13. Menikah

“Ayo Sayang ikut Mama, kamu mandi dulu. Apa Guntur marah-marah, jadi kamu ikut dalam keadaan berantakan seperti ini.” Hasna merapikan rambut Yumna yang carut-marut.

“Enggak Tante, Ara tadi yang maksa ikut, buru-buru jadi gak sempat sisiran.” Jawab Yumna berbohong mengikuti perempuan paruh baya itu ke kamar tamu.

"Jangan sungkan, panggil Mama aja. Teman-teman Guntur juga panggilnya Mama."  Ujar Hasna, Yumna mengangguk ragu.

“Mandilah, Mama tinggal dulu ke belakang.” Perempuan paruh baya itu meninggalkan Yumna sendirian di kamar.

Kenapa semua orang baik padanya, kecuali pria dewasa yang tidak mau dipanggil Om itu. Semakin banyak orang yang berbaik hati padanya, maka semakin banyak orang yang dia repotkan.

Ia bingung harus mengadu kemana. Pulang? Pasti Daddy sudah menyiapkan acara pernikahan untuknya. Diam di keluarga ini akan menyusahkan saja.

"Melamun lagi!" Tegur Guntur membawakan pakaian ganti untuk Yumna.

"Nggak melamun, cuma lagi mikir," sahut Yumna manyun.

"Mikir mau kabur dari sini!" Pria itu memasukkan tangan ke saku celana, bersandar di daun pintu setelah melempar pakaian yang dibawanya ke tempat tidur.

"Ara dari semalam belum ganti pakaian dalam," gadis itu mengalihkan pembicaraan.

Guntur menghela napas panjang, ingin sekali menari-narik rambut gadis ini saking kesalnya.

"Mau aku pinjamkan punya Mama, hah!!"

"Pinjam duit, Ara mau beli. Nanti uangnya Ara ganti kalau sudah kerja." Katanya seraya menjulurkan tangan pada Guntur.

"Kau ini menyusahkan!" Geram, Guntur mengacak-ngacak rambut Yumna dengan kedua tangannya. Ingin menjambak, tapi tidak tega.

"Rambut Ara rusak, ini sudah lama gak ke salon." Katanya menyisir rambut dengan jari-jemari.

"Abang, nikah itu enak gak. Ara mau nikah aja biar gak nyusahin kalian. Gak bikin Abang repot lagi," gumam Yumna pelan.

"Nikah itu enak kalau kalian sama-sama mencintai dan bisa menghargai," jawab Guntur. Dia saja belum menikah mana tau rasanya menikah. Yang dia lihat perempuan hanya merepotkan saja.

"Abang sudah menikah?" Tanya Yumna, Guntur menggeleng pasti. "Kenapa?" Tanya gadis itu lagi.

"Perempuan hanya menyusahkan saja!"

Yumna mengangguk-angguk, "tapi yang melahirkan Abang juga perempuan."

"Sudahlah aku malas berdebat, mandi sana. Jangan coba-coba pergi dari rumah ini!" Peringat Guntur.

"Iya, Ara gak akan kabur. Ara tau diri kok, gak boleh menyusahkan orang lagi." Gumamnya sendu.

Guntur keluar dari kamar Yumna mendatangi sang ibu di dapur. Terlalu lama bersama gadis itu bisa-bisa nanti dia semakin iba.

“Mah, Guntur mau pergi sebentar. Nitip anak kecil itu dulu ya?” pamit Guntur mengecup pipi sang mama.

“Kamu mau kemana? Katanya tadi mau tidur.”

“Ada urusan sebentar Mah, nanti aku pulang kalau ingat.” Jawab Guntur dengan cengiran lebar.

“Jangan macam-macam, kamu menelantarkan anak orang, hah. Atau Mama akan langsung nikahkan kamu sama anak kecil itu!”

“Guntur gak telantarin Mah, buktinya Guntur bawa ke sini. Bukan Guntur tinggal di pinggir jalan,” sahut Guntur asal. Membuat sang mama tambah kesal, setelahnya dia melimpir kabur dari dapur.

"Punya anak laki satu, kelakuannya masyaAllah." Gumam Hasna sambil membuat adonan kue kering.

“Abang mana Mah?” tanya Yumna. Setelah selesai mandi ia menyusul pemilik rumah ke dapur. Dia sudah menggunakan baju yang lebih layak pakai.

“Katanya ada urusan sebentar, kamu tunggu aja di sini ya Sayang.” Ujar Hasna, Yumna mengangguk pelan. Semoga Guntur tidak sengaja meninggalnya di sini seperti anak orang hilang.

“Kamu sudah sarapan Sayang?”

“Sudah, tapi Ara boleh coba itu?” tanyanya tanpa sungkan melihat cemilan yang Hasna buat, sepertinya sangat enak.

“Makanlah sepuasnya, ini biasanya Mama bikin buat Guntur. Dia sangat suka nyemil, jadi Mama selalu sediakan kalau dia pulang.”

Yumna mengangguk saja, tapi mulutnya tidak berhenti mengunyah. "Enak," gumamnya.

"Kamu suka?"

"Banget," Yumna tersenyum lebar.

"Makanlah yang banyak, nanti Mama siapin buat kamu bawa pulang." Hasna ikut tersenyum, gadis itu sepertinya tidak pemalu.

“Ara boleh berkeliling di rumah ini Mah?” tanya Yumna. Dia tidak melihat satupun pelayan di rumah besar ini.

“Boleh, sendirian gak papa. Mama gak bisa menemani, ini masih banyak.” Hasna menunjuk pada adonan yang sedang dia cetak.

“Iya gak papa, Ara sendirian aja Mah.” Ujar Yumna, dengan semangat ia keluar dari pintu belakang berkeliling di sekitar rumah.

Gadis itu berhenti di dekat kolam renang. Seperti anak kecil memain-mainkan air. Sedari kecil dia memang terbiasa hidup sendirian tidak punya teman. Kalau ingin pergi keluar pasti harus dikawal.

Dari SD sampai SMA dia homeschooling, baru saat kuliah Yumna melihat dunia luar, itupun tidak lepas dari bodyguard yang mengikutinya. Karena itu juga dia ketangkap basah saat pacaran dengan Geo.

“Ara pulang!!” Aga menarik Yumna dari belakang.

“Abaang!” Teriak Yumna tertahan karena mulutnya langsung dibekap sang kakak dengan sapu tangan.

Yumna hanya menendang-nendang semampunya agar bisa terlepas. Tapi gagal, Aga menggendongnya ke mobil. Mereka keluar dari pintu belakang, penjaga di saja sudah Aga amankan.

Aga melepaskan bekapannya saat mobil sudah melaju keluar dari kediaman Guntur. Pria itu memeluk sang adik dengan penuh kasih sayang.

"Maafkan Abang Sayang, ini semua demi kebaikan Ara."

"Abang jahat," gumam Yumna.

"Ara ngertikan kenapa selama ini Daddy tidak mengenalkan Ara pada siapapun. Semua untuk Ara Sayang."

"Apa kalau Ara menikah, Ara gak akan dikejar-kejar lagi?"

"Iya Sayang, kalau Ara menikah mereka gak akan mengejar Ara lagi. Ara akan aman." Aga membelai lembut pipi sang adik, "Abang sayang sama Ara. Kami gak mau Ara terluka."

"Ara mau menikah asal Abang lepasin Geo," pinta Yumna.

"Geo itu jahat Sayang, dia gak baik buat Ara. Selama ini dia cuma pura-pura baik sama Ara." Jelas Aga, tapi adiknya itu menggeleng tidak percaya.

"Ara akan menikah kalau Abang lepaskan Geo!" Tegas Yumna.

"Nanti Abang bilang sama Daddy," Aga mengusap-usap bahu sang adik. Selama ini dia tidak pernah memperlakukan adiknya ini dengan kasar. Hanya saat Yumna kabur Aga jadi kalang kabut dan terbawa emosi.

"Abang janji? Abang gak bohongin Ara kan?"

"Enggak Sayang," Aga mengecup kening adik kecilnya. Setelah ini mereka akan sulit menemui Yumna. Sebenarnya dia juga tidak setuju dengan pernikahan ini. Tapi hanya pernikahan ini yang bisa menyelamatkan Yumna.

"Istirahatlah, setelah ini akan melelahkan buat kamu Sayang. Maafkan Abang hanya bisa melindungimu dengan cara seperti ini."

"Ara takut Bang," lirih Yumna pelan.

"Ara akan baik-baik saja, walau nanti Abang gak ada di dekat Ara. Tapi Abang akan menjaga Ara dari jauh. Percaya sama Abang, Sayang."

"Apa calon suami Ara orang baik?" Yumna menatap sang kakak dengan sendu.

Aga tidak bisa menjawab, bagaimana bisa dikatakan baik. Kalau orang yang selama ini memburu Yumna adalah orang yang ingin menikahinya.

Terpopuler

Comments

Nani Suryani

Nani Suryani

ada di dunia Kiya yang selalu ada jawaban untik lawan debatnya. berarti Yara, Kiya menuruni sifat mommy Ara.

2024-05-14

0

dementor

dementor

👍👍👍👍👍

2023-05-15

0

Febriyantari Dwi

Febriyantari Dwi

Orang 6g memburu Yumna ,orang yg mau manikainya?!?... siapa ya?....

2022-09-23

0

lihat semua
Episodes
1 01. Pergi Dari Rumah
2 02. Pertolongan
3 03. Hotel
4 04. Introgasi
5 05. Tanggung Jawab
6 06. Terusik
7 07. Putri Tersembunyi
8 08. Cincin
9 09. Di Jemput
10 10. Ara
11 11. Apes
12 12. Merepotkan
13 13. Menikah
14 14. Takdir Ara
15 15. Berhak Bahagia
16 16. Diserang
17 17. Spy
18 18. Singa Betina Kecil
19 19. Diusir
20 20. Geo
21 21. Pertemuan
22 22. Memaksa Tuhan
23 23. Penasaran
24 24. Brownies
25 25. Rekaman
26 26. Lengket
27 27. Pertengkaran
28 28. Amarah
29 29. Racun
30 30. Pemakaman
31 31. Remuk
32 32. Cemas
33 33. Comeback
34 34. Kebencian
35 35. Jaga Ara
36 36. Wasiat
37 37. Usil
38 38. Sheryl
39 39. Khawatir
40 40. Pelukan
41 41. Mimpi
42 42. Ketiduran
43 43. Maaf
44 44. Drama
45 45. Bertemu
46 46. Aneh
47 47. Galau
48 48. Kepergok
49 49. Pusing
50 50. Jenuh
51 51. Masih Cinta
52 52. Perdebatan
53 53. Ketuaan
54 54. Penyerangan
55 55. Ayo Menikah
56 56. Mau Menikah!
57 57. Overdosis
58 58. Salah Apa?
59 59. Menderita
60 60. Ragu
61 61. Gagal Fitting
62 62. Dingin
63 63. Bosan
64 64. Vampir
65 65. Baby Girl
66 66. Frustasi
67 67. Kuliah
68 68. Tugas
69 69. Takut
70 70. Kesepian
71 71. Nasehat
72 72. Amarah
73 73. Berkecamuk
74 74. Balkon
75 75. Kaget
76 76. Rindu
77 77. Salah Apa?
78 78. Pusing
79 79. Mertua
80 80. Demam
81 81. Akting
82 82. Di Ujung Nyawa
83 83. Takut Kehilangan
84 84. Ikhtiar
85 85. Taman
86 86. Misi Balas Dendam
87 87. Menantang
88 88. Rencana
89 89. Mimpi Buruk
90 90. Selesai
91 91. Sadar
92 92. Menculik
93 93. Batu
94 94. Sandiwara
95 95. Drama Lagi
96 96. Merajuk
97 97. Sup
98 98. Lagi
99 99. Harus Apa?
100 100. Serba Salah
101 101. Mendidih
102 102. Emosi
103 103. Pulang
104 104. Curiga
105 105. Terombang Ambing
106 106. Pengobat Luka
107 107. Lapar
108 108. Tom Yum
109 109. Kalah
110 110. Kemasukan Setan
111 111. Bayaran
112 112. I Miss You
113 113. Cacing
114 114. Berenang
115 115. Sayang
116 116. Suamiku
117 117. Bertemu
118 118. Cookies
119 119. Nefa Kabur
120 120. Baby Gemoy
121 121. Kecelakaan
122 122. Nasya
123 123. Om Penculik Menyebalkan
124 124. Gembul
125 125. Baby Bian
126 126. Rebutan
127 127. Haus
128 128. Rewel
129 129. Baby Titipan
130 130. Liburan
131 131. Arraz
132 132. Jodoh
133 133. Kabar Duka
134 134. Yara
135 135. Malaikat Kecil
136 136. Dua Baby
137 137. Cemburu
138 138. Kantin
139 139. Pengganggu
140 140. Sayang Bukan Abang
141 Pengumuman
Episodes

Updated 141 Episodes

1
01. Pergi Dari Rumah
2
02. Pertolongan
3
03. Hotel
4
04. Introgasi
5
05. Tanggung Jawab
6
06. Terusik
7
07. Putri Tersembunyi
8
08. Cincin
9
09. Di Jemput
10
10. Ara
11
11. Apes
12
12. Merepotkan
13
13. Menikah
14
14. Takdir Ara
15
15. Berhak Bahagia
16
16. Diserang
17
17. Spy
18
18. Singa Betina Kecil
19
19. Diusir
20
20. Geo
21
21. Pertemuan
22
22. Memaksa Tuhan
23
23. Penasaran
24
24. Brownies
25
25. Rekaman
26
26. Lengket
27
27. Pertengkaran
28
28. Amarah
29
29. Racun
30
30. Pemakaman
31
31. Remuk
32
32. Cemas
33
33. Comeback
34
34. Kebencian
35
35. Jaga Ara
36
36. Wasiat
37
37. Usil
38
38. Sheryl
39
39. Khawatir
40
40. Pelukan
41
41. Mimpi
42
42. Ketiduran
43
43. Maaf
44
44. Drama
45
45. Bertemu
46
46. Aneh
47
47. Galau
48
48. Kepergok
49
49. Pusing
50
50. Jenuh
51
51. Masih Cinta
52
52. Perdebatan
53
53. Ketuaan
54
54. Penyerangan
55
55. Ayo Menikah
56
56. Mau Menikah!
57
57. Overdosis
58
58. Salah Apa?
59
59. Menderita
60
60. Ragu
61
61. Gagal Fitting
62
62. Dingin
63
63. Bosan
64
64. Vampir
65
65. Baby Girl
66
66. Frustasi
67
67. Kuliah
68
68. Tugas
69
69. Takut
70
70. Kesepian
71
71. Nasehat
72
72. Amarah
73
73. Berkecamuk
74
74. Balkon
75
75. Kaget
76
76. Rindu
77
77. Salah Apa?
78
78. Pusing
79
79. Mertua
80
80. Demam
81
81. Akting
82
82. Di Ujung Nyawa
83
83. Takut Kehilangan
84
84. Ikhtiar
85
85. Taman
86
86. Misi Balas Dendam
87
87. Menantang
88
88. Rencana
89
89. Mimpi Buruk
90
90. Selesai
91
91. Sadar
92
92. Menculik
93
93. Batu
94
94. Sandiwara
95
95. Drama Lagi
96
96. Merajuk
97
97. Sup
98
98. Lagi
99
99. Harus Apa?
100
100. Serba Salah
101
101. Mendidih
102
102. Emosi
103
103. Pulang
104
104. Curiga
105
105. Terombang Ambing
106
106. Pengobat Luka
107
107. Lapar
108
108. Tom Yum
109
109. Kalah
110
110. Kemasukan Setan
111
111. Bayaran
112
112. I Miss You
113
113. Cacing
114
114. Berenang
115
115. Sayang
116
116. Suamiku
117
117. Bertemu
118
118. Cookies
119
119. Nefa Kabur
120
120. Baby Gemoy
121
121. Kecelakaan
122
122. Nasya
123
123. Om Penculik Menyebalkan
124
124. Gembul
125
125. Baby Bian
126
126. Rebutan
127
127. Haus
128
128. Rewel
129
129. Baby Titipan
130
130. Liburan
131
131. Arraz
132
132. Jodoh
133
133. Kabar Duka
134
134. Yara
135
135. Malaikat Kecil
136
136. Dua Baby
137
137. Cemburu
138
138. Kantin
139
139. Pengganggu
140
140. Sayang Bukan Abang
141
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!