07. Putri Tersembunyi

"Guntur kenapa Mah, tadi marah-marah sama karyawanku. Biasanya dia gak pernah gitu, selalu ramah sama semua orang." Tanya Anindi yang merasa aneh dengan sikap Guntur. Baginya pria itu baru berubah, sedang penghuni rumah yang lain sudah lama menyadarinya.

"Entahlah Nin, setelah malam dia berantem sama Kha itu, jadi lebih emosian." Jawab Mira seraya menuju dapur diikuti Anindi.

"Mama pasti sengaja nyuruh Guntur ke tokoku agar bertemu gadis itukan?" Tebak Anindi, perempuan paruh baya itu memberikan cengiran lebar pada menantunya.

"Gimana anaknya, baikkan?" Tanya Mira sangat antusias.

"Mah, aku gak setuju kalau kita menarik orang luar dengan cara seperti ini. Apalagi Guntur terlihat tidak suka pada Yumna. Aku gak mau gadis itu semakin terbebani hidupnya. Kalau mereka saling cinta aku gak masalah. Aku cuma takut Guntur gak mau melindungi Yumna." Anindi mengutarakan isi hatinya, ibu si kembar itu tersenyum.

"Mama tau bagaimana anak Mama itu Sayang. Tidak kenal saja dia mau menolong, Mama yakin Guntur bisa menjaga siapapun gadisnya nanti." Ujar Mira dengan yakin.

"Mah, kita belum tau siapa Yumna. Bisa saja dia sudah punya pacar atau calon suami." Tutur Anindi yang benar-benar risau, takut salah satu dari mereka akhirnya tersakiti.

"Biar suamimu yang mengurusnya Sayang, jangan terlalu khawatir." Mira menepuk pipi Anindi pelan meyakinkan menantunya itu.

Anindi mengangguk, dia dilema antara setuju atau tidak. Melihat sikap Guntur pada Yumna ibu hamil itu merasa khawatir.

...🐾🐾🐾 ...

"Kenapa Sayang?" Tomi menepuk bahu istrinya yang melamun mengamati foto Yumna. Foto itu masih ada di atas nakas, ia lupa membereskannya.

"Tadi Guntur marah-marah sama Yumna Mas, karena Yumna gak sengaja menumpahkan tepung ke jas Guntur." Curhat Anindi.

"Terus apa yang membuat kamu kepikiran Sayang?" Tomi mengajak istrinya untuk berbaring.

"Aku masih belum setuju dengan ide kalian yang ingin membuat Guntur dan Yumna terikat." Sebut Anindi jujur, entah kenapa dia tidak bisa menyetujui kedua orang itu disatukan. Selain usia Yumna yang masih sangat muda.

"Kita tidak bisa mencampuri urusan takdir Allah Sayang. Kami hanya membukakan jalan, tidak memaksa. Kalau memang Guntur tidak tertarik dengan Yumna atau sebaliknya, ya sudah. Gak akan ada yang maksa," jelas Tomi.

"Kalian gak akan menghalalkan segala carakan demi membuat Yumna masuk dalam keluarga kita."

"Enggak Sayang. Percaya sama Mas, gak akan sampai seperti itu." Tangan Tomi bergerak turun naik mengusap rambut Anindi.

"Iya, aku percaya sama kamu Mas." Ucap Anindi diikuti anggukan kepala.

"Sekarang sudah sama seperti Kha ya, suka mikirin yang gak penting." Calon ayah itu tersenyum menepuk puncak kepala istrinya sangat pelan.

"Orang khawatir gak salahkan Mas. Siapa yang gak khawatir lihat Guntur seperti mau makan manusia," ujar Anindi dramatis.

Tomi terkekeh kecil mendengarnya, "Guntur bukan kucing besar yang doyan makan daging manusia Sayang. Kalau melumpuhkan manusia memang hobby terpendamnya," lanjutnya dalam hati.

"Aku kaget, baru pertama kali lihat Guntur marah-marah seperti itu," ungkap Anindi.

"Dia cuma lagi banyak pikiran Sayang, jadi emosinya gak terkontrol."

Walau sebenarnya Tomi juga tidak tau apa yang mengganggu pikiran Guntur. Biasanya anak itu enjoy-enjoy saja, sekarang malah jadi baperan.

"Tidur, berhenti membuat otakmu bekerja keras memikirkan hal yang tidak penting." Tomi melabuhkan kecupannya di kening Anindi.

Anindi menggeleng pelan dengan tatapan menggoda, "belum ngantuk." Gumamnya meringsek ke dalam pelukan Tomi. Sang suami menyambutnya dengan hangat, membiarkan saja ibu hamilnya ini bermanja-manja.

...🐣🐣🐣 ...

"Minara Yumna," gumam Guntur menemukan nama gadis yang sudah mengusiknya. Tidak tau apa yang membawa dirinya untuk menyelidiki identitas gadis itu.

"Putri yang selama ini disembunyikan Tora Damanuri," Guntur membulatkan mata saat mengeja nama itu.

"Apa Tora sengaja mengirim putrinya untuk menghancurkan keluarganya." Guntur terus bergumam sendirian, tanpa sadar kalau ada yang masuk ke kamarnya.

"Ada apa dengan Tora Damanuri, kita tidak pernah membuat masalah dengannya?" Tanya Ghani yang tiba-tiba ada di samping Guntur.

"Anak kecil yang aku tolong itu putri Tora Damanuri. Yang disembunyikannya dari dunia selama ini." Sebut Guntur, Ghani menajamkan telinganya ingin mendapatkan penjelasan lebih lengkap.

"Apa tidak aneh anak itu tiba-tiba muncul di hadapanku dan sekarang malah ditampung Nindi dengan alasan tidak punya tempat tinggal."

"Tapi kita tidak pernah mengusiknya, apa yang membuatnya harus mengirim putrinya pada kita." Ujar Ghani yang jadi ikut berpikir.

"Kita memang tidak pernah mengusiknya, tapi dia yang selalu ingin mengusik kita." Sekarang Guntur mengerti kenapa emosinya jadi meledak-ledak saat melihat gadis itu.

"Nindi," gumam Ghani.

"Entah aku terlalu parno atau apa. Aku jadi khawatir Nindi kenapa-kenapa, dia sedang hamil." Lanjutnya, suami Khalisa itu mengirim pesan pada Tomi agar datang ke kamar Guntur.

"Tidak ada salahnya kita waspada dan menjauhkan Nindi dari anak itu. Kita tidak tau apa motif kemunculannya." Guntur menutup laptop kemudian membaringkan badan.

"Ada apa?" Tanya Tomi bersandar ke daun pintu dengan tangan terlipat di dada.

"Duduklah dulu kita bicara dengan kepala dingin," jawab Ghani dengan tampang lempeng.

Tomi berdecak, tangannya jadi gatal ingin menghajar Ghani. Suami Anindi itu mengambil bantal lalu menghempaskan diri di tempat tidur.

"Duduk yang pelan, kasihan kasurku nanti peyot!!" Seru Guntur sembari mengelus-elus tempat tidurnya.

"Lo masih sakit?" Ghani spontan menempelkan tangannya di kening Guntur. "Cukup Kha yang otaknya dibongkar, lo jangan." Desisnya setelah Guntur menepis kasar tangannya.

"Gue gak gila seperti istri lo itu!!" Tekan Guntur kesal.

"Biar gila, Kha tetap kesayanganku," jawab Ghani dengan mantap.

"Jadi kalian cuma ingin aku jadi wasit di sini? Nanti aku sewakan wasit sepak bola." Ucap Tomi dengan tampang yang tidak enak dipandang. Dia sedang mengeloni Anindi malah diganggu dua manusia ini.

"Santai, perut Nindi gak akan langsung beledos lo tinggal sebentar." Celetuk Guntur yang membuat Tomi melayangkan jemari lentiknya ke kening pria itu.

"Aauuwww!! pedas Tomi!!" Decak Guntur mengelus-elus jidatnya yang pasti memerah setelah dianiaya Tomi.

"Makanya gigi lo ini di kasih pagar biar omongannya gak menjalar ke telinga tetangga!!" Sarkas Tomi.

"Kayak tanaman aja bisa menjalar," kekeh Ghani.

"Penting gak nih, kalo gak gue balik ke kamar." Cetus Tomi, malas meladeni dua makhluk astral di depannya ini. Semenjak menikah dengan Khalisa, Ghani jadi ikut-ikutan perangai Guntur yang cengengesan.

"Eitss, kita ada hal yang sangat penting." Ghani menarik tangan Tomi agar duduk dengan tenang. Mereka akhirnya bicara dengan serius perihal Anindi. Mewanti-wanti Tomi agar istrinya tidak terlalu percaya dengan gadis bernama Yumna itu.

...💥💥💥...

Ada yang diam-diam penasaran 😆

Terpopuler

Comments

Lisa Aulia

Lisa Aulia

penasaran ....

2022-06-15

0

DaaaWd

DaaaWd

lanjuuut thoor🥰

2022-05-05

1

Zhoushye

Zhoushye

Awas bucin, Guntur 😀

2022-05-04

3

lihat semua
Episodes
1 01. Pergi Dari Rumah
2 02. Pertolongan
3 03. Hotel
4 04. Introgasi
5 05. Tanggung Jawab
6 06. Terusik
7 07. Putri Tersembunyi
8 08. Cincin
9 09. Di Jemput
10 10. Ara
11 11. Apes
12 12. Merepotkan
13 13. Menikah
14 14. Takdir Ara
15 15. Berhak Bahagia
16 16. Diserang
17 17. Spy
18 18. Singa Betina Kecil
19 19. Diusir
20 20. Geo
21 21. Pertemuan
22 22. Memaksa Tuhan
23 23. Penasaran
24 24. Brownies
25 25. Rekaman
26 26. Lengket
27 27. Pertengkaran
28 28. Amarah
29 29. Racun
30 30. Pemakaman
31 31. Remuk
32 32. Cemas
33 33. Comeback
34 34. Kebencian
35 35. Jaga Ara
36 36. Wasiat
37 37. Usil
38 38. Sheryl
39 39. Khawatir
40 40. Pelukan
41 41. Mimpi
42 42. Ketiduran
43 43. Maaf
44 44. Drama
45 45. Bertemu
46 46. Aneh
47 47. Galau
48 48. Kepergok
49 49. Pusing
50 50. Jenuh
51 51. Masih Cinta
52 52. Perdebatan
53 53. Ketuaan
54 54. Penyerangan
55 55. Ayo Menikah
56 56. Mau Menikah!
57 57. Overdosis
58 58. Salah Apa?
59 59. Menderita
60 60. Ragu
61 61. Gagal Fitting
62 62. Dingin
63 63. Bosan
64 64. Vampir
65 65. Baby Girl
66 66. Frustasi
67 67. Kuliah
68 68. Tugas
69 69. Takut
70 70. Kesepian
71 71. Nasehat
72 72. Amarah
73 73. Berkecamuk
74 74. Balkon
75 75. Kaget
76 76. Rindu
77 77. Salah Apa?
78 78. Pusing
79 79. Mertua
80 80. Demam
81 81. Akting
82 82. Di Ujung Nyawa
83 83. Takut Kehilangan
84 84. Ikhtiar
85 85. Taman
86 86. Misi Balas Dendam
87 87. Menantang
88 88. Rencana
89 89. Mimpi Buruk
90 90. Selesai
91 91. Sadar
92 92. Menculik
93 93. Batu
94 94. Sandiwara
95 95. Drama Lagi
96 96. Merajuk
97 97. Sup
98 98. Lagi
99 99. Harus Apa?
100 100. Serba Salah
101 101. Mendidih
102 102. Emosi
103 103. Pulang
104 104. Curiga
105 105. Terombang Ambing
106 106. Pengobat Luka
107 107. Lapar
108 108. Tom Yum
109 109. Kalah
110 110. Kemasukan Setan
111 111. Bayaran
112 112. I Miss You
113 113. Cacing
114 114. Berenang
115 115. Sayang
116 116. Suamiku
117 117. Bertemu
118 118. Cookies
119 119. Nefa Kabur
120 120. Baby Gemoy
121 121. Kecelakaan
122 122. Nasya
123 123. Om Penculik Menyebalkan
124 124. Gembul
125 125. Baby Bian
126 126. Rebutan
127 127. Haus
128 128. Rewel
129 129. Baby Titipan
130 130. Liburan
131 131. Arraz
132 132. Jodoh
133 133. Kabar Duka
134 134. Yara
135 135. Malaikat Kecil
136 136. Dua Baby
137 137. Cemburu
138 138. Kantin
139 139. Pengganggu
140 140. Sayang Bukan Abang
141 Pengumuman
Episodes

Updated 141 Episodes

1
01. Pergi Dari Rumah
2
02. Pertolongan
3
03. Hotel
4
04. Introgasi
5
05. Tanggung Jawab
6
06. Terusik
7
07. Putri Tersembunyi
8
08. Cincin
9
09. Di Jemput
10
10. Ara
11
11. Apes
12
12. Merepotkan
13
13. Menikah
14
14. Takdir Ara
15
15. Berhak Bahagia
16
16. Diserang
17
17. Spy
18
18. Singa Betina Kecil
19
19. Diusir
20
20. Geo
21
21. Pertemuan
22
22. Memaksa Tuhan
23
23. Penasaran
24
24. Brownies
25
25. Rekaman
26
26. Lengket
27
27. Pertengkaran
28
28. Amarah
29
29. Racun
30
30. Pemakaman
31
31. Remuk
32
32. Cemas
33
33. Comeback
34
34. Kebencian
35
35. Jaga Ara
36
36. Wasiat
37
37. Usil
38
38. Sheryl
39
39. Khawatir
40
40. Pelukan
41
41. Mimpi
42
42. Ketiduran
43
43. Maaf
44
44. Drama
45
45. Bertemu
46
46. Aneh
47
47. Galau
48
48. Kepergok
49
49. Pusing
50
50. Jenuh
51
51. Masih Cinta
52
52. Perdebatan
53
53. Ketuaan
54
54. Penyerangan
55
55. Ayo Menikah
56
56. Mau Menikah!
57
57. Overdosis
58
58. Salah Apa?
59
59. Menderita
60
60. Ragu
61
61. Gagal Fitting
62
62. Dingin
63
63. Bosan
64
64. Vampir
65
65. Baby Girl
66
66. Frustasi
67
67. Kuliah
68
68. Tugas
69
69. Takut
70
70. Kesepian
71
71. Nasehat
72
72. Amarah
73
73. Berkecamuk
74
74. Balkon
75
75. Kaget
76
76. Rindu
77
77. Salah Apa?
78
78. Pusing
79
79. Mertua
80
80. Demam
81
81. Akting
82
82. Di Ujung Nyawa
83
83. Takut Kehilangan
84
84. Ikhtiar
85
85. Taman
86
86. Misi Balas Dendam
87
87. Menantang
88
88. Rencana
89
89. Mimpi Buruk
90
90. Selesai
91
91. Sadar
92
92. Menculik
93
93. Batu
94
94. Sandiwara
95
95. Drama Lagi
96
96. Merajuk
97
97. Sup
98
98. Lagi
99
99. Harus Apa?
100
100. Serba Salah
101
101. Mendidih
102
102. Emosi
103
103. Pulang
104
104. Curiga
105
105. Terombang Ambing
106
106. Pengobat Luka
107
107. Lapar
108
108. Tom Yum
109
109. Kalah
110
110. Kemasukan Setan
111
111. Bayaran
112
112. I Miss You
113
113. Cacing
114
114. Berenang
115
115. Sayang
116
116. Suamiku
117
117. Bertemu
118
118. Cookies
119
119. Nefa Kabur
120
120. Baby Gemoy
121
121. Kecelakaan
122
122. Nasya
123
123. Om Penculik Menyebalkan
124
124. Gembul
125
125. Baby Bian
126
126. Rebutan
127
127. Haus
128
128. Rewel
129
129. Baby Titipan
130
130. Liburan
131
131. Arraz
132
132. Jodoh
133
133. Kabar Duka
134
134. Yara
135
135. Malaikat Kecil
136
136. Dua Baby
137
137. Cemburu
138
138. Kantin
139
139. Pengganggu
140
140. Sayang Bukan Abang
141
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!