Bab 8

Saat diluar ia sudah melihat sang anak sudah duduk. Waw kuat yah? Ia hanya tersenyum tipis memikirkannya. Jika dilihat ternyata sudah 45 menit wajar saja. Nampak anak itu menatapnya dengan gugup. Ia ingat sosok Letta yang ia lihat tadi. “Mau minum?”Tanya Letta membuat ia mengerjab sebentar lalu mengangguk rahu.

Dengan cekatan Letta pergi kedapur mengambil minum dan makanan, makanan yang tak lain nasi yang ia beli tadi, sepertinya anak ini lebih membutuhkan, ia juga mengambil susu kotak disana dan beberapa buah buahan dan roti untuk ia makan. Dengan cepat ia kembali.

Ia duduk disisi anak itu, karena sofa itu memang luas tubuh anak kecil itu tak menghabisi semuanya. Ia segera memberikan air putih terlebih dahulu. Mata anak itu menatap makanan sang Letta dengan nanar Nampak ia sangat kelaparan.

“Duduklah...”Ujar letta disana datar.

Anak tersebut menganggguk dan mencoba duduk meskipun merasakan sakit didadanya namun samar-samar ia bisa menetralkannya.

Letta dengan segera mengambil nasi ditangannya dan menyisihkan yang pedas dan juga yang tidak, untunglah ia tak suka terlalu pedas, ia meletakkan makanan yang pedas itu diatas piring lain.”Makanlah..”Ujarnya disana memberikan makanan itu.

Anak itu menatap nanar makanan yang pedas. Menatap itu Letta menghela nafas, ia memberikan sedikit,.”Tidak baik untuk kamu yang baru bangun. Makan saja yang ada jika sembuh baru boleh.”Ujarnya membuat mata anak itu penuh binar.

Letta memilih menaiki kakinya dan melipatkan kakinya. Mengambil roti dan selai.. ia juga mengunyah apel yang ia ambil tadi. Apel hijau yang masam masam segar sangat enak baginya, disana juga ada buah Pir dan buah anggur.

Dengan lahap anak itu memakan makananya, letta diam menatapnya. Nampak seperti tak makan selama satu minggu. Anak itu bahkan mengenakan bajunya yang besar membuat tubuh kecilnya sangat lucu. Jika melihat itu Letta mampu tersenyum tipis setelah lama ia tak tersenyum barang sedikitpun, kecuali tersenyum saat ia sudah menyakiti salah satu anak Sam atau cucunya Sam.

Saat sadar ditatap anak tersebut menjadi gugup. Letta yag sadar membuang muka kearah lain dan membuka siaran kartun.

Mata anak itu Nampak membulat menatapnya disana, nampak sangat senang bagaikan mendapatkan uang satu karung, melihat spons kuning bersama bintang laut. Letta melihatnya cukup heran. Bagaikan orang dari Goa saja....

Hemm tapi mungkin saja kan dia memang baru pertama kali nonton kartun.

“Hey makan dulu, liat itu nasimu basi disendok.” Ujarnya Letta melihat acara makan anak itu terhenti menatap televisi dengan mulut yang mengangah dan mata yang penuh binar. Letta jadi mematikan televisinya membuat mata anak itu kecewa menatap Letta. Letta tak peduli, "makan saja dulu." Ujar Letta membuat sang anak mengangguk patuh saja meski sedih.

Setelah semuanya selesai anak itu Letta beri susu minum dan juga buah untuk ia makan, anak itu menerima saking laparnya dan memakan apel yang Letta berikan. Letta juga memberikan vitamin dan obat disana. “Siapa namamu?” Tanya Letta disana datar.

“Ba-bara.”Ujar anak itu dengan gugup dan menunduk.

Letta Nampak mengernyit mendengarnya.” Babara? Bandara” Tanyanya lagi. Nama yang aneh bukan.?

Namun anak itu menggeleng disela makanya. “Bara saja bukan Bandara. ” Ujarnya membuat Letta disana membulatkan kecil bibirnya.

“Dimana kau tinggal? Biar ku hantarkan pulang?”Ujarnya Disana kepadanya. Tidak mungkinkan anak itu disini?

Makan anak itu terhenti dengan mengerjab. Ia menatap Letta dengan mata yang berkaca kaca lalu menggeleng. ”Bara tidak punya rumah.”Jawabnya disana pelan, bahkan sangat pelan. Untungnya Letta selalu menjaga kebersihan telinganya jadi yah masih sangat jelas didengar.

Kecuali yang mendengarnya kalian.. pasti kalian akan kembali bertanya, HAH?

Letta menaikan satu alisnya dan bertanya.”Ibu dan ayahmu dimana?” Tanyanya disana dengan sendu kepada sang anak. Meski berat tapi harus tetap ditanya.

“Mereka sudah meninggal..”Jawabnya lagi dan segera menghentikan makanya. " Aku pun tidak tau karena aku tau jika aku sudah sendiri sejak kecil. "Lanjutnya bergetar.

Letta disana menghela nafas. “Jadi kau tinggal dengan siapa? Bibi atau paman kah?”Tanyanya dengan heran lagi. Masa tinggal sendirian kan?

Anak itu menunduk lalu menjatuhkan air mata samar. Ia menggeleng kaku samar samar namun hal itu membuat Letta diam menatapnya datar.

Punggungnya bergetar namun Letta tetap tak tahu harus apa. Karena ia memang sosok yang tak punya rasa.. mati rasa tepatnya, “ Bibi dan paman tidak ada yang mau mengurusku hiks hiks.. ak aku tinggal dipanti asuhan.. tap-tapi panti itu menganiayaku.”Ujarnya nanar disana.

Letta disana menaikan satu alisnya mendengarnya. Apakah masih ada panti asuhan sejahat itu?

“ lantas kenapa tadi kau dikeroyok oleh banyak anak-anak lain?”Tanyanya disana heran. Biasanya anak akan dibenci jika dia orang jahat kan?

Anak itu menggeleng nanar.” Ka karena aku disayang sama pemilik panti, ak aku enggak disuruh terlalu capek.. mangkanya mereka banyak yang iri..”Ujarnya disana. Letta memutar bola mata malas.

Kenapa ada banyak manusia yang memiliki hati serendah itu? Iri? Sama dengan leluarganya dulu.. Itu membuat ia mengepalkan tanganya.” Lalu kamu mau pulang kemana?”Tanyanya disana.

Anak itu menatap Letta dengan tatapan rapuhnya lalu menjawab. ” Tinggalin saja aku dipingir jalan, aku akan hidup sendiri dan tidak akan kembali ke panti.. Aku tidak mau yang lain menyakitiku lagi...” Ujarnya disana dengan menggigit bibir bawahnya. Sebab setiap hati ia selalu dihabisi dengan kata kata biadab dari teman-temannya. Dipuklul dan dicaci maki. Pemilik panti pun itu sangat menyukai Bara karena Bara sangatlah tampan dan paling mencolok dari anak lain. Lebih tepatnya tampang Bara bagai anak orang kaya.

Letta disana menghela nafas lalu menatap Bara datar.”Tidurlah.. “Gumamnya membuat Bara mengangguk.

Letta segera mengambil ponselnya dan juga mengiriknya Bara sebentar. Ia mengambil potret Bara yang sedang tidur.

Setelahnya ia mengirim pesan kepada seseorang. “ Cari tau semua informasi anak ini dalam hitungan 30menit. “ Ujarnya.

” Siap nona.”Jawaban seberang membuat Letta mengangguk.

Ia kembali menatap anak itu dengan iba lalu menghela nafas. Ia tau bagaimana rasa sang anak. Ia bahkan merasakan lebih sakit. Entahlah ia tak tau kenapa ia tertarik ingin membawa Bara.. Apakah kasihan?

tapi ia tak yakin hatinya masih berfungsi sebagus itu.

Tak berselang lama informasi dari orang suruhannya sudah ada, ia mengrimkan File lewat imail yang berisikan.. Ternyata si anak kecil itu tidak berbohong... anak itu bernama Bara Andrian Baskara.. Dari keluarga Baskara.. ia ditinggalkan oleh kedua orang tuanya yang bercerai..

.

.

.

Terimakasih orang baik yang telah meninggalkan jejak.

.

Terpopuler

Comments

Ramlah Kuku

Ramlah Kuku

siapa lagi keluarga baskara

2024-04-20

0

Ymmers

Ymmers

huih tersungging akuh thor 😂😉

2023-06-08

0

ZahraMarzia

ZahraMarzia

lanjut Thor 🥰❤️

2022-05-11

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 bab 11
12 Bab 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
30 30
31 31
32 32
33 33
34 34
35 35
36 36
37 37
38 38
39 39
40 40
41 41
42 42
43 43
44 44
45 45
46 46
47 47
48 48
49 49
50 50
51 51
52 52
53 53
54 54
55 55
56 Hadir
57 Bertemu
58 Juara
59 Pelakor
60 Pelakor 2
61 hukuman
62 Masa kecil
63 Masa kecil
64 Viral
65 Mimpi buruk
66 Berita
67 Berita 2
68 tugas
69 tugas 2
70 Bunga mawar
71 Ancaman
72 Tidak bisa
73 membenci
74 Menyerah
75 Paman
76 Paman 2
77 Berhasil
78 Alergi
79 Tidak tahu
80 Menjenguk
81 Lapar
82 Mual
83 Famili
84 Menolak orang lain
85 Pengkhianat
86 Dapat
87 Pedendam
88 Kenyataan
89 Pergi
90 Incaran
91 pergi
92 satu kamar
93 Senja
94 Siapa?
95 Teman Baru
96 Cakra
97 Cemburu
98 Mengapa dengan make up?
99 Racun lagi
100 Terbuang
101 Yakin di buang?
102 wali
103 Malu
104 Oleh-oleh
105 Oleh-oleh 2
106 Arti
107 jalan jalan
108 Pulang
109 Sekretaris
110 Teman
111 Kenal
112 Hamil
113 Bora
114 Hancur
115 ketahuan
116 Lagi
117 dibayar tuntas
118 Bundir
119 Keadaan
120 1
121 2 balasan
122 Balas 3
123 Bertemu
124 Ambil
125 Kecelakaan
126 Beda usia
127 hilang
128 Siapa?
129 Lagi
130 Lagi
131 Pagi yang cerah
132 Ribut
133 Pulang
134 Sendiri
135 Kasihan
136 Seharusnya
137 Hadir
138 Pilihan
139 meet Bara
140 anakku
141 Ngelunjak
142 Terkuak
143 Keadaan yang sama
144 mari berpisah
145 Malaikat ku
146 Jangan lagi!
147 Rumah cemara
148 Mantu rasa kakak
149 Keadaan
150 Ayah Putra
151 masih bertemu ayah putra
152 Reka Ulang
153 Reka Ulang 1
154 Kabar buruk
155 Sakit itu, masih sama
156 Kebenaran
157 Diusir
158 Sakit
159 Ayah kandung
160 Siapa?
161 Lelah
162 Call me
163 bertemu lagi
164 Suruhan
165 Kakak ke 2?
166 Minta bantuan
167 Korban ayah
168 Hilang
169 Tiba tiba
170 Mau apa?
171 Lamaran
172 Kebenaran terungkap
173 Peter
174 kantor
175 beri kesempatan satu hari saja
176 Main
177 Makanan
178 lagu
179 Perpisahan
180 Gembel
181 Ayah Bara
182 Minta maaf
183 hilang
184 kembali dibenci
185 Mencari
186 Kebenaran terungkap
187 terungkap 2
188 Masa lalu
189 Letta
190 penculikan
191 Bertemu
192 Hancur kan
193 Mati
194 Mati
195 Samuel
196 Bukan tak mau
197 Akhir dari segalanya
198 Aletta
199 Kabar baiknya
200 Penyesalan seumur hidup
Episodes

Updated 200 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
bab 11
12
Bab 12
13
13
14
14
15
15
16
16
17
17
18
18
19
19
20
20
21
21
22
22
23
23
24
24
25
25
26
26
27
27
28
28
29
29
30
30
31
31
32
32
33
33
34
34
35
35
36
36
37
37
38
38
39
39
40
40
41
41
42
42
43
43
44
44
45
45
46
46
47
47
48
48
49
49
50
50
51
51
52
52
53
53
54
54
55
55
56
Hadir
57
Bertemu
58
Juara
59
Pelakor
60
Pelakor 2
61
hukuman
62
Masa kecil
63
Masa kecil
64
Viral
65
Mimpi buruk
66
Berita
67
Berita 2
68
tugas
69
tugas 2
70
Bunga mawar
71
Ancaman
72
Tidak bisa
73
membenci
74
Menyerah
75
Paman
76
Paman 2
77
Berhasil
78
Alergi
79
Tidak tahu
80
Menjenguk
81
Lapar
82
Mual
83
Famili
84
Menolak orang lain
85
Pengkhianat
86
Dapat
87
Pedendam
88
Kenyataan
89
Pergi
90
Incaran
91
pergi
92
satu kamar
93
Senja
94
Siapa?
95
Teman Baru
96
Cakra
97
Cemburu
98
Mengapa dengan make up?
99
Racun lagi
100
Terbuang
101
Yakin di buang?
102
wali
103
Malu
104
Oleh-oleh
105
Oleh-oleh 2
106
Arti
107
jalan jalan
108
Pulang
109
Sekretaris
110
Teman
111
Kenal
112
Hamil
113
Bora
114
Hancur
115
ketahuan
116
Lagi
117
dibayar tuntas
118
Bundir
119
Keadaan
120
1
121
2 balasan
122
Balas 3
123
Bertemu
124
Ambil
125
Kecelakaan
126
Beda usia
127
hilang
128
Siapa?
129
Lagi
130
Lagi
131
Pagi yang cerah
132
Ribut
133
Pulang
134
Sendiri
135
Kasihan
136
Seharusnya
137
Hadir
138
Pilihan
139
meet Bara
140
anakku
141
Ngelunjak
142
Terkuak
143
Keadaan yang sama
144
mari berpisah
145
Malaikat ku
146
Jangan lagi!
147
Rumah cemara
148
Mantu rasa kakak
149
Keadaan
150
Ayah Putra
151
masih bertemu ayah putra
152
Reka Ulang
153
Reka Ulang 1
154
Kabar buruk
155
Sakit itu, masih sama
156
Kebenaran
157
Diusir
158
Sakit
159
Ayah kandung
160
Siapa?
161
Lelah
162
Call me
163
bertemu lagi
164
Suruhan
165
Kakak ke 2?
166
Minta bantuan
167
Korban ayah
168
Hilang
169
Tiba tiba
170
Mau apa?
171
Lamaran
172
Kebenaran terungkap
173
Peter
174
kantor
175
beri kesempatan satu hari saja
176
Main
177
Makanan
178
lagu
179
Perpisahan
180
Gembel
181
Ayah Bara
182
Minta maaf
183
hilang
184
kembali dibenci
185
Mencari
186
Kebenaran terungkap
187
terungkap 2
188
Masa lalu
189
Letta
190
penculikan
191
Bertemu
192
Hancur kan
193
Mati
194
Mati
195
Samuel
196
Bukan tak mau
197
Akhir dari segalanya
198
Aletta
199
Kabar baiknya
200
Penyesalan seumur hidup

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!