BAB 13. KISAH MASA LALU

Begitu keluar dari area perbukitan dan berada di jalan utama, Jilena meletakkan kakinya dengan berat di pedal gas, mempercepat laju mobilnya, mencoba untuk melarikan diri dari kenangan menyakitkan tentang apa yang pernah terjadi di rumah danau itu pada malam yang naas itu. Dia mengendarai mobilnya mengitari tikungan. Terkadang, suara ban mobil berdecit akibat dia menginjak rem tiba-tiba saat berada ditikungan, ia mencoba untuk tetap fokus di jalan. Alih-alih merasa bebas, sekarang dia merasa terikat, terbatas, urutan-urutan kejadian dimasa lalu bermain di pikirannya yang kacau.

...****...

Enam minggu setelah malam yang penuh gairah di rumah danau, Jilena telah menemukan dia hamil. Berbeda dengan semua yang didengarnya sebagai remaja, hanya butuh satu waktu — suatu malam ketika dia menyerahkan dirinya pada Noah dan kini dia hamil. Noah akan kembali ke bangku kuliah dalam beberapa minggu lagi, dan Jilena telah merencanakan untuk menyelesaikan tahun terakhirnya di sekolah menengah dan melanjutkan ke perguruan tinggi. Tapi semuanya hancur berantakan setelah malam itu—semuanya berubah—setidaknya untuknya.

Orang pertama yang dia beri tahu tentang kehamilannya adalah sahabatnya Ramira. Mendengar kabar itu Ramira menangis bersama Jilena dan meratapi apa yang akan terjadi berikutnya, padanya dan bayinya. Kemudian Jilena memberi tahu Noah. Noah datang menjemputnya di rumahnya malam itu, dan mereka sedang dalam perjalanan ke bioskop. Dia mengarahkan mobilnya ke tempat parkir dan mematikan mesin.

Jilena meraih lengan kekar sang kekasih saat dia hendak meraih pegangan pintu. "Tunggu, Noah.” Dia berbalik dan menatapnya. "Aku punya sesuatu yang harus kukatakan padamu."kata Jilena.

"Apa itu?" Kerutan kecil dikening saat mengernyitkan alisnya, dia kembali duduk. Jilena berhenti sejenak, mencari kata-kata yang tepat untuk menyampaikan kabar kehamilannya agak Noah tidak begitu terkejut, tetapi tidak ada—kata yang tepat keluar dari mulutnya, kecuali. "Aku hamil."

"Hamil? Jangan becanda! Kita hanya melakukannya malam itu.”

"Aku tahu itu, tapi kita melakukannya berulang kali dan sekarang aku hamil." Dia menahan napas, menatap wajah Noah, menunggu  tanggapannya. Apakah Noah mencintainya seperti Jilena mencintainya? Dia menatapnya dalam diam untuk waktu yang lama, lalu akhirnya berbicara. “Kita tidak mungkin punya bayi.

Jilena bergeser di kursinya untuk menatap lurus padanya. “Kita tidak berbicara tentang anak anjing, Noah.” Jilena berpikir apa Noah bermaksud  menyuruhnya untuk aborsi.

“Tentu saja tidak, aku tahu itu, tapi aku akan kembali ke kampus dalam beberapa minggu lagi, aku—punya jadwal latihan sepak bola yang padat. Dan kamu masih memiliki satu tahun lagi untuk menyelesaikan sekolah menengah dan melanjutkan ke perguruan tinggi. Kita tidak bisa terjebak untuk membesarkan bayi. Pikirkan itu!”

Air mata membasahi wajahnya mendengar kata-kata Noah. Keputusasaan mengguncangnya dan Noah menggenggam tangannya. “Mungkin kita bisa—”

Jilena menarik diri darinya. "Ya Tuhan, jangan bilang--."

“Dengarkan aku, Noah. Kita bisa menikah. Aku akan selesaikan sekolahku dan menyusulmu ke kota. Perguruan tinggi memiliki perumahan untuk siswa yang sudah menikah, kita bisa tinggal di sana sampai bayi ini cukup besar untuk dititipkan dipenitipan anak. Kemudian aku bisa mulai mengambil kursus atau kuliah. Kamu bisa bekerja.”

“Tidak, itu tidak bisa.” Raut wajahnya berubah dalam kesedihan untuk sesaat, lalu—dia menyandarkan kepalanya dan menghembuskan napas. Terlihat ekspresi wajahnya sedikit melunak saat Noah mencondongkan tubuh ke arahnya dan berbicara. “Kita tidak mungkin menikah — itu tidak mungkin — kita masih terlalu muda untuk itu.”

Rahangnya mengeras, terlihat dia sedikit tegang saat berbicara. “Masa depan dan hidup kita masih panjang, Jilena. Sebaiknya kamu gugurkan kandunganmu, itu satu-satunya jalan terbaik.”

Itu yang Noah mau. Ya, dia tak ingin menikah dan punya anak sekarang. “Aku tidak akan pernah membunuh anak kita, tega sekali kau! ”bentak Jilena.

"Kalau begitu, kamu bisa  pertahankan kandunganmu, tapi setelah anak itu lahir, kamu harus berikan bayi itu untuk diadopsi," balasnya. “Mempertahankan bayi itu hanya akan menghancurkan hidup kita.”

"Apa?" Jilena terkejut, matanya melebar karena marah.

“Bukan begitu maksudku.” Dia menggelengkan kepalanya dan menjatuhkan dagunya dengan kejengkelan. Kemudian tatapan mereka bertemu dan Noah meraih lengannya. “Tidak masalah jika bayi itu laki-laki atau perempuan, saat ini masih berupa gumpalan kecil, jadi singkirkan.”

“Jangan konyol, Noah. Itu bukan gumpalan, itu bayi, —bayi kita.” Dia terlepas dari genggamannya. Dia tidak bisa lagi menahan air mata yang tumpah di pipinya. Mereka berdua tidak menginginkan semua ini terjadi namun mereka pikir bahwa mereka harus memberitahu orang tua mereka. Kedua orang tua mereka adalah teman baik. Sebenarnya, ayah Noah adalah klien terbesar ayahnya dan mereka berada di lingkaran sosial yang sama.

Takut dan gugup, Jilena dan Noah mengumpulkan orang tua mereka di satu ruangan, di rumah megah keluarga Arsyanendra, dan menyampaikan berita kehamilan Jilena kepada mereka. Ayah dan ibu tiri Noah sangat marah, orang tua Jilena merasa sangat malu. Tak ada satupun dari orang tua mereka yang menanyakan pendapat sepasang kekasih itu, tetapi Jilena mengungkapkan keinginnannya untuk mempertahankan kandungannya dan menikah.

Sementara Noah, dia ingin melakukan aborsi sehingga mereka berdua bisa melanjutkan hidup mereka. Dan akhirnya, kedua orang tua mereka memutuskan akan lebih baik jika Jilena pergi meninggalkan kota Lembayung, melahirkan bayinya, dan menyerahkan bayi itu untuk diadopsi.

Sangat mudah bagi mereka menolak kehadiran bayi itu, tanpa hati nurani mengucapkan kata-kata itu pada Jilena. Dengan alasan demi kebaikan dirinya dan masa depannya, seolah-oleh mereka peduli padanya. Dia tidak peduli apapun yang mereka sebut tentang bayinya, Jilena tahu dia akan selamanya memiliki ikatan emosional dengan anak itu.

Malam itu, keluarga Arsyanendra menawarkan untuk membiayai hidup Jilena dan biaya medis selama persalinan. Ada sesuatu yang kuat dan gelap di mata pria itu yang selalu membuatnya tidak nyaman berada di hadapannya, tapi malam ini—ayah Noah terlihat lebih buruk, dia seorang laki-laki yang tidak punya hati nurani. Didalam hatinya, Jilena yakin mungkin itu hal yang terbaik untuknya, dia tidak menjadi bagian dari keluarga arsyanendra. Malam ini, dia tahu siapa sebenarnya keluarga Arsyanendra.

Ayah Jilena berdiri dan dengan suara keras berkata “Ini kesalahan kalian berdua!” sambil mengarahkan jarinya pada Jilena dan Noah, “Kalian sudah membuat keluarga malu!” Jadi keputusan akhir telah dibuat. Demi kebaikan semua pihak, orang tuanya berkata, Jilena akan dikirim ke rumah neneknya dan tinggal disana sampai—bayinya lahir dan diserahkan untuk diadopsi, dan Noah akan melanjutkan kuliah dan karirnya sebagai pemain sepak bola, seperti keinginanya. Sejak hari itu, ayah Jilena berubah dan tidak pernah memperlakukannya sama seperti sebelumnya. Dia membangun dinding pembatas yang tinggi dan kokoh diantara mereka.

...***********...

Terpopuler

Comments

beby

beby

anaknya lahir ga ya

2023-03-18

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 JILENA MARGARETHA
2 BAB 2 MASALAH BERUNTUN
3 BAB 3. DIUSIR DARI APARTEMEN
4 BAB 4. KABAR DUKA
5 BAB 5. TANTE DEWI
6 BAB 6. KEMBALI KE KOTA LEMBAYUNG
7 BAB 7. BERTEMU NOAH ARSYANENDRA
8 BAB 8. RUMAH TUA
9 BAB 9. MELAMAR KERJA
10 BAB 10. WASIAT
11 BAB 11. PENEMUAN MAYAT
12 BAB 12. DANAU HIJAU
13 BAB 13. KISAH MASA LALU
14 BAB 14. MENELUSURI TKP
15 BAB 15. MENCARI KEBENARAN
16 BAB 16. MAKAN MALAM KELUARGA
17 BAB 17. BERTEMU NOAH LAGI
18 BAB 18. MAKAN SIANG BERDUA
19 BAB 19. TAMAN BANGAU
20 BAB 20. FOTO DI LIONTIN
21 BAB 21. IDENTITAS MAYAT TERUNGKAP
22 BAB 22. ACARA PEMAKAMAN
23 BAB 23. MENCARI BUKTI
24 BAB 24. PERSELINGKUHAN ARSYANENDRA
25 BAB 25. RAHASIA KELUARGA ARSYANENDRA
26 BAB 26. MAKAN MALAM DENGAN NOAH
27 BAB 27. BERDAMAI DENGAN MASA LALU
28 BAB 28. JONATHAN CEMBURU
29 BAB 29. BERSAMA JONATHAN
30 BAB 30. DUA DUDA KEREN
31 BAB 31. JONATHAN DAN VINO
32 BAB 32. ARLINA ARSYANENDRA
33 BAB 33. KECURIGAAN
34 BAB 34. BUKTI REKENING BANK
35 BAB 35. MENYELIDIKI BUKTI TRANSFER
36 BAB 36. BERTEMU RATIH ARSYANENDRA
37 BAB 37. PENGAKUAN RATIH
38 BAB 38. NOAH DAN RAMIRA
39 BAB 39. ANCAMAN TUAN ARSYANENDRA
40 BAB 40. ANCAMAN BALIK DARI JILENA
41 BAB 41. MENGAMBIL SAMPEL DNA
42 BAB 42. MENYERAHKAN BUKTI
43 BAB 43. SENTUHAN JONATHAN
44 BAB 44. PEMBAGIAN WARISAN
45 BAB 45. DI TAMAN KOTA
46 BAB 46. SIAPA AYAH KANDUNG RAMIRA?
47 BAB 47. NOAH ARSYANENDRA DITANGKAP
48 BAB 48. MENGUNJUNGI NOAH
49 BAB 49. NOAH MINTA MAAF
50 BAB 50. PENGGELEDAHAN
51 BAB 51. BUKTI DARAH
52 BAB 52. KEMARAHAN SARAH
53 BAB 53. PERSIDANGAN NOAH
54 BAB 54. MEREKAM PERCAKAPAN
55 BAB 55. BUKTI BARU
56 BAB 56. BUKTI KANCING
57 BAB 57. APAKAH PAPA TERLIBAT?
58 BAB 58. MENEMUKAN PACAR MARIANA
59 BAB 59. VINO
60 BAB 60. THE UPPER SPOT CAFE
61 BAB 61. HENDRA BASKORO
62 BAB 62. KETERANGAN HENDRA
63 BAB 63. MENCARI BUKTI LAIN
64 BAB 64. REKAMAN DVD
65 BAB 65. REKAMAN DVD 2
66 BAB 66. PROSES INTEROGASI
67 BAB 67. INTEROGASI 2
68 BAB 68. KEBENARAN TERUNGKAP
69 BAB 69. MERAYAKAN KEMENANGAN
70 BAB 70. MEMAAFKAN
Episodes

Updated 70 Episodes

1
BAB 1 JILENA MARGARETHA
2
BAB 2 MASALAH BERUNTUN
3
BAB 3. DIUSIR DARI APARTEMEN
4
BAB 4. KABAR DUKA
5
BAB 5. TANTE DEWI
6
BAB 6. KEMBALI KE KOTA LEMBAYUNG
7
BAB 7. BERTEMU NOAH ARSYANENDRA
8
BAB 8. RUMAH TUA
9
BAB 9. MELAMAR KERJA
10
BAB 10. WASIAT
11
BAB 11. PENEMUAN MAYAT
12
BAB 12. DANAU HIJAU
13
BAB 13. KISAH MASA LALU
14
BAB 14. MENELUSURI TKP
15
BAB 15. MENCARI KEBENARAN
16
BAB 16. MAKAN MALAM KELUARGA
17
BAB 17. BERTEMU NOAH LAGI
18
BAB 18. MAKAN SIANG BERDUA
19
BAB 19. TAMAN BANGAU
20
BAB 20. FOTO DI LIONTIN
21
BAB 21. IDENTITAS MAYAT TERUNGKAP
22
BAB 22. ACARA PEMAKAMAN
23
BAB 23. MENCARI BUKTI
24
BAB 24. PERSELINGKUHAN ARSYANENDRA
25
BAB 25. RAHASIA KELUARGA ARSYANENDRA
26
BAB 26. MAKAN MALAM DENGAN NOAH
27
BAB 27. BERDAMAI DENGAN MASA LALU
28
BAB 28. JONATHAN CEMBURU
29
BAB 29. BERSAMA JONATHAN
30
BAB 30. DUA DUDA KEREN
31
BAB 31. JONATHAN DAN VINO
32
BAB 32. ARLINA ARSYANENDRA
33
BAB 33. KECURIGAAN
34
BAB 34. BUKTI REKENING BANK
35
BAB 35. MENYELIDIKI BUKTI TRANSFER
36
BAB 36. BERTEMU RATIH ARSYANENDRA
37
BAB 37. PENGAKUAN RATIH
38
BAB 38. NOAH DAN RAMIRA
39
BAB 39. ANCAMAN TUAN ARSYANENDRA
40
BAB 40. ANCAMAN BALIK DARI JILENA
41
BAB 41. MENGAMBIL SAMPEL DNA
42
BAB 42. MENYERAHKAN BUKTI
43
BAB 43. SENTUHAN JONATHAN
44
BAB 44. PEMBAGIAN WARISAN
45
BAB 45. DI TAMAN KOTA
46
BAB 46. SIAPA AYAH KANDUNG RAMIRA?
47
BAB 47. NOAH ARSYANENDRA DITANGKAP
48
BAB 48. MENGUNJUNGI NOAH
49
BAB 49. NOAH MINTA MAAF
50
BAB 50. PENGGELEDAHAN
51
BAB 51. BUKTI DARAH
52
BAB 52. KEMARAHAN SARAH
53
BAB 53. PERSIDANGAN NOAH
54
BAB 54. MEREKAM PERCAKAPAN
55
BAB 55. BUKTI BARU
56
BAB 56. BUKTI KANCING
57
BAB 57. APAKAH PAPA TERLIBAT?
58
BAB 58. MENEMUKAN PACAR MARIANA
59
BAB 59. VINO
60
BAB 60. THE UPPER SPOT CAFE
61
BAB 61. HENDRA BASKORO
62
BAB 62. KETERANGAN HENDRA
63
BAB 63. MENCARI BUKTI LAIN
64
BAB 64. REKAMAN DVD
65
BAB 65. REKAMAN DVD 2
66
BAB 66. PROSES INTEROGASI
67
BAB 67. INTEROGASI 2
68
BAB 68. KEBENARAN TERUNGKAP
69
BAB 69. MERAYAKAN KEMENANGAN
70
BAB 70. MEMAAFKAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!