Bara disana tersenyum dengan bibir yang mereka. Meski ucapan itu terdengar datar dan wajah yang Nampak tak berekpersi tapi Letta memperhatikannya..! Letta bahkan mengingatnya tentang penyakit kulit yang ia sendiri tidak tau..!! tak berselang lama Bara pun bergegas mengambil baju dan mengenakanya. Baju Letta yang sudah Letta siapkan. Ia memilih tidur disofa karena takut Letta marah padanya,
Tak berselang lama Bara yang tertidur Letta keluar. Mata Letta mengerjab melihat sosok mungil yang memeluk diri sendiri tanpa semilit dirinya yang tidiur akias selimut. Ia menghela nafas. Lagi-lagi hatinya sangat sakit melihatnya ia berubah pikiran dan memilih menidurkan Bara dikasurnya dan ia pun tanpa mengeringkan rambutnya ia tertidur disisi Bara.
Ia ingat dipristiwa kecilnya. Dimana ia yang berlari cepat meniggalkan rumah yang kebakaran bersama dua saudaranya. Zaxi. Ia membawa sang adik yang sudah tak sadar itu. Nafas mereka terngah engah. Mereka pergi sejauh mungkin meniggalkan semua yang ada.
Letta pernah menjadi gelandangan selama enam bulan, dan saudaranya? Zaxi? Ia hampir mati dan hamper meningalkan Letta.. saudara kembarannya? Arreta dikalah itu depresi disempat gila. Ia menangis histeris dan juga memanggil nama ayah dan ibunya sampai bertahun-tahun... hingga mengalami penyakit yang sangat memuakkan.
Disana hidup Letta hancur. Zaxi tak lagi mementingkan hidupnya. Ia selalu mengutamakan sang adik yang gila. Letta kehilangan semua sosok dihidupnya. Ia iri dan ia cemburu. Tapi itu bukan salahnya. Tapi salah keadaan. Zaxi menjadi kasar padanya dan msngacuhkannya.
Mata Letta menjadi berat mengingat semua itu membuat ia memutuskan tidur dan menyangga kepalanya dengan tanganya.
Disisinya ada Bara yang saar samar melihat wajah Letta. Ia tersenyum disana mengingat Letta mengangkatnya.”Tidur Litle Boy. Besok kau mau sekolah.”Ujar dingin itu mampu menutup mata Boy erat. Letta tersenyum tipis melihat tingkah anak angkatnya. Akh smeoga saja Bara berguna untuk kedepannya yah..
Pagi ini semua sudah siap dimeja makan. Yah termasuk Letta, hanya saja Letta disana berdiri dan tidak duduk, ia dengan Bara yang sudah siap dengan baju sekolahnya dan juga tasnya. Disana ada Jesika anak jadi James menatap Bara dengan penuh binar. Namun Bara Nampak menyembunyikan tubuhnya dibalik tubuh Letta..
Letta disana pun segera mengatakan pada pelayan meminta sarapan untuk Bara dan dimasukan kedalam bekal saja. Ia akan diantar oleh Diki tangan kanannya kesekolah nanti dan menyiapkan susu kotak. Diki sedang diperjalanan membuat ia dan Bara menunggu.
Bara mengintip dicela tubuh Letta melihat semua oang sarapan. Letta sedikit tak enak dibuatnya. Sam yang melihatnya cukup kasihan.. “Hmm.. Letta, sepertinya anakmu belum sraapan? Dia boleh makan disini kok.”Ujarnya disana guguyp. Sungguh kejadian dimana Letta membunuh pebantu semalam masih terngiang dikepalanya. Ia tau seberapa ganasnya Letta.
Letta menatap Bara namun Bara diam saja. Letta mengangguk. “Makanlah.”Ujarnya.
Barapun mengangguk dan duduk disisinya Jesika. Jesika menatapnya dengan senyum manisnya. Bara tak memberi senyumnya ia malah menunduk disela pelayan menaruh nasi goring dipiringnya. Ia nampak sangat gugup disana dan Nampak tak berani. Namun Letta yang berdiri disana pun mengusap kepalanya dan menatapnya tajam sebagai pertanda jika ia harus berani.
“Letta kau tidak makan?”Tanya dari Purnama Istrinya Sam dengan lembut disana. Letta disana menggeleng. Ia bahkan tak sudi makan disatu meja dengan keluarga yang paling ia benci. Semua orang diam menatap Letta.. sungguh aura letta sangat kental disini.
Jesika menatap Bara dnegan sendu. Ia merasa iti ketika melihat Bara dielus kepalanya oleh Letta. Ia sedari kecil tidak pernah dielus oleh ibunya. Ibunya sibuk dengan karir dan juga menangisi ayahnya. Lalu menatap semua orang.. yah semua orang tak peduli dengannya. Ia tau jika Letta sangatlah cuek tapi Nampak jika ia sangat menyayangi Bara. Apalagi kejadian semalam itu membuat ia tau jika Letta sangat menjaga Bara. Ia iri..!
Arghh,..
Mata Letta menyilau dikalah melihat Bara disana kepanasan dengan tangan yang menyentu bajunya yang basah. Ia terkena susu panas..!! Tanganya terkepal melihat sang empu yang tak lain adalah pelayan.. pelayan yang menatap Bara penuh kebencian.”Ma maaf aku tidak sengaja.”Ujarnya disana dneg5an nada pura pura. letta tak sebodoh itu untuk tidak tau hal itu.
Bara disana meringis dibuatnya/”Aduh kamu tidak apa-apa nak?”Tanya Agarta disana dengan khawatir dibantu semua orang juga.
Bara meringis peri disana melihat Letta yang memetra dan mengepalkan tanganya.
Dengan sekali hentakan Letta mengambil pisua untuk mengoelsis elai dan Clap... arghhh. Semua orang terdiam dikalah itu dikalah pelayan itu ia tusuk matanya Letta pun menarik rabutnya dan menjulaknya. Tanpa kata lagi ia membawa Bara dari sana meningalkan semua orang yang terdiam. Semua orang mendadak kelu melihatnya. Hingga melihat pelayan itu menjerit kesakitan dibuatnya. Letta sangat berbahaya..
Jesika Disana pucat dibuatnya. Tak ada yang tahu, tapi ia sangat terkejut sampai ia lupa cara menangis disana. Lalu Carmonpun disana mendadak kelu. Sam? Jangan Tanya, itu bukan hal yang pertama yang ia lihat tapi tetapsaja melihat Letta yang begini membuat ia sangat seram akan Letta.
Letta disana menghela nafas dimobil. Ia mengusap baju Bara yang basah dengan lembut dan menghela nafas. Bara disana meringis tak menangis dikalah Letta megobatinya dnegan obat. Leyttta disana menatap Bara tajam. “Lihat mom.”Ujarnya disana membentak. Bara disana menatap Letta dengan meringis dan takut.
Letta disana menarik rahangnya Bara dan menatapnya dalam. “Kamu lihat apa yang mom lakukan? Kamu juga harus bisa. jangan takut kepada siapapun. Jangan menjadi pengecut. Angkat kepalamus selagi bicara dengan siapapun. Jangan gagap dan jangan merasa kamu rendah. Angkat kepala dan tatap tajam mereka ingat..!! kamu anak kuat dan hebat. Jangan membuat semua orang menatap kamu remeh..!” Ujarnya menegaskan hingga Bara Disana mengangguk. “Mengerti?”Tanya Letta dingin.
“I-iya...!!” Ujarnya gugup.
“Mom bilang jangan gaap. Jawab dengan tegas dan lugas.”Ujarnya disana tajam. “Dan tatap mata mom tajam..”Lanjutnya lagi.
“Iya mom..!” Ujarnya disana dengan emosi yang kuat menatap Letta. Matanya disana menatap Letta dengan buliran bening yang ingin jatuh.
Letta disana mengusap kepalanya.” God.. jangan nampakkan air matamu pada siapapun kecuali mom oke. Kamu anak kuat.”Ujarnya. bara disana pun mengangguk dan memeuk Letta dengan erat. Letta disana menghela nafas.
.
.
Jan lupa tinggalkan jejak yah...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 200 Episodes
Comments
Ramlah Kuku
letta kau hebat
2024-04-21
0
Devinta ApriL
Letta Kerren
2022-12-06
0
Nndaarflis
smngat thorr🤗
2022-06-09
0