Bab 3. Kost

"Eh kita ketemu lagi.." ucap seseorang dengan sumringah di balik meja persegi panjang yang berada pas di sebelah kanan pintu masuk. Mengagetkan ketiga sahabat yang baru saja memasuki ruang perpustakaan itu. kontan mereka menoleh ke arah suara dan melihat orang itu yang tak lain adalah Muza.

"eh iya kak." jawab Rufi, dan Lita hanya tersenyum ramah sedangkan Felisha hanya mengangguk kecil dengan sopan. Kaku banget Felisha kayak kanebo kering yang di jemur di bawah terik matahari 😁

"kalian mau cari buku apa?" tanya Muza sambil curi-curi pandang ke arah Felisha, sedangkan yang di lirik hanya fokus pada lemari buku yang menjadi tujuannya.

"Buku IGD (Ilmu Gizi Dasar) kak." Lita

"Oh kalau itu aku punya kopian buku paket nya, kalau mau pakai punya aku aja." Muza

"Waahh serius kak?" tanya Rufi antusias.

"aku serius." balas Muza sambil tersenyum ramah

"besok aku bawakan di kampus ya." lanjutnya

"iya, makasih kak sebelumnya." ucap Rufi sumringah yang di acungi jempol oleh Muza.

Rufi berbisik ke telinga Felisha," Sha, kata kak Muza besok kita mau di bawain kopian buku paket IGD." Felisha hanya menoleh sebentar pada Rufi sambil tersenyum lalu fokusnya kembali ke buku yang berada di tangannya.

Lita datang mendekat dengan memegang satu buku di tangan nya lalu ikut berbisik ke telinga Felisha, "Kaya nya kak Muza suka sama kamu Sha." godanya. Felisha menoleh pada Lita dengan alis berkerut, lalu memberikan kode agar sahabatnya itu berhenti berbicara dengan menaruh telunjuknya di depan bibirnya, takut pengunjung yang lain terganggu. Mereka kembali fokus pada buku masing-masing.

****************

"Kak Muza aku liat dari di kantin sampai di perpustakaan tadi sering melirikmu, kayak nya dia suka sama kamu deh Sha." ucap Lita, setelah mereka berjalan menuju ruang kelas.

"Sstt.. jangan mengada-ada kamu Ta, di lirik bukan berarti suka kan?." Felisha

"tapi lirikannya itu lho Sha beda banget.." Rufi menimpali

"udahlah gak usah di bahas, kaya gak ada bahan lain yang mau di omongin tuh." Felisha mengibaskan tangannya ke udara tanda tak mau membahas nya lebih jauh. Dia hanya takut kalau sampai ada yang mendengar nya bisa-bisa jadi bahan gosip di kampusnya. dia tidak mau sampai itu terjadi.

Sepanjang perjalanan menyusuri koridor kampus mereka beralih membahas seputaran kost yang pemilik nya merupakan pria paruh baya yang keliatan nya genit. mereka bergidik ngeri jika itu benar-benar terjadi. memiliki bapak kost tua yang genit. idiihhh ogah banget yak

"nanti pulang aku mau mampir ke indo juni dulu kalian mau ikut gak?" tanya Felisha

"aku mau." jawab Lita

"aku kayak nya gak bisa deh.. aku masih ada satu mata kuliah lagi setelah ini." Rufi

"Oke." jawab Felisha sembari menautkan jari telunjuk dengan ibu jari membentuk huruf O.

Mereka berpisah memasuki ruangan masing-masing, Rufi segera berbelok ke ruangannya sedangkan ruangan Felisha dan Lita berada di sebelahnya.

****************

"kamu mau beli apa Sha di indo juni?"

"mau beli mie instan Ta di kamar stoknya udah tinggal satu doang."

"kamu mau beli apa?" tanya Felisha balik

"aku mau beli Snack aja buat ntar malam ngerjain tugas sambil ngemil hehee..." Lita nyengir kuda

Felisha dan Lita berjalan menuju Indo juni yang berada di seberang jalan depan kampus mereka.

"eeh kita ketemu lagi ya.. jangan-jangan kita jodoh..hehe" Muza tersenyum sumringah menatap Felisha, namun yang di tatap hanya menoleh sebentar memberikan senyum tipisnya lalu menuju etalase tempat mie instan berada, berbeda dengan Lita yang ikut tertawa mendengar candaan kakak senior nya itu.

Muza terpaku melihat senyum tipis dari wanita imut itu, dia mendadak gerogi dan salah tingkah karena sedari tadi mereka bahkan terhitung sudah tiga kali bertemu dalam sehari ini, tapi baru kali ini dia mendapat senyuman dari Felisha, yaa walaupun itu sangat tipis.

"kak aku kesana dulu." pamit Lita pada Muza yang hanya terdiam memandangi punggung mungil Felisha.

"eh iya silahkan." jawab Muza salah tingkah kedapatan menatap Felisha

***

Felisha dan Lita tiba di rumah kost nya. mereka di sambut oleh bapak kost yang mereka bahas di kampus tadi. dengan ber basa basi sebentar, mereka lantas pamit langsung masuk kamar masing-masing.

Felisha merebahkan badannya di kasur ukuran nomor 3 itu dengan merentangkan kedua tangannya sembari di gesek-gesekkan ke kasur menikmati lembut nya sepre favoritnya yang berwarna kuning dengan gambar kucing super cute, memejamkan mata sejenak lalu beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan diri, menghilangkan lelah setelah seharian beraktivitas di kampus. Setelah mandi ia lalu menunaikan shalat Ashar.

tok tok tok

Pintu kamar di ketuk, Felisha segera beranjak untuk membuka pintu dan melihat siapa yang mengetuk pintunya.

"Kak Bara mau kesini." ucap Lita sambil masuk ke dalam kamar Felisha tanpa menunggu di persilahkan oleh yang empunya kamar. 'dasar Lita

"emang kenapa Ta kalau kak Bara mau kesini?" Felisha

"kamu gak ada yang mau di titip di beliin?" Lita

"Martabak telor aja Ta biar bisa makan dengan Nasi hehee.." Felisha tersenyum menampilkan deretan gigi nya yang tidak terlalu rapih tapi terlihat seksehh.

"Oke." Lita menjawab dengan acungan jempol sambil menekan tombol di hapenya bermaksud menelpon sang kekasih pujaan hati nya.

Bara adalah kekasih Lita yang sudah beberapa bulan ini menjalin hubungan dengan nya. Bara terpaut usia 5 tahun di atas Lita.

Sembari menunggu kak Bara tiba, Rufi muncul dari balik pintu kamar kost Felisha, menyembulkan kepalanya melihat lihat ke dalam kamar Felisha sambil melepas sepatunya.

"Assalamualaikum..." ucap Rufi

"Wa'alaikumsalam..." jawab Felisha dan Lita bersamaan sambil menoleh ke arah pintu melihat tamu yang baru saja mengucapkan salam.

"udah kelar kelasnya?" tanya Lita pada Rufi

"iya." jawab Rufi dengan lesu. muka udah kucel banget seharian beraktivitas di kampus.

Rufi duduk sebentar di lantai kamar Felisha meluruskan kaki sembari mengobrol ringan. tak lama dia beranjak ke kamar kost nya yang berada di sebelah kamar Felisha untuk membersihkan diri.

Mereka mendapatkan kamar kost yg saling berdekatan. Kamar Felisha bersebelahan dengan kamar Rufi yaitu kamar nomor 5A dan Felisha kamar nomor 6A sedangkan kamar Lita berada hanya di pisahkan oleh 1 kamar saja yaitu kamar nomor 3A.

Kamar Kost itu tidak begitu luas, hanya terdiri dari kamar mandi, dapur minimalis yang benar-benar minimalis karena hanya bisa diletakkan kompor gas 1 mata dan dispenser duduk. selebihnya hanya ada ruangan tempat menyimpan kasur nomor 3, lemari kecil dan meja rias sekaligus meja belajar yang di letakkan di sudut kamar.

Kost an yang lumayan murah jika di bandingkan dengan rumah kost yang ada di sekitarnya.

"Assalamualaikum..." Ucap kak Bara sembari mengetuk pintu kamar Felisha, sebelumnya sudah di beri tahu kalau Lita sedang berada di kamar Felisha.

"Wa'alaikumsalam..." jawab Lita dan Felisha bersamaan. Lita lantas membukakan pintu kamar untuk kak Bara.

Di teras depan pintu setiap kamar sudah di sediakan masing-masing 2 kursi plastik dan 1 kursi kayu memanjang yang bisa muat 2 orang. Jadi tamu yang datang tidak harus masuk ke dalam kamar yang cukup sempit itu, apalagi tamu pria. Rumah kost itu campuran ada juga yang kost laki-laki.

****************

"tok tok tok" Felisha mengetuk pintu kamar Rufi untuk mengajak nya makan malam bersama setelah menunaikan shalat Maghrib.

"kak ayo makan bareng." ajak Lita kepada kak Bara.

Kak Bara menggeleng, "aku udah makan tadi sebelum kesini, makan aja gak papa aku duduk disini." ucap kak Bara sambil duduk memainkan ponselnya di teras kamar.

Felisha, Rufi dan Lita duduk bersila di lantai, mereka makan dengan lahapnya menikmati makanan yang ada walaupun hanya nasi putih di temani martabak telor asin. Itu adalah nikmat yang tak bisa di ungkapkan dengan kata-kata bagi anak kost. 'yummiiiii..

****************

Setelah makan, mereka semua duduk santai di teras sambil mengobrol ringan membahas berbagai macam hal. Dengan pembawaan kak Bara yang supel menjadikan obrolan mereka menjadi akrab dan santai. Tidak berapa lama kak Bara pamit pulang karena ada urusan harus di selesaikan.

"aku pulang dulu." pamit kak Bara

"trimaksih martabaknya kak Bara, sering-sering ya bawain kita makanan buat password untuk bertemu si doi hehee.." Rufi nyengir sambil melirik ke arah Lita, menggoda sahabat nya itu yang langsung menghadiahi nya sebuah pukulan di bahu karena malu akan ucapan Rufi yang seperti tak ada dosa mengatakan hal itu.

"Oke..buat Lita why not.?" balas kak Bara sambil tersenyum menatap Lita dan tangannya terulur menyentuh pucuk kepala Lita yang tertutup jilbab. Dan itu sukses membuat Lita tersipu. Kak Bara pergi meninggalkan kost an melarikan motornya memecah jalanan kota.

"Aaahhhhh... aku pengeen..!!" kata Rufi lirih dengan menangkup tangan di depan dadanya sambil merem.

"Eeh pengen apa Fi?" tanya Felisha

"Pengen punya pacar kayak kak Bara.." jawab Rufi sambil nyengir. Felisha dan Lita hanya menggelengkan kepala melihat tingkah laku Rufi yang jablay itu.

Baru saja tiga serangkai itu hendak masuk ke dalam kamar, tiba-tiba saja ada seseorang yang mengucap salam dari arah samping.

"Assalamu'alaikum..." Ucap nya

...****************...

Terpopuler

Comments

Aruna Maharani

Aruna Maharani

haha jadi penasaran gimana rasanya martabak telor pakek nasi

2022-10-20

2

Aruna Maharani

Aruna Maharani

tua-tua keladi itu mah julukannya ya 🤭🤭

2022-10-20

2

Aruna Maharani

Aruna Maharani

hahaha Felisha auto langsung gerogi tuh wkwk

2022-10-20

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Pengenalan tokoh
2 Bab 2. Kampus
3 Bab 3. Kost
4 Bab 4. Kedatangan Tamu
5 Bab 5. Jawaban1
6 Bab 6. Jawaban2
7 Bab 7. mantan
8 Bab 8. Lirikan
9 Bab 9. Staf dosen 1
10 Bab 10. Staf dosen 2
11 Bab 11. Perpisahan sementara
12 Bab 12. Heart to heart
13 Bab 13. Better
14 Bab 14. Awalnya
15 Bab 15. Aku dan Dia
16 Bab 16. Ada apa dengan mereka 1
17 Bab 17. Ada apa dengan mereka 2
18 Bab 18. Alasan
19 Bab 19. Tanpa kabar
20 Bab 20. Mumet
21 Bab 21. Move On
22 Bab 22. Perkenalan Singkat
23 Bab 23. Telponan
24 Bab 24. Nomor Tak dikenal
25 Bab 25. Kembali
26 Bab 26. Perhatian
27 Bab 27. Akhirnya bertemu
28 Bab 28. Status Baru
29 Bab 29. Labil
30 Bab 30. Labil 2
31 Bab 31. Calon mertua 1
32 Bab 32. Calon mertua 2
33 Bab 33. Ada Cinta Untuk Calon Mertua
34 Bab 34. Di Jemput ke Hotel
35 Bab 35.
36 Bab 36. Dapet telpon
37 Bab 37. Diamnya Dia
38 Bab 38. Hati campur aduk
39 Bab 39. Finally broke the tears
40 Bab 40. Rapuh
41 Bab 41. Lelah Otak juga lelah fisik
42 Bab 42. Fatal
43 Bab 43. What kind of feeling is this??
44 Bab 44. Gundah gulana
45 Bab 45. Terluka
46 Bab 46. Fiktor (Fikiran kotor)
47 Bab 47. Kamu, Aku dan Dia bertemu
48 Bab 48. Perasaan bersalah
49 Bab 49. Kenyataan tak sesuai dengan yang terlihat
50 Bab 50. Some days
51 Bab 51. Denyuuutt jantungku berdebar terasa indahnyaaa
52 Bab 52. Melukis Senja
53 Bab 53. Itung-itung nyicil
54 Bab 54. Dokter Tamvan
55 Bab 55. Hots Sugar daddy
56 Bab 56. Duda beranak satu
57 Bab 57. Kalah sebelum berperang!?
58 Bab 58. Mamah atuuu!!????
59 Bab 59. Naulaa anak hebaat!!!!
60 Bab 60. Nungguin Kamuuu
61 Bab 61. Jadi Milikku
62 Bab 62. What is her future husband like?
63 Bab 63. Tenang sajaa..Serahkan kepada Sang Penentu Hidup
64 Bab 64. When my brain admits that my heart loves it....
65 Bab 65. I Love You
66 Bab 66. Hampir saja
67 Bab 67. Menjelang Ijab Kabul
68 Bab 68. Akhirnyaaaahhhh....
69 Bab 69. Setelah Ijab Kabul
70 Bab 70. Icip-icippp
71 Bab 71. Marriage d'Amour
72 Bab 72. Vitamin D dan B
73 Bab 73. Malam Pengantin
74 Bab 74. Janji mainnya pelan-pelan aja nggak di tepatiiinnnn
75 Bab 75. Isi pesan dari Mato
76 Bab 76. Vitamin K
77 Bab 77. Berada di medan pertempuran yang tak ter elakkan
78 Bab 78. I love You Honey
79 Bab 79. Nyembur sampai tiga kali
80 Bab 80. Balik Jekardah
81 Bab 81. Tawaran Jatah Nanti Malam
82 Bab 82. Seperti Penjual Obat Subur Saja
83 Bab 83. Kasih Tak Sampai
84 Bab 84. Keinginan terpendam dari Mamah dan Papah
85 Bab 85. Mencoba menjadi yang terbaik
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Bab 1. Pengenalan tokoh
2
Bab 2. Kampus
3
Bab 3. Kost
4
Bab 4. Kedatangan Tamu
5
Bab 5. Jawaban1
6
Bab 6. Jawaban2
7
Bab 7. mantan
8
Bab 8. Lirikan
9
Bab 9. Staf dosen 1
10
Bab 10. Staf dosen 2
11
Bab 11. Perpisahan sementara
12
Bab 12. Heart to heart
13
Bab 13. Better
14
Bab 14. Awalnya
15
Bab 15. Aku dan Dia
16
Bab 16. Ada apa dengan mereka 1
17
Bab 17. Ada apa dengan mereka 2
18
Bab 18. Alasan
19
Bab 19. Tanpa kabar
20
Bab 20. Mumet
21
Bab 21. Move On
22
Bab 22. Perkenalan Singkat
23
Bab 23. Telponan
24
Bab 24. Nomor Tak dikenal
25
Bab 25. Kembali
26
Bab 26. Perhatian
27
Bab 27. Akhirnya bertemu
28
Bab 28. Status Baru
29
Bab 29. Labil
30
Bab 30. Labil 2
31
Bab 31. Calon mertua 1
32
Bab 32. Calon mertua 2
33
Bab 33. Ada Cinta Untuk Calon Mertua
34
Bab 34. Di Jemput ke Hotel
35
Bab 35.
36
Bab 36. Dapet telpon
37
Bab 37. Diamnya Dia
38
Bab 38. Hati campur aduk
39
Bab 39. Finally broke the tears
40
Bab 40. Rapuh
41
Bab 41. Lelah Otak juga lelah fisik
42
Bab 42. Fatal
43
Bab 43. What kind of feeling is this??
44
Bab 44. Gundah gulana
45
Bab 45. Terluka
46
Bab 46. Fiktor (Fikiran kotor)
47
Bab 47. Kamu, Aku dan Dia bertemu
48
Bab 48. Perasaan bersalah
49
Bab 49. Kenyataan tak sesuai dengan yang terlihat
50
Bab 50. Some days
51
Bab 51. Denyuuutt jantungku berdebar terasa indahnyaaa
52
Bab 52. Melukis Senja
53
Bab 53. Itung-itung nyicil
54
Bab 54. Dokter Tamvan
55
Bab 55. Hots Sugar daddy
56
Bab 56. Duda beranak satu
57
Bab 57. Kalah sebelum berperang!?
58
Bab 58. Mamah atuuu!!????
59
Bab 59. Naulaa anak hebaat!!!!
60
Bab 60. Nungguin Kamuuu
61
Bab 61. Jadi Milikku
62
Bab 62. What is her future husband like?
63
Bab 63. Tenang sajaa..Serahkan kepada Sang Penentu Hidup
64
Bab 64. When my brain admits that my heart loves it....
65
Bab 65. I Love You
66
Bab 66. Hampir saja
67
Bab 67. Menjelang Ijab Kabul
68
Bab 68. Akhirnyaaaahhhh....
69
Bab 69. Setelah Ijab Kabul
70
Bab 70. Icip-icippp
71
Bab 71. Marriage d'Amour
72
Bab 72. Vitamin D dan B
73
Bab 73. Malam Pengantin
74
Bab 74. Janji mainnya pelan-pelan aja nggak di tepatiiinnnn
75
Bab 75. Isi pesan dari Mato
76
Bab 76. Vitamin K
77
Bab 77. Berada di medan pertempuran yang tak ter elakkan
78
Bab 78. I love You Honey
79
Bab 79. Nyembur sampai tiga kali
80
Bab 80. Balik Jekardah
81
Bab 81. Tawaran Jatah Nanti Malam
82
Bab 82. Seperti Penjual Obat Subur Saja
83
Bab 83. Kasih Tak Sampai
84
Bab 84. Keinginan terpendam dari Mamah dan Papah
85
Bab 85. Mencoba menjadi yang terbaik

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!