Bab 4. Kedatangan Tamu

Baru saja tiga serangkai itu hendak masuk ke dalam kamar, tiba-tiba saja ada seseorang yang mengucap salam dari arah samping.

"Assalamu'alaikum..." Ucap nya

"Wa'alaikumsalam..." Jawab tiga serangkai Berjamaah. Menoleh ke arah suara yang mengucapkan salam tadi.

"Kak Muza, Kak Arsen?" Rufi

"kak Muza sama Kak Arsen pada mau kemana?" Tanya Lita dengan alis berkerut tanda heran melihat keberadaan dua kakak seniornya itu di rumah kost mereka. Sedangkan Felisha hanya terdiam menyimak percakapan antara sahabatnya itu dengan para senior di kampus.

"Kami cuman pengen jalan-jalan kesini, tadinya mau berkunjung ke kamar temen yang ada di kamar nomor 7 sama kamar nomor 9, tapi mereka malah gak ada, aku telponin gak ada yang ngangkat pas mau balik eh malah liat kalian semua ada disini sekalian aja kita samperin." jelas Muza

"Oohh.." Rufi dan Lita manggut-manggut dengan bibir membulat tanda mengerti

"Ayo kak, silahkan duduk." Lita mempersilahkan ke dua tamu mereka untuk duduk ke kursi yang berada di teras kamar Felisha. Dan yang empunya kamar tetep diam seribu bahasa, senantiasa mengatupkan bibirnya. Entahlah apa yang ada di pikiran Felisha.

"Terimakasih.." Ucap Muza sambil menjatuhkan bokongnya ke kursi kayu panjang dan di ikuti oleh sahabat nya Arsen.

Mereka mengobrol panjang lebar dengan santai, sampai akhirnya hening gak ada yang bersuara karena tiba-tiba saja Muza mengatakan keinginan nya untuk berbicara berdua dengan Felisha. Rufi dan Lita menoleh kepada Felisha untuk melihat reaksi dari sahabat mereka itu. Felisha terkejut mendengar permintaan Muza yang ingin berbicara dengan nya berdua saja. Apa yang ingin dia bicarakan mengenal nya saja belum cukup 24 jam. Alis Felisha berkerut dalam.

"Apa boleh saya berbicara dengan Felisha hanya berdua?" Ulang Muza karena sepertinya mereka masih belum bergeming karena menunggu persetujuan dari yang empunya kamar.

"Eeh Boleh boleh." Lita spontan menarik tangan Rufi lalu berniat pergi ke kamar nya saja dengan mengajak Arsen sekalian untuk memberikan waktu kepada Muza dan Felisha berbicara berdua saja.

"Ayo kak Arsen kita ke sebelah." Ajak Lita sambil menunjuk teras kamarnya yang langsung di ikuti oleh Arsen.

"Terimakasih." Ucap Muza sumringah yang hanya di angguki sambil tersenyum oleh ke tiga orang itu Lita, Rufi dan Arsen. 'sungguh sahabat yang sangat kompak'.

Mereka meninggalkan sepasang manusia asing atau lebih tepatnya sepasang manusia yang baru saling mengenal dalam kurun waktu kurang dari 24 jam itu, mereka berpindah berbincang di depan kamar Lita yang hanya terpaut satu kamar dari kamar Felisha. Mereka tak sepenuhnya meninggalkan Felisha dan Muza. Dan Felisha masih setia mengatupkan bibirnya tak berniat untuk membuka suara.

"Felisha.." panggil Muza lembut pada gadis yang ada di depannya itu, bahkan hampir seperti bisikan yang masih bisa di dengar oleh Felisha.

"Ya." hanya itu yang keluar dari bibir Felisha

"Mmm aku boleh nanya sesuatu gak?" Muza. 'Emang kalau gak di bolehin buat tanya kamu bakalan apa Muz?' tanya Author hihi

"Boleh, silahkan mau nanya apa?" tanya Felisha

"Apa kamu sudah punya pacar?" tanya Muza gugup sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal itu. Daannnn hening...

"Enggak Punya." Jawab Felisha akhirnya setelah lama terdiam. Dan terdengar helaan nafas panjang dari mulut Muza. LEGA! itu yang ada di hati Muza saat ini. Paling tidak dia punya kesempatan untuk mengutarakan niatnya.

"Mmm apa aku punya kesempatan untuk mengisi kekosongan itu? aku ingin menjadi bagian dari keseharianmu, menjadi orang istimewa di hatimu."

"krik krik...krik krik" Bunyi jangkrik di sekitar.

Hening lagi

"Kamu gak perlu jawab sekarang, aku tunggu 3 hari dari sekarang, biar kamu pikirin lagi yang aku bilang tadi, gimana?" lanjut Muza.

"Baik kak." Hanya itu jawaban Felisha setelah lama terdiam. ya elah Felisha irit amat sih ngomong nya gak tau apa jantung Muza udah hampir keluar dari peradaban nya. Sekuat tenaga Muza menetralkan suaranya agar tidak terdengar aneh di telinga Felisha, eh Felisha nya malah lempeng lempeng aja tuh. 'hadeh

"Kalau gitu aku pulang dulu." Muza pamit

"Ya." jawab Felisha dengan anggukan kecil. Dia jadi bingung sendiri kok bisa-bisanya ada orang Jatuh cinta padahal baru bertemu tiga kali dan tak pernah mengobrol satu sama lain. Dahinya semakin berkerut dalam.

"Heh.. ngelamunin apaan sih.." tiba-tiba Rufi menepuk pundaknya pelan sembari tersenyum menggoda, di susul oleh Lita yang menatapnya dengan penuh selidik. Felisha bahkan tak sadar jika Muza dan Arsen sudah menghilang dari kost an itu.

"Apaan sih kalian berdua ngagetin tau gak, udah ah aku mau ngerjain tugas IGD dulu." Felisha beranjak sambil bersungut-sungut memasuki kamarnya meninggalkan dua sahabatnya yang tertawa puas di depan kamar.

***

Felisha merebahkan badannya di kasur kesayangannya, merubah posisi hingga miring ke kanan sambil memeluk guling nya mencoba mencari posisi paling nyaman. Ia kembali teringat kata-kata Muza yang akan menerima Jawaban nya setelah tiga hari dari hari ini.

"Lagian dari mana mereka tau kalau aku ngekos disini? Eh tapi tunggu dulu, kata kak Muza tadi kan mereka sebenarnya mau nyamperin temennya yang ngekost juga disini, katanya gak sengaja liat kami bertiga berada di kost sini juga makanya di samperin. Hmm" pikir Felisha.

"Aahhhh pusing..bagaimana bisa ada orang Jatuh cinta dalam kurun sesingkat itu, bayangkan saja waktu kurang dari 24 jam saling bertemu tanpa pernah mengobrol tiba-tiba datang dan meminta untuk jadi pacar nya. hadeeehh aneh tapi nyata."

Felisha berbaring di kasur namun ia masih berperang batin melawan kenyataan yang sudah terjadi malam ini sampai ia jatuh tertidur saking kerasnya berpikir. Felisha tidak tau saja kalau sebenarnya Muza sudah lama memperhatikan nya, sejak penerimaan mahasiswa baru hingga proses ospek semua Muza lakukan dengan mencuri-curi pandang kepada Felisha. Muza hanya bisa memandang nya dari kejauhan karena dia tak mau ada orang lain yang tau kalau dia sudah menyukai maba (mahasiswa baru) yang bernama Felisha Putri itu. Muza mengungkapkan isi hatinya baru-baru ini hanya pada sahabatnya Arsen.

Mengutarakan niatnya untuk mengungkapkan perasaannya terhadap gadis cantik alami nan imut itu.

...****************...

Terpopuler

Comments

Lusi

Lusi

Muza gercep juga ya

2022-08-03

2

Syarifah

Syarifah

sprtinya othor pernah ngalamin nih

2022-08-02

4

Shinichi x Kaito

Shinichi x Kaito

next kak

2022-08-02

4

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Pengenalan tokoh
2 Bab 2. Kampus
3 Bab 3. Kost
4 Bab 4. Kedatangan Tamu
5 Bab 5. Jawaban1
6 Bab 6. Jawaban2
7 Bab 7. mantan
8 Bab 8. Lirikan
9 Bab 9. Staf dosen 1
10 Bab 10. Staf dosen 2
11 Bab 11. Perpisahan sementara
12 Bab 12. Heart to heart
13 Bab 13. Better
14 Bab 14. Awalnya
15 Bab 15. Aku dan Dia
16 Bab 16. Ada apa dengan mereka 1
17 Bab 17. Ada apa dengan mereka 2
18 Bab 18. Alasan
19 Bab 19. Tanpa kabar
20 Bab 20. Mumet
21 Bab 21. Move On
22 Bab 22. Perkenalan Singkat
23 Bab 23. Telponan
24 Bab 24. Nomor Tak dikenal
25 Bab 25. Kembali
26 Bab 26. Perhatian
27 Bab 27. Akhirnya bertemu
28 Bab 28. Status Baru
29 Bab 29. Labil
30 Bab 30. Labil 2
31 Bab 31. Calon mertua 1
32 Bab 32. Calon mertua 2
33 Bab 33. Ada Cinta Untuk Calon Mertua
34 Bab 34. Di Jemput ke Hotel
35 Bab 35.
36 Bab 36. Dapet telpon
37 Bab 37. Diamnya Dia
38 Bab 38. Hati campur aduk
39 Bab 39. Finally broke the tears
40 Bab 40. Rapuh
41 Bab 41. Lelah Otak juga lelah fisik
42 Bab 42. Fatal
43 Bab 43. What kind of feeling is this??
44 Bab 44. Gundah gulana
45 Bab 45. Terluka
46 Bab 46. Fiktor (Fikiran kotor)
47 Bab 47. Kamu, Aku dan Dia bertemu
48 Bab 48. Perasaan bersalah
49 Bab 49. Kenyataan tak sesuai dengan yang terlihat
50 Bab 50. Some days
51 Bab 51. Denyuuutt jantungku berdebar terasa indahnyaaa
52 Bab 52. Melukis Senja
53 Bab 53. Itung-itung nyicil
54 Bab 54. Dokter Tamvan
55 Bab 55. Hots Sugar daddy
56 Bab 56. Duda beranak satu
57 Bab 57. Kalah sebelum berperang!?
58 Bab 58. Mamah atuuu!!????
59 Bab 59. Naulaa anak hebaat!!!!
60 Bab 60. Nungguin Kamuuu
61 Bab 61. Jadi Milikku
62 Bab 62. What is her future husband like?
63 Bab 63. Tenang sajaa..Serahkan kepada Sang Penentu Hidup
64 Bab 64. When my brain admits that my heart loves it....
65 Bab 65. I Love You
66 Bab 66. Hampir saja
67 Bab 67. Menjelang Ijab Kabul
68 Bab 68. Akhirnyaaaahhhh....
69 Bab 69. Setelah Ijab Kabul
70 Bab 70. Icip-icippp
71 Bab 71. Marriage d'Amour
72 Bab 72. Vitamin D dan B
73 Bab 73. Malam Pengantin
74 Bab 74. Janji mainnya pelan-pelan aja nggak di tepatiiinnnn
75 Bab 75. Isi pesan dari Mato
76 Bab 76. Vitamin K
77 Bab 77. Berada di medan pertempuran yang tak ter elakkan
78 Bab 78. I love You Honey
79 Bab 79. Nyembur sampai tiga kali
80 Bab 80. Balik Jekardah
81 Bab 81. Tawaran Jatah Nanti Malam
82 Bab 82. Seperti Penjual Obat Subur Saja
83 Bab 83. Kasih Tak Sampai
84 Bab 84. Keinginan terpendam dari Mamah dan Papah
85 Bab 85. Mencoba menjadi yang terbaik
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Bab 1. Pengenalan tokoh
2
Bab 2. Kampus
3
Bab 3. Kost
4
Bab 4. Kedatangan Tamu
5
Bab 5. Jawaban1
6
Bab 6. Jawaban2
7
Bab 7. mantan
8
Bab 8. Lirikan
9
Bab 9. Staf dosen 1
10
Bab 10. Staf dosen 2
11
Bab 11. Perpisahan sementara
12
Bab 12. Heart to heart
13
Bab 13. Better
14
Bab 14. Awalnya
15
Bab 15. Aku dan Dia
16
Bab 16. Ada apa dengan mereka 1
17
Bab 17. Ada apa dengan mereka 2
18
Bab 18. Alasan
19
Bab 19. Tanpa kabar
20
Bab 20. Mumet
21
Bab 21. Move On
22
Bab 22. Perkenalan Singkat
23
Bab 23. Telponan
24
Bab 24. Nomor Tak dikenal
25
Bab 25. Kembali
26
Bab 26. Perhatian
27
Bab 27. Akhirnya bertemu
28
Bab 28. Status Baru
29
Bab 29. Labil
30
Bab 30. Labil 2
31
Bab 31. Calon mertua 1
32
Bab 32. Calon mertua 2
33
Bab 33. Ada Cinta Untuk Calon Mertua
34
Bab 34. Di Jemput ke Hotel
35
Bab 35.
36
Bab 36. Dapet telpon
37
Bab 37. Diamnya Dia
38
Bab 38. Hati campur aduk
39
Bab 39. Finally broke the tears
40
Bab 40. Rapuh
41
Bab 41. Lelah Otak juga lelah fisik
42
Bab 42. Fatal
43
Bab 43. What kind of feeling is this??
44
Bab 44. Gundah gulana
45
Bab 45. Terluka
46
Bab 46. Fiktor (Fikiran kotor)
47
Bab 47. Kamu, Aku dan Dia bertemu
48
Bab 48. Perasaan bersalah
49
Bab 49. Kenyataan tak sesuai dengan yang terlihat
50
Bab 50. Some days
51
Bab 51. Denyuuutt jantungku berdebar terasa indahnyaaa
52
Bab 52. Melukis Senja
53
Bab 53. Itung-itung nyicil
54
Bab 54. Dokter Tamvan
55
Bab 55. Hots Sugar daddy
56
Bab 56. Duda beranak satu
57
Bab 57. Kalah sebelum berperang!?
58
Bab 58. Mamah atuuu!!????
59
Bab 59. Naulaa anak hebaat!!!!
60
Bab 60. Nungguin Kamuuu
61
Bab 61. Jadi Milikku
62
Bab 62. What is her future husband like?
63
Bab 63. Tenang sajaa..Serahkan kepada Sang Penentu Hidup
64
Bab 64. When my brain admits that my heart loves it....
65
Bab 65. I Love You
66
Bab 66. Hampir saja
67
Bab 67. Menjelang Ijab Kabul
68
Bab 68. Akhirnyaaaahhhh....
69
Bab 69. Setelah Ijab Kabul
70
Bab 70. Icip-icippp
71
Bab 71. Marriage d'Amour
72
Bab 72. Vitamin D dan B
73
Bab 73. Malam Pengantin
74
Bab 74. Janji mainnya pelan-pelan aja nggak di tepatiiinnnn
75
Bab 75. Isi pesan dari Mato
76
Bab 76. Vitamin K
77
Bab 77. Berada di medan pertempuran yang tak ter elakkan
78
Bab 78. I love You Honey
79
Bab 79. Nyembur sampai tiga kali
80
Bab 80. Balik Jekardah
81
Bab 81. Tawaran Jatah Nanti Malam
82
Bab 82. Seperti Penjual Obat Subur Saja
83
Bab 83. Kasih Tak Sampai
84
Bab 84. Keinginan terpendam dari Mamah dan Papah
85
Bab 85. Mencoba menjadi yang terbaik

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!