02. Pertolongan

Disarankan membaca story Ajari Aku Mencintaimu terlebih dulu untuk mengenal keluarga Guntur 😊.

Bantu support cerita ini biar banyak diihat pembaca lain, aku usahakan up setiap hari buat kalian😊.

...🌷🌷🌷...

Yumna tidak tau harus kemana, dia berjalan tanpa menggunakan sendal keluar dari hotel. Gadis berusia dua puluh satu tahun itu nekat kabur dari rumah tanpa membawa apa-apa.

Karena berjalan sambil melamun Yumna menabrak seorang perempuan cantik, “maaf,” lirihnya sambil menundukkan kepala malu.

Entah sudah sejauh mana dia menyisiri jalan dengan kakinya yang sakit. Ia berada di depan sebuah ruko dekat taman. Yumna melirik ke toko yang menjual berbagai macam makanan, perut yang sejak siang kemaren tidak diisi melakukan aksi protesnya. Tapi ia tak memiliki uang.

“Ah, tidak papa.” Perempuan itu meneliti penampilan Yumna dari atas hingga bawah, pakaiannya bermerek tapi gadis itu tidak menggunakan alas kaki.

“Kakinya terluka mbak. Ayo saya obati di dalam,” ajak perempuan itu.

“Jangan takut, ayo.” Anindi menuntun Yumna masuk ke tokonya. Ya, perempuan itu adalah Anindi, istri Tomi.

Yumna mengangguk mengikuti perempuan itu, dia di ajak ke sebuah ruangan yang besar.

Anindi meminta pegawainya untuk mengambilkan air dan kotak obat. Ia berjongkok memasukkan kaki Yumna ke dalam baskom. Gadis itu cepat mencegahnya.

“Jangan Bu, saya bisa sendiri.” Tolak Yumna halus, memasukkan kakinya sendiri ke dalam baskom dan mencucinya.

“Bibiiii, kaki kakaknya kenapa?” tanya Arraz saat melihat kaki yang diamati bibinya itu luka-luka.

Arraz merupakan putra Ghani, ia baru datang berkeliling bersama babysitter. Kedua orang tuanya sedang berbulan madu, jadi ia ikut sang bibi.

“Luka Sayang, Arraz duduk di sana ya. Bibi obatin kaki kakak ini dulu,” ujar Anindi. Bocah berusia tiga tahun itu mengangguk. Menurut pada bibinya, duduk di samping Yumna.

“Saya sendiri aja Bu,” Yumna mengambil salep di tangan Anindi dengan sopan.

“Kamu mau kemana?” tanya Anindi hati-hati. Gadis yang sedang dia tolong ini seperti sedang punya masalah.

“Gak tau mau kemana Bu,” jawab Yumna sambil tersenyum. Tiba-tiba perutnya berbunyi nyaring.

“Kakak belum makan?” tanya Arraz.

Yumna mengangguk malu, mau tidak jujur dia bisa semakin kelaparan. Biarlah harga dirinya anjlok karena meminta belas kasihan orang lain.

"Kakak tunggu sebentar," Arraz turun dari sofa berlari kecil keluar diikuti babysitter.

Anindi tersenyum melihat keponakannya yang sangat murah hati itu. Dia tau kemana Arraz pergi.

“Tinggallah di sini untuk sementara, kebetulan saya sedang mencari karyawan.” Ucap Anindi sedikit berbohong, agar gadis itu tidak menolak dan menjatuhkan harga dirinya karena merasa dikasihani. 

“Benarkah saya boleh bekerja di sini.” Ucap Yumna dengan berbinar cerah, “tapi saya tidak membawa ijazah atau apapun."

“Tidak perlu ijazah, yang penting kamu bekerja dengan sungguh-sungguh dan jujur. Saya bisa memanggilmu siapa?” ujar Anindi ramah.

“Yumna,” jawab gadis itu ceria karena sudah mendapatkan tempat tinggal dan pekerjaan sekaligus.

Sungguh Tuhan Maha baik mengirimkan orang-orang baik untuk menolongnya, dari tadi malam hingga sekarang. Tanpa tau dua orang yang menolongnya itu tinggal satu atap.

“Saya Nindi, kamu jangan sungkan. Nanti ada yang mengajarimu di sini." Istri Tomi itu mengambil posisi duduk di samping Yumna.

“Terimakasih bantuannya Bu,” ucap Yumna tulus. Dia merasa sangat terbantu dengan pekerjaan dan tempat tinggal ini.

“Tidak perlu memanggil dengan formal begitu,” ucap Anindi seraya tersenyum.

"Kakak makan dulu, Arraz sudah belikan makanan buat kakak." Ujar Arraz meminta pada babysitter untuk meletakkan makanan di meja.

"Makanlah, jangan malu." Anindi mendudukkan Arraz di sampingnya.

"Dedek mau makan juga?" Gumam Arraz seraya mengelus-elus perut Anindi.

"Belum Sayang, kita nanti makan bareng Paman aja ya."

Yumna tersenyum melihat bocah kecil yang sangat penurut pada perempuan yang dipanggilnya bibi itu. Ia membuka plastik yang berisi nasi lengkap dengan air minumnya.

"Kakak mau kue enak?" Tawar Arraz, "semua kue di sini enak." Promosi bocah itu.

"Eemm, ini sudah cukup." Tolak Yumna sungkan sambil menyuap nasi porsi jumbonya.

Tapi anak lelaki itu tidak mendengarkan perkataan Yumna. Turun dari sofa kemudian berlari kecil meminta pegawai toko untuk membawakannya beberapa potong kue.

"Jangan malu-malu, habiskan makannya. Atau saya pergi dari sini dulu biar kamu gak malu." Perempuan yang sedang hamil itu khawatir gadis di sampingnya ini malu untuk makan karena ada dia di sana.

"Jangan, Ibu di sini aja." Cegah Yumna, mana mungkin dia mengusir pemilik toko yang baru menjadi bosnya ini.

"Ini semua buat kakak," seru Arraz dengan senyuman cerah saat pegawai meletakkan tiga potong kue di meja kaca.

Yumna sontak membulatkan mata, "kakak mana bisa makan sebanyak itu dek, nasinya aja banyak banget." Gadis itu meringis melihat jamuan di hadapannya.

"Kakak benar Sayang, mana bisa ngabisin semuanya sekaligus." Anindi terkekeh kecil menyisir rambut keponakannya dengan jemari.

"Tapi bisa buat dimakan nanti kan Bi?" Arraz menoleh pada Anindi.

"Bisa, biar kakaknya makan dulu. Jangan Arraz ganggu ya."

"Arraz main dulu boleh?" Izin putra Ghani itu setelah mengangguk.

"Boleh, tapi mainnya di dalam sini aja ya."

"Siap Bibi, minta cokelat dulu." Ujarnya seraya mengulurkan telapak tangan ke hadapan Anindi.

"Cukup tiga ya, kata bunda gak boleh lebih kan." Anindi memberikan tiga buah cokelat koin pada Arraz. Bocah laki-laki itu sangat suka cokelat koin.

"Tapi bunda gak ada di sini Bibi," sebut Arraz agar diberikan jatah lebih.

"Bibi bisa telepon Bundamu sekarang," ucap Anindi sambil terkekeh kecil melihat wajah putra Ghani dan Khalisa itu cemberut.

"Arraz cuma mau ngasih buat kakak," katanya lesu.

"Kasih punya Arraz aja, berbagi itu kan baik. Apalagi memberikan apa yang sangat kita sukai. Itu pahalanya banyak," nasehat Anindi.

"Iya deh, biar Arraz dapat banyak pahala." Tukas Arraz memberikan dua cokelat koin pada Yumna.

"Buat Arraz aja, Kakak sudah makan nasi terus masih ada kue yang belum dimakan." Tolak Yumna, kasihan pada bocah kecil yang terlihat sangat suka pada cokelat koin itu.

"Bisa kakak simpan buat dimakan nanti," paksa Arraz meletakkan cokelat koin di telapak tangan kiri Yumna. Gadis itu menurut saja menerima pemberian Arraz.

Terpopuler

Comments

Ratihtyas

Ratihtyas

gemes sama arraz, sudah deket sama calon onty

2023-02-13

0

Umi Jasmine

Umi Jasmine

lanjut

2023-01-23

0

Sutikno 23

Sutikno 23

asik dapat rejeki bisa menjadi pegawai

2023-01-20

0

lihat semua
Episodes
1 01. Pergi Dari Rumah
2 02. Pertolongan
3 03. Hotel
4 04. Introgasi
5 05. Tanggung Jawab
6 06. Terusik
7 07. Putri Tersembunyi
8 08. Cincin
9 09. Di Jemput
10 10. Ara
11 11. Apes
12 12. Merepotkan
13 13. Menikah
14 14. Takdir Ara
15 15. Berhak Bahagia
16 16. Diserang
17 17. Spy
18 18. Singa Betina Kecil
19 19. Diusir
20 20. Geo
21 21. Pertemuan
22 22. Memaksa Tuhan
23 23. Penasaran
24 24. Brownies
25 25. Rekaman
26 26. Lengket
27 27. Pertengkaran
28 28. Amarah
29 29. Racun
30 30. Pemakaman
31 31. Remuk
32 32. Cemas
33 33. Comeback
34 34. Kebencian
35 35. Jaga Ara
36 36. Wasiat
37 37. Usil
38 38. Sheryl
39 39. Khawatir
40 40. Pelukan
41 41. Mimpi
42 42. Ketiduran
43 43. Maaf
44 44. Drama
45 45. Bertemu
46 46. Aneh
47 47. Galau
48 48. Kepergok
49 49. Pusing
50 50. Jenuh
51 51. Masih Cinta
52 52. Perdebatan
53 53. Ketuaan
54 54. Penyerangan
55 55. Ayo Menikah
56 56. Mau Menikah!
57 57. Overdosis
58 58. Salah Apa?
59 59. Menderita
60 60. Ragu
61 61. Gagal Fitting
62 62. Dingin
63 63. Bosan
64 64. Vampir
65 65. Baby Girl
66 66. Frustasi
67 67. Kuliah
68 68. Tugas
69 69. Takut
70 70. Kesepian
71 71. Nasehat
72 72. Amarah
73 73. Berkecamuk
74 74. Balkon
75 75. Kaget
76 76. Rindu
77 77. Salah Apa?
78 78. Pusing
79 79. Mertua
80 80. Demam
81 81. Akting
82 82. Di Ujung Nyawa
83 83. Takut Kehilangan
84 84. Ikhtiar
85 85. Taman
86 86. Misi Balas Dendam
87 87. Menantang
88 88. Rencana
89 89. Mimpi Buruk
90 90. Selesai
91 91. Sadar
92 92. Menculik
93 93. Batu
94 94. Sandiwara
95 95. Drama Lagi
96 96. Merajuk
97 97. Sup
98 98. Lagi
99 99. Harus Apa?
100 100. Serba Salah
101 101. Mendidih
102 102. Emosi
103 103. Pulang
104 104. Curiga
105 105. Terombang Ambing
106 106. Pengobat Luka
107 107. Lapar
108 108. Tom Yum
109 109. Kalah
110 110. Kemasukan Setan
111 111. Bayaran
112 112. I Miss You
113 113. Cacing
114 114. Berenang
115 115. Sayang
116 116. Suamiku
117 117. Bertemu
118 118. Cookies
119 119. Nefa Kabur
120 120. Baby Gemoy
121 121. Kecelakaan
122 122. Nasya
123 123. Om Penculik Menyebalkan
124 124. Gembul
125 125. Baby Bian
126 126. Rebutan
127 127. Haus
128 128. Rewel
129 129. Baby Titipan
130 130. Liburan
131 131. Arraz
132 132. Jodoh
133 133. Kabar Duka
134 134. Yara
135 135. Malaikat Kecil
136 136. Dua Baby
137 137. Cemburu
138 138. Kantin
139 139. Pengganggu
140 140. Sayang Bukan Abang
141 Pengumuman
Episodes

Updated 141 Episodes

1
01. Pergi Dari Rumah
2
02. Pertolongan
3
03. Hotel
4
04. Introgasi
5
05. Tanggung Jawab
6
06. Terusik
7
07. Putri Tersembunyi
8
08. Cincin
9
09. Di Jemput
10
10. Ara
11
11. Apes
12
12. Merepotkan
13
13. Menikah
14
14. Takdir Ara
15
15. Berhak Bahagia
16
16. Diserang
17
17. Spy
18
18. Singa Betina Kecil
19
19. Diusir
20
20. Geo
21
21. Pertemuan
22
22. Memaksa Tuhan
23
23. Penasaran
24
24. Brownies
25
25. Rekaman
26
26. Lengket
27
27. Pertengkaran
28
28. Amarah
29
29. Racun
30
30. Pemakaman
31
31. Remuk
32
32. Cemas
33
33. Comeback
34
34. Kebencian
35
35. Jaga Ara
36
36. Wasiat
37
37. Usil
38
38. Sheryl
39
39. Khawatir
40
40. Pelukan
41
41. Mimpi
42
42. Ketiduran
43
43. Maaf
44
44. Drama
45
45. Bertemu
46
46. Aneh
47
47. Galau
48
48. Kepergok
49
49. Pusing
50
50. Jenuh
51
51. Masih Cinta
52
52. Perdebatan
53
53. Ketuaan
54
54. Penyerangan
55
55. Ayo Menikah
56
56. Mau Menikah!
57
57. Overdosis
58
58. Salah Apa?
59
59. Menderita
60
60. Ragu
61
61. Gagal Fitting
62
62. Dingin
63
63. Bosan
64
64. Vampir
65
65. Baby Girl
66
66. Frustasi
67
67. Kuliah
68
68. Tugas
69
69. Takut
70
70. Kesepian
71
71. Nasehat
72
72. Amarah
73
73. Berkecamuk
74
74. Balkon
75
75. Kaget
76
76. Rindu
77
77. Salah Apa?
78
78. Pusing
79
79. Mertua
80
80. Demam
81
81. Akting
82
82. Di Ujung Nyawa
83
83. Takut Kehilangan
84
84. Ikhtiar
85
85. Taman
86
86. Misi Balas Dendam
87
87. Menantang
88
88. Rencana
89
89. Mimpi Buruk
90
90. Selesai
91
91. Sadar
92
92. Menculik
93
93. Batu
94
94. Sandiwara
95
95. Drama Lagi
96
96. Merajuk
97
97. Sup
98
98. Lagi
99
99. Harus Apa?
100
100. Serba Salah
101
101. Mendidih
102
102. Emosi
103
103. Pulang
104
104. Curiga
105
105. Terombang Ambing
106
106. Pengobat Luka
107
107. Lapar
108
108. Tom Yum
109
109. Kalah
110
110. Kemasukan Setan
111
111. Bayaran
112
112. I Miss You
113
113. Cacing
114
114. Berenang
115
115. Sayang
116
116. Suamiku
117
117. Bertemu
118
118. Cookies
119
119. Nefa Kabur
120
120. Baby Gemoy
121
121. Kecelakaan
122
122. Nasya
123
123. Om Penculik Menyebalkan
124
124. Gembul
125
125. Baby Bian
126
126. Rebutan
127
127. Haus
128
128. Rewel
129
129. Baby Titipan
130
130. Liburan
131
131. Arraz
132
132. Jodoh
133
133. Kabar Duka
134
134. Yara
135
135. Malaikat Kecil
136
136. Dua Baby
137
137. Cemburu
138
138. Kantin
139
139. Pengganggu
140
140. Sayang Bukan Abang
141
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!