“Kha pernah tertinggal pakaian di sini, Sayang?” tanya Ghani saat melihat ada pakaian yang terlipat rapi di atas tempat tidur. Mereka sedang berada di kamar hotel yang biasa mereka gunakan.
“Itu kayaknya baru deh Bang, kita kan udah lama gak ke sini.” Khalisa mengambil pakaian itu dan meletakkannya dalam lemari. Dia tidak ingin repot-repot memikirkan.
Tapi tidak dengan Ghani yang menganggap itu seperti teka-teki silang. Harus ditemukan jawabannya.
“Apa Guntur yang membawa perempuan menginap di sini tadi malam ya?” gumam Ghani sambil berpikir. Karena kamar president suite ini hanya digunakan keluarga mereka.
Khalisa mengendikkan bahu naik ke atas tempat tidur. "Maybe yes, maybe no,” jawabnya acuh.
Karena penasaran, Ghani menelpon Zaky. Meminta iparnya itu untuk datang ke kamar. Suami Ghina itu kantornya memang di hotel ini.
“Ngapain Abang kepo sih, cuma masalah pakaian yang tertinggal loh!”
“Sayang, bukan kepo. Abang sedang mencari kebenarannya. Kalau memang Guntur meniduri anak orang, kita harus laporkan sama Papa biar mereka cepat dinikahkan.” Ghani mengerling jahil.
“Yang usil itu sebenarnya Abang,” gumam Khalisa kesal.
“Abang gak usil Sayang,” Ghani tertawa kecil membanting tubuhnya di samping Khalisa.
“Kalian mau di videoin untuk bikin konten panas, hah!!” Seru Zaky dari depan pintu sambil bersedekap dada, kala melihat Ghani ingin menyosor Khalisa.
“Pas banget. Iya nih lagi bingung naroh hpnya dimana, biar videonya gak goyang," ujar Ghani menjadi-jadi.
Khalisa menarik bantal untuk menutupi wajah, suaminya ini sangat suka membuatnya malu.
Ghani tertawa gelak melihat istrinya bersembunyi dibalik bantal. “Kha, Sayang. Itu cuma Zaky, ngapain malu-malu.” katanya memindahkan bantal dari wajah Khalisa.
“Abang itu bercandanya malu-maluin,” rajuk Khalisa.
“Abang gak bercanda, Sayang. Kalau Zaky mau mideoin, ya hayook.” Ucap Ghani yang mendapat timpukan bantal dari Zaky.
“Ganggu orang kerja aja!!” desis Zaky.
“Coba cek cctv siapa yang masuk kamar ini tadi malam,” Pinta Ghani serius pada Zaky.
“Mana ada orang yang make kamar ini, cuma kalian yang sering ke sini."
“Tuh ada baju cewek di dalam lemari, tadi malam Guntur gak pulang. Mungkin dia yang ke sini," Ghani sangat yakin Gunturlah yang menggunakan kamar ini.
“Jangan bercanda Gha, kita bisa dipenggal Papa kalau Guntur menghamili anak orang.” Ujar Zaky dramatis membuka pintu lemari yang di maksdud Ghani.
Khalisa meringis ternyata bukan cuma suaminya saja yang lebay. Iparnya itu juga lebih lebay, kalau pun Guntur membawa perempuan belum tentu mereka melakukan hubungan terlarang. Gumam Khalisa berbaik sangka.
“Anak SMA mana yang Guntur bawa,” gerutu Zaky melihat ukuran pakaian dalam yang sangat kecil itu.
“Astaghfirullah kalian ini ya otaknya geser semua!!” Khalisa berdecak kesal. Sempat-sempatnya mengomentari ukuran dalaman orang.
"Beneran kecil Kha," dengan polosnya Zaky menenteng benda penutup gunung kembar itu.
Khalisa menutup mata dengan kedua tangannya. "Abaaang, bawa Zaky keluar!!" Teriaknya, dia yang jadi malu sendiri karena ulah iparnya itu.
"Zaky, aku memintamu memeriksa cctv bukan mengukur besarnya gunung kembar perempuan lain. Mau dipecat jadi adik ipar, hah!!" Sarkas Ghani.
Suami Ghina itu mendengus, meminta bagian keamanan untuk memeriksa seluruh cctv. Tapi tidak ada yang merekam kalau Guntur datang ke hotel. Juga tidak ada cctv yang merekam orang masuk ke kamar president suite ini. Zaky mengernyitkan kening, “aneh,” gumamnya.
“Siapa lagi yang bisa menghapus rekaman cctv kalau bukan Guntur,” ayah Airil itu meminta aistennya memeriksa cctv pribadi miliknya di laptop.
Setelah menunggu beberapa saat Zaky menerima rekaman cctv dari sang asisten. Mulutnh menganga melihat rekaman itu, mengundang rasa penasaran Ghani dan Khalisa. Keduanya mendekat ke ponsel Zaky.
Dalam rekaman itu terlihat Guntur sedang memapah perempuan yang basah kuyup ke kamar ini. Wajah perempuan itu membelakangi kamera, jadi tidak dapat dikenali.
“Tuhkan, Abang gak asal nuduh Kha. Gak ada yang berani masuk ke kamar ini kalau bukan keluarga kita juga.” Seru Ghani yang merasa menang.
“Abang lihatkan perempuan itu basah, belum tentu Guntur melakukan hal yang gak bener.” Balas Khalisa tidak mau kalah.
“Tadi malam kamu marah sama Guntur, sekarang kenapa belain dia?” Ghani menatap istrinya cemberut.
“Karena Abang asal tuduh, tidak dicari tau dulu kebenarannya. Abang gak lihat tuh perempuan nyeker, Guntur gak mungkin memapahnya kalau sehat wal'afiat. Bisa saja perempuan itu korban kecelakaan atau kekerasan," sarkas Khalisa geram.
"Tapi Abang sering menggendong kamu Kha, padahal kamu gak sakit Sayang." Ucap Ghani usil, Khalisa memberengut masam. Dia lelah meladeni suaminya ini.
“Sana puas-puas kalian selidiki diluar, aku mau tidur!!” Usir Khalisa karena kesal, kenapa orang-orang sangat suka membuatnya kesal.
“Sayang, kenapa Abang diusir juga, Kha?” ujar Ghani memelas.
“Karena Abang ngeselin,” jawab Khalisa tanpa dosa.
Zaky terkekeh geli, lebih baik dia pergi daripada kena sasaran lagi. Suami Ghina itu meninggalkan pasangan yang sedang ingin berbulan madu, entah sudah yang keberapa kalinya mereka lakukan.
"Abang gak ngeselin, tapi ngangenin Sayang. Ghani memeluk gemas Khalisa setelah Zaky menghilang di balik pintu. Dia senang menggoda istrinya yang sekarang suka marah-marah ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 141 Episodes
Comments
kookv
novel kedua setelah finish membaca ajari aku mencintaimu....
2023-04-29
0
Ratihtyas
wah guntur habis ini di sidang
2023-02-13
0
Umi Jasmine
lanjut thoor
2023-01-23
0