Tak berselang lama informasi dari orang suruhannya sudah ada, ia mengrimkan File lewat email yang berisikan.. Ternyata si anak kecil itu tidak berbohong... anak itu bernama Bara Andrian Baskara.. Dari keluarga Baskara.. ia ditinggalkan oleh kedua orang tuanya yang bercerai..
Lebih tepatnya kedua orang tuanya dulu dijodohkan dan sekarang mereka bercerai, anak itu sudah ia beri kepada bibinya namun bibinya tak mau menerimanya membuat sang bibi menaruh dipanti... kedua orang tuanya tak ada yang mau mengurusnya karena menganggap jika Bara itu hanyalah benalu. Menganggap jika Bara akan membuat rumah tanya mereka bangun ini akan rusak.
Belum lagi Bara yang disiksa di panti asuhan dan juga dipaksa menjadi pengemis untuk disetor setiap harinya. Ia dipukul dikala itu karena memang para penjaga panti sangat menyayangi Bara karena Bara selalu menghasilkan uang paling banyak diantara temannya yang lain. Itu mungkin karena wajahnya yang tampan dan dia yang sopan.
Ada banyak yang ingin mengadopsi Bara hanya saja sang penjaga panti tidak mau memberikan Bara.. karena baginya Bara adalah sumber uang..
Letta disana menatap Laptopnya tajam dibuatnya.. Bara menyembunyikan fakta orang tuanya kenapa?
Pagi ini disibukan oleh Letta yang menyiapkan bajunya, itu membuat Bara yang ada didepannya yang baru saja dimandikan olehnya itu menatap Letta sendu.
“ Yasudah ayo kita pergi dari sini.. aku hantarkan kamu.”Ujarnya Letta membuat sang Bara hanya diam menunduk dengan sedihnya. Sebab baru kali ini ia menemukan orang yang baik pada nya. Lebih tepatnya baru kali ini dianggap manusia oleh orang lain.
Letta berjalan menuju mobilnya dengan Bara yang mengikutinya dari belakang. Keadaannya sudah membaik tapi belum dikatakan baik. Tapi Letta harus melakukan misinya dengan baik. Mangkanya ia tal peduli akan Bara sehat atau tidanya.
Bara memasuki mobil Letta yang akan membela jalan.. Dengan gas yang sedang dan udara yang masih sangat dingin Letta menuju kerumah Samuel. Dan,
Ciiit...
Mobilnya berhenti disatu jalanan menatap Bara yang sedari tadi menunduk.”Kau mau turun dijalanan mana?” Tanyanya disana datar.
Bara disana mendengarnya nanar lalu mengusap air matanya yang jatuh.. ia menatap jalan dan menunjukanya. ”Disana saja.” Ujarnya menunjuk didepan membuat Letta mengangguk dan maju sedikit, dekat dengan kolong jembatan disana.
Letta menghentikan mobilnya membuat Bara mau tak mau turun. Letta disana Nampak melihat sang anak menangis dalam diam, dengan tubuh yang bergetar dan tangis yang tersembunyi.
Cepat-cepat anak itu menghapuskan air matanya menatap Letta dnegan topeng Smilenya. “Terimakasih..” Ujarnya tulus meski suaranya bahkan hampir habis. Letta disana mengantuk dan tersenyum tipis. Itu membuat sang anak tersenyum menatap Letta yang menjalankan mobilnya.
Hiks hiks hiks... Ketika mobil yang Letta bawa melaju anak itu menangis dan duduk didekat pilar jembatan, ia mengusap air matanya dengan baju kebesaran milik Letta., ia memeluk tubuhnya sendiri menatap nanar sekitar tempat yang tak ia ketahui. ” Tuhan jahat sama aku.. kenapa harus aku dilahirkan kalo aku Cuma jadi anak buangan dan disiksa.. hiks hiks. Tuhan jahat. Aku mau mati saja.” Gumamnya bergetar disana lalu memukul kepalanya ke tiang kuat beberapa kali.
Letta yang didalam mobil pun merasa senyumnya Bara terbayang-bayang dikepalanya membuat ia menghela nafas.”Sialan.. bisa-bisanya wajahnya mengganggu kepalaku..”Gumamnya menghentikan mobilnya.. tanpa kata ia memundurkan mobilnya menuju dimana Bara tadi ia tinggalkan.
Dan disana ia melihat sang anak sudah menangis dan membentur kepalanya sendiri. Ada rasa iba membuat ia dengan tekatnya turun..
“ Tuhan Bara mau mati aja hiks hiks..” Teriak pilu itu membuat Letta menahan diri untuk tidak memaki orang tua dari Bara.
Dengan cepat ia menahan kepala Bara membuat sang anak itu mendongak.. Dan menemukan Letta yang menahan dia membenturkan kepalanya kedinding. Padahal sudah merah dan lecet, bahkan sudah berdarah.
Letta menarik kepala itu dalam dekapannya.” Bukan Tuhan yang salah. Tapi manusia yang tamak, Tamak akan dunia yang salah. Jangan menyalahkan Tuhan, Karen Tuhan sudah menciptakan manusia sesempurna ini. Manusianya saja yang membuat hidupnya lebih rendah ketimbang binatang.”Gumamnya tanpa peduli bajunya basah dan kotor.
“Hiks hiks.. Mama...” Gumamnya Bara tanpa paham akan ucapan Letta. Ia memeluk Letta erat.. lalu mendongak.”Kenapa kembali? Apa karena kasihan kepadaku yang dibuang? hiiks hiks..”Ia menangis disana. Itu membuat Letta menghapus air matanya. Tak seharusnya anak sekecil ini semenderita ini.
“Kamu ikut dengan saya saja.. saya yang akan membantu kamu untuk apapun yang kamu mau.”Ujarnya membuat Bara mendongak menatap wajah yang masih tetap datar dan dingin itu..
“Benarkah?”Tanyanya membuat Letta disana mengangguk.
Barta mengusap pipinya.” Aku punya mama?”Tanyanya nanar.
Letta mengerutkan keningnya dna bertanya.” Kenapa punya mama?”Tanyanya.
Bara disana mengangguk dan menjawab.”Karena ketika teman-temanku dipanti dibiayai oleh orang yang mengadopsinya maka mereka menjadi orang tuanya. Mama papanya. Jadi aku punya mama kan? Karena kamu mau biayakan semua yang aku butuh jadi kamu mamaku?” Tanyanya disana dengan polos.
Letta mengernyit..”Tap tapi Aku tidak tau nama mu. “ Gumamnya Bara membuat Letta menghela nafas dan paham. Ia pikir Letta ingin mengadopsinya sebagai anak. Padahal tidak. Letta hanya ingin menyelamatkannya saja dan memberikan kehidupan yang layak..
“Namaku Letta.” Ujarnya Letta.” Alleta tepatnya.”Ujarnya.
Bara tersenyum.”Jadi Mama Letta mau kan jadi mamanya Bara?”Tanyanya lagi.
Letta tetap diam.”Bara ada mama kan? Bara tidak dibuangkan? Hiks hiks. Bara bukan sampahkan kaya yang dibilang teman Bara? Bara disayangkan? Jhiks hiks. Mama sekarang sayang Bara kan dan Bara punya mama?” Tanyanya membuat Letta tak tega akan hal itu. Terasa sakit mendengar kalimat Bara. Ia menjadi ingat akan kehidupannya dahulu membuat ia menahan diri.
“Yah.. panggil aku Mama.. Mama Al..”Gumam Letta membuat Bara mengembangkan senyumnya. ” Kamu anak mama dan kamu ada yang sayang bukan sampah. Jadi berdiri dan jadi anak yang kuat.”Ujarnya.
Dengan segera Bara berdiri namun oleng. Untung Letta menangkapnya. Wajar saja. Ia baru sembuh. Bahkan masih sakit."Hati-hati.. " Ujar Letta.
“Bara sayang mama hiks hiks.”Ia mau memeluk Letta namun takut. Sebab sedari tadi Letta bahkan tak pernah tersenyum kepadanya.
Letta disana memeluknya dan membawanya ke mobil.” Ayo..” Dengan tersenyum Bara memeluknya.
Letta meletakannya di kursi sebelah kemudi dan mulai menjalankan mobilnya. Namun sebelum itu ia membersihkan luka dijidatnya Bara terlebih dahulu dan memakaikannya dengan jaket miliknya. Jaket besar yang bahkan membuat seluruh tubuh Bara tertutupi. Ia bagaikan mengenakan jubah saja.
Mobil yang Letta bawa menuju rumah mansion terbesar dikawasan ini. Mata Bara yang meredup ternyata tertidur tanpa tau apapun. Hatinya sangat senang ternyata ada yang mau menghidupinya. Ia berjanji akan menjadi anak yang baik dan berbakti...
Mobilnya Letta terhenti didepan gerbang, disana ia memberikan surat yang diberi Sam kemarin, sebab hari ini masih sangat pagi.. Sebenarnya ia harus kesini itu kemaren sore tapi mau bagaimana lagi? Ada Bara yang harus ia lihat,, Dan ia tak menyangka sekarang ia malah mengajak Bara.
Disisi lain di mension yang berisikan tiga puluh pelayan dan juga empat puluh penjaga itu diam menatap sang pemilik rumah sedang sarapan.
.
Masih sepi yH hehe.....
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 200 Episodes
Comments
HNF G
koq gak dititipin kakeknya aja
2023-09-20
0
Bimzz
Sehat terus dan sukses slalu kk...
2022-05-09
0
Mhy_liney
Novel ini sama kayak novel kaka "Dendam" yg satunya lagi. Kenapa gk lanjutin yg itu kak?
2022-05-09
0