Smile Wound

Smile Wound

Bab 1 : Hari Pertama

Oh iya.... bagi yang belum selesai membaca karya novel pertama dan kedua yang ini, diharapakan untuk membacanya ya, soalnya ini akan mempengaruhi uang kepenulisan author juga, disini author ingin mendapatkan penghasilan, tetap jika para pembaca masih banyak yang belum baca dan masih kebanyakan difavoritkan, tolong di selesai kan ya semua... terima kasih

Hari Pertama

Zune Rena seorang gadis polos, cantik dan mempunyai IQ yang tinggi yg membuat semua orang iri padanya, ia sering mewakili salah satu Olimpiade antar sekolah, hanya satu yg tidak bisa Zune rasakan dari dulu sampai sekarang adalah dia sama sekali tidak memiliki teman.

"Zune sayang" teriak sang Ibu dari ruang tamu yg telah menunggu zune untuk keluar dari kamar nya untuk membicarakan sesuatu hal yang penting.

"Iya bu kenapa? ko teriak-teriak?" jawab Zune sambil menutup pintu kamarnya dan menghampiri sang Ibu dan Ayah yang sudah menunggu di kursi ruang tamu.

"Ibu dan Ayah mau membicarakan seuatu ini loh..." dengan tatap yg sangat melemas.

"Memang mau membicarakan apa? kayanya serius banget?" tanya Zune dengan tatapan yg sangat penasaran.

"Ini loh... jadi Ibu dan Ayah akan pergi ke luar kota selama 4 sampai 5 tahun karena urusan kantor" jawab Ayah dengan wajah melemas berserta Ibu yg sangat sedih karena tidak ingin berpisah dengan Zune.

"Ko... lama banget? terus Zune masa sendirian di rumah?" sambil menatap sedih Ayah dan Ibunya yg akan pergi jauh dari diri nya selama beberapa tahun.

"Nanti Zune dirawat sama Bibi, jadi Zune gak sendirian" jawab sang Ibu sambil mengusap kepala anaknya.

"Kalo demi pekerjaan Ibu dan Ayah zune gak apa-apa ko, kalo zune di tinggal selama bebrapa tahun" jawab Zune sembari tersenyum agar tidak terlihat sedih dan membuat orang tuanya bisa pergi kerja dengan tenang.

"Ya sudah,,, kalo gitu kami pergi besok ya" ucap Ayah sambil membalas senyum Zune dan mengusap kepala nya.

Keesokan harinya pun datang, Ibu dan Ayah pun akan pergi ke luar kota untuk bekerja, Zune sebenarnya merasa sedih karena dia harus di tinggal oleh orang tuanya, tetapi Zune tidak ingin orang tuanya kawatir dan sedih karena Zune di tinggal kan sendiri di rumah bersama bibi.

"Ibu.... Ayah hati-hati di jalan ya" teriak Zune dari belakang mobil yg telah melaju menuju gerbang rumah sambil mengayunkan tangan.

"Kalo udah selesai cepat balik nya" teriak Zune sambil mengayunkan tangan, dan setelah mobil menjauh Zune pun menurunkan lambaian nya dan kembali masuk kerumah bersama Bibi.

"Jadi Nona besok sekolah kan?" tanya Bibi yg masih penasaran akan tentang diriku

"Iya bi,,, besok Zune sekolah jadi Bibi nanti siapkan bekal saja ya" jawab Zune sembilan melontarkan sedikit senyum

"Baik nona" jawab Bibi dengan singkat

Di hari pertama Zune sekolah, dia sangat bersemangat karena itu adalah semester baru dan kelas baru sebentar lagi di mulai, tetapi di sisi lain Zune merasa sangat cemas kakan kelas barunya itu karena dari dulu dia tidak mempunyai seorang teman.

"Bibi saya berangkat dulu" teriak Zune dari ruang tamu sembari menenteng tas.

"Iya Nona hati-hati" jawab Bibi dari dapur yg sedang membersihkan dapur setelah memasak sarapan untuk Zune.

Sesampainya di sekolah, banyak sekali orang yg sedang berbicara dan canda tawa di lorong sekolah, Zune pun pergi ke mading tempat dimana info kelas nya berada. setelah Zune menemukan letak kelasnya, ia pun pergi dan melihat tanda kelas 6B yg telah di pasang di pintu depan kelas.

"Astaga... rame banget aku duduk dimana ya?" fikir Zune, lalu dia melihat bahwa bangku pojok itu masih kosong dan Zune pun segera duduk di bangku tersebut.

"Akhirnya dapat juga nih bangku nya" kata Zune sambil bernafas lega karena tidak ingin duduk di tengah-tengah orang banyak.

Bel pun berbunyi, Kring, Kring

Semua murid pun duduk di bangku masing-masing dan menyapa Ibu Guru yg telah masuk ke dalam kelas.

"Pagi anak-anak, perkenalkan nama Ibu Winda" salam Bu Winda sembari tersenyum

"Pagi juga bu,,, " jawab murid-murid serentak

"Hari ini kita akan perkenalan diri terlebih dahulu, lalu kita akan memulai pelajaran matematika" kata Bu Winda sambil mengeluarkan buku absen dan buku matematika yg akan di pelajarinya nanti.

Bu Winda pun menyebutkan nama siswa satu persatu sesuai urutan alfabet. setelah beberapa menit Zune pun akhirnya memperkenalkan diri.

"Halo na-nama saya Zu-zune salam kenal" salam Zune dengan gugup karena semua siswa menatap ke arahnya dengan tatapan tajam.

"Sihlakan duduk kembali Zune" Bu Wanda mempersilahkan zune duduk dengan senyuman kecil

"Ba-baik bu" jawab Zune dengan singkat sambil menarik bangkunya

Setelah pelajaran selesai, bel pun berbunyi pertanda istirahat dan semua murid pun keluar kelas dengan rusuh dan dorong-dorongan. setelah semua siswa di kelas kosong Zune pun mengeluarkan kotak makan yg telah bibi siapkan tadi pagi.

"Em... makanannya lumayan enak" makan dengan lahap

Kring-kring bunyi bel sekolah pun berbunyi, semua siswa keluar dari kelas dengan tergesa-gesa yang telah dinanti-nantikan oleh semua siswa adalah pulang sekolah, Zune pun membereskan alat-alat tulis beserta bukunya kedalam tas dan setelah itu Zune balik dengan pikiran kosong sambil menatap langit dengan pikiran kosong.

"Nona akhirnya pulang juga" kata Bibi yg sedang menunggu Zune dari tadi di depan pintu

"Iya Bibi, saya ganti baju dulu,, nanti saya ke meja makan ya bi" ucap Zune berjalan menuju kamar nya.

Setelah beberapa menit, Zune akhirnya keluar dan menghampiri Bibi yg telah menyiapkan makan siang Zune, Zune pun duduk dan ia tak luput lupa untuk berdoa kepada Tuhan, setelah Zune pun makan dengan lahap.

"Hari pertama sekolah gimana no?" tanya Bibi dengan tatapan penasaran

"Biasa aja ko bi..." jawab Zune dengan wajah datar sambil menegangkan sendok makan.

Setelah selesai makan Zune pun pergi dari dapur menuju kamar tidur nya.

"Woah... hari ini sangat membosankan aku selalu melakuan hal yang sudah kun pernah lakukan dari kecil sampai sekarang" ucap Zune sambil menatap langit-langit atap rumah

Zune pun memutuskan untuk tidur dan ia pun merebahkan tubuh nya dan berlahan-lahan ia mulai tertidur.

###

Setelah beberapa jam, Zune pun bangun dari tidurnya, setelah bangun zune menatap tembok sebentar dan ia berjalan keluar kamar menuju dapur untuk minum air putih.

"Rumahnya kosong banget,,, " kata Zune sambil melihat sekeliling

"Mending aku ke dapur lah buat minum" ucap Zune sambil berjalan menuju dapur, setelah june menuangkan air ke dalam gelas ia pun meminum nya.

"Kekamar mandi lah buat basuh wajah" guma Zune sambil berjalan menuju kamar mandi dan setelah selesai membasuh wajah ia pun kembali ke ruang tamu.

"Eh... Bibi kenapa? ko kaya pucat gitu mukanya?" tanya Zune kepada sang Bibi yg telah duduk di sofa untuk menunggu Zune.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...Bersambung^^...

...o(〃^▽^〃)o jangan lupa like dan komen...

Terpopuler

Comments

Nona_Sulung

Nona_Sulung

hai kakaak... aku mampir nih 😊

2022-07-21

2

Siery Klein

Siery Klein

ibu mendadak sekali ibuuu aku kena mental

2022-06-24

2

Siery Klein

Siery Klein

weh syok

2022-06-24

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Hari Pertama
2 Bab 2 : Di Bully
3 Bab 3 : Ingin Bertemu Dengan Ku?
4 Bab 4 : Tercantik & Terkenal Disekolah
5 Bab 5 : Tidak Ingin Kehilangan
6 Bab 6 : Sekolah Favorit
7 Bab 7 : Ke Ruangan Kepala Sekolah
8 Bab 8 : Disepelekan
9 Bab 9 : Hanya Berserah
10 Bab 10 : Aku Cowok?
11 Bab 11 : Seperti Remehan
12 Bab 12 : Ancaman Dari Nisa
13 Bab 13 : Pertandingan Olimpiade
14 Bab 14 : Juara Olimpiade
15 Bab 15 : Masuk Kelas 9 Baru
16 Bab 16 : Tentang Ayah
17 Bab 17 : Di Luar Kota #1
18 Bab 18 : Di Luar Kota #2
19 Bab 19 : Balas Dendam
20 Bab 20 : Menahan Tangis
21 Bab 21 : Persiapan Ulangan
22 Bab 22 : Ketauan Pak Guru
23 Bab 23 : Surat Cerai
24 Bab 24 : Menulis Surat
25 Bab 25 : Janji Ibu Dan Aku
26 Bab 26 : Yang Sebenarnya
27 Bab 27 : Ibu Berbohong?
28 Bab 28 : Kelulusan
29 Bab 29 : Hari Pertama Masuk Sma
30 Bab 30 : Rencana Dea & Sisi
31 Bab 31 : Menahan Rasa Sakit
32 Bab 32 : Berpura-pura Tegar
33 Bab 33 : Surat Ibu
34 Bab 34 : Sakit Bertubi-tubi
35 Bab 35 : Aku Lemah...
36 Bab 36 : Diceramahi
37 Bab 37 : Di Hari Ulangan
38 Bab 38 : Melihat Kejadian Sebenarnya
39 Bab 39 : Rasanya Ingin Mati!
40 Bab 40 : Lelucon Nisa
41 Bab 41 : Pancak Silat Dasar
42 Bab 42 : Latihan Terus-menerus
43 Bab 43 : Misi 1 (Anak Primadona)
44 Bab 44 : Misi 2 (Kertas Temu)
45 Bab 45 : Misi 3 (Barang Bukti)
46 Bab 46 : Misi 4 (Memberikan Bukti)
47 Bab 47 : Misi 5 (Izin Memberi Pelajaran)
48 Bab 48 : Misi 6 (Aku Tidak Lemah!)
49 Bab 49 : Menyesal Karena Melahirkanmu
50 Bab 50 : Perasaan Dan Otak
51 Bab 51 : Teman Meskipun Tidak Satu Darah
52 Promo karya baru ^^
Episodes

Updated 52 Episodes

1
Bab 1 : Hari Pertama
2
Bab 2 : Di Bully
3
Bab 3 : Ingin Bertemu Dengan Ku?
4
Bab 4 : Tercantik & Terkenal Disekolah
5
Bab 5 : Tidak Ingin Kehilangan
6
Bab 6 : Sekolah Favorit
7
Bab 7 : Ke Ruangan Kepala Sekolah
8
Bab 8 : Disepelekan
9
Bab 9 : Hanya Berserah
10
Bab 10 : Aku Cowok?
11
Bab 11 : Seperti Remehan
12
Bab 12 : Ancaman Dari Nisa
13
Bab 13 : Pertandingan Olimpiade
14
Bab 14 : Juara Olimpiade
15
Bab 15 : Masuk Kelas 9 Baru
16
Bab 16 : Tentang Ayah
17
Bab 17 : Di Luar Kota #1
18
Bab 18 : Di Luar Kota #2
19
Bab 19 : Balas Dendam
20
Bab 20 : Menahan Tangis
21
Bab 21 : Persiapan Ulangan
22
Bab 22 : Ketauan Pak Guru
23
Bab 23 : Surat Cerai
24
Bab 24 : Menulis Surat
25
Bab 25 : Janji Ibu Dan Aku
26
Bab 26 : Yang Sebenarnya
27
Bab 27 : Ibu Berbohong?
28
Bab 28 : Kelulusan
29
Bab 29 : Hari Pertama Masuk Sma
30
Bab 30 : Rencana Dea & Sisi
31
Bab 31 : Menahan Rasa Sakit
32
Bab 32 : Berpura-pura Tegar
33
Bab 33 : Surat Ibu
34
Bab 34 : Sakit Bertubi-tubi
35
Bab 35 : Aku Lemah...
36
Bab 36 : Diceramahi
37
Bab 37 : Di Hari Ulangan
38
Bab 38 : Melihat Kejadian Sebenarnya
39
Bab 39 : Rasanya Ingin Mati!
40
Bab 40 : Lelucon Nisa
41
Bab 41 : Pancak Silat Dasar
42
Bab 42 : Latihan Terus-menerus
43
Bab 43 : Misi 1 (Anak Primadona)
44
Bab 44 : Misi 2 (Kertas Temu)
45
Bab 45 : Misi 3 (Barang Bukti)
46
Bab 46 : Misi 4 (Memberikan Bukti)
47
Bab 47 : Misi 5 (Izin Memberi Pelajaran)
48
Bab 48 : Misi 6 (Aku Tidak Lemah!)
49
Bab 49 : Menyesal Karena Melahirkanmu
50
Bab 50 : Perasaan Dan Otak
51
Bab 51 : Teman Meskipun Tidak Satu Darah
52
Promo karya baru ^^

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!