Baru saja tiga serangkai itu hendak masuk ke dalam kamar, tiba-tiba saja ada seseorang yang mengucap salam dari arah samping.
"Assalamu'alaikum..." Ucap nya
"Wa'alaikumsalam..." Jawab tiga serangkai Berjamaah. Menoleh ke arah suara yang mengucapkan salam tadi.
"Kak Muza, Kak Arsen?" Rufi
"kak Muza sama Kak Arsen pada mau kemana?" Tanya Lita dengan alis berkerut tanda heran melihat keberadaan dua kakak seniornya itu di rumah kost mereka. Sedangkan Felisha hanya terdiam menyimak percakapan antara sahabatnya itu dengan para senior di kampus.
"Kami cuman pengen jalan-jalan kesini, tadinya mau berkunjung ke kamar temen yang ada di kamar nomor 7 sama kamar nomor 9, tapi mereka malah gak ada, aku telponin gak ada yang ngangkat pas mau balik eh malah liat kalian semua ada disini sekalian aja kita samperin." jelas Muza
"Oohh.." Rufi dan Lita manggut-manggut dengan bibir membulat tanda mengerti
"Ayo kak, silahkan duduk." Lita mempersilahkan ke dua tamu mereka untuk duduk ke kursi yang berada di teras kamar Felisha. Dan yang empunya kamar tetep diam seribu bahasa, senantiasa mengatupkan bibirnya. Entahlah apa yang ada di pikiran Felisha.
"Terimakasih.." Ucap Muza sambil menjatuhkan bokongnya ke kursi kayu panjang dan di ikuti oleh sahabat nya Arsen.
Mereka mengobrol panjang lebar dengan santai, sampai akhirnya hening gak ada yang bersuara karena tiba-tiba saja Muza mengatakan keinginan nya untuk berbicara berdua dengan Felisha. Rufi dan Lita menoleh kepada Felisha untuk melihat reaksi dari sahabat mereka itu. Felisha terkejut mendengar permintaan Muza yang ingin berbicara dengan nya berdua saja. Apa yang ingin dia bicarakan mengenal nya saja belum cukup 24 jam. Alis Felisha berkerut dalam.
"Apa boleh saya berbicara dengan Felisha hanya berdua?" Ulang Muza karena sepertinya mereka masih belum bergeming karena menunggu persetujuan dari yang empunya kamar.
"Eeh Boleh boleh." Lita spontan menarik tangan Rufi lalu berniat pergi ke kamar nya saja dengan mengajak Arsen sekalian untuk memberikan waktu kepada Muza dan Felisha berbicara berdua saja.
"Ayo kak Arsen kita ke sebelah." Ajak Lita sambil menunjuk teras kamarnya yang langsung di ikuti oleh Arsen.
"Terimakasih." Ucap Muza sumringah yang hanya di angguki sambil tersenyum oleh ke tiga orang itu Lita, Rufi dan Arsen. 'sungguh sahabat yang sangat kompak'.
Mereka meninggalkan sepasang manusia asing atau lebih tepatnya sepasang manusia yang baru saling mengenal dalam kurun waktu kurang dari 24 jam itu, mereka berpindah berbincang di depan kamar Lita yang hanya terpaut satu kamar dari kamar Felisha. Mereka tak sepenuhnya meninggalkan Felisha dan Muza. Dan Felisha masih setia mengatupkan bibirnya tak berniat untuk membuka suara.
"Felisha.." panggil Muza lembut pada gadis yang ada di depannya itu, bahkan hampir seperti bisikan yang masih bisa di dengar oleh Felisha.
"Ya." hanya itu yang keluar dari bibir Felisha
"Mmm aku boleh nanya sesuatu gak?" Muza. 'Emang kalau gak di bolehin buat tanya kamu bakalan apa Muz?' tanya Author hihi
"Boleh, silahkan mau nanya apa?" tanya Felisha
"Apa kamu sudah punya pacar?" tanya Muza gugup sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal itu. Daannnn hening...
"Enggak Punya." Jawab Felisha akhirnya setelah lama terdiam. Dan terdengar helaan nafas panjang dari mulut Muza. LEGA! itu yang ada di hati Muza saat ini. Paling tidak dia punya kesempatan untuk mengutarakan niatnya.
"Mmm apa aku punya kesempatan untuk mengisi kekosongan itu? aku ingin menjadi bagian dari keseharianmu, menjadi orang istimewa di hatimu."
"krik krik...krik krik" Bunyi jangkrik di sekitar.
Hening lagi
"Kamu gak perlu jawab sekarang, aku tunggu 3 hari dari sekarang, biar kamu pikirin lagi yang aku bilang tadi, gimana?" lanjut Muza.
"Baik kak." Hanya itu jawaban Felisha setelah lama terdiam. ya elah Felisha irit amat sih ngomong nya gak tau apa jantung Muza udah hampir keluar dari peradaban nya. Sekuat tenaga Muza menetralkan suaranya agar tidak terdengar aneh di telinga Felisha, eh Felisha nya malah lempeng lempeng aja tuh. 'hadeh
"Kalau gitu aku pulang dulu." Muza pamit
"Ya." jawab Felisha dengan anggukan kecil. Dia jadi bingung sendiri kok bisa-bisanya ada orang Jatuh cinta padahal baru bertemu tiga kali dan tak pernah mengobrol satu sama lain. Dahinya semakin berkerut dalam.
"Heh.. ngelamunin apaan sih.." tiba-tiba Rufi menepuk pundaknya pelan sembari tersenyum menggoda, di susul oleh Lita yang menatapnya dengan penuh selidik. Felisha bahkan tak sadar jika Muza dan Arsen sudah menghilang dari kost an itu.
"Apaan sih kalian berdua ngagetin tau gak, udah ah aku mau ngerjain tugas IGD dulu." Felisha beranjak sambil bersungut-sungut memasuki kamarnya meninggalkan dua sahabatnya yang tertawa puas di depan kamar.
***
Felisha merebahkan badannya di kasur kesayangannya, merubah posisi hingga miring ke kanan sambil memeluk guling nya mencoba mencari posisi paling nyaman. Ia kembali teringat kata-kata Muza yang akan menerima Jawaban nya setelah tiga hari dari hari ini.
"Lagian dari mana mereka tau kalau aku ngekos disini? Eh tapi tunggu dulu, kata kak Muza tadi kan mereka sebenarnya mau nyamperin temennya yang ngekost juga disini, katanya gak sengaja liat kami bertiga berada di kost sini juga makanya di samperin. Hmm" pikir Felisha.
"Aahhhh pusing..bagaimana bisa ada orang Jatuh cinta dalam kurun sesingkat itu, bayangkan saja waktu kurang dari 24 jam saling bertemu tanpa pernah mengobrol tiba-tiba datang dan meminta untuk jadi pacar nya. hadeeehh aneh tapi nyata."
Felisha berbaring di kasur namun ia masih berperang batin melawan kenyataan yang sudah terjadi malam ini sampai ia jatuh tertidur saking kerasnya berpikir. Felisha tidak tau saja kalau sebenarnya Muza sudah lama memperhatikan nya, sejak penerimaan mahasiswa baru hingga proses ospek semua Muza lakukan dengan mencuri-curi pandang kepada Felisha. Muza hanya bisa memandang nya dari kejauhan karena dia tak mau ada orang lain yang tau kalau dia sudah menyukai maba (mahasiswa baru) yang bernama Felisha Putri itu. Muza mengungkapkan isi hatinya baru-baru ini hanya pada sahabatnya Arsen.
Mengutarakan niatnya untuk mengungkapkan perasaannya terhadap gadis cantik alami nan imut itu.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Lusi
Muza gercep juga ya
2022-08-03
2
Syarifah
sprtinya othor pernah ngalamin nih
2022-08-02
4
Shinichi x Kaito
next kak
2022-08-02
4