"Apa ini Nona Dahlia?" nyonya Meri yang bingung karena dikasih oleh Dahlia botol transparan yang yang sangat kecil.
"Bawa saja, nanti nyonya Meri akan tahu sendiri." jawab Dahlia.
" ..." tak ada jawaban dari nyonya Meri, wanita itu hanya menganggukkan kepalanya.
"Ini untuk kalian berdua." memang nyonya Meri tidak datang sendiri ke tempat Dahlia, karena Salsa dan Silva datang bersama nyonya Meri.
"Apa ini Nona?" tanya kedua isteri Joe Julin yang lain.
"Itu adalah obat pelumpuh syaraf Adik kecil." jawab Dahlia.
"Untuk apa?" tanya Salsa yang memperjelas.
"Campur kan obat itu untuk para pengawal pria dan nanti jangan sampai ketawa saat kalian tau apa kegunaan obat itu." jawab Dahlia yang tersenyum simpul, hal itu membuat ketiga wanita itu menjadi berpikir apa kegunaan obat yang diberi Dahlia pada mereka bertiga.
"Oh ya jangan lupa, kalau kalian sudah melihat hasil dari obat itu kalian jangan sampai tertawa, oke!!." seru Dahlia kepada tiga wanita itu yang telah mulai meninggalkan rumah ayah Joker, sedangkan dari dalam ayah Joker datang dengan tersenyum.
"Apa yang kau berikan kepada mereka bertiga Putri ku?" tanya ayah Joker.
"Mereka ku beri obat pelumpuh saraf adik kecil, Ayah." jawab Dahlia yang membuat ayah Joker tertawa lepas.
"Kalau untuk Joe Julin?" tanya ayah Joker.
"Untuk Joe Julin kuberikan obat perusak alat vital." jawab Dahlia yang membuat ayah Joker yang kembali tertawa.
"Kenapa kau berikan obat itu?" tanya ayah Joker.
"Biar dia menderita saat alat vital tidak bisa ditidurkan dan sakit perlahan-lahan." jawab Dahlia sambil mengunyah makanannya.
"Itu bisa berakibat fatal, putriku" ucap Ayah Joker.
"Sama sepertinya, ayah. Joe Julin selalu membuat kaum wanita dalam keadaan berbahaya." jawab Dahlia.
"Kenapa tidak bunuh saja langsung Putri ku?" tanya ayah Joker kepada Dahlia.
"Tidak akan menyenangkan ayah, jika dia langsung mati. aku ingin menyiksanya terlebih dahulu, apalagi nyonya meily dan wanita yang lain belum menuntaskan dendamnya terlebih dahulu sebelum dia mati, seperti diriku yang tersiksa dengan kelakuan mereka akan kubunuh mereka satu persatu." jawab Dahlia.
"Kau bilang ingin membunuh mereka?" tanya ayah Joker.
"Akan ku buat mereka tersiksa dahulu, ayah." jawab Dahlia.
"Setelah itu aku akan melenggang ke wilayah kota selatan untuk membantu mereka menggulingkan kekuasaan Daren." Jawab Dahlia.
"Hahaha..., memang kau sangat licik putriku." ucap ayah Joker yang bangga dengan pemikiran Dahlia.
"Ayah bilang aku harus membuat mereka menderita sedikit demi sedikit seperti yang mereka lakukan padaku, tentu aku akan melakukan seperti itu, Ayah." jawab Dahlia.
"Tentu Mereka pantas untuk mendapatkannya ." jawab ayah Joker.
Di tempat lain nyonya Meri dan kedua isteri Joe Julin yang lain mulai mencampurkan racun itu ke makanan Joe Julin beserta anak buahnya, tak lupa nyonya Meri juga memberikan obat perangsang itu kepada para wanita penghibur Joe Julin. rasa kesal di hati nyonya Meri semakin bertambah besar setelah dia mengungkapkan ke keluh kesahnya kepada Dahlia.
** tiga hari kemudian **
Sudah 3 hari Joe Julin sudah mengkonsumsi obat itu, hal itu membuat Joe Julin kehilangan kendali atas tubuhnya. dia selalu bersama dengan para wanitanya, hal itu membuatnya nyonya Meri tersenyum puas. dan melihat apa reaksi selanjutnya dari obat yang diberikan oleh Dahlia.
Sedangkan para anak buah pria yang diberi obat oleh Salsa dan Silva, para pengawal Joe Julin sudah mulai merasakan reaksi dari obat itu. saat mereka hendak memaksa Salsa untuk melayani pengawal itu...,alat kelamin para pria itu tidak bisa bereaksi. hal itu membuat Salsa dan Silva tahu apa kegunaan dari obat yang diberikan oleh Dahlia.
Ingin sekali Salsa dan Silva tertawa dengan kondisi itu, namun dia harus berpura-pura ketakutan. sedangkan Silva..,dia sudah ketakutan saat anak buah kepercayaan Joe Julin menyeretnya ke dalam kamar peristirahatan yang sering digunakan Joe Julin untuk merusak para wanita.
Saat pengawal itu mulai aksinya tiba-tiba alat vitalnya tidak bisa merasakan reaksi.
"Ternyata ini kegunaan obat diberikan nona Dahlia." guman Salsa dalam hati.
Dalam hati Joe Julin sangat kebingungan dengan kondisi tubuhnya, karena dia tidak bisa menghentikan tubuhnya untuk menyentuh seluruh wanita yang ada di ruangan itu. hingga tubuhnya lelah tapi alat vitalnya tidak bisa ditidurkan, begitu pula dengan para wanita itu mereka terus membuat jenderal Tao melayani nafsu mereka.
Teriakan hingga ******* terus terdengar di ruangan itu, ingin rasanya nyonya Meri menutup telinganya dengan sesuatu agar tidak bisa mendengarkan teriakan suaminya beserta para wanita penghibur itu. di lain hati nyonya Meri juga senang, dia ingin segera melihat suaminya itu terkapar di ranjang para penghibur nya dengan keadaan yang sangat mengenaskan.
Sedikit demi sedikit para wanita itu terus memakai tubuh Joe Julin untuk melayani nafsu para wanita itu, keadaan Joe Julin sudah sangat mengenaskan. tubuhnya tidak bisa lagi dibuat untuk bercinta dengan para wanita itu, namun sesuatu miliknya tidak bisa ditidurkan hal itu membuat Joe Julin sangat tersiksa. hingga merasakan kesakitan di area kelaminnya, entah apa yang dirasakan Joe julin. sesaat kemudian para wanita itu puas dengan percintaan mereka.
Akhirnya para wanita itu sudah terkapar disebelah tubuh Joe Julin yang mengenaskan. saat nyonya Meri memasuki ruangan itu, terlihat jelas wajah Joe Julin sudah sangat pucat pasi seperti mayat yang hendak dikremasi.
"Hahaha...,satu hari penuh kau bercinta dengan para wanita penghibur mu ini hingga kau seperti mayat hidup. kalian semua saling bercinta hingga tidak ada hentinya, kau akan segera mati di ranjang para penghibur ini." guman nyonya Meri dalam hati.
Sesaat kemudian Joe Julin seolah meminta tolong kepada nyonya Meri, seolah-olah nyonya Meri ketakutan dia langsung berlari dari ruangan itu dan berteriak kepada para anak buah suaminya agar dia tidak dicurigai.
"Tolong !! tolong!! tolong!! tolong suamiku!! apa yang terjadi dengan tuan dan para wanita nya!" seru nyonya meri kepada para pengawalnya.
Sesaat kemudian para pengawal itu begitu tercengang dengan keadaan yang mengenaskan di dalam ruangan itu, Joe Julin yang tidak berpakaian dan alat vital yang masih tegak berdiri dengan kokohnya.
Sedangkan para wanita itu menggeliat seperti cacing yang kepanasan dan mereka berusaha menyerang para pengawal pria itu. sungguh itu membuat nyonya Meri ingin tertawa keras.
Beberapa saat kemudian datang Salsa dan Silva, saat mereka masuk dan melihat pemandangan yang begitu mencengangkan.
"Sebaiknya kita pergi dari sini kakak!" seru Salsa yang sudah tidak tahan melihat pemandangan yang membuat mata panas, pemandangan seolah seperti neraka durjana.
"Apakah kau tidak ingin melihat pemandangan ini adikku?" tanya nyonya Meri.
"Tidak, aku tidak ingin melihat pemandangan yang seperti neraka ini." jawab Silva yang kemudian meminta para anak buah suaminya memanggil dokter untuk memeriksa atasan mereka.
Para pengawal itu tidak memanggil satu saja, bahkan puluhan dokter di panggil untuk memeriksa para istri dan wanita penghibur suami mereka, jujur saja saat itu Joe sedang bermain bersama sepuluh wanita sekaligus, pasti semua akan ternganga dengan kelakuan Joe seperti sang Arjuna yang sedang bercinta.
"Hahaha..,kita seperti penonton yang sedang melihat opera adegan panas kak." ucap Salsa.
"Oya,apa yang terjadi dengan kalian?" tanya nyonya Meri kepada Salsa dan Silva.
"Hampir saja kami di perkosa oleh para anak buah pria busuk itu kak, tapi saat mereka mau melakukan itu ternyata adik kecil mereka tidak bereaksi. hal itu membuatku kaget karena obat yang diberikan nona Dahlia ternyata membuat mereka tidak bisa menjamah wanita lagi." jawab Silva.
"Sama sepertiku kak, pengawal itu juga seperti itu kondisinya." ucap Salsa.
"Ternyata kita mencari dukungan pada orang yang benar, semoga Nona Dahlia bisa menolong kita." jawab nyonya Meri.
"Setelah ini kita harus berpura-pura sedih dengan kondisi ini kak." ucap Silva.
"Tentu, kita harus bersandiwara agar kita tidak dicurigai sebagai pelakunya." jawab nyonya Meri.
"Tapi nona Dahlia bilang kalau racun itu tak berbau dan tidak berwarna, juga racun itu tidak mungkin bisa terlihat oleh para dokter." cakap Silva.
"Tentu, nona Dahlia sangat pandai dalam meracik obat-obatan. tapi kita harus berhati-hati dengan kondisi apapun. hal itu untuk berjaga-jaga" jawab nyonya Meri yang kemudian berjalan ke ruangan sang suami yang sedang diperiksa oleh para dokter
** bersambung **
mohon dukungannya di novel baruku, dan jangan lupa dukung novelku yang lain.
- Black Rose
- Mommy
- Mantan terindah
- Suami keduaku cinta pertamaku
- Dewa perang dan Ratu sihir
- Permaisuri sang kaisar
- ijinkan aku bahagia bersamamu
- jangan sakiti aku
- pembalasan dendam Dahlia
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
niktut ugis
Joe dan antek-anteknya selamat menikmati karma kalian
2022-05-29
1