10. Ara

"Aku tidak akan membiarkan putriku menjadi tawananmu, Emran!!" Sarkas Tora dengan Arogan. Dia hanya ingin menjemput putrinya pulang. Tidak ada niat membuat keributan, kecuali jika Emran tetap menahan putrinya.

"Lihat, apa kami memperlakukannya seperti tawanan. Justru putramu sendirilah yang membuatmu terluka." Emran menarik tangan Yumna lembut, menunjukkan bekas cengkraman di tangan putih itu.

"Putrimu hampir mati tertabrak mobil malam itu kalau Guntur tidak menolongnya. Aku peringatkan, jangan macam-macam denganku. Apalagi sampai berpikir untuk membalas dendam, tidak ada kejahatan yang aku lakukan." Lanjut Emran dengan tegas, dia sudah bicara baik-baik. Tapi tamunya ini seperti tidak ada niat menyelesaikan masalah dengan kekeluargaan.

Yumna makan sambil menunduk takut. Anindi menggenggam tangan gadis itu untuk meyakinkan bahwa semuanya akan baik-baik saja.

"Aku tidak akan macam-macam kalau kalian mengembalikan Ara sekarang. Satu minggu lagi dia akan menikah!!"

"Daddy," gadis yang dipanggil Ara itu menggeleng. "Aku gak mau nikah dengan lelaki pilihan Daddy!!" Tegas Yumna.

"Kamu harus tetap menikah Ara!!" Tekan Tora pada putrinya. "Aga, bawa adikmu pulang!!" Titahnya.

Sagara mendekati adiknya yang belum selesai makan, menarik paksa tangan mungil itu.

"Daddy, Ara gak mau pulang. Ara gak mau nikah!! Ara mau di sini!!" Ucap Yumna, hanya ini satu-satunya cara agar ia bisa lepas dari pernikahan itu.

"Aga, lepaskan tanganmu! Kau tidak mendengar apa yang barusan Ara ucapkan!!" Guntur mencengkram tangan Aga lalu menyingkirkannya dari tangan mungil Yumna. Ia membawa gadis itu pergi dari sana.

Guntur baru berjalan beberapa langkah. Aga berteriak, mengeluarkan pistol dari balik punggungnya. "Guntur, berhenti atau aku tembak kepalamu!!" 

"Abang pistol," gumam Khalisa dengan tubuh bergetar.

"Tutup matanya Sayang." Ghani langsung memeluk sang istri, membenamkan kepala Khalisa ke bahunya.

"Ghani, Tomi. Bawa Mama dan istri kalian ke kamar." Perintah Emran pada putranya, semua di luar perkiraannya. Sagara nekat melakukan serangan di kandang musuh.

"Ayo Mah," Tomi menuntun ibu dan istrinya. Sedang Ghani sudah menggendong Khalisa. Mereka meninggalkan ruang tengah lewat lift yang terhubung ke lantai atas.

"Tembaklah, maka adikmu juga akan mati bersamaku." Guntur tersenyum miring, menggandeng tangan Yumna. Dia yakin Aga tidak akan berani melepaskan satu peluru pun di rumah ini.

"Aku tidak sedang bermain-main Guntur!!" Teriak Aga, menarik pelatuk dan membidik kepala Guntur.

"Biar aku pulang saja," ucap Yumna pelan melepaskan tangan Guntur. Dia tidak bisa mengorbankan orang lain. Cukup dia saja yang menderita.

"Diamlah," Guntur kembali menggenggam tangan gadis yang dinginnya seperti es itu.

"Aku beri waktu lima detik untuk kau berpikir Guntur. Sebelum peluru ini benar-benar menembus kepalamu!!" Teriak Aga.

"Kau tidak pernah menang menembak melawanku Aga!!" Zaky dari lantai atas mengarahkan pistol ke kepala Sagara. Bibirnya tersenyum mengejek pada teman sepermainannya itu. Mereka sering latihan menembak bersama, kadang Yumna juga ikut bersama abangnya.

Guntur menggunakan kesempatan itu untuk membawa Yumna pergi dari sana.

"Zaky!" Gumam Aga terkejut melihat pria itu ada di rumah ini.

"Kenapa? Kau terkejut melihatku ada di sini!" Suami Ghina itu menuruni tangga, mendekati Sagara dan merangkulnya.

"Pulanglah, Ara akan baik-baik saja di sini."

Benar saja mereka merasa wajah gadis itu sangat familiar. Karena tangkapan kamera cctv yang tidak jelas membuat wajah Yumna susah dikenali.

"Aku tidak mengkhawatirkan Ara ada di sini. Tapi kami memerlukan Ara agar acara pernikahan minggu depan bisa tetap berlangsung." Tukas Aga mengikuti Zaky duduk di sofa.

"Adik kecilmu itu belum ingin menikah Aga, dia masih punya mimpi yang ingin digapainya."

"Kami tidak akan pulang sebelum membawa Ara pulang!!" Kekeuh Tora yang tidak melunak sedikit pun.

"Tora, Tora. Jangan mempersulit dirimu sendiri. Mau kau jodohkan dengan siapa putrimu itu hah, ketua mafia seperti daddy-nya!!" Sarkas Emran yang sangat mengenal pria di depannya ini. Dulu mereka memang sempat bermasalah, tapi sudah bertahun-tahun ini tidak pernah saling senggol lagi.

"Itu urusanku Emran, Ara putriku. Kau tidak berhak ikut campur!!"

"Kebahagiaan Ara juga menjadi urusanmu Tora. Jangan gadaikan kebahagiaan putrimu hanya untuk kekuasaan," nasehat Emran.

"Kalau kau tidak bisa membahagiakannya biar aku yang merawatnya." Lanjut Emran seenak jidat ingin mengambil alih putri orang.

"Putriku bukan barang Emran yang bisa kau ambil seenaknya!!" Geram Tora.

"Dia juga bukan barang yang bisa kau perjual belikan untuk kekuasaan!" balas Emran tak ingin kalah dengan senyuman mengejek.

"Beruntung kami yang menemukannya, jadi kau masih bisa melihatnya baik-baik saja. Sekarang pulanglah. Kau sudah membuat putrimu sendiri ketakutan. Batalkan pernikahan itu, aku akan mengganti kerugiaannya." Tukas Emran arogan.

"Aku tidak sedang kekurangan uang Emran, kau menghinaku dengn bicara seperti itu!!"

"Siapa tau kau sudah tidak bisa mengurus putrimu itu. Sampai dia harus berlari tanpa alas kaki di malam buta!!" Sindir Emran kesal.

Tora berdiri dari duduknya, dia tidak pernah bisa menang adu mulut dengan Emran. "Aga, kita pulang."

Biar hari ini dia mengalah dulu, sambil memikirkan cara untuk mengambil putrinya kembali. Masih ada waktu satu minggu.

***

"Abaang, apa Guntur baik-baik aja?" Tanya Khalisa yang sudah dibaringkan Ghani di tempat tidur.

"Kha dengarkan gak ada suara tembakan, mereka baik-baik aja." Ghani menenangkan istrinya yang masih gemetar.

"Tapi Kha dulu ditembak gak ada suaranya jugakan?" Ujar Khalisa seperti anak kecil. Disaat tertekan seperti ini bisa membuat anxiety disordernya istri Ghani itu kumat.

"Sayang, Sayang. Kha tenang ya." Ghani membawa Khalisa dalam pelukan menciuminya di kepala agar istrinya itu lebih rileks.

"Obatnya masih ada Gha?" Tanya Tomi membuka setiap laci nakas.

"Ada di lemari atas kulkas," sahut Ghani.

Tomi langsung bergerak untuk mengambilkan obat adik iparnya itu.  "Minum obat dulu Kha."

Ghani membangunkan Khalisa mengambil obat dan air putih di tangan Tomi. Kemudian membantu sang istri untuk meminumnya. Bunda Arraz itu berkeringat dingin.

"Aku bawa mama ke kamar dulu Gha," ucap Tomi.

"Iya, tolong jemputin Arraz di kamar Ghina nanti. Aku tidurin Kha dulu."

Suami Anindi itu mengangguk, membawa ibunya ke kamar diikuti Anindi. Tomi menemani ibunya dulu sebelum mengurus sang istri.

"Mama tidur ya, Tomi temani di sini." Tomi membaringkan Mira kemudian menyelimuti. Ia duduk di sisi tempat tidur sambil memijati di kaki.

"Ngantuk Sayang?" Tanya Tomi melihat istrinya yang duduk di sofa lemas.

"Enggak Mas, cuma perutnya gak enak nih."

"Kamu temani Nindi aja, Mama gak papa Tom." Ujar Mira kasihan melihat menantunya yang seperti menahan sakit.

"Mama tidur ya aku tinggal ke kamar."

"Iya, antar Arraz ke kamar bundanya dulu ya Nak."

"Iya Mah," Tomi menuntun istrinya keluar dari kamar utama. Setelah mengantar Anindi ke kamar ia menjemput Arraz yang sudah terlelap di kamar Ghina.

...💥💥💥...

Hai baca juga cerita aku yang lain ya, semoga suka. Semua sudah tamat. Jangan lupa like, komen dan votenya agar aku semakin semangat berkarya. Terimakasih sudah mampir 😊

Terpopuler

Comments

Nani Suryani

Nani Suryani

Saya nyari2 novel ini setelah baca menikahi suami kakak kandung, darj situ mencoba mencari nivel2 lainnya yang ada hubungannya dengan novel kanebo kering, mommy untuk daddy

2024-05-14

0

Nani Suryani

Nani Suryani

apakah ada novel yentang Erra dan Nick?

2024-05-14

0

Indarti Soekirdjo

Indarti Soekirdjo

baca cerita ini gara2 baca mommy untuk Daddy kisahnya Sagara dan anaknya

2022-12-31

1

lihat semua
Episodes
1 01. Pergi Dari Rumah
2 02. Pertolongan
3 03. Hotel
4 04. Introgasi
5 05. Tanggung Jawab
6 06. Terusik
7 07. Putri Tersembunyi
8 08. Cincin
9 09. Di Jemput
10 10. Ara
11 11. Apes
12 12. Merepotkan
13 13. Menikah
14 14. Takdir Ara
15 15. Berhak Bahagia
16 16. Diserang
17 17. Spy
18 18. Singa Betina Kecil
19 19. Diusir
20 20. Geo
21 21. Pertemuan
22 22. Memaksa Tuhan
23 23. Penasaran
24 24. Brownies
25 25. Rekaman
26 26. Lengket
27 27. Pertengkaran
28 28. Amarah
29 29. Racun
30 30. Pemakaman
31 31. Remuk
32 32. Cemas
33 33. Comeback
34 34. Kebencian
35 35. Jaga Ara
36 36. Wasiat
37 37. Usil
38 38. Sheryl
39 39. Khawatir
40 40. Pelukan
41 41. Mimpi
42 42. Ketiduran
43 43. Maaf
44 44. Drama
45 45. Bertemu
46 46. Aneh
47 47. Galau
48 48. Kepergok
49 49. Pusing
50 50. Jenuh
51 51. Masih Cinta
52 52. Perdebatan
53 53. Ketuaan
54 54. Penyerangan
55 55. Ayo Menikah
56 56. Mau Menikah!
57 57. Overdosis
58 58. Salah Apa?
59 59. Menderita
60 60. Ragu
61 61. Gagal Fitting
62 62. Dingin
63 63. Bosan
64 64. Vampir
65 65. Baby Girl
66 66. Frustasi
67 67. Kuliah
68 68. Tugas
69 69. Takut
70 70. Kesepian
71 71. Nasehat
72 72. Amarah
73 73. Berkecamuk
74 74. Balkon
75 75. Kaget
76 76. Rindu
77 77. Salah Apa?
78 78. Pusing
79 79. Mertua
80 80. Demam
81 81. Akting
82 82. Di Ujung Nyawa
83 83. Takut Kehilangan
84 84. Ikhtiar
85 85. Taman
86 86. Misi Balas Dendam
87 87. Menantang
88 88. Rencana
89 89. Mimpi Buruk
90 90. Selesai
91 91. Sadar
92 92. Menculik
93 93. Batu
94 94. Sandiwara
95 95. Drama Lagi
96 96. Merajuk
97 97. Sup
98 98. Lagi
99 99. Harus Apa?
100 100. Serba Salah
101 101. Mendidih
102 102. Emosi
103 103. Pulang
104 104. Curiga
105 105. Terombang Ambing
106 106. Pengobat Luka
107 107. Lapar
108 108. Tom Yum
109 109. Kalah
110 110. Kemasukan Setan
111 111. Bayaran
112 112. I Miss You
113 113. Cacing
114 114. Berenang
115 115. Sayang
116 116. Suamiku
117 117. Bertemu
118 118. Cookies
119 119. Nefa Kabur
120 120. Baby Gemoy
121 121. Kecelakaan
122 122. Nasya
123 123. Om Penculik Menyebalkan
124 124. Gembul
125 125. Baby Bian
126 126. Rebutan
127 127. Haus
128 128. Rewel
129 129. Baby Titipan
130 130. Liburan
131 131. Arraz
132 132. Jodoh
133 133. Kabar Duka
134 134. Yara
135 135. Malaikat Kecil
136 136. Dua Baby
137 137. Cemburu
138 138. Kantin
139 139. Pengganggu
140 140. Sayang Bukan Abang
141 Pengumuman
Episodes

Updated 141 Episodes

1
01. Pergi Dari Rumah
2
02. Pertolongan
3
03. Hotel
4
04. Introgasi
5
05. Tanggung Jawab
6
06. Terusik
7
07. Putri Tersembunyi
8
08. Cincin
9
09. Di Jemput
10
10. Ara
11
11. Apes
12
12. Merepotkan
13
13. Menikah
14
14. Takdir Ara
15
15. Berhak Bahagia
16
16. Diserang
17
17. Spy
18
18. Singa Betina Kecil
19
19. Diusir
20
20. Geo
21
21. Pertemuan
22
22. Memaksa Tuhan
23
23. Penasaran
24
24. Brownies
25
25. Rekaman
26
26. Lengket
27
27. Pertengkaran
28
28. Amarah
29
29. Racun
30
30. Pemakaman
31
31. Remuk
32
32. Cemas
33
33. Comeback
34
34. Kebencian
35
35. Jaga Ara
36
36. Wasiat
37
37. Usil
38
38. Sheryl
39
39. Khawatir
40
40. Pelukan
41
41. Mimpi
42
42. Ketiduran
43
43. Maaf
44
44. Drama
45
45. Bertemu
46
46. Aneh
47
47. Galau
48
48. Kepergok
49
49. Pusing
50
50. Jenuh
51
51. Masih Cinta
52
52. Perdebatan
53
53. Ketuaan
54
54. Penyerangan
55
55. Ayo Menikah
56
56. Mau Menikah!
57
57. Overdosis
58
58. Salah Apa?
59
59. Menderita
60
60. Ragu
61
61. Gagal Fitting
62
62. Dingin
63
63. Bosan
64
64. Vampir
65
65. Baby Girl
66
66. Frustasi
67
67. Kuliah
68
68. Tugas
69
69. Takut
70
70. Kesepian
71
71. Nasehat
72
72. Amarah
73
73. Berkecamuk
74
74. Balkon
75
75. Kaget
76
76. Rindu
77
77. Salah Apa?
78
78. Pusing
79
79. Mertua
80
80. Demam
81
81. Akting
82
82. Di Ujung Nyawa
83
83. Takut Kehilangan
84
84. Ikhtiar
85
85. Taman
86
86. Misi Balas Dendam
87
87. Menantang
88
88. Rencana
89
89. Mimpi Buruk
90
90. Selesai
91
91. Sadar
92
92. Menculik
93
93. Batu
94
94. Sandiwara
95
95. Drama Lagi
96
96. Merajuk
97
97. Sup
98
98. Lagi
99
99. Harus Apa?
100
100. Serba Salah
101
101. Mendidih
102
102. Emosi
103
103. Pulang
104
104. Curiga
105
105. Terombang Ambing
106
106. Pengobat Luka
107
107. Lapar
108
108. Tom Yum
109
109. Kalah
110
110. Kemasukan Setan
111
111. Bayaran
112
112. I Miss You
113
113. Cacing
114
114. Berenang
115
115. Sayang
116
116. Suamiku
117
117. Bertemu
118
118. Cookies
119
119. Nefa Kabur
120
120. Baby Gemoy
121
121. Kecelakaan
122
122. Nasya
123
123. Om Penculik Menyebalkan
124
124. Gembul
125
125. Baby Bian
126
126. Rebutan
127
127. Haus
128
128. Rewel
129
129. Baby Titipan
130
130. Liburan
131
131. Arraz
132
132. Jodoh
133
133. Kabar Duka
134
134. Yara
135
135. Malaikat Kecil
136
136. Dua Baby
137
137. Cemburu
138
138. Kantin
139
139. Pengganggu
140
140. Sayang Bukan Abang
141
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!