu, Bang.”

" Insyaallah."

Nayla memang seorang istri yang setia dimata suaminya, dan hal itu tak pernah diragukan Yuda. Nayla selalu menjaga kehormatan keluarga nya. Sehingga tak pernah terdengar oleh tetangganya tentang keburukan yang dilakukan Yuda sekeluarga.

Bersambung...

*Selamat membaca*

Terpopuler

Comments

Putri Minwa

Putri Minwa

semangat

2025-01-24

0

nacl

nacl

roman romannya g enak sih
duh jangan sampe deh

2023-02-28

0

Iril Nasri

Iril Nasri

lanjut

2022-12-14

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1 Awal Pertemuan
2 Part 2 Kemuliaan hati Nayla
3 Part 3 Bantuan Yoga untuk Nayla
4 Part 4 Perjuangan demi sibuah hati.
5 Part 5 Perjuangan yang maksimal
6 Part 6 Perasaan tak menentu
7 Part 7 Rasa kagum
8 Part 8 Hasrat yang menggila
9 Part 9 kehadiran Yuda
10 Part 10 kegalauan hati yoga
11 Part 11 Kepolosan hati Yuda
12 Part 12 ketulusan
13 Part 13 Hasrat yang terkendali
14 Part 14 Pengabdian
15 Part 15 Mendapat pekerjaan baru
16 Part 16 Kembali ketengah keluarga
17 Part 17 Dapat kekasih baru
18 Part 18 Dinner
19 Part 19 Rahasia Nayla
20 Part 20 kebohongan Nayla
21 Part 21 Berkunjung
22 Part 22 bertemu teman semasa kecil
23 Part 23 Kecemburuan Nayla
24 Part 24 Bingung
25 Part 25 Kembali pulang
26 Part 26 Mengidap penyakit kanker rahim
27 Part 27 Kenangan masa lalu
28 Part 28 Mencari Ahli bedah profesional
29 Part 29 jadi relawan di daerah konflik
30 Part 30 Kecemasan hati Siska
31 Part 31 Perubahan sikap Nayla
32 Part 32 Bertamasya
33 Part 33 Tamasya Yang gagal
34 Part 34 Di tinggal pergi
35 Part 35 kembali pulang ke rumah
36 Part 36 Kembali pulang
37 Part 37 Gagal melakukan operasi
38 Part 38 Mutia mengalami kecelakaan
39 Part 39 Perawatan untuk Mutia
40 Part 40 Terlepas dari jebakan
41 Part 41 dr.rangga tiba di Indonesia
42 Part 42 Perhatian khusus Yoga pada Mutia
43 Part 43 Di kira maling
44 Part 44 Dapat kabar buruk
45 Part 45 Membesuk Nayla
46 Part 46 Nayla butuh kepastian
47 Part 47 Kehilangan Nayla
48 Part 48 Panik saat kehilangan Nayla
49 Part 49 Mutia kembali kerumah
50 Part 50 penyesalan tak berujung
51 Part 51 Dinner yang gagal
52 Part 52 Berkenalan dengan Asih
53 Part 53 Ketakutan
54 Part 54 Perhatian Kepsek
55 Part 55 Perawatan setelah operasi
56 Part 56 Kecemburuan Nayla
57 Part 57 Kesal
58 Part 58 Keputusan Mutia
59 Part 59 Bertemu hantu Asih
60 Part 60 Ketakutan
61 Part 61 Kecewa
62 Part 62 Resah
63 Part 63 Bermalam di rumah sakit
64 Part 64 Perasaan Rehan
65 Part 65 Kebimbangan
66 Part 66 Kacau
67 Part 67 Mencari masalah
68 Part 68 Ketakutan
69 Part 69 Kehilangan Nayla
70 Part 70 Efek dari penyakit kanker
71 Part 71 Rahasia yang terbongkar
72 Part 72 Disekap
73 Part 73 Salah culik
74 Part 74 Curhat
75 Part 75 Perasaan Dinda
76 Part 76 Kecewa Karena di tolak Yoga
77 Part 77 Merasa tersakiti
78 Part 78 Tersakiti
79 Part 79 Nasib sial
80 Part 80 Menerima adik angkat
81 Part 81 Tanggung jawab Yoga
82 Part 82 Dilema
83 Part 83 Terbalut masalah rumit
84 Part 84 Kehamilan yang berbahaya
85 Part 85 Di ikuti seseorang
86 Part 86 Berada dalam bahaya
87 Part 87Mencari keberadaan Nayla
88 Part 88 terjatuh ke dalam jurang
89 Part 89 Terbaring kritis
90 Part 90 Keanehan yang terjadi
91 Part 91 Putri angkat yang baik
92 Part 92 Menagih janji
93 Part 93 Kelembutan Yoga
94 Part 94 Malam yang romantis
95 Part 95 Sadar dari kritis.
96 Part 96 Galau
97 Part 97 Rekreasi di pantai
98 Part 98 Pertemuan yang tak di rencanakan
99 Part 99 Kabar yang menyakitkan
100 Part 100 Kabar gembira
101 Part 101 Hati yang resah
102 Part 102 Acara syukuran
103 Part 103 Kemesraan terlarang
104 Part 104 Kehamilan yang berbahaya
105 Part 105 Menuju Desa Ciledug
106 Part 106 Akhir yang mengharukan
107 Part 107 Tamu yang nekad
108 Part 108 Kesal
109 Part 109 Masalah baru
110 Part 110 Ungkapan perasaan
111 Part 111 Jatuh cinta
112 Part 112 Kejadian tak terduga
113 Part 113 Kekecewaan Lesti
114 Part 114 Jawaban Ramon
115 Part 115 Perintah kuliah di Jerman
116 Part 116 Membahas pernikahan Yoga
117 Part 117 Hari pernikahan Yoga
118 Part 118 Hancurnya perasaan Nayla
119 Part 119 Duka dalam pernikahan
120 Part 120 Rahasia Nayla
121 Part 121 keajaiban
122 Part 122 Kejadian aneh
123 Part 123 Kekecewaan Mutia
124 Part 124 Rencana Kartini
125 Part 125 Jodoh yang baik untuk Yuda
Episodes

Updated 125 Episodes

1
Part 1 Awal Pertemuan
2
Part 2 Kemuliaan hati Nayla
3
Part 3 Bantuan Yoga untuk Nayla
4
Part 4 Perjuangan demi sibuah hati.
5
Part 5 Perjuangan yang maksimal
6
Part 6 Perasaan tak menentu
7
Part 7 Rasa kagum
8
Part 8 Hasrat yang menggila
9
Part 9 kehadiran Yuda
10
Part 10 kegalauan hati yoga
11
Part 11 Kepolosan hati Yuda
12
Part 12 ketulusan
13
Part 13 Hasrat yang terkendali
14
Part 14 Pengabdian
15
Part 15 Mendapat pekerjaan baru
16
Part 16 Kembali ketengah keluarga
17
Part 17 Dapat kekasih baru
18
Part 18 Dinner
19
Part 19 Rahasia Nayla
20
Part 20 kebohongan Nayla
21
Part 21 Berkunjung
22
Part 22 bertemu teman semasa kecil
23
Part 23 Kecemburuan Nayla
24
Part 24 Bingung
25
Part 25 Kembali pulang
26
Part 26 Mengidap penyakit kanker rahim
27
Part 27 Kenangan masa lalu
28
Part 28 Mencari Ahli bedah profesional
29
Part 29 jadi relawan di daerah konflik
30
Part 30 Kecemasan hati Siska
31
Part 31 Perubahan sikap Nayla
32
Part 32 Bertamasya
33
Part 33 Tamasya Yang gagal
34
Part 34 Di tinggal pergi
35
Part 35 kembali pulang ke rumah
36
Part 36 Kembali pulang
37
Part 37 Gagal melakukan operasi
38
Part 38 Mutia mengalami kecelakaan
39
Part 39 Perawatan untuk Mutia
40
Part 40 Terlepas dari jebakan
41
Part 41 dr.rangga tiba di Indonesia
42
Part 42 Perhatian khusus Yoga pada Mutia
43
Part 43 Di kira maling
44
Part 44 Dapat kabar buruk
45
Part 45 Membesuk Nayla
46
Part 46 Nayla butuh kepastian
47
Part 47 Kehilangan Nayla
48
Part 48 Panik saat kehilangan Nayla
49
Part 49 Mutia kembali kerumah
50
Part 50 penyesalan tak berujung
51
Part 51 Dinner yang gagal
52
Part 52 Berkenalan dengan Asih
53
Part 53 Ketakutan
54
Part 54 Perhatian Kepsek
55
Part 55 Perawatan setelah operasi
56
Part 56 Kecemburuan Nayla
57
Part 57 Kesal
58
Part 58 Keputusan Mutia
59
Part 59 Bertemu hantu Asih
60
Part 60 Ketakutan
61
Part 61 Kecewa
62
Part 62 Resah
63
Part 63 Bermalam di rumah sakit
64
Part 64 Perasaan Rehan
65
Part 65 Kebimbangan
66
Part 66 Kacau
67
Part 67 Mencari masalah
68
Part 68 Ketakutan
69
Part 69 Kehilangan Nayla
70
Part 70 Efek dari penyakit kanker
71
Part 71 Rahasia yang terbongkar
72
Part 72 Disekap
73
Part 73 Salah culik
74
Part 74 Curhat
75
Part 75 Perasaan Dinda
76
Part 76 Kecewa Karena di tolak Yoga
77
Part 77 Merasa tersakiti
78
Part 78 Tersakiti
79
Part 79 Nasib sial
80
Part 80 Menerima adik angkat
81
Part 81 Tanggung jawab Yoga
82
Part 82 Dilema
83
Part 83 Terbalut masalah rumit
84
Part 84 Kehamilan yang berbahaya
85
Part 85 Di ikuti seseorang
86
Part 86 Berada dalam bahaya
87
Part 87Mencari keberadaan Nayla
88
Part 88 terjatuh ke dalam jurang
89
Part 89 Terbaring kritis
90
Part 90 Keanehan yang terjadi
91
Part 91 Putri angkat yang baik
92
Part 92 Menagih janji
93
Part 93 Kelembutan Yoga
94
Part 94 Malam yang romantis
95
Part 95 Sadar dari kritis.
96
Part 96 Galau
97
Part 97 Rekreasi di pantai
98
Part 98 Pertemuan yang tak di rencanakan
99
Part 99 Kabar yang menyakitkan
100
Part 100 Kabar gembira
101
Part 101 Hati yang resah
102
Part 102 Acara syukuran
103
Part 103 Kemesraan terlarang
104
Part 104 Kehamilan yang berbahaya
105
Part 105 Menuju Desa Ciledug
106
Part 106 Akhir yang mengharukan
107
Part 107 Tamu yang nekad
108
Part 108 Kesal
109
Part 109 Masalah baru
110
Part 110 Ungkapan perasaan
111
Part 111 Jatuh cinta
112
Part 112 Kejadian tak terduga
113
Part 113 Kekecewaan Lesti
114
Part 114 Jawaban Ramon
115
Part 115 Perintah kuliah di Jerman
116
Part 116 Membahas pernikahan Yoga
117
Part 117 Hari pernikahan Yoga
118
Part 118 Hancurnya perasaan Nayla
119
Part 119 Duka dalam pernikahan
120
Part 120 Rahasia Nayla
121
Part 121 keajaiban
122
Part 122 Kejadian aneh
123
Part 123 Kekecewaan Mutia
124
Part 124 Rencana Kartini
125
Part 125 Jodoh yang baik untuk Yuda

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!