Bab 13. Better

Aku sudah berhasil mengendalikan perasaan ku. Ku tatap manik kak Mato yang tak pernah mengalihkan pandangannya dariku dan senyum yang tak pernah luntur dari bibirnya sedari tadi saat aku mengatakan bahwa aku juga mencintainya. Kami saling diam tanpa ada yang bersuara dan lagi-lagi kami sama-sama tersenyum seperti ada beban yang terhempas jauh dari pundak kami. Perasaan lega terlihat dari wajah kami masing-masing.

Setelah hampir 3 jam, kami segera mengakhiri panggilan video karena aku dan Lita ada kuliah pagi ini sedangkan Rufi dia ada kuliah nanti siang. Jarum jam sudah menunjukkan pukul 7 pagi.

"Kak, aku ada kuliah pagi."

"Jam berapa?"

"Jam 8.30."

"Mata kuliah apa?"

"Dietetic".

"Dosennya siapa?"

"Ibu Sumarni kak."

"Ya udah. Kamu siap-siap dulu sana. jangan sampai telat."

"Iya." aku mengangguk patuh

"Kakak berangkat kerjanya jam berapa?" Tanyaku sambil beranjak dari tempat dudukku untuk menyiapkan buku-buku yang akan ku bawa ke kampus.

"Aku berangkat jam 9 sayang."

"Ya udah kakak hati-hati kerjanya."

"Iya sayang." Jawab kak Mato tersenyum manis. Membuat ku sejenak memandanginya lekat serasa berat untuk menyudahi panggilan video.

"Ya udah ya..Assalamu'alaikum..." Pamitku pada kak Mato

"Wa'alaikumsalam..." Jawabnya dan langsung ku akhiri panggilan video.

Aku gegas melepas mukena yang sedari tadi aku pakai sejak subuhan. Kemudian bersiap untuk ke kampus.

***

Muhammad Mato adalah salah satu staf dosen di kampus tempat Felisha menimba ilmu, karena kepintaran yang di milikinya dia kerap menjadi asisten dosen jika di perlukan sampai keluar kota untuk membantu dosen-dosen yang memerlukan bantuan seperti saat ini. Dia menjadi asisten pak Maruf salah satu dosen di kampus Felisha.

Mato memiliki paras yang tampan dan berpostur tinggi 172 cm namun tak begitu tegap cenderung agak tipis namun itu terlihat kren untuk seorang Mato. Penampilan menarik dan cara berpakaian yang selalu modis namun sederhana membuatnya di gandrungi mahasiswi di kampus. Bahkan bukan hanya mahasiswi yang tertarik dengannya namun juga rekan kerja wanitanya.

Mato selalu terlihat datar di depan orang lain tetapi sesungguhnya dia begitu peduli dengan orang-orang di sekitarnya. Mato terlalu fokus dengan profesinya sampai terkadang tidak begitu memperhatikan lingkungannya. Itu sebabnya mengapa ia terlihat cuek. Padahal tidak seperti itu kenyataannya.

Mato akan memperlihatkan sikap yang berbeda dari yang terlihat oleh orang lain hanya di hadapan Felisha. Baginya Felisha adalah orang yang harus mengetahui apapun yang terjadi pada dirinya. Felisha bukan hanya seorang kekasih baginya tapi juga seperti saudari, teman dan juga sahabat tempat ia berkeluh kesah jika terlalu lelah. Dan Felisha seperti biasa akan mendengarkan apapun yang ia ceritakan saat berkeluh kesah.

Terkadang Mato akan memperlihatkan sifat kekanakannya pada Felisha ketika ia sedang bosan dan membutuhkan tempat untuk melenyapkan kebosanan yang ia rasakan.

Mato juga ternyata memiliki sifat jail yang terkadang membuat Felisha kesal dan kewalahan menghadapi kejailan kekasihnya itu. Felisha selalu menjadi sasaran empuk kejailan Mato. Dan Mato akan tertawa puas jika sudah berhasil membuat kekasihnya kesal setengah mati.

***

Sudah 2 minggu setelah kepulangan Mato kembali ke kotanya yang dimana Felisha juga berada. Mereka menjalani hubungan sebagai sepasang kekasih yang terlihat saling mencintai. Dan itu sukses membuat orang lain iri dengan hubungan mereka termasuk mantan kekasih Felisha yang juga melihat semuanya. Dalam hati Muza berkata sudah tak ada lagi kesempatan baginya.

Tepat di hari ini mereka sudah menjalin hubungan selama 6 minggu atau sebulan lebih sejak malam itu. Sejauh ini Felisha dan Mato tak pernah memperlihatkan dengan terang-terangan kemesraan mereka dengan bermesraan di depan orang lain, mereka hanya akan terlihat seperti sahabat saja. tetapi lain halnya jika mereka hanya berdua. Mato akan memperlihatkan kejailannya dan membuat kekasihnya itu kesal. Namun ia tau Felisha tak pernah berlama-lama dengan kekesalannya. Selain itu Mato juga akan sesekali terlihat serius dan mengeluarkan uneg-unegnya jika ada yang tak sesuai dengan keinginannya. Curhat sepertinya.

Sejauh ini Mato hanya berani menggenggam tangan Felisha dan memeluknya. Selain itu Felisha tak mengizinkannya. Mato memaklumi itu karena mereka harus menjaga agar tidak kebablasan. Biar bagaimanapun hubungan mereka masih seumur jagung.

Mato kerap kali mengajak Felisha dan dua sahabat kekasihnya itu untuk sarapan ataupun makan siang di kantin kampus. Semua itu tak luput dari perhatian mahasiswa dan mahasiswi yang juga berada disana tak terkecuali rekan kerjanya seperti saat ini mereka sedang makan siang bersama.

"Kakak gak mau gabung di meja temen-temen kakak?" tanya Felisha sambil menyuapkan sesendok soto ayam kemulut. Menatap Mato yang sedang menunggu pesanannya datang.

Mato yang sedang menatap layar ponselnya dengan dahi berkerut entah apa yang di lihatnya seketika mendongak dan menatap Felisha dengan alis terangkat keatas tanda bingung dengan pertanyaan kekasihnya itu.

"Hmm??" Mato hanya bertanya dengan deheman.

"Kakak gak mau gabung makan di meja temen-temen kakak? Gabung aja gak papa kok." Felisha mengulang pertanyaan sekaligus tawarannya pada Mato sambil melirik tempat dimana teman-teman Mato berada dan Mato pun ikut melirik ke arah kanannya yang terlihat beberapa rekan kerjanya duduk sambil mengobrol dengan tiga wanita dan dua pria.

Mato menggeleng pelan. "Enggak usah, aku mau disini aja sama kalian."

"Kenapa?" tanya Felisha menatap wajah Mato yang datar saat menjawab pertanyaannya.

"Enggak papa sayang, emang gak boleh aku gabung disini sama kalian? aku gak harus kesana kan?" Mato

"Ya udah ayo makan. nanti keburu dingin tuh baksonya." Ucap Felisha melirik mangkok bakso kekasihnya.

"Kamu tuh yang ngajakin aku bicara Mulu." Mato

"Iya iya maaf." ucap Felisha akhirnya ingin mengakhiri perdebatan.

Mereka makan dengan lahap tanpa ada yang bersuara lagi dan hanya suara dentingan sendok dengan mangkoknya yang terdengar. Rufi dan Lita hanya menggeleng dan saling pandang dengan tersenyum geli mendengar perdebatan kecil sepasang kekasih itu. karena mereka tau kalau sepertinya sahabat mereka itu sedang sedikit merasa insecure melihat teman wanita Mato yang cantik dan anggun.

Felisha selalu saja merasa tak percaya diri jika sudah melihat rekan kerja wanita Mato. Ia merasa tak sebanding dengan mereka yang terlihat sangat cantik dan anggun tak seperti dirinya yang tak se anggun mereka. Walaupun dua sahabatnya itu sudah beberapa kali membesarkan hati nya tentang itu tetap saja tidak cukup.

Tetapi Mato tak pernah bosan untuk memberi Felisha kepercayaan diri bahwa dia tidak hanya melihat dari fisik seseorang jika ingin menjalin hubungan dengan seorang wanita.

Mato selalu berkata bahwa Felisha tak kalah cantik dari rekan-rekan wanitanya di kantor, bahkan Felisha bukan hanya cantik dari luarnya saja tapi juga memiliki inner beauty. Cantik dari dalam, Felisha memiliki hati yang baik sehingga mengeluarkan aura kecantikan yang alami dan tanpa menyadarinya Felisha di kagumi banyak lelaki karena memiliki itu.

...****************...

Terpopuler

Comments

Ainisha_Shanti

Ainisha_Shanti

that's right, inner beauty yang paling penting

2022-11-14

1

Lusi

Lusi

semangat kak author

2022-08-02

3

Lusi

Lusi

bum like dulu..bacax ntar sepertinya menarik

2022-08-02

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Pengenalan tokoh
2 Bab 2. Kampus
3 Bab 3. Kost
4 Bab 4. Kedatangan Tamu
5 Bab 5. Jawaban1
6 Bab 6. Jawaban2
7 Bab 7. mantan
8 Bab 8. Lirikan
9 Bab 9. Staf dosen 1
10 Bab 10. Staf dosen 2
11 Bab 11. Perpisahan sementara
12 Bab 12. Heart to heart
13 Bab 13. Better
14 Bab 14. Awalnya
15 Bab 15. Aku dan Dia
16 Bab 16. Ada apa dengan mereka 1
17 Bab 17. Ada apa dengan mereka 2
18 Bab 18. Alasan
19 Bab 19. Tanpa kabar
20 Bab 20. Mumet
21 Bab 21. Move On
22 Bab 22. Perkenalan Singkat
23 Bab 23. Telponan
24 Bab 24. Nomor Tak dikenal
25 Bab 25. Kembali
26 Bab 26. Perhatian
27 Bab 27. Akhirnya bertemu
28 Bab 28. Status Baru
29 Bab 29. Labil
30 Bab 30. Labil 2
31 Bab 31. Calon mertua 1
32 Bab 32. Calon mertua 2
33 Bab 33. Ada Cinta Untuk Calon Mertua
34 Bab 34. Di Jemput ke Hotel
35 Bab 35.
36 Bab 36. Dapet telpon
37 Bab 37. Diamnya Dia
38 Bab 38. Hati campur aduk
39 Bab 39. Finally broke the tears
40 Bab 40. Rapuh
41 Bab 41. Lelah Otak juga lelah fisik
42 Bab 42. Fatal
43 Bab 43. What kind of feeling is this??
44 Bab 44. Gundah gulana
45 Bab 45. Terluka
46 Bab 46. Fiktor (Fikiran kotor)
47 Bab 47. Kamu, Aku dan Dia bertemu
48 Bab 48. Perasaan bersalah
49 Bab 49. Kenyataan tak sesuai dengan yang terlihat
50 Bab 50. Some days
51 Bab 51. Denyuuutt jantungku berdebar terasa indahnyaaa
52 Bab 52. Melukis Senja
53 Bab 53. Itung-itung nyicil
54 Bab 54. Dokter Tamvan
55 Bab 55. Hots Sugar daddy
56 Bab 56. Duda beranak satu
57 Bab 57. Kalah sebelum berperang!?
58 Bab 58. Mamah atuuu!!????
59 Bab 59. Naulaa anak hebaat!!!!
60 Bab 60. Nungguin Kamuuu
61 Bab 61. Jadi Milikku
62 Bab 62. What is her future husband like?
63 Bab 63. Tenang sajaa..Serahkan kepada Sang Penentu Hidup
64 Bab 64. When my brain admits that my heart loves it....
65 Bab 65. I Love You
66 Bab 66. Hampir saja
67 Bab 67. Menjelang Ijab Kabul
68 Bab 68. Akhirnyaaaahhhh....
69 Bab 69. Setelah Ijab Kabul
70 Bab 70. Icip-icippp
71 Bab 71. Marriage d'Amour
72 Bab 72. Vitamin D dan B
73 Bab 73. Malam Pengantin
74 Bab 74. Janji mainnya pelan-pelan aja nggak di tepatiiinnnn
75 Bab 75. Isi pesan dari Mato
76 Bab 76. Vitamin K
77 Bab 77. Berada di medan pertempuran yang tak ter elakkan
78 Bab 78. I love You Honey
79 Bab 79. Nyembur sampai tiga kali
80 Bab 80. Balik Jekardah
81 Bab 81. Tawaran Jatah Nanti Malam
82 Bab 82. Seperti Penjual Obat Subur Saja
83 Bab 83. Kasih Tak Sampai
84 Bab 84. Keinginan terpendam dari Mamah dan Papah
85 Bab 85. Mencoba menjadi yang terbaik
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Bab 1. Pengenalan tokoh
2
Bab 2. Kampus
3
Bab 3. Kost
4
Bab 4. Kedatangan Tamu
5
Bab 5. Jawaban1
6
Bab 6. Jawaban2
7
Bab 7. mantan
8
Bab 8. Lirikan
9
Bab 9. Staf dosen 1
10
Bab 10. Staf dosen 2
11
Bab 11. Perpisahan sementara
12
Bab 12. Heart to heart
13
Bab 13. Better
14
Bab 14. Awalnya
15
Bab 15. Aku dan Dia
16
Bab 16. Ada apa dengan mereka 1
17
Bab 17. Ada apa dengan mereka 2
18
Bab 18. Alasan
19
Bab 19. Tanpa kabar
20
Bab 20. Mumet
21
Bab 21. Move On
22
Bab 22. Perkenalan Singkat
23
Bab 23. Telponan
24
Bab 24. Nomor Tak dikenal
25
Bab 25. Kembali
26
Bab 26. Perhatian
27
Bab 27. Akhirnya bertemu
28
Bab 28. Status Baru
29
Bab 29. Labil
30
Bab 30. Labil 2
31
Bab 31. Calon mertua 1
32
Bab 32. Calon mertua 2
33
Bab 33. Ada Cinta Untuk Calon Mertua
34
Bab 34. Di Jemput ke Hotel
35
Bab 35.
36
Bab 36. Dapet telpon
37
Bab 37. Diamnya Dia
38
Bab 38. Hati campur aduk
39
Bab 39. Finally broke the tears
40
Bab 40. Rapuh
41
Bab 41. Lelah Otak juga lelah fisik
42
Bab 42. Fatal
43
Bab 43. What kind of feeling is this??
44
Bab 44. Gundah gulana
45
Bab 45. Terluka
46
Bab 46. Fiktor (Fikiran kotor)
47
Bab 47. Kamu, Aku dan Dia bertemu
48
Bab 48. Perasaan bersalah
49
Bab 49. Kenyataan tak sesuai dengan yang terlihat
50
Bab 50. Some days
51
Bab 51. Denyuuutt jantungku berdebar terasa indahnyaaa
52
Bab 52. Melukis Senja
53
Bab 53. Itung-itung nyicil
54
Bab 54. Dokter Tamvan
55
Bab 55. Hots Sugar daddy
56
Bab 56. Duda beranak satu
57
Bab 57. Kalah sebelum berperang!?
58
Bab 58. Mamah atuuu!!????
59
Bab 59. Naulaa anak hebaat!!!!
60
Bab 60. Nungguin Kamuuu
61
Bab 61. Jadi Milikku
62
Bab 62. What is her future husband like?
63
Bab 63. Tenang sajaa..Serahkan kepada Sang Penentu Hidup
64
Bab 64. When my brain admits that my heart loves it....
65
Bab 65. I Love You
66
Bab 66. Hampir saja
67
Bab 67. Menjelang Ijab Kabul
68
Bab 68. Akhirnyaaaahhhh....
69
Bab 69. Setelah Ijab Kabul
70
Bab 70. Icip-icippp
71
Bab 71. Marriage d'Amour
72
Bab 72. Vitamin D dan B
73
Bab 73. Malam Pengantin
74
Bab 74. Janji mainnya pelan-pelan aja nggak di tepatiiinnnn
75
Bab 75. Isi pesan dari Mato
76
Bab 76. Vitamin K
77
Bab 77. Berada di medan pertempuran yang tak ter elakkan
78
Bab 78. I love You Honey
79
Bab 79. Nyembur sampai tiga kali
80
Bab 80. Balik Jekardah
81
Bab 81. Tawaran Jatah Nanti Malam
82
Bab 82. Seperti Penjual Obat Subur Saja
83
Bab 83. Kasih Tak Sampai
84
Bab 84. Keinginan terpendam dari Mamah dan Papah
85
Bab 85. Mencoba menjadi yang terbaik

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!