Bab 5. Jawaban1

Muza mengungkapkan isi hatinya baru-baru ini hanya pada sahabatnya Arsen.

Mengutarakan niatnya untuk mengungkapkan perasaannya terhadap gadis cantik alami nan imut itu.

Pagi yang cerah untuk jiwa yang kurang tenang. mungkin inilah kata-kata yang pas saat ini untuk seorang gadis cantik, mungil nan imut Felisha. bagaimana tidak pas, pagi ini hari begitu cerah namun dia harus terbangun dengan pikiran yang sedikit terusik atas kedatangan tamu nya tadi malam yang tiba-tiba mengutarakan niatnya di saat yang kurang tepat. Ya, kurang tepat karena bagi Felisha, orang yang menyatakan cinta harus nya orang yang benar-benar saling mengenal satu sama lain dan sudah lama saling mengenal. sedangkan dia dan Muza baru sebatas saling tau saja, tidak lebih.

Felisha beranjak dari tempat tidur nya menuju kamar mandi untuk membersihkan diri dan bersiap untuk melaksanakan kewajibannya sebagai hamba Allah SWT, shalat subuh. setelah itu barulah ia mulai membereskan kamar kost nya yang tidak seberapa luas itu. Dan merencanakan akan memasak apa hari ini.

Seperti biasa untuk anak kost pada umumnya, di hari Minggu adalah hari mencuci dan memasak nasional. Begitu juga dengan Felisha, ia menunggu si tukang sayur lewat untuk berbelanja bahan makanan sesuai dengan apa yang akan ia masak hari ini.

Pagi ini cukup membuat nasi goreng saja untuk sarapan nya bersama dua orang sahabatnya Rufi dan Lita. Setelah itu barulah ia mencuci pakaian kotornya sembari menunggu kang sayur.

Setelah semua beres, kang sayur sudah ada di depan pagar. Felisha segera membeli apa yang di inginkan dan bergegas ke kamar hendak memasak untuk makan siang. Sebelum itu, dia mengetuk pintu kamar Lita dan Rufi mengajak mereka untuk memasak buat makan siang nanti.

"Ta, kamu mau ke rumah nenek kamu gak hari ini?" tanya nya kepada Lita

"gak dulu ah, minggu depan aja aku kesana. kenapa Sha?" Lita

"Kalau gitu kita masak bareng di kamar aku aja, gimana?" Felisha

"Oke." Lita

"Fi kamu gak ada kemana-mana kan hari ini?" tanya nya pada Rufi

"Enggak ada, emang kenapa Sha?" Rufi

"Kita masak di kamar aku aja ya hari ini buat makan siang."

"Oke, siip.." Rufi

Felisha, Rufi dan Lita berkutat dengan tugas masing-masing, ada yang memotong sayuran, ada yang masak nasi dan ada yang membersihkan udang. Mereka mengerjakan nya sambil mengobrol santai.

"Eeh gimana tadi malam, apa yang di bicarakan kak Muza denganmu Sha?" Lita memulai penyelidikan tentang apa yang terjadi kepada sahabatnya itu tadi malam.

"Iya Sha, cerita dong ke kita..." Rufi menimpali

Felisha menarik nafas lalu membuangnya pelan. Sudahlah, tidak mungkin dia bisa lolos dari dua sahabatnya itu. Semakin ia diam maka akan semakin besar rasa penasaran mereka padanya. Jadi mending di jelasin sekarang daripada nanti mereka mencari tau langsung pada Muza. Tidak, jangan sampai itu terjadi. 'ayo Sha jelasin ke mereka'

"Oke, aku bakal ceritain semuanya tapi kalian harus janji dulu kalau kalian bertemu dengan kak Muza gak boleh nanya-nanya sesuatu ya, awas aja." ancam Felisha.

"Siap boossss.." Rufi dan Lita memberi hormat di ikuti dengan senyum sumringah

Mulailah ia menceritakan semua percakapannya dengan Muza tadi malam tanpa ada yang terlupakan, dan di akhiri dengan helaan nafasnya yang di buang sedikit berat.

merasa terbebani dengan pernyataan yang di lontarkan Muza padanya tadi malam.

Dua sahabatnya itu Rufi dan Lita hanya bisa melongo dengan mulut yang sedikit terbuka mendengar apa yang di ceritakan oleh Felisha kepada mereka. Merasa tak percaya akan secepat itu kak Muza menembak tepat ke jantung hati sahabat mereka Felisha. 'benarkah demikian?" Entahlah

Setelah tersadar dari keterkejutan nya Rufi dan Lita lantas menutup mulutnya dengan kedua tangannya.

"Lalu apa jawaban mu Sha?" tanya Lita

"Iya Sha, apa yang kamu rasakan setelah mendengar pernyataan kak Muza?" Rufi menimpali

"Apa kamu akan menerimanya?" lanjut Lita lagi

Felisha menggeleng pelan. "Aku belum tau mau jawab apa. Menurut kalian bagaimana? apa aku harus menerima nya padahal tau sendiri kan aku tak mengenal kak Muza dan kita baru bertemu sebanyak tiga kali tanpa pernah mengobrol sedikit pun." karena yang mengobrol hanya mereka saja, Felisha tidak sama sekali.

Rufi dan Lita hanya bisa terdiam dengan pikiran masing-masing. "terima aja Sha, kan kalau udah jadian kalian bisa saling mengenal lebih jauh." Ucap Lita setelah lama terdiam.

"Kalau menurut aku sih bagaimana perasaan kamu aja Sha, coba pikirin bagaimana perasaan kamu saat bertemu dan berdekatan dengan kak Muza?" Rufi coba mengemukakan pendapat nya.

Felisha terlihat mencoba menerawang saat bertemu dengan Muza sambil memicingkan mata. "Mmm biasa aja sih, gak ada rasa yang gimana-gimanaaa gitu."

"Ya elah, gimana-gimana apanya Sha, perjelas dong kalau ngomong." Ucap Lita tidak sabaran

"Mmm apa ya.." Felisha

"Deg deg an mungkin Sha..? atau merasa gugup gitu kalau ketemu sama kak Muza." Rufi

"Enggak ada sih..biasa aja. aku gugupnya cuman karena dia senior kita kan...terus dia juga keliatannya kejam banget tuh waktu kita ospek dulu." Ucap Felisha jujur

"Yakin kamu Sha, bukan gugup karena yang lain?" Lita

"Yakin lah Ta, kamu kalau ketemu kak Bara deg deg an gak?" tanya Felisha pada Lita

"Deg deg an." jawab Lita cepat

"Terus kalau ketemu sama kak Muza deg deg an juga gak?" tanya Derisha lagi

"Enggak sih, cuman gugup aja secara kan dia senior kita. Iya ya?" Lita

"Nnaahh..itu dia yang aku maksud, beda kan?" Felisha

Lita manggut-manggut. "Iya iya bener, beda rasanya."

"Makanya, aku bilang nya gimana perasaan kamu aja Sha, kan kamu yang ngerasain." Ucap Rufi yang sedari tadi hanya mendengarkan percakapan Felisha dan Lita sambil menyelesaikan pekerjaan nya membersihkan sayuran di depan kamar.

"Tapi kalau menurut penglihatan aku nih ya, Kak Muza orang nya baik, ramah dan bisa di andalkan buat besok-besok siapa tau kita butuh buku paket yang mungkin akan susah kita dapatkan dengan cara gratis hehehe.." Ucap Lita panjang lebar yang langsung mendapat pelototan dari Felisha dan Rufi. Gak nyangka aja akan terlintas dipikiran Lita yang seperti itu. Kesannya cuman mau manfaatin kak Muza doang berarti ya. 'emang dasar ya Lita tega banget sama kak Muza'.

"Astaghfirullah...Litaa Lita kamu mau manfaatin kak Muza doang ya?" tanya Rufi sambil mencebikan bibirnya kesal dengan ucapan sahabatnya itu.

"Iya nih, jangan-jangan sama kak Bara juga gitu ya kamu?" tanya Felisha tak kalah kesal yang di buat buat

Lita mengangkat dua jari nya membentuk huruf V di udara sambil tersenyum simpul. "piisss.." Eitss jangan sembarangan ya, aku tuh sama kak Bara cinta yang sesungguhnya bukan cinta karena ada maunya..hehee.."

Felisha dan Rufi hanya menggeleng-gelengkan kepala melihat kelakuan sahabat mereka itu.

...****************...

Terpopuler

Comments

Salsabila

Salsabila

😁😁😁😁😁😁

2022-10-17

0

ᥫ᭡ 𝐊𝐢𝐜𝐤𝐥𝐢 ᥫ᭡

ᥫ᭡ 𝐊𝐢𝐜𝐤𝐥𝐢 ᥫ᭡

lanjut thorr

2022-09-05

1

Lestary

Lestary

lanjut kk

2022-08-10

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Pengenalan tokoh
2 Bab 2. Kampus
3 Bab 3. Kost
4 Bab 4. Kedatangan Tamu
5 Bab 5. Jawaban1
6 Bab 6. Jawaban2
7 Bab 7. mantan
8 Bab 8. Lirikan
9 Bab 9. Staf dosen 1
10 Bab 10. Staf dosen 2
11 Bab 11. Perpisahan sementara
12 Bab 12. Heart to heart
13 Bab 13. Better
14 Bab 14. Awalnya
15 Bab 15. Aku dan Dia
16 Bab 16. Ada apa dengan mereka 1
17 Bab 17. Ada apa dengan mereka 2
18 Bab 18. Alasan
19 Bab 19. Tanpa kabar
20 Bab 20. Mumet
21 Bab 21. Move On
22 Bab 22. Perkenalan Singkat
23 Bab 23. Telponan
24 Bab 24. Nomor Tak dikenal
25 Bab 25. Kembali
26 Bab 26. Perhatian
27 Bab 27. Akhirnya bertemu
28 Bab 28. Status Baru
29 Bab 29. Labil
30 Bab 30. Labil 2
31 Bab 31. Calon mertua 1
32 Bab 32. Calon mertua 2
33 Bab 33. Ada Cinta Untuk Calon Mertua
34 Bab 34. Di Jemput ke Hotel
35 Bab 35.
36 Bab 36. Dapet telpon
37 Bab 37. Diamnya Dia
38 Bab 38. Hati campur aduk
39 Bab 39. Finally broke the tears
40 Bab 40. Rapuh
41 Bab 41. Lelah Otak juga lelah fisik
42 Bab 42. Fatal
43 Bab 43. What kind of feeling is this??
44 Bab 44. Gundah gulana
45 Bab 45. Terluka
46 Bab 46. Fiktor (Fikiran kotor)
47 Bab 47. Kamu, Aku dan Dia bertemu
48 Bab 48. Perasaan bersalah
49 Bab 49. Kenyataan tak sesuai dengan yang terlihat
50 Bab 50. Some days
51 Bab 51. Denyuuutt jantungku berdebar terasa indahnyaaa
52 Bab 52. Melukis Senja
53 Bab 53. Itung-itung nyicil
54 Bab 54. Dokter Tamvan
55 Bab 55. Hots Sugar daddy
56 Bab 56. Duda beranak satu
57 Bab 57. Kalah sebelum berperang!?
58 Bab 58. Mamah atuuu!!????
59 Bab 59. Naulaa anak hebaat!!!!
60 Bab 60. Nungguin Kamuuu
61 Bab 61. Jadi Milikku
62 Bab 62. What is her future husband like?
63 Bab 63. Tenang sajaa..Serahkan kepada Sang Penentu Hidup
64 Bab 64. When my brain admits that my heart loves it....
65 Bab 65. I Love You
66 Bab 66. Hampir saja
67 Bab 67. Menjelang Ijab Kabul
68 Bab 68. Akhirnyaaaahhhh....
69 Bab 69. Setelah Ijab Kabul
70 Bab 70. Icip-icippp
71 Bab 71. Marriage d'Amour
72 Bab 72. Vitamin D dan B
73 Bab 73. Malam Pengantin
74 Bab 74. Janji mainnya pelan-pelan aja nggak di tepatiiinnnn
75 Bab 75. Isi pesan dari Mato
76 Bab 76. Vitamin K
77 Bab 77. Berada di medan pertempuran yang tak ter elakkan
78 Bab 78. I love You Honey
79 Bab 79. Nyembur sampai tiga kali
80 Bab 80. Balik Jekardah
81 Bab 81. Tawaran Jatah Nanti Malam
82 Bab 82. Seperti Penjual Obat Subur Saja
83 Bab 83. Kasih Tak Sampai
84 Bab 84. Keinginan terpendam dari Mamah dan Papah
85 Bab 85. Mencoba menjadi yang terbaik
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Bab 1. Pengenalan tokoh
2
Bab 2. Kampus
3
Bab 3. Kost
4
Bab 4. Kedatangan Tamu
5
Bab 5. Jawaban1
6
Bab 6. Jawaban2
7
Bab 7. mantan
8
Bab 8. Lirikan
9
Bab 9. Staf dosen 1
10
Bab 10. Staf dosen 2
11
Bab 11. Perpisahan sementara
12
Bab 12. Heart to heart
13
Bab 13. Better
14
Bab 14. Awalnya
15
Bab 15. Aku dan Dia
16
Bab 16. Ada apa dengan mereka 1
17
Bab 17. Ada apa dengan mereka 2
18
Bab 18. Alasan
19
Bab 19. Tanpa kabar
20
Bab 20. Mumet
21
Bab 21. Move On
22
Bab 22. Perkenalan Singkat
23
Bab 23. Telponan
24
Bab 24. Nomor Tak dikenal
25
Bab 25. Kembali
26
Bab 26. Perhatian
27
Bab 27. Akhirnya bertemu
28
Bab 28. Status Baru
29
Bab 29. Labil
30
Bab 30. Labil 2
31
Bab 31. Calon mertua 1
32
Bab 32. Calon mertua 2
33
Bab 33. Ada Cinta Untuk Calon Mertua
34
Bab 34. Di Jemput ke Hotel
35
Bab 35.
36
Bab 36. Dapet telpon
37
Bab 37. Diamnya Dia
38
Bab 38. Hati campur aduk
39
Bab 39. Finally broke the tears
40
Bab 40. Rapuh
41
Bab 41. Lelah Otak juga lelah fisik
42
Bab 42. Fatal
43
Bab 43. What kind of feeling is this??
44
Bab 44. Gundah gulana
45
Bab 45. Terluka
46
Bab 46. Fiktor (Fikiran kotor)
47
Bab 47. Kamu, Aku dan Dia bertemu
48
Bab 48. Perasaan bersalah
49
Bab 49. Kenyataan tak sesuai dengan yang terlihat
50
Bab 50. Some days
51
Bab 51. Denyuuutt jantungku berdebar terasa indahnyaaa
52
Bab 52. Melukis Senja
53
Bab 53. Itung-itung nyicil
54
Bab 54. Dokter Tamvan
55
Bab 55. Hots Sugar daddy
56
Bab 56. Duda beranak satu
57
Bab 57. Kalah sebelum berperang!?
58
Bab 58. Mamah atuuu!!????
59
Bab 59. Naulaa anak hebaat!!!!
60
Bab 60. Nungguin Kamuuu
61
Bab 61. Jadi Milikku
62
Bab 62. What is her future husband like?
63
Bab 63. Tenang sajaa..Serahkan kepada Sang Penentu Hidup
64
Bab 64. When my brain admits that my heart loves it....
65
Bab 65. I Love You
66
Bab 66. Hampir saja
67
Bab 67. Menjelang Ijab Kabul
68
Bab 68. Akhirnyaaaahhhh....
69
Bab 69. Setelah Ijab Kabul
70
Bab 70. Icip-icippp
71
Bab 71. Marriage d'Amour
72
Bab 72. Vitamin D dan B
73
Bab 73. Malam Pengantin
74
Bab 74. Janji mainnya pelan-pelan aja nggak di tepatiiinnnn
75
Bab 75. Isi pesan dari Mato
76
Bab 76. Vitamin K
77
Bab 77. Berada di medan pertempuran yang tak ter elakkan
78
Bab 78. I love You Honey
79
Bab 79. Nyembur sampai tiga kali
80
Bab 80. Balik Jekardah
81
Bab 81. Tawaran Jatah Nanti Malam
82
Bab 82. Seperti Penjual Obat Subur Saja
83
Bab 83. Kasih Tak Sampai
84
Bab 84. Keinginan terpendam dari Mamah dan Papah
85
Bab 85. Mencoba menjadi yang terbaik

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!