09. Di Jemput

Setelah melihat perdebatan kakak adik tadi, akhirnya Guntur bisa percaya kalau Yumna kabur dari rumah. Pria itu melajukan mobil dengan kecepatan tinggi membawa Yumna pulang ke rumahnya sesuai perintah.

Hah, kenapa keluarganya harus repot-repot melindungi gadis kecil ini. Guntur mendesah berat. Satu lagi perempuan yang akan menyusahkan hidupnya.

"Kau bisa pergi kemanapun, tidak perlu merepotkanku!!" Geram Guntur, gara-gara Anindi dia jadi terseret juga.

Yumna tidak menjawab, memilin-milin cincin di tangannya usai membersihkan dengan kaos. Cuma ini yang dia punya. Kalau di jual ke toko perhiasan, ia tidak memiliki benda kenangan lagi.

Entah dimana sekarang kekasihnya itu diasingkan sang ayah. Masih hidupkah atau sudah menjadi mayat. Yumna menatap ke luar jendela mengecup cincin itu. Ia tidak menangis, hanya hatinya saja yang terasa sangat sakit sekarang.

Gadis itu masih melamun saat Guntur sudah turun dari mobil. Bungsu Emran itu berdecak membuka pintu penumpang.

"Kau ini memang suka melamun, mau tidur di mobil atau masuk ke dalam?" Tanya Guntur tidak ada manis-manisnya.

"Ma-maaf," ucap Yumna tersadar dari lamunannya. Ia bergegas turun dari mobil sebelum pemiliknya mengeluarkan suara emas yang bisa membuat gendang telinganya sobek.

Yumna berjalan pelan mengikuti Guntur masuk ke rumah yang tidak kalah megah dengan milik keluarganya. Benarkah dia sekarang telah menjadi tawanan.

"Aku sudah membawanya pulang!" Ucap Guntur di ruang tengah lalu pergi ke kamarnya.

"Yumna kamu gak papa?" Anindi langsung menyambut gadis itu.

Dia memang tidak tau jelas latar belakang dan masalah Yumna kabur dari rumah. Tapi ia sangat khawatir saat suaminya memberitahu kalau gadis ini dipaksa pulang.

Yumna tersenyum kecil diikuti gelengan kepala, "aku gak papa."

"Duduk dulu, kamu pasti belum makan malamkan?" Anindi meminta art untuk menyiapkan makan dan membawa Yumna duduk di sofa bergabung dengan keluarganya yang lain.

"Jangan takut, keluarga kami tidak ada yang memakan daging manusia." Gurau Emran hangat, dia tau gadis itu sedang cemas berada di rumahnya.

"Tapi Kha suka makan dagingku Pah," celetuk Ghani. Sejurus pria itu langsung mendapat gigitan di tangan dari istrinya.

"Kha, sakit Sayaaang!!" Pekik Ghani, Khalisa benar-benar menggigitnya dengan semangat empat lima. Gigi yang tertancap itu menimbulkan bekas.

"Makanya Abang jangan suka bicara asal," jawab Khalisa cemberut.

"Abang gak bicara asal Sayang, Kha beneran makan daging Abang kan. Nih buktinya." Ghani menunjukkan tangannya yang berbekas.

"Gha, kamu ini suka banget usil." Tegur Mira, putranya itu membuat orang yang melihatnya tertawa saja.

"Aku gak usil Mah. Aku sayang," Ghani memeluk Khalisa gemas menciuminya di pipi. Dia tidak peduli mengumbar kemesraan dimanapun.

Tomi sampai geleng-geleng kepala melihat tingkah adik sepupunya itu. "Bucin-bucin," desisnya.

"Abang, Kha malu!!" Rengek Khalisa mencoba melepaskan diri dari suaminya.

"Kalau malu di sini, ayo kita ke kamar Sayang." Goda Ghani, biar saja dia ditertawakan yang penting hatinya senang.

Yumna ikut terkekeh geli melihat pasangan itu. Andai sang ayah merestui pasti sekarang dia juga sudah bahagia bersama kekasihnya. Gadis itu memutar-mutar cincin di jari manisnya, berharap Tuhan masih memberikan mereka kesempatan untuk bertemu lagi.

Semua tidak terlepas dari pengamatan Anindi dan Tomi.

"Abang, kita lagi ada tamu. Abang gak sopan banget main nyosor aja. Malu sama Papa," Khalisa mendelik menjauhkan pipi Ghani dari pipinya.

"Papa gak akan protes Sayang. Papa mau nambah cucukan, hm?" Tanya Ghani menggoda sambil memainkan alisnya.

"Iya, Papa mau cucu lima lagi dari kalian." Jawab Emran asal.

"Nah, dengerkan Sayang. Papa mau lima cucu lagi dari kita," ujar Ghani terkekeh geli.

Khalisa membulatkan mata, "Papa! Kha bukan kucing yang bisa melahirkan sekaligus lima ekor!" Cetusnya kesal yang mengundang tawa.

"Siapa yang nyuruh kamu melahirkan langsung lima Sayang, kan bisa dicicil. Jadi bikinnya juga dicicil," goda Ghani genit.

"Dahlah, Kha ke kamar aja!!" Rajuk Khalisa.

"No Sayang, No. Masih ada tamu di sini, Kha temani dulu. Abang janji gak nakal lagi." Ghani menepuk kepala Khalisa lembut untuk mengakhiri keusilannya.

"Kamu makan dulu, Nak. Abaikan mereka yang memang gak jelas itu." Ujar Mira lembut pada Yumna, setelah makanan datang.

Ghani tidak membuat ulah lagi, hanya menyandarkan sang istri di bahunya. Hanya sesekali menciumi pipi kesayangannya itu.

"Gak perlu malu, santai aja di sini. Ayo makan." Anindi mengusap lengan Yumna lembut.

Yumna mengangguk, menyendok nasi di piringnya. Keluarga ini sangat hangat menyambutnya, padahal dia bukan siapa-siapa.

"Tutup semua pintu, kita diserang Tora Damanuri!!" Teriak Guntur yang bergegas turun. Syukur dia sudah sampai rumah. Jadi ia bisa bernapas sedikit lega tidak menghadapi musuh sendirian.

"Zaky jaga anak-anak, ada yang bertamu." Ucap Ghani dari sambungan telepon. Putranya sedang bermain di kamar atas bersama Ghina dan Zaky.

Zaky sudah paham maksud ucapan iparnya itu. Ia membawa anak dan istrinya ke kamar. "Sayang temani Airil dan Arraz di kamar ya, aku lihat ke bawah sebentar." Ujar Zaky pada Ghina, adik kembar Ghani itu mengangguk. Semua kamar di rumah ini sudah memiliki pengamanan, jadi tidak khawatir.

Yumna langsung menegang saat nama ayahnya disebutkan. Secepat ini ayahnya melakukan penyerangan. Dia tidak punya pilihan lain selain menyerah, agar ayahnya tidak mengganggu keluarga ini.

"Makanlah, jangan takut. Ayahmu tidak akan berani membuat keributan di sini," ujar Emran tersenyum.

"Guntur, buka pintu. Biarkan Tora dan putranya masuk. Kecuali anak buahnya tetap di luar," Emran masih bersikap sangat tenang.

"Siap Pah," sahut Guntur. Ia bergegas menuju pintu utama.

Yumna tetap melahap makanan di hadapannya di saat suasana genting seperti ini. Dia perlu tenaga untuk menghadapi ayahnya nanti. Semua yang ada di ruangan masih bersikap tenang.

"Emran, kembalikan putriku!!" Teriak Tora, berjalan dengan angkuh memasuki kediaman Emran bersama putranya.

"Tidak perlu berteriak, itu membuat putrimu yang sedang makan terganggu. Duduklah dulu." Emran mengkode Guntur untuk duduk di samping Yumna buat berjaga-jaga.

Sedang Tomi dan Ghani menenangkan istrinya masing-masing agar tidak ketakutan.

"Ara, pulang!!" Tegas Tora, tidak menanggapi ucapan Emran.

"Duduklah Tora, Sagara. Tidak sopan berteriak di rumah orang, kalian sekarang tamu." Tegur Mira dengan lembut, ia meminta art membuatkan jamuan untuk tamunya ini.

Ayah dan anak itu menurut mengambil posisi duduk berhadapan dengan putrinya.

Lagi-lagi Yumna dibuat menganga, daddy-nya itu hanya patuh pada sang mommy. Tapi di sini, mereka tidak seperti singa yang sedang lapar.

"Kau berhutang budi padaku Tora, kami menyelamatkan putrimu. Jadi jangan pernah mendatangi rumahku dengan membawa antek-antekmu lagi. Itu akan membuat cucu dan menantuku ketakutan." Emran duduk dengan tenang sambil memangku satu kakinya.

"Aku tidak akan membiarkan putriku menjadi tawananmu, Emran!!" Sarkas Tora dengan Arogan. Dia hanya ingin menjemput putrinya pulang. Tidak ada niat membuat keributan, kecuali jika Emran tetap menahan putrinya.

Terpopuler

Comments

DaaaWd

DaaaWd

hmmm.. Keluarga Emran penuh kehangatan berbanding terbalik dg keluarga Ara.
sabaar Ra, tinggal nunggu waktu othor menuliskan cerita manis buatmu🤭, kamu bukakan hati buat Guntur, dengan begitu kamu ada ditengah2 keluarga Ayah Emran🤗

2022-05-05

2

lihat semua
Episodes
1 01. Pergi Dari Rumah
2 02. Pertolongan
3 03. Hotel
4 04. Introgasi
5 05. Tanggung Jawab
6 06. Terusik
7 07. Putri Tersembunyi
8 08. Cincin
9 09. Di Jemput
10 10. Ara
11 11. Apes
12 12. Merepotkan
13 13. Menikah
14 14. Takdir Ara
15 15. Berhak Bahagia
16 16. Diserang
17 17. Spy
18 18. Singa Betina Kecil
19 19. Diusir
20 20. Geo
21 21. Pertemuan
22 22. Memaksa Tuhan
23 23. Penasaran
24 24. Brownies
25 25. Rekaman
26 26. Lengket
27 27. Pertengkaran
28 28. Amarah
29 29. Racun
30 30. Pemakaman
31 31. Remuk
32 32. Cemas
33 33. Comeback
34 34. Kebencian
35 35. Jaga Ara
36 36. Wasiat
37 37. Usil
38 38. Sheryl
39 39. Khawatir
40 40. Pelukan
41 41. Mimpi
42 42. Ketiduran
43 43. Maaf
44 44. Drama
45 45. Bertemu
46 46. Aneh
47 47. Galau
48 48. Kepergok
49 49. Pusing
50 50. Jenuh
51 51. Masih Cinta
52 52. Perdebatan
53 53. Ketuaan
54 54. Penyerangan
55 55. Ayo Menikah
56 56. Mau Menikah!
57 57. Overdosis
58 58. Salah Apa?
59 59. Menderita
60 60. Ragu
61 61. Gagal Fitting
62 62. Dingin
63 63. Bosan
64 64. Vampir
65 65. Baby Girl
66 66. Frustasi
67 67. Kuliah
68 68. Tugas
69 69. Takut
70 70. Kesepian
71 71. Nasehat
72 72. Amarah
73 73. Berkecamuk
74 74. Balkon
75 75. Kaget
76 76. Rindu
77 77. Salah Apa?
78 78. Pusing
79 79. Mertua
80 80. Demam
81 81. Akting
82 82. Di Ujung Nyawa
83 83. Takut Kehilangan
84 84. Ikhtiar
85 85. Taman
86 86. Misi Balas Dendam
87 87. Menantang
88 88. Rencana
89 89. Mimpi Buruk
90 90. Selesai
91 91. Sadar
92 92. Menculik
93 93. Batu
94 94. Sandiwara
95 95. Drama Lagi
96 96. Merajuk
97 97. Sup
98 98. Lagi
99 99. Harus Apa?
100 100. Serba Salah
101 101. Mendidih
102 102. Emosi
103 103. Pulang
104 104. Curiga
105 105. Terombang Ambing
106 106. Pengobat Luka
107 107. Lapar
108 108. Tom Yum
109 109. Kalah
110 110. Kemasukan Setan
111 111. Bayaran
112 112. I Miss You
113 113. Cacing
114 114. Berenang
115 115. Sayang
116 116. Suamiku
117 117. Bertemu
118 118. Cookies
119 119. Nefa Kabur
120 120. Baby Gemoy
121 121. Kecelakaan
122 122. Nasya
123 123. Om Penculik Menyebalkan
124 124. Gembul
125 125. Baby Bian
126 126. Rebutan
127 127. Haus
128 128. Rewel
129 129. Baby Titipan
130 130. Liburan
131 131. Arraz
132 132. Jodoh
133 133. Kabar Duka
134 134. Yara
135 135. Malaikat Kecil
136 136. Dua Baby
137 137. Cemburu
138 138. Kantin
139 139. Pengganggu
140 140. Sayang Bukan Abang
141 Pengumuman
Episodes

Updated 141 Episodes

1
01. Pergi Dari Rumah
2
02. Pertolongan
3
03. Hotel
4
04. Introgasi
5
05. Tanggung Jawab
6
06. Terusik
7
07. Putri Tersembunyi
8
08. Cincin
9
09. Di Jemput
10
10. Ara
11
11. Apes
12
12. Merepotkan
13
13. Menikah
14
14. Takdir Ara
15
15. Berhak Bahagia
16
16. Diserang
17
17. Spy
18
18. Singa Betina Kecil
19
19. Diusir
20
20. Geo
21
21. Pertemuan
22
22. Memaksa Tuhan
23
23. Penasaran
24
24. Brownies
25
25. Rekaman
26
26. Lengket
27
27. Pertengkaran
28
28. Amarah
29
29. Racun
30
30. Pemakaman
31
31. Remuk
32
32. Cemas
33
33. Comeback
34
34. Kebencian
35
35. Jaga Ara
36
36. Wasiat
37
37. Usil
38
38. Sheryl
39
39. Khawatir
40
40. Pelukan
41
41. Mimpi
42
42. Ketiduran
43
43. Maaf
44
44. Drama
45
45. Bertemu
46
46. Aneh
47
47. Galau
48
48. Kepergok
49
49. Pusing
50
50. Jenuh
51
51. Masih Cinta
52
52. Perdebatan
53
53. Ketuaan
54
54. Penyerangan
55
55. Ayo Menikah
56
56. Mau Menikah!
57
57. Overdosis
58
58. Salah Apa?
59
59. Menderita
60
60. Ragu
61
61. Gagal Fitting
62
62. Dingin
63
63. Bosan
64
64. Vampir
65
65. Baby Girl
66
66. Frustasi
67
67. Kuliah
68
68. Tugas
69
69. Takut
70
70. Kesepian
71
71. Nasehat
72
72. Amarah
73
73. Berkecamuk
74
74. Balkon
75
75. Kaget
76
76. Rindu
77
77. Salah Apa?
78
78. Pusing
79
79. Mertua
80
80. Demam
81
81. Akting
82
82. Di Ujung Nyawa
83
83. Takut Kehilangan
84
84. Ikhtiar
85
85. Taman
86
86. Misi Balas Dendam
87
87. Menantang
88
88. Rencana
89
89. Mimpi Buruk
90
90. Selesai
91
91. Sadar
92
92. Menculik
93
93. Batu
94
94. Sandiwara
95
95. Drama Lagi
96
96. Merajuk
97
97. Sup
98
98. Lagi
99
99. Harus Apa?
100
100. Serba Salah
101
101. Mendidih
102
102. Emosi
103
103. Pulang
104
104. Curiga
105
105. Terombang Ambing
106
106. Pengobat Luka
107
107. Lapar
108
108. Tom Yum
109
109. Kalah
110
110. Kemasukan Setan
111
111. Bayaran
112
112. I Miss You
113
113. Cacing
114
114. Berenang
115
115. Sayang
116
116. Suamiku
117
117. Bertemu
118
118. Cookies
119
119. Nefa Kabur
120
120. Baby Gemoy
121
121. Kecelakaan
122
122. Nasya
123
123. Om Penculik Menyebalkan
124
124. Gembul
125
125. Baby Bian
126
126. Rebutan
127
127. Haus
128
128. Rewel
129
129. Baby Titipan
130
130. Liburan
131
131. Arraz
132
132. Jodoh
133
133. Kabar Duka
134
134. Yara
135
135. Malaikat Kecil
136
136. Dua Baby
137
137. Cemburu
138
138. Kantin
139
139. Pengganggu
140
140. Sayang Bukan Abang
141
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!