Part 13 Hasrat yang terkendali

“Din, hallo. Din? Kenapa dimatikan?”

“Dari siapa Bang?” tanya Nayla dari balik gorden pintu.

“Dari teman,” jawab Yoga spontan.

“Apa dia cantik?” sambung Nayla lagi.

“Lumayan.”

Disaat bersamaan, handphone Dinda nyambung lagi, dan tampa sadar, Yoga mengaktifkannya dan semua pembicaraan Nayla terekam dan didengar oleh Dinda.

“Jadi Abang mau pulang ya?”

“Benar Nay, kata teman Abang , lamaran kerja Abang diterima.”

“Jadi kami tinggal dong."

" Hanya sebentar kok Nay, sehabis itu Abang kembali lagi kesini.”

“Yog, Yoga! kamu bicara ama Nayla ya?”

“Oh Dinda, handphone mu masih aktif?”

“Iya, tapi kamu sendiri yang mengaktifkannya."

l

“ Ooo, aku nggak sengaja."

“Pantesan aja kau betah berlama-lama disana. Dan tak ingat pulang.”

“Nggak juga besok aku akan pulang kok!”

“Ah yang benar kamu Yog?”

“Benar, apa aku pernah bohong padamu!”

“Jadi besok kau mau pulang Bang?” tanya Nayla memotong pembicaraan Yoga dengan Dinda.

“Iya Nay, Abang akan pulang sebentar, sekaligus jenguk Mama.”

“Dan juga Dinda kan?” bisik Nayla ditelinga Yoga.

Saat bisikan itu sampai ditelinga Yoga, darahnya langsung mendidih, denyut nadinya memompa tak lagi beraturan, pandangan mata Yoga penuh hasrat terhadap lawan yang berada dihadapannya.

Membuat pembicaraannya dengan Dinda terhenti seketika, tangan Nayla yang halus dan lembut tampa berbasa-basi menyelinap ketempat yang membuat Yoga terangsang birahinya.

“Yog, Yoga! Kenapa terhenti?” teriak Dinda di sana, Yoga tak lagi memperhatikan suara Dinda di dalam handphone, pikirannya terbagi disebabkan ulah Nayla.

Kemudian Yoga berdiri dan mendekap tubuh Nayla dengan penuh birahi, hasrat mereka saat itu sangat menggebu-gebu, Nayla diam saja dia begitu pasrah dengan apa yang bakalan dilakukan Yoga padanya.

“Besok Abang harus pulang Nay!”

“Nggak, Nay nggak izinkan Abang pulang!”

“Kenapa Nay?”

“Demi wanita itu kan!”

“Dinda maksud mu?”

“Iya, saat Abang bicara dengannya, Abang tampak ceria sekali, seakan-akan Abang nggak lihat lagi Nay yang berdiri disisi Abang.”

“Tapi Nay, kau itu istri Yuda, Abang nggak akan mengkhianati Yuda, nggak akan Nay!” tegas Yoga pada Nayla.

“Kalau bukan pengkhianatan lalu yang kita lakukan ini apa namanya? Tapi Nay nggak bisa Bang, Nay sangat mencintaimu.”

“Nggak Nay, Kau harus buang perasaan itu jauh-jauh dari pikiranmu."

“Nay nggak bisa Bang, Nay nggak bisa. Nay mohon jangan paksa Nay untuk melakukan semua itu.”

“Kenapa nggak bisa, Nay harus bisa dong, kalau nggak rumah tangga kalian akan hancur.”

“Itu sungguh nggak adil untuk Nay Bang.”

“Ingat Nay cintamu hanya untuk Yuda, dan bukan untuk orang lain.”

Bagai manapun cara Yoga menasihati Nayla, namun wanita itu tetap saja pada pendiriannya, jemarinya yang nakal terus saja membuat Yoga tak berdaya, bukan hanya itu saja, satu persatu Nayla melepas pakaiannya dihadapan Yoga, dan mendekatkan tubuhnya pada Yoga.

Merasakan kehangatan yang terlarang, Yoga langsung mendorong tubuh Nayla.

“Berikan Nay kepuasan Bang, penuhi hasrat Nay untuk kali ini aja, Nay mohon,” kata Nayla sembari jemarinya terus menerus merangsang tubuh Yoga.

“Hentikan itu Nay, Abang nggak mungkin melakukan itu pada Mu.”

“Kenapa tidak, bukan kah Nay udah pasrahkan semua itu pada Abang.”

“Oh, hentikan Nay, Abang nggak suka melihat Nay, selalu merendahkan diri seperti ini."

“Kenapa Bang? apa menurut Abang Nay udah terlalu rendah?”

“Abang mohon Nay, jangan dekatkan lagi tubuhmu ke Abang. Itu bahaya untuk kita Nay.”

“Nay nggak perduli, Abang pasti nggak mencintai Nay lagi kan?”

“Oh, tuhan, apa yang harus aku lakukan?” kata Yoga saat itu.

“Abang jahat!” teriak Nayla seraya menangis.

Melihat Nayla menangis histeris, Yoga pun merasa kasihan, akan tetapi, dia sengaja menghindar dan pergi keluar, agar bencana itu tak jadi mereka lakukan.

Setelah setengah jam berlalu, Yoga kembali masuk kedalam, dan memegang tangan Nayla dengan lembut.

“Bersabarlah sayang, hanya lima belas hari lagi, Yuda akan kembali untuk mu. Semua ini Abang lakukan demi kebaikan kita semua, agar tak ada yang terluka dan tersakiti.”

Mendengar kata-kata itu Nayla terhenyak disisi Yoga, hatinya terasa terbawa perasaan.

“Kau benar Bang, untuk apa menabur bunga kalau ada orang lain yang tersakiti dan terluka.”

“Kau sangat cantik Nay , bahkan kaulah wanita pertama yang paling cantik yang pernah Abang kenal. Beruntung sekali Yuda memilikimu, dia sangat menyayangi mu lebih dari segalanya.Tak ada yang kurang pada dirimu Nay, semuanya sempurna dimata Abang.”

“Lalu kenapa kau selalu bersikap dingin pada Nay selama ini, Bang?”

“Abang nggak bisa menjawabnya Nay!”

“Kenapa? karena wanita yang bernama Dinda itu kan?”

“Dia hanya teman Nay, tak lebih dari itu.”

“Kau bohong Bang, Kau tak pernah bisa menjawab semua pertanyaan yang Nay berikan,” kata Nayla dengan kesal.

Seraya menarik nafas Panjang, Yoga berdiri menghampiri jendela.

”Entahlah Nay, Abang sungguh nggak tau, mengapa Abang nggak bisa memberikan jawaban dari semua pertanyaan yang Nay berikan. Apakah Abang telah melakukan dosa besar pada Yuda? oh, tidak! tapi Abang nggak bisa memungkiri kenyataan yang ada.”

“Kalau begitu, hadapilah kenyataan yang ada, kau tak perlu merasa bersalah, karena semua ini adalah keinginan Nay sendiri,” kata Nayla seraya menyentuh dada bidang Yoga.

Merasakan sentuhan yang begitu lembut, hati Yoga merasa kembali bergetar, jantungnya berdetak begitu kuat, bagai mana bisa Yoga menghindar kalau Nayla selalu saja merayunya dan menyentuh tubuhnya.

Sungguh Yoga semakin tak berdaya. Disaat itu iblis pun datang meniupkan angin kenikmatan pada mereka berdua, lagi-lagi Nayla mencoba untuk merayu Yoga dan membuat keduanya semakin larut dan terseret oleh nafsu birahi.

Disaat-saat seperti itu, Yoga tersentak dan sadar degan apa yang hendak mereka lakukan.

“Astagfirullah, tidak!” kata Yoga seraya mendorong tubuh Nayla, hingga terjungkal.

“Ada apa Bang?” tanya Nayla heran.

“Kau gila Nay! kau sudah gila! kenapa kau paksakan dirimu untuk melakukan hal-hal yang tidak boleh dilakukan Nay, kau sudah gila Nay ! kita tak boleh melakukan ini Nay? Abang nggak mau Nay!” teriak Yoga seraya berlari menuju kamar mandi.

“Kau bodoh Bang, kau begitu naif! dasar kau pria bodoh Bang!” teriak Nayla seraya menangis histeris.

Sudah dua jam Yoga dikamar mandi, dia terpaku menatap langit-langit ruangan itu, hampir saja mereka melakukan nya , perlahan dia pun keluar menemui Nayla.

“Ada apa Bang?”

“Cukup Nay, berhentilah untuk selalu bertanya pada Abang, karena Abang nggak punya jawaban dari setiap pertanyaan mu itu.

Sekarang kenakan pakaianmu dan kembali kekamar. Abang tak akan pernah melukai kehormatan mu dan Yuda.”

“Kehormatan apa yang terluka Bang, toh kita tak melakukan apa-apa. kenapa kau merasa bersalah.

"cukup Nay, cukup! pergi kau kekamar Nay?” kata Yoga seraya menudingkan telunjuknya kehadapan Nayla .

Setelah mendengar ucapan Yoga, Nayla pun mengenakan pakaiannya dan berlari menuju kamarnya. Diruangan kamar itu Nayla menangis histeris.

Bersambung...

\*Selamat membaca\*

Terpopuler

Comments

👑Meylani Putri Putti

👑Meylani Putri Putti

udahlah yoga kau pulang saja sana tinggalkan saja si Nayla itu

2023-02-04

0

👑Meylani Putri Putti

👑Meylani Putri Putti

bener itu yoga kalau perempuan mah bisa dicari kalau saudara kan nggak bisa

2023-02-04

0

👑Meylani Putri Putti

👑Meylani Putri Putti

dasar Nayla perempuan gatel

2023-02-04

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1 Awal Pertemuan
2 Part 2 Kemuliaan hati Nayla
3 Part 3 Bantuan Yoga untuk Nayla
4 Part 4 Perjuangan demi sibuah hati.
5 Part 5 Perjuangan yang maksimal
6 Part 6 Perasaan tak menentu
7 Part 7 Rasa kagum
8 Part 8 Hasrat yang menggila
9 Part 9 kehadiran Yuda
10 Part 10 kegalauan hati yoga
11 Part 11 Kepolosan hati Yuda
12 Part 12 ketulusan
13 Part 13 Hasrat yang terkendali
14 Part 14 Pengabdian
15 Part 15 Mendapat pekerjaan baru
16 Part 16 Kembali ketengah keluarga
17 Part 17 Dapat kekasih baru
18 Part 18 Dinner
19 Part 19 Rahasia Nayla
20 Part 20 kebohongan Nayla
21 Part 21 Berkunjung
22 Part 22 bertemu teman semasa kecil
23 Part 23 Kecemburuan Nayla
24 Part 24 Bingung
25 Part 25 Kembali pulang
26 Part 26 Mengidap penyakit kanker rahim
27 Part 27 Kenangan masa lalu
28 Part 28 Mencari Ahli bedah profesional
29 Part 29 jadi relawan di daerah konflik
30 Part 30 Kecemasan hati Siska
31 Part 31 Perubahan sikap Nayla
32 Part 32 Bertamasya
33 Part 33 Tamasya Yang gagal
34 Part 34 Di tinggal pergi
35 Part 35 kembali pulang ke rumah
36 Part 36 Kembali pulang
37 Part 37 Gagal melakukan operasi
38 Part 38 Mutia mengalami kecelakaan
39 Part 39 Perawatan untuk Mutia
40 Part 40 Terlepas dari jebakan
41 Part 41 dr.rangga tiba di Indonesia
42 Part 42 Perhatian khusus Yoga pada Mutia
43 Part 43 Di kira maling
44 Part 44 Dapat kabar buruk
45 Part 45 Membesuk Nayla
46 Part 46 Nayla butuh kepastian
47 Part 47 Kehilangan Nayla
48 Part 48 Panik saat kehilangan Nayla
49 Part 49 Mutia kembali kerumah
50 Part 50 penyesalan tak berujung
51 Part 51 Dinner yang gagal
52 Part 52 Berkenalan dengan Asih
53 Part 53 Ketakutan
54 Part 54 Perhatian Kepsek
55 Part 55 Perawatan setelah operasi
56 Part 56 Kecemburuan Nayla
57 Part 57 Kesal
58 Part 58 Keputusan Mutia
59 Part 59 Bertemu hantu Asih
60 Part 60 Ketakutan
61 Part 61 Kecewa
62 Part 62 Resah
63 Part 63 Bermalam di rumah sakit
64 Part 64 Perasaan Rehan
65 Part 65 Kebimbangan
66 Part 66 Kacau
67 Part 67 Mencari masalah
68 Part 68 Ketakutan
69 Part 69 Kehilangan Nayla
70 Part 70 Efek dari penyakit kanker
71 Part 71 Rahasia yang terbongkar
72 Part 72 Disekap
73 Part 73 Salah culik
74 Part 74 Curhat
75 Part 75 Perasaan Dinda
76 Part 76 Kecewa Karena di tolak Yoga
77 Part 77 Merasa tersakiti
78 Part 78 Tersakiti
79 Part 79 Nasib sial
80 Part 80 Menerima adik angkat
81 Part 81 Tanggung jawab Yoga
82 Part 82 Dilema
83 Part 83 Terbalut masalah rumit
84 Part 84 Kehamilan yang berbahaya
85 Part 85 Di ikuti seseorang
86 Part 86 Berada dalam bahaya
87 Part 87Mencari keberadaan Nayla
88 Part 88 terjatuh ke dalam jurang
89 Part 89 Terbaring kritis
90 Part 90 Keanehan yang terjadi
91 Part 91 Putri angkat yang baik
92 Part 92 Menagih janji
93 Part 93 Kelembutan Yoga
94 Part 94 Malam yang romantis
95 Part 95 Sadar dari kritis.
96 Part 96 Galau
97 Part 97 Rekreasi di pantai
98 Part 98 Pertemuan yang tak di rencanakan
99 Part 99 Kabar yang menyakitkan
100 Part 100 Kabar gembira
101 Part 101 Hati yang resah
102 Part 102 Acara syukuran
103 Part 103 Kemesraan terlarang
104 Part 104 Kehamilan yang berbahaya
105 Part 105 Menuju Desa Ciledug
106 Part 106 Akhir yang mengharukan
107 Part 107 Tamu yang nekad
108 Part 108 Kesal
109 Part 109 Masalah baru
110 Part 110 Ungkapan perasaan
111 Part 111 Jatuh cinta
112 Part 112 Kejadian tak terduga
113 Part 113 Kekecewaan Lesti
114 Part 114 Jawaban Ramon
115 Part 115 Perintah kuliah di Jerman
116 Part 116 Membahas pernikahan Yoga
117 Part 117 Hari pernikahan Yoga
118 Part 118 Hancurnya perasaan Nayla
119 Part 119 Duka dalam pernikahan
120 Part 120 Rahasia Nayla
121 Part 121 keajaiban
122 Part 122 Kejadian aneh
123 Part 123 Kekecewaan Mutia
124 Part 124 Rencana Kartini
125 Part 125 Jodoh yang baik untuk Yuda
Episodes

Updated 125 Episodes

1
Part 1 Awal Pertemuan
2
Part 2 Kemuliaan hati Nayla
3
Part 3 Bantuan Yoga untuk Nayla
4
Part 4 Perjuangan demi sibuah hati.
5
Part 5 Perjuangan yang maksimal
6
Part 6 Perasaan tak menentu
7
Part 7 Rasa kagum
8
Part 8 Hasrat yang menggila
9
Part 9 kehadiran Yuda
10
Part 10 kegalauan hati yoga
11
Part 11 Kepolosan hati Yuda
12
Part 12 ketulusan
13
Part 13 Hasrat yang terkendali
14
Part 14 Pengabdian
15
Part 15 Mendapat pekerjaan baru
16
Part 16 Kembali ketengah keluarga
17
Part 17 Dapat kekasih baru
18
Part 18 Dinner
19
Part 19 Rahasia Nayla
20
Part 20 kebohongan Nayla
21
Part 21 Berkunjung
22
Part 22 bertemu teman semasa kecil
23
Part 23 Kecemburuan Nayla
24
Part 24 Bingung
25
Part 25 Kembali pulang
26
Part 26 Mengidap penyakit kanker rahim
27
Part 27 Kenangan masa lalu
28
Part 28 Mencari Ahli bedah profesional
29
Part 29 jadi relawan di daerah konflik
30
Part 30 Kecemasan hati Siska
31
Part 31 Perubahan sikap Nayla
32
Part 32 Bertamasya
33
Part 33 Tamasya Yang gagal
34
Part 34 Di tinggal pergi
35
Part 35 kembali pulang ke rumah
36
Part 36 Kembali pulang
37
Part 37 Gagal melakukan operasi
38
Part 38 Mutia mengalami kecelakaan
39
Part 39 Perawatan untuk Mutia
40
Part 40 Terlepas dari jebakan
41
Part 41 dr.rangga tiba di Indonesia
42
Part 42 Perhatian khusus Yoga pada Mutia
43
Part 43 Di kira maling
44
Part 44 Dapat kabar buruk
45
Part 45 Membesuk Nayla
46
Part 46 Nayla butuh kepastian
47
Part 47 Kehilangan Nayla
48
Part 48 Panik saat kehilangan Nayla
49
Part 49 Mutia kembali kerumah
50
Part 50 penyesalan tak berujung
51
Part 51 Dinner yang gagal
52
Part 52 Berkenalan dengan Asih
53
Part 53 Ketakutan
54
Part 54 Perhatian Kepsek
55
Part 55 Perawatan setelah operasi
56
Part 56 Kecemburuan Nayla
57
Part 57 Kesal
58
Part 58 Keputusan Mutia
59
Part 59 Bertemu hantu Asih
60
Part 60 Ketakutan
61
Part 61 Kecewa
62
Part 62 Resah
63
Part 63 Bermalam di rumah sakit
64
Part 64 Perasaan Rehan
65
Part 65 Kebimbangan
66
Part 66 Kacau
67
Part 67 Mencari masalah
68
Part 68 Ketakutan
69
Part 69 Kehilangan Nayla
70
Part 70 Efek dari penyakit kanker
71
Part 71 Rahasia yang terbongkar
72
Part 72 Disekap
73
Part 73 Salah culik
74
Part 74 Curhat
75
Part 75 Perasaan Dinda
76
Part 76 Kecewa Karena di tolak Yoga
77
Part 77 Merasa tersakiti
78
Part 78 Tersakiti
79
Part 79 Nasib sial
80
Part 80 Menerima adik angkat
81
Part 81 Tanggung jawab Yoga
82
Part 82 Dilema
83
Part 83 Terbalut masalah rumit
84
Part 84 Kehamilan yang berbahaya
85
Part 85 Di ikuti seseorang
86
Part 86 Berada dalam bahaya
87
Part 87Mencari keberadaan Nayla
88
Part 88 terjatuh ke dalam jurang
89
Part 89 Terbaring kritis
90
Part 90 Keanehan yang terjadi
91
Part 91 Putri angkat yang baik
92
Part 92 Menagih janji
93
Part 93 Kelembutan Yoga
94
Part 94 Malam yang romantis
95
Part 95 Sadar dari kritis.
96
Part 96 Galau
97
Part 97 Rekreasi di pantai
98
Part 98 Pertemuan yang tak di rencanakan
99
Part 99 Kabar yang menyakitkan
100
Part 100 Kabar gembira
101
Part 101 Hati yang resah
102
Part 102 Acara syukuran
103
Part 103 Kemesraan terlarang
104
Part 104 Kehamilan yang berbahaya
105
Part 105 Menuju Desa Ciledug
106
Part 106 Akhir yang mengharukan
107
Part 107 Tamu yang nekad
108
Part 108 Kesal
109
Part 109 Masalah baru
110
Part 110 Ungkapan perasaan
111
Part 111 Jatuh cinta
112
Part 112 Kejadian tak terduga
113
Part 113 Kekecewaan Lesti
114
Part 114 Jawaban Ramon
115
Part 115 Perintah kuliah di Jerman
116
Part 116 Membahas pernikahan Yoga
117
Part 117 Hari pernikahan Yoga
118
Part 118 Hancurnya perasaan Nayla
119
Part 119 Duka dalam pernikahan
120
Part 120 Rahasia Nayla
121
Part 121 keajaiban
122
Part 122 Kejadian aneh
123
Part 123 Kekecewaan Mutia
124
Part 124 Rencana Kartini
125
Part 125 Jodoh yang baik untuk Yuda

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!