15. Berhak Bahagia

Setelah memoles tipis wajah sang putri, Ayumi membawa putrinya ke bawah. Semua keluarga mempelai laki-laki sudah menunggu di sana. Pernikahan itu disulap dalam sekejap tapi tidak mengurangi kemewahannya. Karena Tora benar-benar memberikan yang terbaik untuk putrinya tersayang.

Yumna hanya menunduk, tidak ingin menatap siapa lelaki yang ada di sampingnya.

“Sudah siap?” tanya penghulu.

“Sudah, bisa langsung kita mulai sekarang Pak,” jawab calon suami Yumna dengan suara berat.

Yumna tidak menangis, apalagi di saat terjepit seperti ini. Ayahnya selalu mengajarkan, jangan tunjukkan kelemahan disaat berada dalam kesulitan. Ijab kabul langsung dilakukan, lelaki itu menjabat tangan penghulu. Gadis yang dipanggil Ara itu tetap tersenyum dalam dukanya.

"Mas, apa Ara akan baik-baik saja bersama orang itu?" Tanya istri Aga khawatir pada suaminya.

"Semoga Sayang, semoga Ara tidak berada dalam bahaya lagi."

"Tapi menikah dengan penjahat itu bahaya terbesar, Mas." Lirih sang istri, Aga merangkul pinggang istrinya untuk menenangkan.

"Aku akan mengawasi Ara Sayang, tidak akan membiarkan lelaki itu menyakitinya." Ucap Aga, walau dia belum tau cara menyelamatkan Yumna selanjutnya.

“Hentikan!!” teriak Emran saat rangkaian ijab kabul diucapkan.

Yumna mengangkat wajah mendengar suara itu, dan bibirnya tersenyum cerah. Secercah harapan menyapanya, lelaki paruh baya itu menatapnya dengan lembut.

“Sini Sayang,” panggilnya pada Yumna.

Yumna berdiri mendekati Emran dan memeluknya dengan tangis haru. Tidak menyangka keluarga itu mau menyelamatkannya.

“Lepaskan gadis ini, aku akan mengganti berapapun kerugiannya!” lanjut Emran.

“Kau tidak bisa seenaknya di rumahku Emran!!” teriak Tora murka. Kelancangan Emran bisa membuat putrinya dalam bahaya besar.

Ayumi segera bertindak, meminta maaf pada penghulu dan tamu undangan. Dia meminta agar semua tamunya segera pulang. Acara ini tidak bisa dilanjutkan.

“Aku tidak akan melepaskannya Emran, Tora sudah menyerahkannya padaku.” Lelaki yang kesenangannya terhenti itu berdiri mendekati Emran.

“Kau ingin menjual putrimu pada lelaki brengsek ini Tora!!” Teriak Emran semakin murka.

"Daddy, dia orang yang menangkap Ara dulu." Tora mengangguk mendekati putrinya, meminta putranya agar waspada kalau Brayen bertindak sekarang. Dia tidak punya rencana lain lagi, Emran terlanjur mengacaukan rencananya.

"Sama Daddy Sayang," Tora merentangkan tangan. Lalu berbisik di telinga Emran, "kau menggagalkan rencanaku Emran. Ara bisa mati di tangan Brayen karena ulahmu. Kau datang tanpa membawa pasukan."

"No Daddy!" Tolak Yumna dengan gelengan.

"Cepat bawa putriku pergi dari sini, biar kuselesaikan ini dengan Brayen." Lanjut Tora berbisik, "jaga diri baik-baik Sayang. Ikut Om ini pulang, kalau semua sudah aman Daddy akan menjemputmu." Ucapnya pelan pada sang putri.

“Sampai kapanpun aku tidak akan melepaskan gadis kecil ini Emran!” tawa Brayen pecah. “Berani kau membawanya itu artinya kau menyatakan perang denganku.” Decak lelaki itu angkuh.

“Aku tidak takut denganmu. Aku tunggu tantanganmu itu,” jawab Emran dengan tersenyum miring. Membawa pergi Yumna dari kediaman Tora. Ia tidak tau kalau Tora sudah memiliki rencana untuk melenyapkan Brayen.

"Masuk Sayang," Emran membukakan pintu mobil belakang. Dia hanya berdua dengan putranya Ghani mendatangi kediaman Tora.

Emran melarang Guntur yang ingin menyusul, memintanya untuk membawa Hasna ke rumah. Takut terjadi apa-apa, karena Aga menjemput Yumna di sana pagi tadi.

Mobil yang dikemudikan Ghani itu langsung meluncur. Di kursi penumpang Yumna melamun. Dia mendengar apa yang sang daddy bisikkan pada Emran tadi. Apa sebenarnya yang tengah daddy-nya itu rencanakan.

"Apa Daddy akan baik-baik aja?" Tanya Yumna khawatir.

"Daddy-mu bukan orang yang lemah Sayang, hanya kamu kelemahannya. Tenanglah, mereka semua akan baik-baik aja di sana." Emran tersenyum menoleh ke belakang.

"Daddy dalam bahaya karena Ara," lirihnya.

Emran menggeleng, "ini bukan karena Ara. Semua karena pekerjaan Daddy-mu sendiri yang membuatmu dalam bahaya."

"Tutup semua pintu masuk, kecuali jika Tomi dan Guntur yang datang. Selain itu jangan dibuka, perketaat penjagaan!!" Perintah Emran saat melewati pintu gerbang.

"Siap Pak," jawab petugas keamanan yang berjaga di sana serentak.

Emran membawa Yumna masuk lebih dulu. “Mah tolong buatkan teh buat Ara,” pintanya seraya mengajak gadis itu duduk.

“Jangan takut Sayang, kamu aman di sini.” Emran memeluk Yumna, andai putrinya yang mengalami seperti ini dia juga pasti akan melindunginya bagaimanapun caranya.

“Terimakasih sudah menyelamatkan Ara,” ucap Yumna sangat pelan.

“Ara berhak bahagia dan mendapatkan lelaki yang baik. Bukan ketua komplotan mafia seperti Brayen.” Emran membelai kepala gadis itu dengan lembut.

“Minum dulu Sayang,” Mira duduk di samping kiri Yumna memberikan teh hangat untuk gadis itu.

Yumna meminumnya perlahan, semua orang di sini sangat menyayanginya.

“Abang," gumamnya teringat dengan pria dewasa yang sangat menyebalkan itu. "Ara gak ada lihat Abang dari tadi.” Yumna mencari-cari Guntur. “Daddy gak menangkap Abangkan?” tanyanya khawatir.

Emran tersenyum penuh arti, “enggak. Abangmu baik-baik aja, jangan dikhawatirkan.”

Gadis itu menghela napas lega. Ia khawatir sang daddy menangkap Guntur agar tidak mengacaukan acara pernikahannya. Seperti mereka menangkap Geo.

“Kakak..” Panggil Arraz saat melihat Yumna, “kakak mau kemana sudah cantik?” tanya bocah kecil yang datang bersama bundanya. Dia heran melihat Yumna menggunakan kebaya.

“Nggak mau kemana-mana, di sini aja menemani Arraz.” Yumna tersenyum mengelus kepala bocah itu.

“Kha, Sayang. Bawa Arraz masuk kamar.” Perintah Ghani yang baru sampai di ruang tengah. Khalisa menatap sang suami penuh tanda tanya, tapi tetap menurut mengajak putranya kembali ke kamar.

“Arraz, ayo kita ke kamar Sayang. Nanti masih bisa main sama Kak Ara.”

Arraz mengangguk menuntun tangan Khalisa.

"Jangan main di luar sebelum Ayah ke kamar ya Sayang." Ghani tersenyum mengusap kepala putranya.

"Iya Ayah." Sahut Arraz mengikuti bundanya.

“Mama juga ke kamar ya, temani Ara.” Pinta Ghani beralih pada ibunya, perempuan paruh baya itu mengerti dengan situasi yang sedang terjadi.

“Ayo Sayang, ikut Mama.” Ajak Mira pada Yumna yang masih bengong. Dia heran kenapa mereka di suruh masuk ke kamar, inikan masih siang.

Ghani memijat pelipis masuk ke ruang rahasia mengambil senjata di ikuti sang ayah. Hanya mereka berdua laki-laki yang ada di rumah saat ini. Dia sudah menyebar anak buahnya untuk berjaga-jaga.

“Apa situasi ini aman untuk anak-anak Pah?" Tanya Ghani risau memikirkan Arraz dan Airil yang masih kecil.

“Yang perlu dicemaskan itu istrimu Gha, dia tidak bisa mendengar suara tembakan.” Ujar Emran, sambil memilih-milih senjata. Dia tidak ahli menembak. Hanya bisa menggunakan saat kepepet saja. Menantunya lah yang ahli menembak.

Ghani mendesah berat, saat seperti ini dia ingin kabur menemani istrinya saja.

“Tenanglah, tidak akan terjadi kehebohan besar. Kita hanya berjaga-jaga." Emran menenangkan putranya.

Ghani mana bisa konsentrasi kalau memikirkan sang istri. "Papa terlalu klise meminta aku tenang saat seperti ini," suami Khalisa itu berdecak.

"Telepon Tomi dan Zaky suruh pulang, setelah itu kamu temani Kha." Putus Emran, dia sangat mengerti bagaimana kondisi psikis menantu kesayangannya itu. Ghani mengangguk melakukan perintah sang ayah.

Terpopuler

Comments

Nani Suryani

Nani Suryani

ternyata perjalanan Ara sangat mendebarkan

2024-05-14

0

Yulaida

Yulaida

aman ara

2023-03-02

0

mintil

mintil

suka banget karakter kel guntur. hangat semua

2022-06-18

0

lihat semua
Episodes
1 01. Pergi Dari Rumah
2 02. Pertolongan
3 03. Hotel
4 04. Introgasi
5 05. Tanggung Jawab
6 06. Terusik
7 07. Putri Tersembunyi
8 08. Cincin
9 09. Di Jemput
10 10. Ara
11 11. Apes
12 12. Merepotkan
13 13. Menikah
14 14. Takdir Ara
15 15. Berhak Bahagia
16 16. Diserang
17 17. Spy
18 18. Singa Betina Kecil
19 19. Diusir
20 20. Geo
21 21. Pertemuan
22 22. Memaksa Tuhan
23 23. Penasaran
24 24. Brownies
25 25. Rekaman
26 26. Lengket
27 27. Pertengkaran
28 28. Amarah
29 29. Racun
30 30. Pemakaman
31 31. Remuk
32 32. Cemas
33 33. Comeback
34 34. Kebencian
35 35. Jaga Ara
36 36. Wasiat
37 37. Usil
38 38. Sheryl
39 39. Khawatir
40 40. Pelukan
41 41. Mimpi
42 42. Ketiduran
43 43. Maaf
44 44. Drama
45 45. Bertemu
46 46. Aneh
47 47. Galau
48 48. Kepergok
49 49. Pusing
50 50. Jenuh
51 51. Masih Cinta
52 52. Perdebatan
53 53. Ketuaan
54 54. Penyerangan
55 55. Ayo Menikah
56 56. Mau Menikah!
57 57. Overdosis
58 58. Salah Apa?
59 59. Menderita
60 60. Ragu
61 61. Gagal Fitting
62 62. Dingin
63 63. Bosan
64 64. Vampir
65 65. Baby Girl
66 66. Frustasi
67 67. Kuliah
68 68. Tugas
69 69. Takut
70 70. Kesepian
71 71. Nasehat
72 72. Amarah
73 73. Berkecamuk
74 74. Balkon
75 75. Kaget
76 76. Rindu
77 77. Salah Apa?
78 78. Pusing
79 79. Mertua
80 80. Demam
81 81. Akting
82 82. Di Ujung Nyawa
83 83. Takut Kehilangan
84 84. Ikhtiar
85 85. Taman
86 86. Misi Balas Dendam
87 87. Menantang
88 88. Rencana
89 89. Mimpi Buruk
90 90. Selesai
91 91. Sadar
92 92. Menculik
93 93. Batu
94 94. Sandiwara
95 95. Drama Lagi
96 96. Merajuk
97 97. Sup
98 98. Lagi
99 99. Harus Apa?
100 100. Serba Salah
101 101. Mendidih
102 102. Emosi
103 103. Pulang
104 104. Curiga
105 105. Terombang Ambing
106 106. Pengobat Luka
107 107. Lapar
108 108. Tom Yum
109 109. Kalah
110 110. Kemasukan Setan
111 111. Bayaran
112 112. I Miss You
113 113. Cacing
114 114. Berenang
115 115. Sayang
116 116. Suamiku
117 117. Bertemu
118 118. Cookies
119 119. Nefa Kabur
120 120. Baby Gemoy
121 121. Kecelakaan
122 122. Nasya
123 123. Om Penculik Menyebalkan
124 124. Gembul
125 125. Baby Bian
126 126. Rebutan
127 127. Haus
128 128. Rewel
129 129. Baby Titipan
130 130. Liburan
131 131. Arraz
132 132. Jodoh
133 133. Kabar Duka
134 134. Yara
135 135. Malaikat Kecil
136 136. Dua Baby
137 137. Cemburu
138 138. Kantin
139 139. Pengganggu
140 140. Sayang Bukan Abang
141 Pengumuman
Episodes

Updated 141 Episodes

1
01. Pergi Dari Rumah
2
02. Pertolongan
3
03. Hotel
4
04. Introgasi
5
05. Tanggung Jawab
6
06. Terusik
7
07. Putri Tersembunyi
8
08. Cincin
9
09. Di Jemput
10
10. Ara
11
11. Apes
12
12. Merepotkan
13
13. Menikah
14
14. Takdir Ara
15
15. Berhak Bahagia
16
16. Diserang
17
17. Spy
18
18. Singa Betina Kecil
19
19. Diusir
20
20. Geo
21
21. Pertemuan
22
22. Memaksa Tuhan
23
23. Penasaran
24
24. Brownies
25
25. Rekaman
26
26. Lengket
27
27. Pertengkaran
28
28. Amarah
29
29. Racun
30
30. Pemakaman
31
31. Remuk
32
32. Cemas
33
33. Comeback
34
34. Kebencian
35
35. Jaga Ara
36
36. Wasiat
37
37. Usil
38
38. Sheryl
39
39. Khawatir
40
40. Pelukan
41
41. Mimpi
42
42. Ketiduran
43
43. Maaf
44
44. Drama
45
45. Bertemu
46
46. Aneh
47
47. Galau
48
48. Kepergok
49
49. Pusing
50
50. Jenuh
51
51. Masih Cinta
52
52. Perdebatan
53
53. Ketuaan
54
54. Penyerangan
55
55. Ayo Menikah
56
56. Mau Menikah!
57
57. Overdosis
58
58. Salah Apa?
59
59. Menderita
60
60. Ragu
61
61. Gagal Fitting
62
62. Dingin
63
63. Bosan
64
64. Vampir
65
65. Baby Girl
66
66. Frustasi
67
67. Kuliah
68
68. Tugas
69
69. Takut
70
70. Kesepian
71
71. Nasehat
72
72. Amarah
73
73. Berkecamuk
74
74. Balkon
75
75. Kaget
76
76. Rindu
77
77. Salah Apa?
78
78. Pusing
79
79. Mertua
80
80. Demam
81
81. Akting
82
82. Di Ujung Nyawa
83
83. Takut Kehilangan
84
84. Ikhtiar
85
85. Taman
86
86. Misi Balas Dendam
87
87. Menantang
88
88. Rencana
89
89. Mimpi Buruk
90
90. Selesai
91
91. Sadar
92
92. Menculik
93
93. Batu
94
94. Sandiwara
95
95. Drama Lagi
96
96. Merajuk
97
97. Sup
98
98. Lagi
99
99. Harus Apa?
100
100. Serba Salah
101
101. Mendidih
102
102. Emosi
103
103. Pulang
104
104. Curiga
105
105. Terombang Ambing
106
106. Pengobat Luka
107
107. Lapar
108
108. Tom Yum
109
109. Kalah
110
110. Kemasukan Setan
111
111. Bayaran
112
112. I Miss You
113
113. Cacing
114
114. Berenang
115
115. Sayang
116
116. Suamiku
117
117. Bertemu
118
118. Cookies
119
119. Nefa Kabur
120
120. Baby Gemoy
121
121. Kecelakaan
122
122. Nasya
123
123. Om Penculik Menyebalkan
124
124. Gembul
125
125. Baby Bian
126
126. Rebutan
127
127. Haus
128
128. Rewel
129
129. Baby Titipan
130
130. Liburan
131
131. Arraz
132
132. Jodoh
133
133. Kabar Duka
134
134. Yara
135
135. Malaikat Kecil
136
136. Dua Baby
137
137. Cemburu
138
138. Kantin
139
139. Pengganggu
140
140. Sayang Bukan Abang
141
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!