Part 4 Perjuangan demi sibuah hati.

Namun Nayla tak lagi menjawab pertanyaan yang diajukan Yoga padanya, hal itu membuat Yoga mengambil inisiatif sendiri dengan mendobrak pintu.

Dan langsung menerobos masuk kedalam. Sesampai didepan kamar Nayla, Yoga begitu terkejut, karena air ketuban Nayla sudah pecah, semuanya basah dan air dimana-mana.

Darah pun banyak keluar. Nayla tampak terkulai lemah disudut kamar dengan bersimbah keringat. Tampa berfikir Panjang lagi, Yoga langsung mengangkat tubuh Nayla dan membaringkannya di atas Kasur.

Atas perintah Nayla, Yoga pun membentangkan perlak dan dilapisi kain bersih. Yoga begitu bingung saat itu, karena seumur hidupnya baru kali ini mengalami hal seperti itu.

Dia berjalan mondar mandir tidak tentu arah, entah apa yang mesti dia perbuat.

”Sungguh membingungkan sekali,” katanya pelan.

Sementara itu, Nayla terus saja merintih kesakitan. Melihat Nayla kesakitan air mata Yoga mengalir tampa disadarinya.

“Sekarang katakan Nay, apa yang mesti Abang lakukan?”

“Tolong panggilkan bidan atau dokter, alamatnya ada dibuku panduan Bang Yuda.”

“Baik, baik, akan ku hubungi,” jawab Yoga bergegas menuju ruang praktek Yuda.

Yoga pun langsung membuka buku panduan yang ada di atas meja Yuda. Tapi sayang sekali setiap alamat yang dihubunginya, mereka semua berada diluar kota. Tak seorangpun yang berada ditempat saat itu.

“Gimana Nay? Mereka semua nggak ada dirumah, semuanya keluar kota.”

“Entahlah Bang, Nay nggak tau, tapi sakit sekali rasanya.”

“Aduh! Abang jadi bingung Nay. Berfikir, berfikir Yog. Berfikirlah,” katanya pada diri sendiri, seraya memukul-mukul kepalanya.

" Nay nggak tau Bang, oh sakit sekali!" rintih Nayla dengan suara lirih.

”O, iya. Biasanya kalau orang mau melahirkan, pasti memanggil dukun beranak. Gimana kalau kita panggil aja dukun beranak nya Nay?”saran Yoga saat itu.

“Terserah Abang aja, Nay nurut Bang,” jawab Nayla pasrah.

“Baiklah, tapi dimana rumah dukun beranak itu Nay?”

“Entahlah Bang, Nay juga nggak tau, coba Abang tanya aja ama tetangga, barang kali mereka tau dimana rumahnya.

“Baiklah Abang akan keluar sebentar, bersabarlah perbanyak berdo’a Nay?”

“Baik Bang,” jawab Nayla seraya memegang perutnya yang semakin sakit.

Setelah mendapat izin dari Nayla, Yoga pun berlari keluar untuk bertanya pada tetangga tentang keberadaan dukun beranak. Disaat Yoga pergi, Nayla semakin tak tahan dengan sakit yang dirasakannya.

Dia pun menjerit dan menangis sejadi-jadinya, perjuangan nya untuk kali ini sangat luar biasa, akan tetapi demi sibuah hati yang telah lama dinanti Nayla rela berjuang mati-matian.

Tidak begitu lama Yoga pun kembali sambil membawa seorang dukun beranak. Tapi karena dia seorang nenek tua, tentu saja jalannya begitu lambat, yang membuat Yoga semakin tak sabaran.

“Ayolah Nek, percepat sedikit jalannya!”

“Sabar Nak, kalau ama Nenek, ini udah terlalu cepat jalannya!”

“Aduh, Nek. Itu persis seperti siput, lambat sekali.”

“Ya, Nenek mesti gimana lagi Nak?”

“Gimana kalau Nenek ku gendong aja, biar cepat nyampainya.”

“Ooo, nggak usah! Nenek jadi malu nanti, lagian Nenek masih kuat jalannya kok.”

“Tapi kapan kita nyampainya Nek, kalau jalan Nenek kayak gini?”

“Aduh, kau itu terlalu banyak bicara, rumahmu udah kelihatan kok!” kata Nenek setengah kesal sambil berhenti melangkah.

“Kok, Nenek berhenti sih, ayo cepat dikit Nek?”

“Aduh! Kamu ini benar-benar bawel ya, baiklah baik!” jawab si Nenek seraya mempercepat langkah kakinya.

Setelah tiba didalam kamar, mereka melihat Nayla udah tak berdaya, tubuhnya begitu lemah sekali, darah udah banyak keluar, wajah Nayla tampak begitu pucat.

Saat yoga memanggilnya, Nayla tak lagi merespon. Sepertinya Nayla tak sadarkan diri, Karena terlalu banyak mengeluarkan darah dan menahan rasa sakit yang terlalu lama

“Nay, bangun Nay, bangun, lihat siapa yang datang, Abang telah membawanya Nay.

Bangunlah! kata Yoga seraya menepuk-nepuk pipinya Nayla dengan pelan.

Namun Nayla belum juga bangun, tubuhnya terasa begitu dingin .

“Sepertinya istrimu itu pingsan Nak?” kata Nek Romlah.

“Tapi Nenek bisa menolongnya kan?”

“Entahlah! kita coba dulu, semoga Allah melindunginya.”

“Apa maksud Nenek, bicara seperti itu?” tanya Yoga tak mengerti.

“Istrimu udah begitu banyak mengeluarkan darah, dan tubuhnya lemah saat ini, apa yang harus kita lakukan pun, Nenek begitu bingung.

Kenapa kamu nggak bawa dia aja kerumah sakit?”

“Para dokter, nggak ada ditempat Nek?”

“Tapi gimana ya? kayaknya Nenek nggak sanggup,” jawab Nek Romlah menyerah.

Mendengar hal itu, Yoga langsung berlutut dihadapan Nek Romlah, dan memohon pertolongan dari Nenek tua itu.

“Ku mohon tolonglah dia Nek, Aku nggak tau lagi mesti berbuat apa?”

“Kalau begitu, bangunkan dia dari pingsannya, apa kau sanggup?”

“Akan ku coba Nek,” kata Yoga seraya menepuk-nepuk pipi Nayla.

" Percuma saja, istri mu itu udah kehabisan tenaganya.

Mendengar Nek Romlah bicara seperti itu, hati Yoga terasa begitu sakit.

” Nay bangun, kasihan dengan bayi mu, ayolah. Anak mu harus segera dilahirkan!”

Yoga terus menerus berusaha untuk membangunkan Nayla dari pingsannya, dia melakukan dengan berbagai macam cara agar Nayla sadar.

Beberapa saat kemudian Nayla pun siuman, dilihatnya sekeliling, semua tampak samar dan tak jelas. Nayla pun memandang lama kearah Yoga, dalam penglihatan matanya ada Yuda yang sedang berada disisinya saat itu.

“Bang Yuda, Kau kah itu?" tanya Nayla dalam penglihatannya.

“Iya, Aku Yuda suamimu, kuatkan dirimu Nay, kau harus melahirkan bayi mu dengan selamat. Kumpulkan seluruh tenaga mu dan jangan berfikir yang macam-macam.”

“Iya Bang,” jawab Nayla menuruti perkataan Yoga.

" Bagus, berusahalah sayang."

”Nay akan berjuang untuk mu dan bayi kita.”

“Iya, kau harus bisa melakukanya!” kata Yoga memberi semangat pada Nayla.

“Apa kau sudah siap Nak?” tanya Nek Romlah pada Nayla.

“Insya Allah, Nek!” jawab Nayla bersemangat.

“Dan kau nak! duduklah didekat kepala istrimu!” perintah Nek Romlah pada Yoga.

Mendengar kata-kata itu, Yoga jadi salah tingkah, dia bingung harus mesti bagai mana, haruskah dia duduk diatas kepala istri saudaranya itu, atau Nayla tak punya kekuatan untuk melahirkan bayinya.

Dalam keragu-raguan itu, Nek romlah langsung membentak Yoga, sehingga angan-angan kosongnya hilang seketika. Dan dengan gelagapan Yoga menjawabnya.

“Ba..ba..baik, Nek,” jawabnya seraya duduk di bagian kepala Nayla.

“Nah sekarang cobalah berusaha untuk konsentrasi penuh,” perintah Nek Romlah pada Nayla.

“Baik, Nek,” jawab Nayla saat dia mendengar suara Nek Romlah samar-samar.

Dengan perjuangan yang maksimal dan sisa tenaga yang ada, Nayla mencoba berjuang untuk melahirkan bayinya.

Sedangkan yoga masih berada di bagian kepala Nayla sebagai penyelamat untuk bayi itu.

Entah apa yang dirasakan Yoga, tapi yang jelas pikirannya sangat berkecamuk, rasa takut, rasa sedih dan berbagai macam semuanya membuat diri Yoga semakin tak menentu.

Dengan kesadaran penuh Yoga mencoba bersikap lembut pada Nayla, walau dia tau itu semua tak semestinya dia lakukan. Tapi perasaan nya saat melihat Nayla berjibaku berjuang, bertaruh nyawa antara hidup dan mati, rasa kasihan itupun muncul dan berusaha menolong antar sesama.

Dengan tangannya yang lembut, Yoga membelai wajah Nayla dan menghapus semua keringat yang membanjiri wajahnya.

Dengan penuh kesabaran Yoga selalu melantunkan ayat-ayat suci Al qur’an ditelinga Nayla. Sedikit kekuatan pun muncul seketika.

Bersambung...

*Selamat membaca*

Terpopuler

Comments

👑Meylani Putri Putti

👑Meylani Putri Putti

nay kau tak bisa membedakan antara suamimu dengan kembarannya 🤣🤣

2022-12-24

0

👑Meylani Putri Putti

👑Meylani Putri Putti

kurang ajar km yoga !! 😄😄🤣

2022-12-24

0

👑Meylani Putri Putti

👑Meylani Putri Putti

yae Ela pakai dukun, padahal suaminya dokter

2022-12-24

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1 Awal Pertemuan
2 Part 2 Kemuliaan hati Nayla
3 Part 3 Bantuan Yoga untuk Nayla
4 Part 4 Perjuangan demi sibuah hati.
5 Part 5 Perjuangan yang maksimal
6 Part 6 Perasaan tak menentu
7 Part 7 Rasa kagum
8 Part 8 Hasrat yang menggila
9 Part 9 kehadiran Yuda
10 Part 10 kegalauan hati yoga
11 Part 11 Kepolosan hati Yuda
12 Part 12 ketulusan
13 Part 13 Hasrat yang terkendali
14 Part 14 Pengabdian
15 Part 15 Mendapat pekerjaan baru
16 Part 16 Kembali ketengah keluarga
17 Part 17 Dapat kekasih baru
18 Part 18 Dinner
19 Part 19 Rahasia Nayla
20 Part 20 kebohongan Nayla
21 Part 21 Berkunjung
22 Part 22 bertemu teman semasa kecil
23 Part 23 Kecemburuan Nayla
24 Part 24 Bingung
25 Part 25 Kembali pulang
26 Part 26 Mengidap penyakit kanker rahim
27 Part 27 Kenangan masa lalu
28 Part 28 Mencari Ahli bedah profesional
29 Part 29 jadi relawan di daerah konflik
30 Part 30 Kecemasan hati Siska
31 Part 31 Perubahan sikap Nayla
32 Part 32 Bertamasya
33 Part 33 Tamasya Yang gagal
34 Part 34 Di tinggal pergi
35 Part 35 kembali pulang ke rumah
36 Part 36 Kembali pulang
37 Part 37 Gagal melakukan operasi
38 Part 38 Mutia mengalami kecelakaan
39 Part 39 Perawatan untuk Mutia
40 Part 40 Terlepas dari jebakan
41 Part 41 dr.rangga tiba di Indonesia
42 Part 42 Perhatian khusus Yoga pada Mutia
43 Part 43 Di kira maling
44 Part 44 Dapat kabar buruk
45 Part 45 Membesuk Nayla
46 Part 46 Nayla butuh kepastian
47 Part 47 Kehilangan Nayla
48 Part 48 Panik saat kehilangan Nayla
49 Part 49 Mutia kembali kerumah
50 Part 50 penyesalan tak berujung
51 Part 51 Dinner yang gagal
52 Part 52 Berkenalan dengan Asih
53 Part 53 Ketakutan
54 Part 54 Perhatian Kepsek
55 Part 55 Perawatan setelah operasi
56 Part 56 Kecemburuan Nayla
57 Part 57 Kesal
58 Part 58 Keputusan Mutia
59 Part 59 Bertemu hantu Asih
60 Part 60 Ketakutan
61 Part 61 Kecewa
62 Part 62 Resah
63 Part 63 Bermalam di rumah sakit
64 Part 64 Perasaan Rehan
65 Part 65 Kebimbangan
66 Part 66 Kacau
67 Part 67 Mencari masalah
68 Part 68 Ketakutan
69 Part 69 Kehilangan Nayla
70 Part 70 Efek dari penyakit kanker
71 Part 71 Rahasia yang terbongkar
72 Part 72 Disekap
73 Part 73 Salah culik
74 Part 74 Curhat
75 Part 75 Perasaan Dinda
76 Part 76 Kecewa Karena di tolak Yoga
77 Part 77 Merasa tersakiti
78 Part 78 Tersakiti
79 Part 79 Nasib sial
80 Part 80 Menerima adik angkat
81 Part 81 Tanggung jawab Yoga
82 Part 82 Dilema
83 Part 83 Terbalut masalah rumit
84 Part 84 Kehamilan yang berbahaya
85 Part 85 Di ikuti seseorang
86 Part 86 Berada dalam bahaya
87 Part 87Mencari keberadaan Nayla
88 Part 88 terjatuh ke dalam jurang
89 Part 89 Terbaring kritis
90 Part 90 Keanehan yang terjadi
91 Part 91 Putri angkat yang baik
92 Part 92 Menagih janji
93 Part 93 Kelembutan Yoga
94 Part 94 Malam yang romantis
95 Part 95 Sadar dari kritis.
96 Part 96 Galau
97 Part 97 Rekreasi di pantai
98 Part 98 Pertemuan yang tak di rencanakan
99 Part 99 Kabar yang menyakitkan
100 Part 100 Kabar gembira
101 Part 101 Hati yang resah
102 Part 102 Acara syukuran
103 Part 103 Kemesraan terlarang
104 Part 104 Kehamilan yang berbahaya
105 Part 105 Menuju Desa Ciledug
106 Part 106 Akhir yang mengharukan
107 Part 107 Tamu yang nekad
108 Part 108 Kesal
109 Part 109 Masalah baru
110 Part 110 Ungkapan perasaan
111 Part 111 Jatuh cinta
112 Part 112 Kejadian tak terduga
113 Part 113 Kekecewaan Lesti
114 Part 114 Jawaban Ramon
115 Part 115 Perintah kuliah di Jerman
116 Part 116 Membahas pernikahan Yoga
117 Part 117 Hari pernikahan Yoga
118 Part 118 Hancurnya perasaan Nayla
119 Part 119 Duka dalam pernikahan
120 Part 120 Rahasia Nayla
121 Part 121 keajaiban
122 Part 122 Kejadian aneh
123 Part 123 Kekecewaan Mutia
124 Part 124 Rencana Kartini
125 Part 125 Jodoh yang baik untuk Yuda
Episodes

Updated 125 Episodes

1
Part 1 Awal Pertemuan
2
Part 2 Kemuliaan hati Nayla
3
Part 3 Bantuan Yoga untuk Nayla
4
Part 4 Perjuangan demi sibuah hati.
5
Part 5 Perjuangan yang maksimal
6
Part 6 Perasaan tak menentu
7
Part 7 Rasa kagum
8
Part 8 Hasrat yang menggila
9
Part 9 kehadiran Yuda
10
Part 10 kegalauan hati yoga
11
Part 11 Kepolosan hati Yuda
12
Part 12 ketulusan
13
Part 13 Hasrat yang terkendali
14
Part 14 Pengabdian
15
Part 15 Mendapat pekerjaan baru
16
Part 16 Kembali ketengah keluarga
17
Part 17 Dapat kekasih baru
18
Part 18 Dinner
19
Part 19 Rahasia Nayla
20
Part 20 kebohongan Nayla
21
Part 21 Berkunjung
22
Part 22 bertemu teman semasa kecil
23
Part 23 Kecemburuan Nayla
24
Part 24 Bingung
25
Part 25 Kembali pulang
26
Part 26 Mengidap penyakit kanker rahim
27
Part 27 Kenangan masa lalu
28
Part 28 Mencari Ahli bedah profesional
29
Part 29 jadi relawan di daerah konflik
30
Part 30 Kecemasan hati Siska
31
Part 31 Perubahan sikap Nayla
32
Part 32 Bertamasya
33
Part 33 Tamasya Yang gagal
34
Part 34 Di tinggal pergi
35
Part 35 kembali pulang ke rumah
36
Part 36 Kembali pulang
37
Part 37 Gagal melakukan operasi
38
Part 38 Mutia mengalami kecelakaan
39
Part 39 Perawatan untuk Mutia
40
Part 40 Terlepas dari jebakan
41
Part 41 dr.rangga tiba di Indonesia
42
Part 42 Perhatian khusus Yoga pada Mutia
43
Part 43 Di kira maling
44
Part 44 Dapat kabar buruk
45
Part 45 Membesuk Nayla
46
Part 46 Nayla butuh kepastian
47
Part 47 Kehilangan Nayla
48
Part 48 Panik saat kehilangan Nayla
49
Part 49 Mutia kembali kerumah
50
Part 50 penyesalan tak berujung
51
Part 51 Dinner yang gagal
52
Part 52 Berkenalan dengan Asih
53
Part 53 Ketakutan
54
Part 54 Perhatian Kepsek
55
Part 55 Perawatan setelah operasi
56
Part 56 Kecemburuan Nayla
57
Part 57 Kesal
58
Part 58 Keputusan Mutia
59
Part 59 Bertemu hantu Asih
60
Part 60 Ketakutan
61
Part 61 Kecewa
62
Part 62 Resah
63
Part 63 Bermalam di rumah sakit
64
Part 64 Perasaan Rehan
65
Part 65 Kebimbangan
66
Part 66 Kacau
67
Part 67 Mencari masalah
68
Part 68 Ketakutan
69
Part 69 Kehilangan Nayla
70
Part 70 Efek dari penyakit kanker
71
Part 71 Rahasia yang terbongkar
72
Part 72 Disekap
73
Part 73 Salah culik
74
Part 74 Curhat
75
Part 75 Perasaan Dinda
76
Part 76 Kecewa Karena di tolak Yoga
77
Part 77 Merasa tersakiti
78
Part 78 Tersakiti
79
Part 79 Nasib sial
80
Part 80 Menerima adik angkat
81
Part 81 Tanggung jawab Yoga
82
Part 82 Dilema
83
Part 83 Terbalut masalah rumit
84
Part 84 Kehamilan yang berbahaya
85
Part 85 Di ikuti seseorang
86
Part 86 Berada dalam bahaya
87
Part 87Mencari keberadaan Nayla
88
Part 88 terjatuh ke dalam jurang
89
Part 89 Terbaring kritis
90
Part 90 Keanehan yang terjadi
91
Part 91 Putri angkat yang baik
92
Part 92 Menagih janji
93
Part 93 Kelembutan Yoga
94
Part 94 Malam yang romantis
95
Part 95 Sadar dari kritis.
96
Part 96 Galau
97
Part 97 Rekreasi di pantai
98
Part 98 Pertemuan yang tak di rencanakan
99
Part 99 Kabar yang menyakitkan
100
Part 100 Kabar gembira
101
Part 101 Hati yang resah
102
Part 102 Acara syukuran
103
Part 103 Kemesraan terlarang
104
Part 104 Kehamilan yang berbahaya
105
Part 105 Menuju Desa Ciledug
106
Part 106 Akhir yang mengharukan
107
Part 107 Tamu yang nekad
108
Part 108 Kesal
109
Part 109 Masalah baru
110
Part 110 Ungkapan perasaan
111
Part 111 Jatuh cinta
112
Part 112 Kejadian tak terduga
113
Part 113 Kekecewaan Lesti
114
Part 114 Jawaban Ramon
115
Part 115 Perintah kuliah di Jerman
116
Part 116 Membahas pernikahan Yoga
117
Part 117 Hari pernikahan Yoga
118
Part 118 Hancurnya perasaan Nayla
119
Part 119 Duka dalam pernikahan
120
Part 120 Rahasia Nayla
121
Part 121 keajaiban
122
Part 122 Kejadian aneh
123
Part 123 Kekecewaan Mutia
124
Part 124 Rencana Kartini
125
Part 125 Jodoh yang baik untuk Yuda

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!