04. Introgasi

Dua malam sudah Guntur tidak pulang ke rumah. Mira, adik sang ayah pasti sangat mengkhawatirkannya. Mama si kembar itu kadang lebih peduli padanya dibanding mama kandungnya sendiri. Jadilah malam ini Guntur pulang, pria itu membanting tubuhnya di sofa.

Tidak ada yang berani mengganggu Guntur, melihat wajah cemberut si bungsu Emran itu. Guntur jadi anak bungsu di keluarga Emran, sedang di rumah dialah sulungnya.

Biasanya Ghina akan protes, “kalau duduk itu yang benar. Kasihankan sofa empuk ini kalau kamu duduknya gitu.” Tapi malam ini adik kembar Ghani itu ikut diam.

“Jadi siapa gadis ini?” Tomi mengeluarkan foto gadis yang berjalan sendirian keluar dari kamar president suite.

Guntur langsung bangkit, matanya melotot hampir menyembul keluar. Padahal dia sudah meminta pegawai hotel untuk menghapus semua jejaknya yang bisa dijadikan sebagai barang bukti.

Ghani ikut turun ke bawah saat Zaky mengabari lewat pesan kalau Guntur pulang. Mereka sudah menunggu Guntur pulang untuk meminta penjelasan.

“Dan ini, pasti punya gadismu. Jangan meninggalkan barang apapun kalau tidak ingin ketahuan.” Ghani tersenyum mengejek meletakkan paper bag yang berisi pakaian perempuan yang tertinggal di kamar hotel.

“Aku tidak mengenalnya, hanya menolongnya yang sedang main hujan-hujanan di jalan raya. Dia bilang tidak punya rumah. Jadi aku bawa ke hotel.” Jawab Guntur santai, tapi Mira menanggapinya tidak santai.

“Terus kamu antar kemana gadis itu paginya?”

Guntur mengendikkan bahu, “aku mengusirnya dari hotel. Menyusahkan saja!!” desisnya. Masih kesal kalau mengingat kejadian malam itu, dia sampai sakit karena mandi hujan tengah malam. Ini bukan lagu Caca Handika, mandi kembang tengah malam. Dia beneran mandi air hujan di bawah sinar rembulan.

“Astaga Guntur!! Kamu gak bisa berbaik hati sedikit, biasanya kamu gak gini. Kenapa sih?” tukas Mira kesal.

“Aku sudah malas mengurus perempuan Mah, cukup istri-istri mereka saja yang suka merepotkanku!” jawab Guntur, membaringkan badannya kembali sambil menutup mata. “Aku sakit,” gumamnya manja.

Mira menempelkan punggung tangannya di kening Guntur, “badanmu panas. Kemaren malam tidur dimana?” tanyanya sengit.

“Di kantor,” jawab Guntur lelah.

“Telpon pamanmu Ghin,” titah Mira pada putrinya. “Papamu itu dokter, sudah tau sakit malah tidur di kantor. Pasti ini karena main hujan-hujanan.”

Guntur tidak menjawab, kepalanya jadi lebih ringan karena pijatan sang mama. Tomi dan Ghani yang tadinya semangat mengintrogasi jadi kasihan sendiri.

“Bawa Guntur ke kamar Gha,” perintah Emran pada putranya.

“Cuma demam, masih bisa jalan ke kamar sendiri Pah, gak perlu keranda mayat kan buat gotongnya.” Ujar Ghani asal yang mendapat cubitan di pinggang dari sang mama.

“Mama jangan ikut-ikutan menyiksa deh, cukup Kha aja yang suka nyiksa aku.” Oceh Ghani tapi tetap bergerak membantu adik sepupunya itu bangun dan membawa ke kamar.

Zaky mengambil foto yang diletakkan Tomi di meja, “apa perlu kita cari gadis ini Pah. Katanya tidak punya rumah jadi selama ini tinggal dimana?” gumamnya sedikit penasaran.

“Aku seperti pernah melihat wajah ini, mirip siapa ya?” Komentar Tomi sambil berpikir, karena foto yang tercetak itu buram jadi tidak nampak jelas wajahnya.

“Mungkin sebaiknya kita cari dia,” lanjut Tomi.

“Cari saja, kalau ketemu berikan dia tempat tinggal. Semua pegawai hotel pasti melihat wajahnya. Jangan sampai mereka beranggapan Guntur mencampakkan anak orang yang jadi berita besar nantinya." Saran Emran, dua pria itu mengangguk setuju.

“Yakin gak kenal sama perempuan itu?” tanya Ghani usil setelah sampai di kamar Guntur.

“Jangan tanyakan apapun lagi kalau kamu tidak percaya juga dengan jawaban yang keluar dari mulutku!” Guntur berdecak mengambil obat penurun panas di laci dan air mineral, lalu menelannya. Dia tidak suka menyusahkan orang lain.

“Aku cuma ingin memastikan, kamu memapahnya ditempat terbuka. Bisa saja netizen menyerang mu nanti," ujar Ghani berkilah.

“Aku bukan artis Gha, itu tidak akan terjadi.” Sergah Guntur cepat sebelum Ghani memperpanjang tausiyahnya.

“Bagaimana kalau perempuan itu sengaja ingin menjebakmu. Apa itu juga tidak akan terjadi?” Pertanyaan Ghani membuat Guntur bungkam, ia juga sempat terpikir seperti itu.

“Sekarang jamannya pelaku kejahatan bertindak sebagai korban. Aku hanya ingin mengingatkan,” lanjut Ghani.

“Aku bahkan tidak tau namanya, bagaimana aku bisa membungkam mulutnya.” Guntur mendesah berat, kepalanya jadi semakin pusing kala digunakan untuk berpikir.

“Kalau keluar tutup pintu, aku mau tidur.” Usir Guntur dengan bahasa perintah, dia tidak perlu repot-repot berterimakasih atas kepedulian sang sepupu yang membuat kepalanya semakin pusing itu.

Terpopuler

Comments

Sutikno 23

Sutikno 23

wah masalah gadis bikin repot terus

2023-01-20

0

Lisa Aulia

Lisa Aulia

bakalan di jodohkan kek nya...

2022-06-15

0

DaaaWd

DaaaWd

wajah perempuan itu pernah kamu liat di toko Nindi Tom! xixi

2022-05-05

2

lihat semua
Episodes
1 01. Pergi Dari Rumah
2 02. Pertolongan
3 03. Hotel
4 04. Introgasi
5 05. Tanggung Jawab
6 06. Terusik
7 07. Putri Tersembunyi
8 08. Cincin
9 09. Di Jemput
10 10. Ara
11 11. Apes
12 12. Merepotkan
13 13. Menikah
14 14. Takdir Ara
15 15. Berhak Bahagia
16 16. Diserang
17 17. Spy
18 18. Singa Betina Kecil
19 19. Diusir
20 20. Geo
21 21. Pertemuan
22 22. Memaksa Tuhan
23 23. Penasaran
24 24. Brownies
25 25. Rekaman
26 26. Lengket
27 27. Pertengkaran
28 28. Amarah
29 29. Racun
30 30. Pemakaman
31 31. Remuk
32 32. Cemas
33 33. Comeback
34 34. Kebencian
35 35. Jaga Ara
36 36. Wasiat
37 37. Usil
38 38. Sheryl
39 39. Khawatir
40 40. Pelukan
41 41. Mimpi
42 42. Ketiduran
43 43. Maaf
44 44. Drama
45 45. Bertemu
46 46. Aneh
47 47. Galau
48 48. Kepergok
49 49. Pusing
50 50. Jenuh
51 51. Masih Cinta
52 52. Perdebatan
53 53. Ketuaan
54 54. Penyerangan
55 55. Ayo Menikah
56 56. Mau Menikah!
57 57. Overdosis
58 58. Salah Apa?
59 59. Menderita
60 60. Ragu
61 61. Gagal Fitting
62 62. Dingin
63 63. Bosan
64 64. Vampir
65 65. Baby Girl
66 66. Frustasi
67 67. Kuliah
68 68. Tugas
69 69. Takut
70 70. Kesepian
71 71. Nasehat
72 72. Amarah
73 73. Berkecamuk
74 74. Balkon
75 75. Kaget
76 76. Rindu
77 77. Salah Apa?
78 78. Pusing
79 79. Mertua
80 80. Demam
81 81. Akting
82 82. Di Ujung Nyawa
83 83. Takut Kehilangan
84 84. Ikhtiar
85 85. Taman
86 86. Misi Balas Dendam
87 87. Menantang
88 88. Rencana
89 89. Mimpi Buruk
90 90. Selesai
91 91. Sadar
92 92. Menculik
93 93. Batu
94 94. Sandiwara
95 95. Drama Lagi
96 96. Merajuk
97 97. Sup
98 98. Lagi
99 99. Harus Apa?
100 100. Serba Salah
101 101. Mendidih
102 102. Emosi
103 103. Pulang
104 104. Curiga
105 105. Terombang Ambing
106 106. Pengobat Luka
107 107. Lapar
108 108. Tom Yum
109 109. Kalah
110 110. Kemasukan Setan
111 111. Bayaran
112 112. I Miss You
113 113. Cacing
114 114. Berenang
115 115. Sayang
116 116. Suamiku
117 117. Bertemu
118 118. Cookies
119 119. Nefa Kabur
120 120. Baby Gemoy
121 121. Kecelakaan
122 122. Nasya
123 123. Om Penculik Menyebalkan
124 124. Gembul
125 125. Baby Bian
126 126. Rebutan
127 127. Haus
128 128. Rewel
129 129. Baby Titipan
130 130. Liburan
131 131. Arraz
132 132. Jodoh
133 133. Kabar Duka
134 134. Yara
135 135. Malaikat Kecil
136 136. Dua Baby
137 137. Cemburu
138 138. Kantin
139 139. Pengganggu
140 140. Sayang Bukan Abang
141 Pengumuman
Episodes

Updated 141 Episodes

1
01. Pergi Dari Rumah
2
02. Pertolongan
3
03. Hotel
4
04. Introgasi
5
05. Tanggung Jawab
6
06. Terusik
7
07. Putri Tersembunyi
8
08. Cincin
9
09. Di Jemput
10
10. Ara
11
11. Apes
12
12. Merepotkan
13
13. Menikah
14
14. Takdir Ara
15
15. Berhak Bahagia
16
16. Diserang
17
17. Spy
18
18. Singa Betina Kecil
19
19. Diusir
20
20. Geo
21
21. Pertemuan
22
22. Memaksa Tuhan
23
23. Penasaran
24
24. Brownies
25
25. Rekaman
26
26. Lengket
27
27. Pertengkaran
28
28. Amarah
29
29. Racun
30
30. Pemakaman
31
31. Remuk
32
32. Cemas
33
33. Comeback
34
34. Kebencian
35
35. Jaga Ara
36
36. Wasiat
37
37. Usil
38
38. Sheryl
39
39. Khawatir
40
40. Pelukan
41
41. Mimpi
42
42. Ketiduran
43
43. Maaf
44
44. Drama
45
45. Bertemu
46
46. Aneh
47
47. Galau
48
48. Kepergok
49
49. Pusing
50
50. Jenuh
51
51. Masih Cinta
52
52. Perdebatan
53
53. Ketuaan
54
54. Penyerangan
55
55. Ayo Menikah
56
56. Mau Menikah!
57
57. Overdosis
58
58. Salah Apa?
59
59. Menderita
60
60. Ragu
61
61. Gagal Fitting
62
62. Dingin
63
63. Bosan
64
64. Vampir
65
65. Baby Girl
66
66. Frustasi
67
67. Kuliah
68
68. Tugas
69
69. Takut
70
70. Kesepian
71
71. Nasehat
72
72. Amarah
73
73. Berkecamuk
74
74. Balkon
75
75. Kaget
76
76. Rindu
77
77. Salah Apa?
78
78. Pusing
79
79. Mertua
80
80. Demam
81
81. Akting
82
82. Di Ujung Nyawa
83
83. Takut Kehilangan
84
84. Ikhtiar
85
85. Taman
86
86. Misi Balas Dendam
87
87. Menantang
88
88. Rencana
89
89. Mimpi Buruk
90
90. Selesai
91
91. Sadar
92
92. Menculik
93
93. Batu
94
94. Sandiwara
95
95. Drama Lagi
96
96. Merajuk
97
97. Sup
98
98. Lagi
99
99. Harus Apa?
100
100. Serba Salah
101
101. Mendidih
102
102. Emosi
103
103. Pulang
104
104. Curiga
105
105. Terombang Ambing
106
106. Pengobat Luka
107
107. Lapar
108
108. Tom Yum
109
109. Kalah
110
110. Kemasukan Setan
111
111. Bayaran
112
112. I Miss You
113
113. Cacing
114
114. Berenang
115
115. Sayang
116
116. Suamiku
117
117. Bertemu
118
118. Cookies
119
119. Nefa Kabur
120
120. Baby Gemoy
121
121. Kecelakaan
122
122. Nasya
123
123. Om Penculik Menyebalkan
124
124. Gembul
125
125. Baby Bian
126
126. Rebutan
127
127. Haus
128
128. Rewel
129
129. Baby Titipan
130
130. Liburan
131
131. Arraz
132
132. Jodoh
133
133. Kabar Duka
134
134. Yara
135
135. Malaikat Kecil
136
136. Dua Baby
137
137. Cemburu
138
138. Kantin
139
139. Pengganggu
140
140. Sayang Bukan Abang
141
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!