Bab 15. Aku dan Dia

Aku melajukan motorku menuju rumah dengan perasaan lega karena sudah mengungkapkan perasaan yang selama ini ku pendam. Walaupun belum tau jawabannya akan di terima atau di tolak. Paling tidak aku sudah mengatakannya kepada Felisha. Berharap dia menerima ku.

Setibanya di rumah, aku segera masuk ke kamar dan melirik jam tanganku ternyata masih pukul 10 malam. Masih terlalu pagi jika harus bertemu bantal. Aku tak biasa tidur di jam begini.

Di rumah ini aku hanya tinggal berdua dengan sepupu aku yang juga bekerja di salah satu universitas swasta karena orang tua dan keluarga kami yang lainnya berada dan tinggal di luar kota. Sekarang dia sedang lembur karena belum tampak di rumah.

Ku raih handphone milik ku untuk mengirim pesan kepada Felisha ingin menanyakan apa yang sedang di lakukannya tapi ku urungkan karena mungkin saja Felisha sudah tertidur di jam begini. Aku menoleh kearah laptop dan berdiri untuk mengambilnya. Lebih baik aku melanjutkan pekerjaan ku yang tertunda.

Disaat aku sedang fokus dengan pekerjaanku tiba-tiba terdengar handphone milikku bergetar. Sengaja aku men silent nada deringnya hanya menyisakan getaran saja.

Ku lihat layar ponsel ku di sana menampilkan nama Pak Maruf. Aku melirik jam yang ada di ponsel menunjukkan pukul 11.30 malam, aku mengernyit heran ada apa pak Maruf menghubungi ku di jam begini. Segera ku angkat telponnya, mungkin saja penting.

"Halo, Assalamualaikum pak."

"..........."

"Oh iya pak, baik."

"..........."

"Boleh juga, besok saja pak."

"..…......"

"Ok, Assalamualaikum." Aku segera menekan tombol merah untuk mengakhiri obrolan dengan pak Maruf.

Aku memejamkan mata menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya kasar. Ku pikir sepertinya aku tak bisa menunggu jawaban Felisha sampai lima hari ke depan. Besok aku harus menemuinya.

***

Keesokan harinya aku menemui Felisha di kantin, dia sedang duduk bersama dua sahabatnya sambil menunggu pesanan mereka. Aku mendekati mereka yang sedang serius mengobrol, entah apa yang mereka bahas sampai tidak menyadari kehadiran ku. Aku segera duduk di kursi kosong di samping Felisha.

Ku tatap wajah Felisha lekat, ku rasakan detak jantung ku yang berdetak lebih cepat dari biasanya. Ku lihat Felisha seperti salah tingkah dan wajahnya memerah saat ku tatap. Aahh menggemaskan.

Setelah makan, Felisha dan ke dua sahabatnya akan pamit pergi dari kantin tapi aku dengan cepat menggenggam tangan Felisha untuk mencegahnya pergi agar tetap berada disana. Dan ke dua sahabat Felisha pun mengerti, Felisha akhirnya membiarkan mereka pergi.

Felisha duduk kembali ke tempat duduknya tadi setelah Rufi dan Lita tak terlihat lagi.

"Ada apa kak?" tanyanya setelah duduk dan menoleh padaku yang pura-pura sibuk dengan ponselku. Aahh sebenarnya aku merasa gugup jika harus meminta jawaban Felisha lagi sebelum waktu yang dia tentukan. Tapi aku juga tak bisa jika harus keluar kota dengan belum adanya kepastian darinya.

Sebenarnya bisa saja dia memberikan jawabannya lewat telepon tapi itu tak akan membuatku puas.

Aku mendongak dan menoleh kearah Felisha yang menatapku. Ku masukkan ponselku ke saku celana bahan yang ku pakai.

Aku sudah bilang, aku tak pandai basa basi. Langsung ku beri tahu dia jika aku akan keluar kota dalam waktu tiga minggu, lumayan lama dari biasanya. Selama ini jika bepergian paling lama seminggu. Ku tatap Felisha yang sepertinya belum mengerti tujuanku mengatakan itu padanya.

"Aku akan keluar kota dalam waktu yang cukup lama." Jawabku.

"Aku mau jawaban kamu malam ini." Kataku lagi tak ingin di bantah.

Felisha pun tak bisa membantah, mungkin dia lelah jika harus berdebat lagi soal itu. Ia bangkit dari duduknya dan pergi meninggalkan kantin. Aku seperti tak ingin melepasnya, ingin ku bawa dia ke dalam pelukan ku tapi itu tak mungkin aku lakukan saat ini.

Aku menghembuskan nafas kasar, aku sadar jika aku sedikit egois. Mungkin karena aku terlalu menginginkan Felisha sehingga terkadang hilang akal sehatku. Terkadang aku berpikir mungkin lebih baik jika aku langsung melamar dan menikahi Felisha agar aku bebas mengungkungnya setiap saat. Tapi apakah Felisha mau. Apalagi dia masih kuliah dan wisudanya juga masih lama, harus menunggu beberapa tahun lagi. Haiiiissshh pikiranku mesum sekali.

Malam pun tiba, aku akhirnya ke tempat Felisha dan seperti biasa aku tanpa basa basi langsung menanyakan Jawabannya setelah dua sahabatnya itu, Rufi dan Lita pergi. Felisha masih enggan memberikan jawabannya.

Ku tanyakan bagaimana perasaan nya kepadaku agar sedikit memudahkannya dalam mengambil keputusan. Ku yakin dia juga menaruh hati padaku. PD kan aku..Harus dong asal jangan over aja hehe. Felisha menggeleng dan itu sukses membuat hatiku mencelos seperti jatuh dari ketinggian. Aku tak langsung menjawab, aku menunggu.

Cukup lama Felisha terdiam membuat ku menunggu dengan perasaan was-was. Jantungku berdegup kencang melihatnya diam, takut jika dia menolakku.

...

...

"Baiklah kak." Itu kata yang keluar dari bibirnya, dan itu membuat ku tak puas. Sebenarnya aku mengerti maksud dari jawabannya itu tapi aku ingin menggodanya.

"Baiklah apa Sha?" Godaku

Felisha bukannya menjawab pertanyaan ku malah diam-diam menatap ku lekat dan akupun menatapnya. Kami terdiri dan sama-sama bertanya

"apa?

"apa?

Kami mengucapkan kata "apa" bersamaan yang membuat kami tertawa. Aaahh menggemaskan sekali dia jika malu-malu seperti itu karena selama ini aku lebih sering melihatnya berekspresi datar.

Satu lagi yang membuat Felisha selalu terlihat menggemaskan, ketika aku memanggilnya dengan kata sayang. Pipinya akan langsung terlihat merona jika ku goda dengan memanggilnya sayang membuat ku bersemangat untuk menggodanya.

Setelah kami mengobrol sedikit lebih intens, aku segera pamit pulang karena besok akan berangkat keluar kota dan belum menyiapkan apapun. Aku tak bisa menahan diri untuk tidak memeluknya. Ku tarik Felisha dan memeluknya yang tak siap dengan rengkuhan ku. Ku benamkan tubuh mungilnya di dadaku dan ku ci*m puncak kepalanya yang tertutup hijab rumahannya.

Awalnya Felisha tak merespon pelukanku namun aku memeluknya cukup lama dan mengucapkan terimakasih. Barulah ku rasakan tangannya terangkat untuk memelukku dan itu cukup membuat ku hampir tak bisa mengendalikan diri. Perasaanku membuncah saat merasakan pelukannya. Kini yang ada di pikiran ku, Ingin ku l***t dalam-dalam bib**nya yang seksi itu, bib*r yang tidak tebal tapi juga tidak tipis. sungguh menggemaskan. Namun aku segera mengendalikan diri, aku mendongak dan segera melepaskan diri dari pelukan kami.

Ku tatap wajah Felisha yang juga menatap ku dengan sedikit mendongak.

"I Love you" Ku ucapkan dengan tak bersuara

Felisha hanya menjawabnya dengan senyuman paling manis yang belum pernah aku lihat wajah nya selama ini.

Lagi-lagi ku tatap bib**nya yang selalu ingin ku sentuh dengan bib**ku, dan kurasakan sesuatu di baw*h mengeras entah apa yang di lakukannya. Selalu saja seperti ini jika bertemu dengan Felisha. Sungguh menyiksa.

...****************...

Jangan lupa like dan komennya yaaa 🙏🤗

Terpopuler

Comments

Ainisha_Shanti

Ainisha_Shanti

keep it that

2022-11-14

1

Lusi

Lusi

Selalu semangat ya thor

2022-08-08

2

Viv 💐

Viv 💐

semangat berkarya

2022-05-27

4

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Pengenalan tokoh
2 Bab 2. Kampus
3 Bab 3. Kost
4 Bab 4. Kedatangan Tamu
5 Bab 5. Jawaban1
6 Bab 6. Jawaban2
7 Bab 7. mantan
8 Bab 8. Lirikan
9 Bab 9. Staf dosen 1
10 Bab 10. Staf dosen 2
11 Bab 11. Perpisahan sementara
12 Bab 12. Heart to heart
13 Bab 13. Better
14 Bab 14. Awalnya
15 Bab 15. Aku dan Dia
16 Bab 16. Ada apa dengan mereka 1
17 Bab 17. Ada apa dengan mereka 2
18 Bab 18. Alasan
19 Bab 19. Tanpa kabar
20 Bab 20. Mumet
21 Bab 21. Move On
22 Bab 22. Perkenalan Singkat
23 Bab 23. Telponan
24 Bab 24. Nomor Tak dikenal
25 Bab 25. Kembali
26 Bab 26. Perhatian
27 Bab 27. Akhirnya bertemu
28 Bab 28. Status Baru
29 Bab 29. Labil
30 Bab 30. Labil 2
31 Bab 31. Calon mertua 1
32 Bab 32. Calon mertua 2
33 Bab 33. Ada Cinta Untuk Calon Mertua
34 Bab 34. Di Jemput ke Hotel
35 Bab 35.
36 Bab 36. Dapet telpon
37 Bab 37. Diamnya Dia
38 Bab 38. Hati campur aduk
39 Bab 39. Finally broke the tears
40 Bab 40. Rapuh
41 Bab 41. Lelah Otak juga lelah fisik
42 Bab 42. Fatal
43 Bab 43. What kind of feeling is this??
44 Bab 44. Gundah gulana
45 Bab 45. Terluka
46 Bab 46. Fiktor (Fikiran kotor)
47 Bab 47. Kamu, Aku dan Dia bertemu
48 Bab 48. Perasaan bersalah
49 Bab 49. Kenyataan tak sesuai dengan yang terlihat
50 Bab 50. Some days
51 Bab 51. Denyuuutt jantungku berdebar terasa indahnyaaa
52 Bab 52. Melukis Senja
53 Bab 53. Itung-itung nyicil
54 Bab 54. Dokter Tamvan
55 Bab 55. Hots Sugar daddy
56 Bab 56. Duda beranak satu
57 Bab 57. Kalah sebelum berperang!?
58 Bab 58. Mamah atuuu!!????
59 Bab 59. Naulaa anak hebaat!!!!
60 Bab 60. Nungguin Kamuuu
61 Bab 61. Jadi Milikku
62 Bab 62. What is her future husband like?
63 Bab 63. Tenang sajaa..Serahkan kepada Sang Penentu Hidup
64 Bab 64. When my brain admits that my heart loves it....
65 Bab 65. I Love You
66 Bab 66. Hampir saja
67 Bab 67. Menjelang Ijab Kabul
68 Bab 68. Akhirnyaaaahhhh....
69 Bab 69. Setelah Ijab Kabul
70 Bab 70. Icip-icippp
71 Bab 71. Marriage d'Amour
72 Bab 72. Vitamin D dan B
73 Bab 73. Malam Pengantin
74 Bab 74. Janji mainnya pelan-pelan aja nggak di tepatiiinnnn
75 Bab 75. Isi pesan dari Mato
76 Bab 76. Vitamin K
77 Bab 77. Berada di medan pertempuran yang tak ter elakkan
78 Bab 78. I love You Honey
79 Bab 79. Nyembur sampai tiga kali
80 Bab 80. Balik Jekardah
81 Bab 81. Tawaran Jatah Nanti Malam
82 Bab 82. Seperti Penjual Obat Subur Saja
83 Bab 83. Kasih Tak Sampai
84 Bab 84. Keinginan terpendam dari Mamah dan Papah
85 Bab 85. Mencoba menjadi yang terbaik
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Bab 1. Pengenalan tokoh
2
Bab 2. Kampus
3
Bab 3. Kost
4
Bab 4. Kedatangan Tamu
5
Bab 5. Jawaban1
6
Bab 6. Jawaban2
7
Bab 7. mantan
8
Bab 8. Lirikan
9
Bab 9. Staf dosen 1
10
Bab 10. Staf dosen 2
11
Bab 11. Perpisahan sementara
12
Bab 12. Heart to heart
13
Bab 13. Better
14
Bab 14. Awalnya
15
Bab 15. Aku dan Dia
16
Bab 16. Ada apa dengan mereka 1
17
Bab 17. Ada apa dengan mereka 2
18
Bab 18. Alasan
19
Bab 19. Tanpa kabar
20
Bab 20. Mumet
21
Bab 21. Move On
22
Bab 22. Perkenalan Singkat
23
Bab 23. Telponan
24
Bab 24. Nomor Tak dikenal
25
Bab 25. Kembali
26
Bab 26. Perhatian
27
Bab 27. Akhirnya bertemu
28
Bab 28. Status Baru
29
Bab 29. Labil
30
Bab 30. Labil 2
31
Bab 31. Calon mertua 1
32
Bab 32. Calon mertua 2
33
Bab 33. Ada Cinta Untuk Calon Mertua
34
Bab 34. Di Jemput ke Hotel
35
Bab 35.
36
Bab 36. Dapet telpon
37
Bab 37. Diamnya Dia
38
Bab 38. Hati campur aduk
39
Bab 39. Finally broke the tears
40
Bab 40. Rapuh
41
Bab 41. Lelah Otak juga lelah fisik
42
Bab 42. Fatal
43
Bab 43. What kind of feeling is this??
44
Bab 44. Gundah gulana
45
Bab 45. Terluka
46
Bab 46. Fiktor (Fikiran kotor)
47
Bab 47. Kamu, Aku dan Dia bertemu
48
Bab 48. Perasaan bersalah
49
Bab 49. Kenyataan tak sesuai dengan yang terlihat
50
Bab 50. Some days
51
Bab 51. Denyuuutt jantungku berdebar terasa indahnyaaa
52
Bab 52. Melukis Senja
53
Bab 53. Itung-itung nyicil
54
Bab 54. Dokter Tamvan
55
Bab 55. Hots Sugar daddy
56
Bab 56. Duda beranak satu
57
Bab 57. Kalah sebelum berperang!?
58
Bab 58. Mamah atuuu!!????
59
Bab 59. Naulaa anak hebaat!!!!
60
Bab 60. Nungguin Kamuuu
61
Bab 61. Jadi Milikku
62
Bab 62. What is her future husband like?
63
Bab 63. Tenang sajaa..Serahkan kepada Sang Penentu Hidup
64
Bab 64. When my brain admits that my heart loves it....
65
Bab 65. I Love You
66
Bab 66. Hampir saja
67
Bab 67. Menjelang Ijab Kabul
68
Bab 68. Akhirnyaaaahhhh....
69
Bab 69. Setelah Ijab Kabul
70
Bab 70. Icip-icippp
71
Bab 71. Marriage d'Amour
72
Bab 72. Vitamin D dan B
73
Bab 73. Malam Pengantin
74
Bab 74. Janji mainnya pelan-pelan aja nggak di tepatiiinnnn
75
Bab 75. Isi pesan dari Mato
76
Bab 76. Vitamin K
77
Bab 77. Berada di medan pertempuran yang tak ter elakkan
78
Bab 78. I love You Honey
79
Bab 79. Nyembur sampai tiga kali
80
Bab 80. Balik Jekardah
81
Bab 81. Tawaran Jatah Nanti Malam
82
Bab 82. Seperti Penjual Obat Subur Saja
83
Bab 83. Kasih Tak Sampai
84
Bab 84. Keinginan terpendam dari Mamah dan Papah
85
Bab 85. Mencoba menjadi yang terbaik

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!