Setelah kepergian Dahlia Betran benar-benar terpukul, niat hati dia ingin mencari kekuatan untuk membantunya dalam segala hal namun saat dia sudah mendapatkan bantuan untuk dukungan kekayaan itu.., sialnya disaat itu pula dia harus kehilangan sosok wanita yang benar-benar dia cintai.
BRAKKK...
Betran benar-benar sangat marah, dia tidak memikirkan mengenai hal itu. namun kebencian yang ditunjukkan oleh Dahlia sekarang tidak akan bisa dihilangkan. kebencian yang benar-benar begitu dalam, sakit yang dirasakan oleh Dahlia mungkin tidak akan bisa terobati lagi.
"Betapa bodohnya aku, saat aku mendapatkan dukungan saat itu pula aku harus kehilangan seorang wanita yang benar-benar aku cintai." ucap Betran yang terlihat begitu frustasi
Barang-barang yang ada di kamarnya dia hancurkan, hatinya begitu murka, air matanya ingin sekali menetes. namun saat membayangkan kebencian yang begitu besar di mata Dahlia tiba-tiba air mata itu langsung mengering.
TOK..
TOK..
Terdengar suara pintu yang diketuk oleh seseorang, nampak Betran tidak menghiraukan suara ketukan pintu itu dia masih terdiam memikirkan seorang wanita yang sudah memasuki hatinya namun dengan semua kebutuhannya Betran seketika kehilangan wanita yang begitu ingin dia nikah itu.
"Putraku!" seru nyonya besar yang memanggil Putra sulungnya.
Tetap saja Betran tidak mengeluarkan suaranya, dia nampak terdiam seribu bahasa tanpa bisa mengucapkan sepatah kata pun.
"Betran, Apakah kau masih bangun sayang?!" seru nyonya besar kembali. wanita tua itu benar-benar sangat takut jika terjadi sesuatu kepada putranya. dia tahu kalau sekarang ini Betran terluka akibat ulahnya sendiri.
"Biarkan aku sendirian Ibu." jawab Betran dari dalam kamarnya. pria itu tidak beranjak, dia menjawab dengan nada yang begitu keras sembari terduduk di kursi panjang yang ada di kamarnya.
Nyonya besar hanya bisa menghela nafasnya, dia sendiri yang sudah mengambil keputusan. maka putranya itu harus menerima konsekuensi yang sudah dia buat sendiri.
"Aku tahu kau merasa sedih karena Dahlia sudah pergi dari tempat ini Putraku, Namun semua itu adalah kesalahanmu sendiri. Kau yang bermain api, maka kau lah yang akan merasakan panas itu sendiri." ucap nyonya besar yang kemudian pergi meninggalkan kamar putranya.
Betran yang mendengar perkataan ibunya Tentu saja dia tahu kalau semua ini adalah hasil dari kebodohannya sendiri, suara nafas Betran terlihat begitu kebingungan, pria itu ingin sekali memutar roda Kehidupan namun saat dia mengingat tatapan mata yang penuh kebencian dari Dahlia membuat hatinya begitu sakit.
"Seharusnya aku tidak melakukan hal itu kepadamu, aku tahu kau telah disakiti oleh orang-orang itu. tapi sekarang aku malah menyakitimu kembali, betapa bodohnya aku betapa hinanya aku. aku sama saja seperti mereka yang sudah melukaimu." ucap Betran.
Hari berlalu dengan cepat dan kabar pernikahan Betran telah sampai di seluruh wilayah Kota X, perasaan senang telah menyelimuti hati Alexander. akhirnya semua penghalangnya telah disingkirkan, Betran pun akan menikah dan dialah satu-satunya yang akan mendapatkan Dahlia.
Sedangkan Dahlia sudah menitik targetnya yang sekarang tertuju pada seorang pria yang akan menjadi incaran selanjutnya adalah Arnol.
saat sedang lengah Dahlia langsung membius Arnol dengan racun biusnya, dia telah dibantu oleh anak buah tuan Zackly untuk membawa Arnol ke hutan yang sama tempat dia membunuh Billy.
Sesaat kemudian Arnol telah bangun dari pingsannya. namun dengan kondisi yang terikat di seluruh tubuhnya dan hal itu membuat Arnol sangat seketika panik.
"Halo Tuan menteri." sapa Dahlia dari belakang tubuh Arnol.
"Siapa kau?" tanya Arnol.
"Aku adalah Dewi kematianmu." Jawab Dahlia.
"Apa maksudmu?" tanya Dahlia.
"Dasar kau lelaki tua bangka, setelah kamu membuat dosa dengan seenaknya kau berbuat lagi dan lagi apakah kau tidak takut akan karmanya!!" seru Dahlia. kemudian Dahlia membawa pisau di tangannya.
Jujur saja tuan Zackly dan Daniel ingin sekali melihat kematian orang-orang yang telah membuat keluarganya bunuh diri. namun apalah daya mereka berdua tidak sampai untuk melihat cara Dahlia membunuh mangsa-mangsa nya. akhirnya tuan Zackly dan Daniel menunggu Dahlia di luar pondok itu.
Berbeda dengan Billy yang dibunuh dengan menyiksanya terlebih dahulu, Arnol langsung di hunus pisau oleh Dahlia.
ZLEPP...
seketika darah mengucur mengenai tubuh Dahlia, hal itu membuat Dahlia merasa lega. dua orang dari 6 orang yang telah memperkosanya kini telah tiada. tinggal 4 orang lagi, Dahlia ingin segera membunuh keempat orang itu tapi dengan rencana sangat matang.
"Saya akan kembali dulu, tuan." seru Dahlia kepada tuan Zackly.
"Aku akan mengantarmu nona Dahlia!" seru Daniel.
"Apakah tidak akan merepotkan, tuan Daniel?" goda Dahlia sambil menunjuk dada Daniel dan tersenyum sambil menggigit bibir bawahnya.
"Khemm..," dehem Daniel yang mencoba untuk menetralkan hatinya setelah melihat senyum cantik Dahlia.
"Hahaha..,kau tidak mungkin akan jatuh cinta denganku kan? apalagi kau sudah tahu bagaimana perangai ku." goda Dahlia lagi.
"Maksudmu?" canda Betran yang membuat Dahlia tertawa lepas seolah dia tidak pernah membunuh siapapun.
"Aku suka denganmu, tuan Daniel." goda Dahlia yang mendekatkan bibirnya di dekat bibir Daniel.
"Rupanya kau ingin mengambil nyawaku juga, nona Dahlia." ucap Daniel. sontak hal itu membuat Dahlia tertawa terpingkal-pingkal.
"Tidak mungkin kan aku membunuhmu, tuan. Kau adalah pria yang membantuku untuk menyelesaikan misi ku." jawab Dahlia.
"Oh ya nona Dahlia, mau tidak kau ku ajak jalan-jalan keliling wilayah ku?" tanya Daniel.
"Boleh, mumpung hatiku sangat senang hari ini." jawab Dahlia.
Akhirnya Dahlia ikut Daniel berjalan-jalan di sekitar kota selatan.
"Sebaliknya kau beristirahat di rumah kami." pinta tuan Zackly kepada Dahlia.
"Tidak,tuan. karena tadi aku pergi tanpa berpamitan kepada orang tuaku." Jawab Dahlia.
"Aku akan memberikan pesan kepada orang tuamu." jawab tuan Zackly.
"Anggap saja kau sedang berwisata di wilayah selatan!" seru Daniel.
"Tapi aku tidak membawa pakaian, tuan." jawab Dahlia yang membuat tuan Zackly dan Daniel tertawa.
"AKu tidak semiskin itu nona, hingga aku tidak bisa memberikan nona pakaian." jawab Daniel.
"Aku boleh tanya tidak, tuan?" tanya Dahlia pada tuan Zackly.
"Katakanlah nona." jawab tuan Zackly
"Kenapa kau tidak menyerang Daren?" tanya Dahlia.
"Kenapa kau berkata seperti itu?" tanya tuan Zackly.
"Aku masih belum mempunyai kekuatan yang setara dengan pria itu, jika aku sudah mempunyai kekuatan yang lebih besar dari Daren. aku pasti akan memberikan pembalasan kepadanya, dia sudah menghancurkan kehidupan putriku. aku pasti akan membuatnya hancur bahkan lebih hancur dari kehancuran yang akan dia dapatkan." jawab Tuan Zackly.
"Kalau begitu aku pasti akan membantumu, Tuan. Tapi kau juga harus membantuku untuk menghancurkan pria itu hingga dia tidak akan bisa terbangun lagi." jawab Dahlia.
"Tentu saja aku akan melakukannya." jawab Tuan Zackly.
"Kalau begitu anda mempunyai anak buah kan, rekrut lebih banyak anak buah untuk kau jadikan pengawal rahasia untukku menyerang Daren." jawab Dahlia yang membuat Tuan Zackly benar-benar begitu terkejut dengan permintaan wanita muda yang ada di depannya itu.
** bersambung **
mohon dukungannya di novel baruku, dan jangan lupa dukung novelku yang lain.
- Black Rose
- Mommy
- Mantan terindah
- Suami keduaku cinta pertamaku
- Dewa perang dan Ratu sihir
- Permaisuri sang kaisar
- ijinkan aku bahagia bersamamu
- jangan sakiti aku
- pembalasan dendam Dahlia
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments