Pagi nya hasbi keluar dengan wajah yang masih terlihat kusut dan lesu,entahlah hari ini begitu tidak asa semangat untuknya
bahkan untuk pertama kali dalam hidupnya hasbi memutuskan tidur kembali sehabis shalat subuh berjamaah di mesjid bersama abah amar dan jamaat lain nya.
" pagi ummi,abah"sapa hasbi lesu pada ummi halimah dan juga abah amar saat memasuki ruang makan
"pagi,ayo sarapan nak"ucap ummi halimah menyodorkan piring pada hasbi
"iya ummi,terima kasih"ucap hasbi sembari menyedokan nasi dan mengisi piring nya dengan beberapa lauk yang tersaji dimeja
"adek sama luna kemana ummi?kok tidaknikut sarapan?"tanya hasbi saat tak melihat 2 sosok wanita muda yang mengisi rumahnya kini
"mereka berdua sudah sarapan duluan tadi,kebetulan dipanti akan ada tamu yang mau berbagi rezeki dan adek mengajak luna bergabung untuk menyambut tamu dan membantu membersihkan panti agar lebih rapih lagi"ujar ummi halimah menjelaskan dan di jawab sebuah angguki oleh hasbi
"ada apa nak?kok terlihat kusut sekali?"tanya abah amar yang melihat sang anak murung dan terlihat memiliki beban pikiran yang berat
hasbi menghela nafas panjang dan menatap sang ayah
"abah,sepertinya hasbi tidak jadi mengkhitbah"ucap hasbi sendu ditengah acara sarapan mereka.
"habiskan dulu sarapan nya nak,nanti kita bicarakan selepas sarapan ya"ujar ummi halimah saar melihat raut wajah hasbi yang terlihat tidak baik baik saja.
"apa yang sebenarnya terjadi?kenaa tiba tiba mau membatalkan nya,abah sama ummi sudah sangat menantikan nya sejak kamu bicara saat pulang akan mengkhitbah anak gadis orang
"mmm...sebenarnya gadis itu rania ayah"lirih hasbi
Deg...
abah amarv dan juga umi halimah saling lirik dan kembali manatap sang anak sedikit tak percaya dengan apa yang di utarakan oleh hasbi barusan
"maksud kamu rania anaknya ustad ridwan yang kemarin baru melangsungkan pernikahan nya dengan gusti?"tanya abah amar memastikan
"iya abah..."tambah hasbi bertambah sendu
"masya allah bi...kenapa kamu tidak bilang kalau kamu mempunyai niatan baik pada salah satu anaknya ustad ridwan pada abah?seandainya abah tahu lebih awal mungkin abah akan bicara dengan ustad ridwan tentang niatan baik mu itu nak"
"tadinya abi ingin fokus dengan pekerjaan terlebih dahulu abah,abi juga sudah bilang padas rania akan kembali setelah merasa cukup pantas untuk berdampingan dengan rania,abi tidak menyangka kalau ternyata rania mempunyai calon lain selain abi abah"jelas hasbi sembari menundukan kepala nya.
"yang sabar ya nak,mungkin ini jalan allah untukb menunjukan kalau nak rania bukan jodohmu,ingat manusia hanya bisa berkeinginan dan semua keputusan atas takdir manusia itu ada ditangan sang maha kuasa"ucap ummi halimah sembari mengusap sayang bahu hasbi yang terlihat sedikit bergetar karena tangis yang tertahan
"abi kekamar dulu ya ummi,abah abi ingin menenangkan diri sejenak"ucap hasbi bangkit dari duduknya dan akan melangkah namun langkahnya terhenti saat suara abah kembali terdengar
"jangan terlalu larut akan kesedihan bi,istirahatlah ba'da dhuhur ikut abah ke panti agar kamu ada kegiatan yang akan menyamarkan rasa resahmu"
"iya baik abah,abi pamit dulu"
hasbi pun kembali kekamarnya dan merenungi semua yang telah terjadi padanya,hasbi mengambil kembali ponsel yang terletak dimeja kerja yang ada dikamarnya
dengan berat hati hasbi menghapus semua foto rania yang terdapat digaleri ponselnya
Selepas shalat duhur berjamaag dimasjid hasbi dan juga kedua orang tua nya menyusul aisah dan juga luna kepanti untuk ikut menyambut tamu yang akan menyambangi panti yang telah lama abah amar dan juga ummi halimah dirikan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
Wanti Suswanti
makanya jangan mencintai seseorang melebihi sang pencipta biar gak terlalu kecewa..
2024-01-07
0